Pendahuluan
Pada tahun 2016, terdapat sekitar 12,4% populasi di kawasan Asia-Fasifik yang berusia 60 tahun atau
lebih. Pola ini diproyeksikan akan meningkat menjadi lebih dari 25% (1,3 miliar orang) pada tahun
2050. Lebih jauh, rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk berusia tua ditemukan lebih cepat pada
negara-negara berkembang dibandingkan negara yang sudah maju. Perubahan tersebut terutama
terjadi karena menurunnya jumlah kelahiran yang dikombinasikan dengan peningkatan angka
harapan hidup.1 Berdasarkan proyeksi beberapa negara asia pada tahun 2030, dampak positif
demografi terhadap pertumbuhan ekonomi akan menurun, bahkan pada negara-negara yang masih
baru.2 Peningkatan proporsi populasi berusia tua akan memperberat sistem pelayanan kesehatan
pada negara-negara tersebut.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa model pelayanan kesehatan yang diterapkan saat ini
serta instrumen kebijakan yang berhubungan pelayanan kesehatan pada populasi berusia lanjut
pada beberapa negara Asia. Negara-negara yang terpilih untuk penelitian ini meliputi Jepang, Korea,
China, Thailand, Indonesia dan Filipina.
Manfaat Penelitian
Untuk Pemerintah NTB khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya, WHO dan instansi terkait
lainya, dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan untuk pelayanan kesehatan populasi
berusia lanjut di seluruh dunia. Apabila pelayanan kesehatan untuk populasi berusia lanjut ini telah
dibuat secara internasional, maka seluruh negara yang tergabung dalam WHO dapat meratifikasi
kebijakan tersebut sehingga populasi berusia lanjut akan lebih terlayani dengan lebih baik, termasuk
masayrakat di NTB khususnya dan di Indonesia umumnya.
Metode penelitian
Model pelayanan kesehatan dan instrumen kebijakan yang sesuai untuk populasi berusia lanjut akan
direview pada 6 negara tersebut. Instrumen yang akan digunakan meliputi pedoman wawancara dan
rekaman wawancara yang dilakukan terhadap pemegang kebijakan di masing-masing negara. Aspek-
aspek yang akan digali adalah sebagai berikut :
Adapun pihak-pihak yang akan diwawancara adalah Kepala dinas kesehatan propinsi NTB, Kepala
dinas kesehatan Kota mataram, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Direktur Rumah Sakit
propinsi NTB, Direktur Rumah sakit Kota Mataram, Kepala puskesmas Gunung sari, Kepala
puskesmas Kediri, Camat Gunung sari, Camat kediri, Kader posyandu di Gunung sari dan Kediri,
Kepala Panti Jompo Puspakarma Mataram. Pedoman wawancara sesuai dengan aspek-aspek yang
akan digali pada penelitian ini.
Untuk perizinan akan dilakukan sesuai peraturan yang berlaku, mulai dari pengurusan kelayakan
etik, izin penilitian dari pemerintah daerah setempat dan lain-lain.
Laporan
Hasil dari penelitian ini akan dilaporkan kepada badan kesehatan dunia (WHO), Wilayah Pasifik Barat
melalui kantor National center for global health and medicine (NCGM); WHO collaboration center,
dan akan dimasukkan ke jurnal ilmiah. Laporan juga akan diberikan kepada masing-masing
pemerintah setempat.
Pembiayaan
Penelitian ini didanai oleh National Center for Global Health and Medicine, Jepang.
.
Kepustakaan
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific. (2016). Ageing in Asia and
the Pacific. Retrieved last January 16, 2018 from
http://mipaa.unescapsdd.org/files/documents/SDD%20Ageing%20Fact%20Sheet%20Overview.
pdf.
Park D. &Kwanho S. (2011). Impact of Population Aging on Asia's Future Growth. Retrieved last
January 16, 2018 from https://www.adb.org/sites/default/files/publication/30455/economics-
wp281.pdf.
MEMBERS
* Principal Investigator #Responsible advisor
Japan
1. *Shinichiro Noda, Medical Officer, Bureau of International Cooperation, National Center
for Global Health and Medicine
2. Kenzo Takahashi, Associate Professor, Graduate School of Public Health, Teikyo
University
3. Kyoko Sudo, Associate Professor, Department of Global Nursing, National College of
Nursing
4. #Jun Kobayashi, Professor, Department of Global Health, School of Health Sciences,
Faculty of Medicine
Korea
5. Eun Nam Woo, Professor, Center of Global Health, Yonsei University
China
6. He Chen, Assistant Professor, School of Public Health, Peking University
Philippines
7*Paul Michael R. Hernandez, Project Assistant Professor, Department of Global Health,
School of Health Sciences, Faculty of Medicine/ Assistant Professor, Department of
Environmental and Occupational Health, University of the Philippines Manila
8. Ernesto R. Gregorio Jr, Assistant Professor, Department of Health Promotion and
Education, University of the Philippines Manila
Indonesia
9. Dr. Hamsu Kadriyan, Dean, Faculty of Medicine, Mataram University
10. dr. Wahyu Sulistya Afarah, MpH, Lecturer and researcher, Faculty of Medicine, Mataram
University
Lampiran 1.
Formulir Persetujuan
Bapak/ibu/saudara/i yang terhormat, terima kasih atas kesediaan waktunya untuk berperan
sebagai narasumber pada penelitian ini. Penelitian ini berjudul Review model pelayanan kesehatan
bagi penduduk berusia lanjut di Jepang, Korea, China, Thailand, Indonesia dan Philipina. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa model pelayanan kesehatan yang diterapkan saat ini serta
instrumen kebijakan yang berhubungan pelayanan kesehatan pada populasi berusia lanjut pada
beberapa negara Asia. Manfaat penelitian ini adalah sebagai dasar membuat kebijakan untuk
pelayanan kesehatan populasi berusia lanjut di seluruh dunia.
Dalam penelitian ini, Bapak/ibu/saudara/i akan diwawancara secara mendalam terkait beberapa
aspek dalam pelayanan kesehatan pada populasi berusia lanjut (sesuai pedoman wawancara
mendalam). Wawancara diperkirakan akan memakan waktu sekitar 30-60 menit dan tidak ada
intervensi kedokteran yang dilakukan sehingga tidak ada resiko fisik dalam kegiatan ini. Data yang
diperoleh dari penelitian ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja
tanpa memunculkan data pribadi narasumber. Hasil penelitian akan dilaporkan kepada badan
kesehatan dunia (WHO), Wilayah Pasifik Barat melalui kantor National center for global health and
medicine (NCGM); WHO collaboration center, dan akan dimasukkan atau dipublikasikan ke dalam
jurnal ilmiah. Laporan juga akan diberikan kepada masing-masing pemerintah setempat.
Dengan menandatangani formulir ini saya menyatakan setuju untuk mengikuti penelitian ini.
Sebelum wawancara dimulai, narasumber diminta untuk membaca dan menandatangani lembar
persetujuan yang telah disiapkan. Wawancara akan dilakukan dalam bahasa Indonesia, akan
disediakan penerjemah ke dalam bahasa Inggris. Langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara
dengan urutan sebagai berikut :
Mataram, 2018
Pewawancara,