Penugasan 4 - Komponen HDP
Penugasan 4 - Komponen HDP
Disusun Oleh:
TIM PENANGGULANGAN BENCANA RSUD ……
Disusun oleh:
Tim Penanggulangan Bencana RSUD …….
Didampingi oleh:
………..
Pada:
Selasa – Jumat, 13, 15-16 Oktober …….
Di:
Rumah Sakit Umum Daerah ………
……., …………
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami, Tim Hospital Disaster Plan RSUD anjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan
dokumen Hospital Disaster Plan atau Rencana Penanganan Bencana di Rumah Sakit
RSUD ……... Meskipun terdapat rintangan dan hambatan yang kami alami selama
proses pengerjaannya tetapi dapat pada akhirnya terselesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah ……. yang telah
memberikan dukungan dan kelancaran segala upaya penanggulangan bencana di ……,
dimana rumah sakit dalam hal ini sebagai ujung tombak layanan kesehatan jika terjadi
bencana harus mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman bencana.
Kami sadari dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami akan
selalu melakukan perbaharuan dan adaptasi dokumen ini dengan perubahan yang terjadi
di rumah sakit. Selain itu, memang dokumen Hospital Disaster Plan adalah “dokumen
hidup” yang menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di rumah sakit baik dari
SDM dan sarana prasarana.
Kami berharap dokumen Hospital Disaster Plan ini mencapai tujuan yang
diharapkan yakni agar rumah sakit memiliki pedoman atau sistem dalam pananganan
bencana baik yang internal maupun yang eksternal untuk …….
……., ………
iii
DAFTAR ISTILAH
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................. ii
Kata Pengantar ............................................................................................................................. iii
Daftar Istilah ..................................................................................................................................iv
Daftar Isi ........................................................................................................................................vi
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................................ 1
C. Dasar Hukum ..................................................................................................................... 1
Bab II Profil Rumah Sakit ............................................................................................................... 3
A. Analisis Risiko .................................................................................................................... 3
B. Sejarah............................................................................................................................... 3
C. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas ........................................................... 3
D. Data Sarana dan Prasarana ............................................................................................... 3
E. Ketenagaan........................................................................................................................ 3
Bab III: SPO .................................................................................................................................... 4
A. Prosedur untuk semua ancaman bencana (All Hazard) .................................................... 4
B. Prosedur untuk Ancaman Bencana Spesifik (Specific Hazard) .......................................... 6
C. Aktivitas ........................................................................................................................... 11
Bab IV: Pengorganisasian ............................................................................................................ 12
A. Sistem Komando ............................................................................................................. 12
B. Tupoksi ............................................................................................................................ 16
Bab V: Fasilitas............................................................................................................................. 31
A. Penetapan Fasilitas.......................................................................................................... 31
B. Denah Evakuasi ............................................................................................................... 33
C. Daftar Kontak Internal dan Eksternal .............................................................................. 34
BAB VI: RENCANA TINDAK LANJUT ............................................................................................. 35
Bab VI: Penutup........................................................................................................................... 36
Lampiran...................................................................................................................................... 37
A. Form ................................................................................................................................ 37
B. Kartu Tugas...................................................................................................................... 44
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum disusunnya dokumen Hospital Disaster Plan ini adalah agar
rumah sakit memiliki pedoman atau sistem manajemen dalam penanganan bencana
di rumah sakit baik bencana internal maupun eksternal.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya dokumen Hospital Disaster Plan rumah sakit
harus menyusun rencana yang meliputi:
a. Pengorganisasian penanggulangan bencana
b. Sistem komunikasi saat penanggulangan bencana
c. Sistem evakuasi dan transportasi saat penanggulangan bencana
d. Persiapan logistik, mobilisassi dan aktivaasi SDM
e. Prosedur penanggulangan bencana
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
penanggulangan Bencana.
4. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
5. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
7. Keputusan Presiden RI No. 43 Tahun 1990 tentang Badan Koordinasi Nasional
Penanganan bencana di Indonesia.
1
8. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat/Ketua Badan
Koordinasi Nasional Penanganan Bencana No.11/KEP/Kesra/ IX/1997,
Tentang Sekretariat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 Tentang
Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana di Setiap
Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/S K/I/I 99 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 594/Menkes/SK/VI/1995 Tentang
Pembentukan Pusat Penanggulangan Krisis Akibat Bencana (Crisis Center) di
Lingkungan Departemen Kesehatan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Analisis Risiko
B. Sejarah
E. Ketenagaan
3
BAB III: SPO
4
Pastikan Jenis Bencana yang terjadi
5
B. Prosedur untuk Ancaman
Bencana Spesifik (Specific
Hazard)
Kemungkinan bencana yang terjadi di rumah sakit adalah :
1. Kebakaran
2. Gempa bumi
3. Gunung Meletus
1. KEBAKARAN
Pada saat kebakaran, kemungkinan jenis korban yang dapat terjadi adalah :
luka bakar, trauma, sesak nafas, histeria (gangguan psikologis) dan korban
meninggal.
