Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang permintaannya terus meningkat seiring
dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pemenuhan terhadap kebutuhan pangan merupakan salah satu komponen dasar dalam
pembangunan sumber daya manusia. Kerawanan pangan selalu menimbulkan gejolak sosial
dan politik, masalah ketahanan pangan selalu menjadi isyu politik, sehingga tidak
mengherankan bila setiap negara selalu memposisikan pembangunan ketahanan pangan
sebagai fondasi bagi pembangunan sektor lainnya.
Konsep ketahanan pangan umumnya terdiri dari Dua Elemen pokok, yaitu pasokan
(kecukupan) dan keterjangkauan (aksesibilitas) pangan, yang didalamnya mencakup aspek
stabilitas produksi, kebijakan harga, distribusi, dan konsumsi. Ketahanan pangan merupakan
kebijakan yang mendasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan tersebut
sangat tergantung dari kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan dan
menggunakan pangan sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan masyarakat.
Upaya meningkatkan ketahanan pangan suatu daerah ditentukan oleh kemampuan
masyarakat pedesaan dalam memenuhi produksi pangan secara periodik dan berkelanjutan,
karena pedesaan merupakan basis pembangunan
pertanian utama yang bertumpu pada kekayaan sumberdaya alam, tenaga kerja dan
kelembagaan petani.
Pemenuhan ketahanan pangan pedesaan tidak lepas dari adanya kelembagaan
lumbung pangan desa yang dapat menampung hasil panen sebelum dijual kepasaran dengan
harga yang memadai sesuai dengan harapan petani. Kelembagaan lumbung pangan desa,
yang masih pada tingkatan sederhana
dan berorientasi sosial, mempunyai potensi untuk dikembangkan dan direvitalisasi melalui
proses pemberdayaan secara sistematis, terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan
seluruh unsur terkait. Upaya ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap perwujudan ketahanan pangan, sehingga lembaga sosial ekonomi
masyarakat ini mampu menjadi lembaga penggerak ekonomi perdesaan.
Pada kalangan pedesaan dan pertanian, kelembagaan umum dipersempit pada
kelembagaan kelompok tani, kopersi, gabungan kelompok tani, kelompok petani peserta
program, kelompok pengrajin, dan lain-lain. Kelembagaan lumbung pangan desa diarahkan
untuk menciptakan perubahan perilaku masyarakat desa, berupa Pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang bermuara pada tingkat partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan ketahanan pangan pedesaan.
Dengan memperhatikan persoalan ketahanan pangan ke depan semakin kompleks, baik
sebagai dampak dari krisis pangan global, krisis ekonomi global maupun dampak pemanasan
global, maka lumbung pangan sebagai institusi penyangga cadangan pangan menjadi amat
strategis untuk dikembangkan di setiapdaerah.
Pada dasarnya pembangunan gudang cadangan pangan bertujuan antara lain :
1. Menumbuhkembangkan rasa bangga terhadap budaya lumbung desa (leuit).
2. Menumbuh kembangkan rasa peduli terhadap sesama, rasa kekeluargaan dan gotong
royong masyarakat desa yang menjadi ciri khas bangsa ini.
3. Menjaga dan meningkatkan ketersediaan dan tersalurnya cadangan pangan desa untuk
penanganan pangan (kelebihan pangan, kekurangan pangan, ketidak mampuan
mengakses pangan)
4. Meningkatkan pemanfaatan pangan lokal dalam rangka penciptaan permintaan untuk
produk pangan lokal.
5. Tersedianya cadangan pangan di masyarakat desa pada masa-masa paceklik dan
kebutuhan pangan desa akan tetap tercukupi.
6. Menumbuhkembangkan usaha-usaha produktif yang ada disekitar gudang cadangan
pangan tersebut.

Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melalui KANTOR KETAHANAN PANGAN
merencanakan Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah.

Maksud dan Tujuan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Kontraktor Pelaksana
yang memuat masukan, kriteria, output serta proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas kontraktor pelaksana.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar terbangunnya Gudang Cadangan Pangan
Daerah, yang nantinya dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai tempat penyimpanan
Cadangan Pangan.

2. Sasaran

a. Kebutuhan masyarkat akan bahan pangan pada musim paceklik dapat terpenuhi.

b. Pada musim paceklik masyarakat tidak lagi harus membeli bahan pangan dengan harga
tinggi

c. Dengan terbangunnya gudang ini masyarakat dapat menyimpan sebagian hasil panen
mereka ke tempat ini.

3. Lokasi Kegiatan

Kegiatan Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah ini dilaksanakan diwilayah negara
kesatuan Republik Indonesia tepatnya di Kabupaten Toba Samosir.

4. Sumber Pendanaan

Kegiatan Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah ini dibiayai dari sumber
pendanaan DAK Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2015.

5. Nama dan organisasi PPK

Nama P P K : OSDIMAN SIRAIT, SP

Alamat P P K : Jl. Sisingamangaraja No. 242 Balige


Paket Pekerjaan : Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah

6. Data Dasar

Yang menjadi data dasar kegiatan ini adalah :

 Gambar kerja

 Rencana anggaran biaya

 Pengukuran dan Peninjauan Lapangan Ulang

B. RUANG LINGKUP

1. Lingkup Kegiatan
Pekerjaan Kontraktor Pelaksana, meliputi :
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Struktur
 Pekerjaan Pondasi dan Beton
 Pekerjaan Pasangan, Plesteran, Lantai dan Dinding
4. Pekerjaan Penutup Attap dan Plafon
5. Pekerjaan Pengecatan dan Finishing
6. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi
7. Pekerjaan Mekanikal Elektrik
8. Pekerjaan Sumur Bor
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Akhir
2. Keluaran

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

Terbangunnya Gudang Cadangan Pangan Pemerintah yang sesuai spesifikasi dan tepat
waktu.
3. Peralatan dari Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana harus mempunyai peralatan minimal :
a. 1 (satu) set alat pertukangan
b. 1 (satu) unit molen (concret mixer)
c. 1 (satu) unit kendaraan roda empat ( dumtruck)
d. 1 (satu) unit kendaraan roda dua
e. 1 ( satu) unit computer/laptop + printer
4. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Pekerjaan Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah ini harus diselesaikan selama
120 (seratus dua puluh) hari kelander.
5. Personil

Adapun kebutuhan personil yang harus dimiliki oleh Kontraktor Pelaksana adalah orang-orang
yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing adalah sebagai berikut :
a. 1 (satu) orang Teknik Bangunan Gedung lulusan S1 Sipil dengan pengalaman minimal 3
(tiga) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Bangunan Gedung yang masi
berlaku

b. Posisi K3, 1(satu) orang dengan pendidikan minimal S1 teknik dengan pengalaman minimal
3(tiga) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli K3 Konstruksi

c. 1 (satu) orang Juru Gambar lulusan STM Bangunan dengan pengalaman minimal 3(tiga)
tahun dan memiliki Sertifikat Keterampilan Juru Gambar yang masi berlaku

d. 1 (satu) orang Juru Hitung lulusan STM Bangunan dengan pengalaman minimal 3(tiga) tahun
dan memiliki Sertifikat Keterampilan Juru Hitung Kuantitas yang masi berlaku

e. 1 (satu) orang Pelaksana Lapangan lulusan D3 Sipil dengan pengalaman minimal 3(tiga)
tahun dan memiliki Sertifikat Keterampilan Pelaksana Lapangan yang masi berlaku

f. 1 (satu) orang Administrasi lulusan SLTA dengan pengalaman minimal 3(tiga) tahun.
6. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kontraktor Pelaksana kegiatan harus membuat jadwal tahapan kegiatan yang nantinya dapat
menjadi acuan dalam membangun Gedung Cadangan Pangan Pemerintah. Dengan adanya jadwal
tahapan kegiatan ini pemberi pekerjaan dapat mengetahui kesanggupan dari kontraktor
pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaannya

7. Pelaporan
Di dalam menyelesaikan pekerjaannya kontraktor pelaksana harus membuat Laporan dari apa
yang telah dikerjakan. Dimana laporan tersebut terdiri dari :
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan
d. Asbuilt Drawing dan
e. Back up Data
Dimana masing-masing laporan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas, Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatandan Pejabat Pembuat Komitmen.

Anda mungkin juga menyukai