Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Salah satu perencanaan yang penting yaitu mengenai perencanaan
geoteknik. Geoteknik merupakan suatu ilmu atau engineering geology yang
merupakan suatu bagian dari rekayasa perencanaan tambang (mine plan)
dengan didasarkan pada ilmu pengetahuan yang didapat dalam ilmu
pertambangan yang lebih berfokus pada aspek geologi yang meliputi tanah serta
batuan pada suatu tambang.
Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses
evaluasi teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Sebelum ditentukan cara
penambangannya harus dilakukan perencanaan geoteknik, baik mengenai
karakteristik lereng maupun yang lainnya yang berhubungan dengan kestabilan.

B. Rumusan masalah
1. Supaya dapat memahami perencanaan geoteknik tambang.
2. Supaya mengetahui peranan geoteknik dalam tambang
3. Dapat memahami fungsi survey geoteknik

C. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini agar lebih memahami tentang perencanaan
geoteknik tambang,, serta mengetahui peranan geoteknik dalam tambang..
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Geoteknik
Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses
evaluasi teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu
badan bijih yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak
langsung, sebelum ditentukan cara penambangannya apakah dengan open pit
atau underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor
yang mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur
geologi. Pola-pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi
perilaku batuan dalam tambang terbuka karena terdapat gaya penahan yang
kecil untuk mencegah terjadinya luncuran dan karena terdapat semacam gaya
tekan ke atas dari permukaan air yang terdapat dalam rekahan.
Dalam perencanaan tambang terbuka, disamping faktor cadangan, teknis
penambangan, ekonomi dan lingkungan, faktor kestabilan lereng menjadi faktor
penting yang harus diperhitungkan dengan seksama. Perubahan harga
komoditas tambang yang terjadi dua tahun terakhir ini, mendorong dilakukan
effisiensi dalam operasi penambangan dimana biaya tertinggi pada pemindahan
tanah penutup sehingga harus dilakukan effiensi.
Effiensi banyak dilakukan dengan menurunkan “Stripping Ratio” sehingga
jumlah batuan akan lebih kecil dimana untuk hal ini dapat dilakukan mengurangi
kedalaman pit. Perubahan kedalaman pit akan berdampak pada perubahan
geometri lereng dimana ujungnya akan berdampak pada nilai lereng
keseluruhan.
Oleh adanya ilmu geoteknik maka perlu dilakukan sebuah parameter
geoteknik yang mampu merespon perubahan perencanaan tambang sehingga
suatu perencanaan tambang harus dibuat berdasarkan ilmu geoteknik. Untuk
analisa yang dilakukan dengan terlebih dahulu memperhatikan kondisi geologi
material penyusun lereng dan faktor stabilitas lereng dengan perlakuan kondisi
geologi yang sama sehingga faktor keamanan akan meningkat.
Sumber : DarmawanSaputra.Co
Gambar 2.1
Analisis Geoteknik

2.2 Perananan Geoteknik Pada Pertambangan


Bidang geoteknik sangat berperan dalam kegiatan pertambangan
sehingga kegiatan pertambangan yang dilakukan maksimal dan efisien dalam
segi ekonomi maupun teknis, adapun perannya sebagai berikut:
a. Eksplorasi dan mine development
Pada kegiatan ini geoteknik dilakukan untuk mengantar kepada arah
pembuatan desain pit tambang yang sesuai dengan keadaan geoteknik yang
optimal dan aman sehingga potensi bahaya longsor dapat diminimalkan.
b. Operasional Tambang
Pada aspek ini kegiatan analisis geoteknik berperan dalam pengawasan
pada kondisi pit dan infrastruktur tambang yang ada seperti pada pengawasan
pergerakan lereng tambang serta zona – zona yang dapat berpotensi longor.
Keterjadian longsor dapat diprediksikan dengan adanya pengawasan pada
lereng tambang. Disini peran ahli geotek memandu tim safety dalam pengawasn
operasional tambang dan ahli geotek bisa melakukan penyetopan operasional pit
jika membahayakan keselamatan manusia dan alat. Diinfrastruktur juga berlaku
hal yang sama dengan kondisi yang sama pula.
c. Post Mining
Dengan telah selesainya kegiatan penambangan yang dilakukan maka
peran serta geotek bekerja sama dengan safety juga berperan untuk memastikan
bahwa kondisi waste dump dan pit dalam kondisi aman dan tidak terjadi longsor
dalam jangka waktu lama, karena setelah tambang selesai lahan tersebut akan
dikembalikan kepada pemerintah dan masyarakat dan menyangkut masalah citra
perusahaan sehingga apabila perusahaan ingin membuka tambang yang baru
pada lokasi atau daerah tertentu, akses yang akan didapatkan lebih mudah.