Bila terjadi kebakaran selalu ingat :
a. Kejadian kebakaran harus dilaporkan
b. Bila bangunan bertingkat, gunakan tangga dan jangan gunakan lift.
c. Matikan listrik, dan gunakan lampu emergency untuk penerangan.
d. Matikan alat-alat lain seperti : mesin anastesi, suction, alat-alat elektronik dll
e. Tetap tenang dan jangan panik.
f. Tempat yang rendah memiliki udara yang lebih bersih.
Langkah –langkah yang dilakukan ketika terjadi kebakaran :
a. Prosedur penanganan kebakaran secara umum :
1. Pindahkah korban ke tempat yang aman (masuk dalam alur evakuasi)
2. Hubungi petugas satpam (ext.....) untuk menghubungi petugas kebakaran
bahwa :
- Ada kebakaran
- Lokasi kebakaran
- Sebutkan nama pelapor
3. Jika memungkinkan batasi penyebaran api, dengan menggunakan APAR
4. Padamkan api jika memungkinkan dan jangan mengambil resiko.
6
- Memadamkan kebakaran kecil awal tersebut dengan menggunakan alat
pemadam api pertama/ringan ( APAR) yang tersedia di ruangan tersebut.
- Melaporkan terjadinya kebakaran tersebut kepada Satpam untuk
Mengarahkan / memimpin petugas di lantainya untuk berusaha
memadamkan kebakaran tersebut baik dengan menggunakan alat
pemadam api pertama / ringan maupun system jaringan air kebakaran
yang terpasang di Rumah Sakit
- Melakukan Evakuasi dan penyelamatan jiwa/dokumen.
3. Prosedur Evakuasi
Pada prosedur penanggulangan kebakaran besar, pelaksanaan evakuasi
petugas dan pasien di koordinir oleh kepala ruang /ketua tim jaga masing masing
ruangan. Pelaksanaan evakuasi dimulai dari lokasi yang terbakar kemudian
diikuti oleh ruangan-ruangan yang terdekat. Evakuasi pasien dilaksanakan
melalui ”Tangga Darurat” atau jalan yang sudah ditentukan ebagai jalur evkuasi
korban.
Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu evakuasi adalah :
- Berjalan dengan cepat jangan lari.
- Jangan membawa atau memakai barang – barang yang dapat menyulitkan
pelaksanaan evakuasi.
7
- Memberikan prioritas kepada pasien yang lemah fisiknya.
- Apabila hendak membuka pintu, rabalah dan rasakan lebih dahulu pintunya
untuk meyakinkan apakah dibalik pitu tersebut ada api atau tidak.
- Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut – turut sesuai lebar kapasitas
tangga.
- Bila mungkin keadaan mengijinkan, tutuplah semua pintu dan jendela untuk
membantu memperlambat rambatan api.
- Apabila terperangkap dalam asap, bernafaslah dengan pendek – pendek
melalui hidung, bergeraklah dengan cara merangkak karena udara dibawah
lebih dingin/sejuk. Apabila terpaksa harus menerobos asap, tahanlah nafas
anda, kalau perlu pakailah masker
- Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan
berkumpul di tempat yang cukup aman serta melapor kepada kepala
ruang/ketua tim jaga.
- Mengecek kembali apakah semua petugas dan pasien sudah aman dan
lengkap.
8
- Kumpulkan semua dokumen yang berhasil diselamatkan pada tempat
berkumpul
2. GEMPA BUMI
Jenis korban yang dapat timbul pada saat terjadinya gempa bumi adalah : trauma,
luka bakar, sesak nafas dan meninggal.
3. GUNUNG MELETUS
Prosedur penanganan Korban Bencana Gunung meletus:
9
a. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) bagi petugas yang langsung
berinteraksi dengan korban gunung meletus.
b. Mengarahkan pembersihan korban yang datang ke Rumah Sakit akibat gunung
meletus ke area Dekontaminasi area sebelum dilakukan penanganan di area
dalam Rumah Sakit.
c. Menutup hidung dengan menggunakan masker ataupun kain yang bisa
membantu mengurangi terhirupnya polutan/ partikel akibat gunung meletus.
d. Pastikan semua pasien mendapatkan masker.
e. Patuhi batas lokasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah bila akan
mengirimkan tim bantuan ke wilayah bencana.
