Anda di halaman 1dari 12

kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan tugas ini sebagai sebuah makalah Lingkungan Hidup. Makalah ini disusun
berdasarkan sumber-sumber yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Agar penulis lebih mencapai kemajuan dari sebelumya dalam
hal yang sama.

Penulis berharap makalah yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Berastagi, 1 April 2012

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………...............…………………………..............i
Daftar isi…………………………………………………………………………….................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………………………...................................1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………........................................1

1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………….......................................1

1.3 Sistematika Penulisan…………………………………………………….........................................2

BAB 2. LANDASAN TEORI…………………………………………………………………….................3

2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup…………………………………….........................................3

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan………………………………....................................3

BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP……………………………....................................…………..4

BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP…………………......................................5

BAB 5. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP……………....................................5

BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP……......................................6

6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup……………………...................................6

6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup……………................................7

6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan……………………………….................................7

6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam…………………………………..................................8

6.5 Pelestarian flora dan fauna…………………………………………………......................................8

BAB 7. PENUTUP……………………………………………………………………...............................9

7.1 Kesimpulan………………………………………………………………….......................................9

7.2 Saran………………………………………………………………………….....................................9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...........................……………………….9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber
daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia
adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air
sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga
keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang
sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan
dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air),
kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan
masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai
berikut:

a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?

b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?

c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?
1.3 Sistematika Penulisan

BAB 1. Pendahuluan

Pada Bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi penulisan dan
sistematika penulisan.

BAB 2. Landasan Teori

Berisi mengenai identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi dalam pembangunan

BAB 3. Analisa Lingkungan Hidup

Pada bab ini menjelaskan mengenai keadaan lingkungan hidup di indonesia berdasarkan pada observasi
data melalui media elektronik yaitu internet.

BAB 4. Masalah-Masalah pada Lingkungan Hidup

berisi tentang masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya pencemaran terhadap
sungai dan laut, tanah dan hutan.

BAB 5. Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup

Berisi tentang penyebab dan dampak masalah lingkungan hidup terhadap manusia, flora dan fauna.

BAB 6. Upaya - Upaya mengatasi masalah lingkungan Hidup

berisikan tentang upaya dalam mengatasi masalah lingkungan hidup

BAB 7. Penutup

berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan

Daftar Pustaka
berisikan tentang sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai
pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik
merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.

Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membentuk manusia
Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang
meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:

1. Pembangunan berwawasan lingkungan Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin


dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat.
Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan
dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat
secara alamiah, kimia maupun secara fisik.

2. Kualitas Lingkungan hidup Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang
berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu
terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga
agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan
ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang
Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan


Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan
yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah
tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang
bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap
lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam
keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami
dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh
perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegiatan manusia yaitu degradasi ekosistem yang
dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan
raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.

BAB 3

ANALISA LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10
persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang
tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil
dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung.
Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut.

Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesiamengalami kecepatan menurunan
yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan asli
Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada
periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian
citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang
cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi
Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003,
bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah
terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85%
merupakan bencana banjir dan longsor.
BAB 4

MASALAH - MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP

Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan
yaitu sebagai berikut:

1. Pencemaran Sungai dan laut

Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat,
pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa
seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian
bahan-bahan dari plastik.

2. Pencemaran Tanah

Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida.
Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini
disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu,
pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik
tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

3. Pencemaran Hutan

Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik.
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran
atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara
terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.

BAB 5

PENYEBAB DAN DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang
baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah
yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi
dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah
pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam
memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem.
Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat
mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber
kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia
makanan dan obat-obatan.

Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi
dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu
sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah.
Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang
sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari
pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat
menimbulkan laut menjadi tercemar.

BAB 6

UPAYA - UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

6.1 Usaha Mengatasi Berbagai Masalah Lingkungan Hidup

Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik
yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya
tampungnya. 2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya
alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten. 3. Memberikan kewenangan dan
tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 4.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara
membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi. 5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada
sebelumnya. 7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan
global.

6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkngan Hidup dan Berkelanjutan

Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi.
Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat sampai bangsa.

Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam,
tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan
pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi
kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat.
Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian
lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan
pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya
pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.

6.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan

Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya
sebagai berikut:

1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena
daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.

2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka
diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.

3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air,
peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.

5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah
yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.

6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan
pusat-pusat kegiatan lain.

7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi
sehingga menimbulkan polusi.

8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk
buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.

9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar
memiliki nilai yang ekonomis.

10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.

11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.

12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap
kurang efisien.

13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.

6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya Alam

Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan
usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah,
sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang
baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang
adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.

2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.

3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.


6.5 Pelestarian Flora dan Fauna

Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau
daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:

1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.

2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai
tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.

3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan
bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.

4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan
untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta
lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan
limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

7.2 Saran

Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus
memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan
sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi.Jakarta: Ganeca Exact.

2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

3. http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680

Anda mungkin juga menyukai

  • Dada
    Dada
    Dokumen12 halaman
    Dada
    Daffa “Evite” Jack
    Belum ada peringkat
  • Dada
    Dada
    Dokumen12 halaman
    Dada
    Daffa “Evite” Jack
    Belum ada peringkat
  • Dada
    Dada
    Dokumen12 halaman
    Dada
    Daffa “Evite” Jack
    Belum ada peringkat
  • Dada
    Dada
    Dokumen12 halaman
    Dada
    Daffa “Evite” Jack
    Belum ada peringkat