OlehKelompok 8:
1. Istirochah 161810201039
2. Antin Dikayanti 161810201041
3. Hanifiah Dikayanti 161810201044
4. Romi Indayati 161810201045
5. Kamila Alawiyah 161810201047
6. Monica Afcarina 161810201049
7. Faiza NurLaila 161810201050
LABORATORIUM BIOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 RumusanMasalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum biomekanika otot, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh posisi lengan gaya terhadap lengan gaya yang dilakukan?
2. Bagaimana pengaruh besar sudut terhadap kekuatan dari otot bisep untuk
mengangkat beban ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang terdapat dalam praktikum biomekanika otot, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh posisi lengan gaya terhadap lengan gaya yang dilakukan?
2. Mengetahui pengaruh besar sudut terhadap kekuatan dari otot bisep untuk
mengangkat beban?
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam praktikum biomekanika otot dapat dilihat dari
penerapannya di kehidupan sehari-hari. Bidang kesehatan memerlukan
pengetahuan tentang biomekanika otot untuk menangani masalah-masalah yang
berkaitan dengan patah tulang. Biomekanika otot dalam bidang olahraga atau
seorang atlet juga sangat bermanfaat dalam menentukan ketrampilan jasmani dan
daya tahan otot kardiovaskuler.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides
(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi (Valenta,1993)
Biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem
kerangka otot manusia. Secara umum Biomekanika merupakan suatu cabang ilmu
yang menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada
bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada
aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu
kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan
dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa
melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Ilmu yang mempelajari cara
menentukan gaya, perubahan dan beban mekanik pada otot dari tubuh
manusiasecarailmiahdisebutdenganBiomekanikaotot (Campbell, 2000).
Gerak manusia dihasilkan oleh kontraksi otot yang menghasilkan gaya
untuk menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat
sistem syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang (spinal cord) lalu ke
otot untuk menghasilkan gaya. Otot berfungsi dengan normal jika antara sistem
syaraf, spinal cord, dan otot terhubung secara utuh dan bekerja dengan baik.
Kerusakan pada sistem syaraf yang diakibatkan penyakit yang menyerang syaraf
tulang belakang (spinal cord injury, SCI) akan mengganggu sinyal perintah
mencapai otot (Fictor F, 1996).
Menurut Purnomo (2001) Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki
fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur
tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat
gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat
rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas :kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi.
Menurut Lister (1985), Terdapat dua faktor penentu utama kekuatan otot,
yaitu :
1. Hubungan tegangan panjangnya yang didasarkan pada interaksi serabut-
serabut katin dan miosin yang mikroskopik.
2. Biomekanika dari sistem muskuloskeletal
Dengan,
M : Momen gaya atau tenaga putaran (torsi) yang diperlukan untuk menggerakan
berat/ beban
MA : Jarak yang tefak lurus dari garis aksi kekuatan otot ke sumbu rotasi
(persendian)
R : Berat atau beban untuk diangkat
RA : Jarak tegak lurus dari persendiaan
Persamaan diatas dapat dijelaskan pada gambar berikut :
3.2 DesainPercobaan
Desain percobaan yang dapat dilakukan dalam Biomekanik Otot adalah
sebagai berikut :
3.4.2 Grafik
F
𝜃
3.4.3 Ralat
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3
𝐹̅ =
3
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dalam praktikum biomekanik otot yaitu:
Tabel Hasil BIOMEKANIKA OTOT
F (N)
No Massa (gr) Sudut F Rata rata ΔF Rata rata
1 2 3
1 50 20 4.6 4.4 4.7 4.56666667 0.036004115
30 4.9 5 5.1 5 0.023570226
60 6.6 6.7 6.6 6.63333333 0.013608276
2 70 20 5.3 5.5 5.5 5.43333333 0.027216553
30 5.8 5.7 5.8 5.76666667 0.013608276
60 8.2 8.1 8.5 8.26666667 0.049065338
3 100 20 6.7 6.7 6.8 6.73333333 0.013608276
30 7.2 7.1 6.9 7.06666667 0.036004115
60 9.6 9.7 9.5 9.6 0.023570226
Massa 50 gr
7
60, 6.633333333
6
5 30, 5
20, 4.566666667
F Rata rata
3
Series1
2
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Sudut
7
6 30, 5.766666667
F Rata rata
20, 5.433333333
5
4
Series1
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Sudut
Massa 100 gr
12
10
60, 9.6
8
F Rata rata
30, 7.066666667
20, 6.733333333
6
Series1
4
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Sudut
4.2 Pembahasan
Bisep bekerja mengangkat lengan bawah kearah lengan atas sedangkan
trisep (dibelakang lengan atas) menarik lengan bawah menjauhi lengan atas. Gaya
yang dihasilkan oleh bisep dapat diketahui dengan cara menjumlahkan torsi 𝞽= F
x r disekitar titik poros sendi. Hanya ada dua torsi yakni torsi yang
disebabkan oleh berat W(berlawanan arah jarum jam) dan yang dihasilkan
oleh otot M (yang searah jarum jam). Gerakan mengulurkan pergelangan
tangan adalah hasil dari otot sinergis.
Dari hasil percobaan yang kami lakukan bahwa ketika sudut 20° pada
masa 50 gram maka gaya yang dihasilkan sebesar 4,5N. pada saat sudut yang
diberikan sebesar 30° gaya yang dihasilkan lebih besar yakni 5N. Saat
dipasang sudut sebesar 60° mendapatkan variasi data untuk gaya sebesar
6,6N. begitu juga data pada saat diberikan massa 70 gram ketika diberikan
sudut sebesar 20° gaya yang dihasilkan sebesar 5,4N. pada saat diberikan
sudut 30° gaya F yang dihasilkan yakni 5,72N. dan saat di berikan sudut 60°
gaya yang dihasilkan sbesar 8,2N hingga gaya yang dihasilkan paling besar
yakni pada saat benda bermassa 100 gram dengan sudut 60° dimana
menghaislkan gaya mencapai 9,6 N. Besarnya massa yang diikuti dengan
besarnya sudut akan menghaisilkan gaya yang semakin besar pula. Hasil
percobaan yang kami lakukan menghasilkan gaya yang ketika sudut semakin
besar maka gaya yang dibutuhkan semakin besar, sudut yang dimaksud
adalah menjauhi sumbu Y. sebaliknya apabila semakin mendekati sumbu Y
makan gaya yang dibutuhkan semakin kecil.
Dari grafik ditunjukkan bahwa semakin kecil sudut yang diberikan
maka semakin ringan karena semakin kecil sudut maka gaya F yang
dihasilkan semakin kecil karena tumpuan yang kita gunakan adalah sumbu Y
sehingga ketika sudut menjauhi sumbu Y maka besar F yang dihasilkan
semakin besar atau berlawanan dengan sudutnya. Dalam kehidupan sehari-
hari bahwa ketika otot bisep melakukan kontraksi maka otot trisep akan
berelaksasi.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan praktikum biomekanik otot
yaitu:
1. Semakin besar massa gaya yang dibutuhkan otot bisep untuk mengangkat beban
juga semakin besar.
2. Ssemakin kecil sudut yang diberikan maka semakin ringan karena semakin
kecil sudut maka gaya F yang dihasilkan semakin kecil
5.2 Saran
Purnomo.2001. http://www.centralartikel.com/2011/11/sifat-kerja-otot-sifat-kerja-
otot-sifat.html. Diakses 3 Oktober 2018.