10
C. Aktivitas
11
BAB IV: PENGORGANISASIAN
A. Sistem Komando
Komandan
Hubungan masyarakat
12
Susunan Sistem Komando Hospital Disaster Plan
RSUD …….
13
14
8. Bidang Perencanaan : Kasubag Perencanaan
a. Seksi Penyedia Tenaga : Kasubag UP dan Diklat
b. Seksi Situasi : Koordinator Supervisi
c. Seksi Dokumentasi : Kepala Ruangan Rekam Medik
15
B. Tupoksi
Uraian tugas adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap personil
dalam sistem penanganan bencana di rumah sakit umum daerah …… sesuai dengan
struktur yang telah disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik
di dalam rumah sakit maupun penanganan korban bencana dari luar rumah sakit.
1. Ketua
Bertanggung jawab kepada : Berkoordinasi dengan Bupati dan Dinas Kesehatan.
Bertanggung Jawab Untuk : Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan korban.
Tugas :
a. Memberi arahan kepada masing-masing kepala
bidang untuk pengelolaan penanganan bencana.
b. Memimpin pertemuan koordinasi secara periodik.
c. Mengatur dan mengarahkan pusat komando
d. Memberikan keseluruhan petunjuk untuk operasi
penanganan bencana di rumah sakit.
16
Manajemen Relawan
Bertanggung jawab kepada : Ketua bencana
Bertanggung jawab untuk : Mengkoordinir relawan di rumah sakit
Tugas :
a. Mengkaji kebutuhan adanya relawan.
b. Merencanakan dan mengkoordinir penyediaan
relawan.
c. Melakukan koordinasi dengan unit eksternal dalam
upaya pemenuhan kebutuhan relawan.
d. Mengkoordinir proses seleksi relawan berdasarkan
keahlian dan kebutuhan, serta merencanakan
penugasannya.
e. Mengkoordinir pendokumentasian semua relawan
yang bekerja di RS dan mengelola proses
penugasannya.
3. Bidang Operasional
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab untuk : Berlangsungnya operasional penanganan bencana
Tugas :
a. Menginstruksikan kepada penanggungjawab
pelayanan pada unitnya untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan job description
b. Menentukan kebijakan yang terkait operasional
c. Berkoordinasi dengan Ketua Tim Penanggulangan
Bencana
d. Melaksanankan kebijakan yang telah ditentukan oleh
Ketua Tim Penanggulangan Bencana
e. Membuat laporan akhir penanganan bencana kepada
Ketua Tim Penanggulangan Bencana
f. Berikut adalah bidang pelayanan yang berada di
bawah kendali bidang operasional :
17
Seksi Pelayanan Medis (Penanggungjawab Ketua Komite Medis)
Bertanggung jawab kepada : Bidang Operasional
Bertanggung jawab untuk : Kelancaran Pelayanan IGD, Poliklinik, OK, VK, dan
Bangsal rawat inap saat bencana
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM baik dokter maupun perawat
dan bidan
b. Berkoordinasi dengan divisi dan sie yang lain
c. Membuat laporan pelayanan medis saat bencana
d. Berikut adalah unit-unit yang ada dibawah kendali
Seksi Pelayanan Medis:
c. Unit Bedah
Bertanggung jawab kepada : Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di OK
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM OK dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
18
b. Mengaktifkan pelayanan OK darurat jika diperlukan
c. Betanggungjawab atas keamanan asset rumah sakit di OK
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit yang terkait
e. Membuat laporan pelayanan OK saat bencana
19
f. Unit Out –patient
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Poliklinik dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
b. Mengaktifkan pelayanan poliklinik darurat jika diperlukan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di Poliklinik
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan poliklinik saat bencana.
f. Unit In-Patient
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di Rawat Inap
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Rawat inap dan sarana prasarana
sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan Rawat Inap darurat jika diperlukan
c. Menganalisis kebutuhan kebutuhan logistik medis dan non
medis di pelayanan
d. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakitdi Rawat
Inap
e. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
f. Melakukan koordinasi dengan rumah sakit lain untuk melakukan
rujukan
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan
20
g. Unit Kamar Jenazah
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk: Pelayanan di kamar Jenazah
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Kamar jenazah dan sarana prasarana
sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan Kamar Jenazah darurat jika diperlukan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di Kamar
Jenazah
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan Kamar jenazah saat bencana
2. Bidang Logistik
Bertanggung jawab kepada : Ketua Tim bencana
Bertanggung jawab untuk : Operasional logistik
Tugas :
a. Mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan
logistik
b. Berkoordinasi dengan unit penyediaan logistik non
medis
c. Menyediakan material medis dan non medis
21
d. Menyiapkan dan mensuplai dan melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana fisik dan
lingkungan rumah sakit.
e. Malaporkan catatan bantuan stok obat.
f. Mengkoordinasi bantuan secara eksternal
g. Merencanakan dan mengadakan seluruh kebutuhan
dalam penanganan bencana
h. Menindaklanjuti bantuan logistik dari instansi terkait
dan donatur
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan logistic
j. Menganalisa kebutuhan-kebutuhan logistik medis dan
non medis di pelayanan
k. Memastikan penyediaan sarana transportasi (termasuk
ambulance), kebersihan lingkungan dan keamanan
rumah sakit serta ketertiban lalu lintas.
Berikut adalah bidang pelayanan yang berada di bawah kendali bidang logistik:
a. Unit Komunikasi Dan Fasilitas
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Komunikasi dan fasilitas
Tugas :
a. Menyediakan alat komunikasi internal dan eksternal ( HT,
telepon, nomor yang bisa dihubungi )
b. Menyiapkan fasilitas peralatan penunjang ( kelistrikan, Genset,
bahan bakar, lampu, senter dll )
c. Mengatur alur informasi
d. Menyiapkan dan memeriksa gas oksigen, peralatan tulis dan
peralatan lain.
e. Melakukan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi.
22
b. Unit makanan dan minuman (Kepala Instalasi Gizi)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan makanan dan minuman
Tugas :
a. Merencanakan kebutuhan bahan makanan dan minuman
b. Melakukan proses pengadaan makanan dan minuman (
Pemesanan, pembelanjaan, penerimaan, penyimpapanan,
pengolahan sampai pendistribusian makanan dan minuman ).
c. Menyiapkan ceklist.
- Formulir penerimaan bantuan logistik
- Fomulir penerimaan bahan makanan-minuman
- Formulir penggunaan bahan makanan-minuman
- Formulir permintaan makanan-minuman pasien.
- Formulir permintaan makanan-minuman keluarga pasien
- Formulir pemesanan bahan makanan – minuman
- Formulir pengadaan
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Penerimaan bahan makanan – minuman
- Penggunaan bahan makanan – minuman.
- Melakukan dokumentasi kegiatan.
c. Unit Sanitasi (Kepala Sanitasi)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan sarana dan prasaranan sanitasi
Tugas :
a. Menyediakan air bersih dengan jumlah yang mencukupi dan aman
dikonsumsi sesuai dengan baku mutu pemeriksaan laboratorium air
bersih dan air minum.
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan
sanitasi pengelolaan sampah (tempat sampah sampai pembuangan
akhir).
c. Menyediakan toilet umum dengan jumlah yang memadai.
23
d. Menyediakan sarana pengolahan limbah cair (Saluran limbah,
septictank, saluran peresapan)
e. Menjaga kebersihan / mengawasi kebersihan tempat hunian
sementara atau tenda darurat.
f. Mengendalikan keberadaan vektor dan binatang pengganggu
(nyamuk, lalat, tikus, kecoa, kuncing dan anjing).
g. Mengawasi sanitasi makanan yang diolah maupun makanan jadi.
h. Mengawasi kebersihan lingkungan tempat hunian sementara,
kebersihan toilet dan tempat sampah.
i. Melakukan cara-cara personal hygiene (cuci tangan,mandi dan gosok
gigi)
24
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan Material Obat
Tugas :
a. Mencatat bantuan penerimaan obat.
b. Melakukan penerimaan obat dan penolakkan obat yang tidak sesuai
dengan standar yang digunakan
c. Membuat ceklist obat bantuan dari luar.
3. Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab untuk : Bertanggung jawab atas perencanaan pada saat bencana.
Tugas :
a. Memastikan ketersediaan tenaga operasional.
b. Pengendalian situasi /kondisi ketenagaan dan
sumberdaya operasional.
c. Dokumentasi, perekamanan data, dan pelaporan.
d. Kemampuan dan kebutuhan operasional
Berikut adalah seksi seksi yang berada di bawah kendali bidang Perencanaan
a. Seksi Penyedia Tenaga
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang perencanaan
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan tenaga
Tugas :
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga umum.
b. Bertanggung jawab atas pemetaan relawan.
c. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan kebutuhan material pelayanan
umum.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
Tugas Medik
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga medis.
25
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga medis.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan medis.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan medis.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
Tugas Keperawatan
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga
keperawatan.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga keperawatan.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan keperawatan.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan operasional
keperawatan.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan
Tugas Penunjang
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga
penunjang.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga penunjang.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan penunjang medis.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan penunjang
medis.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
b. ö
Bertanggung jawab kepada :Kepala Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab untuk :Pemetaan,Pengamatan dan pelacakan korban
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kemampuan sumber daya
b. Bertanggung jawab atas pengamatan kondisi fisik dan psikologis
tenaga
c. Bertanggung jawab atas pelacakan korban dan mekanisme rujukan
d. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan
26
27
c. Seksi Dokumentasi
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab untuk : Dokumentasi
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas penyiapan form rekam data.
b. Bertangggung jawab atas tersedianya kebutuhan data dasar.
c. Bertanggung jawab atas perekaman data kebencanaan.
d. Bertanggung jawab atas laporan kebencanaan.
e. Bertanggung jawab atas kegiatan teknis berbasis teknologi
informasi.
f. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
4. Bidang Keuangan
28
Berikut adalah seksi seksi yang berada di bawah kendali bidang keuangan:
a. Seksi Pengadaan
b. Seksi Klaim
29
c. Seksi Administrasi
30
BAB V: FASILITAS
A. Penetapan Fasilitas
Penetapan perubahan fungsi ruangan dalam penanggulangan bencana dengan
tujuan untuk mengelola maupun menampung beberapa kegiatan dalam mendukung
penanganan korban bencana sehingga penanganan dan pengelolaannya dapat lebih
terkoordiasi terarah, perubahan fungsi ruangan adalah sebagai:
6 Titik Kumpul
7 Discharge Area / Ruang Pemulangan
8 Area Dekontaminasi
Berikut ini adalah gambar denah rumah sakit pada situasi normal (pada halaman
sebelah):
31
Gambar Denah RSUD ….
32
B. Denah Evakuasi
33
C. Daftar Kontak Internal dan
Eksternal
34
BAB VI: RENCANA TINDAK LANJUT
35
BAB VI: PENUTUP
36
LAMPIRAN
A. Form
Form Daftar Hadir Petugas
37
Form Registrasi Relawan
Tanggal:
Jam:
IDENTITAS: o Perorangan
1. Nama: o Institusi
2. Golongan Darah:
3. Alamat:
4. Nomor Telp: Keahlian:
5. E-Mail: Identitas Profesi:
6. Warga Negara: o Ada
7.Pengalaman Penanganan Korban Bencana: o Tidak
o Ya
o Tidak Verifikasi:
o Kartu Anggota
o Surat Rekomendasi
o Referensi
38
Form Penempatan Relawan
39
Form Daftar Hadir Relawan
40
Form Penerimaan Donasi Barang
41
Form Penerimaan Donasi Uang
42
Form Distribusi
43
B. Kartu Tugas
Contoh Kartu Tugas *bisa diperbanyak
Untuk : SATGAS TI
ALAT KOMUNIKASI
……………………….
Nama : YUSUF
HERI HADI
PURCAHYANTO, ST
……………………….
Tanggal
TanggalMulai
Mulai ::……………………….
………………………. Tanggal
Tanggalberakhir
berakhir ::……………………….
……………………….
Posisi
PosisiUntuk
Untuk ::……………………….
………………………. Laporan
Laporanke ke ::Ka.Unit Komunikasi
……………………….
Lokasi
Lokasi ::IPSRS
Ruang RSUDPS
SIM-RS
………………………. dan TI
Telepon
Telepon ::0274-367381
………………………. psw:117
psw:187 Fax
Fax ::……………………….
……………………….
Cara
Caramenghubungi
menghubungi ::……………………….
………………………. Call sign radio
Call sign radio : ……………………….
: ……………………….
Lain
Lain
Tanda
Tandatangan
tangan
44
45
KARTU TUGAS - …………………….
Untuk : ……………………….
Nama : ……………………….
46
Kartu Tugas - PELIMPAHAN WEWENANG
TUGAS:
Merencanakan dan mengendalikan pelayanan operasi
Memberikan laporan kepada Direktur Rumah Sakit terkait proses tersebut diatas.
Menindaklanjuti upaya permintaan bantuan
Memastikan proses penanganan korban dan sumber pendukungnya terlaksana dan tersedia
sesuai kebutuhan.
Melakukan koordinasi kerja kepada instansi lain dan rumah sakit jejaring
Memberikan pelimpahan wewenang kepada wakil Tim Penanggulangan Bencana bila Ketua
Tim Penanggulangan Bencana tidak ditempat
47