Sumber : matonimous.blogspot.co.id
Gambar 2.2
Sketsa Desain Lereng Tambang

2.3 Data Geoteknik


Data utama yang dibutuhkan sebagai dasar analisis kemantapan suatu
lereng batuan adalah: geometri lereng, struktur batuan, serta sifat fisik dan
mekanik batuan.
1. Geometri lereng yang perlu diketahui adalah:
 Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng
 Tinggi dan kemiringan lereng (tiap jenjang ataupun total)
 Lebar Jenjang (berm)
2. Struktur batuan
Struktur batuan yang mempengaruhi kemantapan suatu lereng
adalah adanya bidang-bidang lemah, yaitu: bidang patahan (sesar),
perlapisan dan rekahan.
3. Sifat fisik dan sifat mekanik batuan.
Sifat fisik dan sifat mekanik batuan yang diperlukan sebagai dasar
analisis kemantapan lereng adalah:
 Bobot isi batuan.
 Porositas batuan
 Kandungan air dalam batuan.
 Kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan.
 sudut geser dalam
Data utama tersebut diatas dapat diperoleh dengan penyelidikan-
penyelidikan di lapangan dan dilaboratorium.

2.4 Tujuan Survey Geoteknik


Dalam melakukan survey geoteknik yang dilakukan mempunyai beberapa
tujuan sehingga pada kegiatan pertambangan didapatkan hail maksimal dan
dapat meminimalisir kecelakaan, adapun tujannya sebagai berikut:
a. Dapat menentukan sudut kemiringan dan tinggi lereng yang aman
termasuk pada jenjang atau benches dan pada lereng atau slope
sehingga meminimalisir tingkat kecelakaan pada aspek geoteknik.
b. Dapat memberikan rekomendasi untuk kontruksi jalan penambangan
sebagai akses dan jalan angkut material bahan galian.
c. Dapat memberikan rekomendasi untuk metode penggalian batuan yang
efisien dan cocok dengan karakteristik batuan dilapangan.

2.5 Penentuan Batas Akhir Penambangan (Ultimate Pit Slope)


Ultimate pit slope merupakan kemiringan maksimum dari lereng tambang
yang tetap stabil yang tidak menyebabkan bahaya longsor pada saat kegiatan
penambangan dilakukan. Dalam penentuan ultimate pit slope ini dipengaruhi
oleh nilai stripping ratio dan cut off grade dari suatu bahan galian. Dari data
tersebut bias ditentukan desain pit tambang maksimum atau kemiringan lereng
tambang akhir.Dalam melakukan perencanaan ultimatepit slope terdapat
beberap hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. High wall
High wall merupakan lereng yang dibuka pada bagian yang paling
tinggi dari kontur pada front kerja tambang dan kemiringannya paling
curam. High wall dibuat berlawanan dengan arah kemiringan dari suatu
bahan galian, dengan tujuan untuk memaksimalkan perolehan bahan
galian yang ditambang.
a. Low wall
Sedangkanlow wall merupakan lereng tambang yang relatif landai
yang dibuat searah dengan dipping atau kemiringan lapisan suatu bahan
galian. Peletakan low wall ini biasanya diletakan dibagian terendah dari
front kerja tambang.
b. Side wall
Side Wall merupakan sisi dari bukaan tanah penutup bahan galian
tambang pada tambang terbuka yang tegak tegak lurus terhadap sisi
buangan dan arah kemajuan tambang (High Wall).

Sumber: tambgeophy-kov.blogspot.co.id
Foto 2.3
High Wall dan Low wall Pada Front Kerja Tambang
BAB III
KESIMPULAN

Geoteknik dikenal sebagai engineering geology adalah bagian dari


rekayasa perencanaan tambang (mine plan) yang didasarkan pada pengetahuan
yang terkumpul selama sejarah penambanganGeoteknik merupakan suatu ilmu
atau engineering geology yang merupakan suatu bagian dari rekayasa
perencanaan tambang (mine plan) dengan didasarkan pada ilmu pengetahuan
yang didapat dalam ilmu pertambangan yang lebih berfokus pada aspek geologi
yang meliputi tanah serta batuan pada suatu tambang
Geoteknik berperan dalam kegiatan pertambangan sehingga kegiatan
pertambangan yang dilakukan maksimal dan efisien dalam segi ekonomi maupun
teknis seperti
 Eksplorasi dan mine development
 Operasional Tambang
 Post Mining
Survey geoteknik berfungsi menganalia keadaan geoteknik pada suatu
lokasi penyelidikan geoteknik secara umum dilakukan atas dasar pertimbangan
bahwa bukaan yang membentuk lereng terjal akan menimbulkan resiko
terjadinya longsor, adapun longsor tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor
geometri lereng, kekuatan massa batuan, struktur geologi, kondisi hidrogeologi
dan faktor dari luar sehingga pengaruhnya lebih kompleks.
Ultimate Pit Slope merupakan kemiringan maksimal pada tambang
terbuka yang masih stabil. Penentuan Ultimate pit limit ini dipengaruhi oleh
Stripping Ratio dan cut of grade. Dalam perencanaan ultimate pitslope ini
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu High Wall, Low Wall dan
Side Wall
DAFTAR PUSTAKA

1. Andriana. 2011,“Geoteknik Tambang”,www.geologinesia.com, Diakses


pada tanggal 24 Oktober 2017 pukul 16.23 WIB.

2. Rahmad, Firlan,2013,“Eksplorasi Geoteknik


Pertambangan”,rachmatrisejet.blogspot.co.id, Diakses pada
tanggal 24 Oktober 2017 pukul 21.11 WIB.

3. Sandi, Wirawan,2013. “Geoteknik”,surveyor-jogja.blogspot.co.id,Diakses


pada tanggal 24 Oktober 2017 pukul 17.22 WIB.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai