Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN NY.

S P3 A0 DENGAN POST OPERASI


SECTIO CAESARIA (SC) DI BANGSAL KENANGA RSUD WATES

DISUSUN OLEH:
AHMAD HAPIZ
20183203015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIII


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL AHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK MAHASISWA

( ) ( ) ( Ahmad Hapiz )
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE POSTPARTUM

Nama Mahasiswa : AHMAD HAPIZ


Tempat Praktik : BANGSAL KENANGA, RSUD WATES
Tanggal Praktik : 22 Oktober-9 November 2018

DATA DEMOGRAFI
Nama Klien : Ny. S
Tempat tgl/lahir : Patuk kodul 22-04-1987 (31 tahun)
Alamat : Patuk kidul, tirtorahayu, galur, kulon progo
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa, indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Nama Suami : Tn. A
Status Obstetri : P3 A0
Diagnosa Medis : Post Partum Sectio Caeseare (SC)
Tanggal Masuk RS : 29 Oktober 2018
No. RM : 724607
Tanggal operasi : 30 Oktober 2018
Tanggal pengkajian : 30 Oktober 2018 jam : 14:00

KELUHAN UTAMA SAAT INI


Pasien mengatakan nyeri area oprasi:
P: post oprasi SC
Q: seperti di sayat-sayat (sedang)
R: area perut
S: skala 5
T: menetap dan saat bergerak
Tanggal 29/10/2018 pasien mengatakan keluar flek-flek coklat dirumah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit sebelumnya: klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi, asma
dan diabetes melitus.
Riwayat Persalinan dan kelahiran saat ini:
 Lamanya oprasi : 11:30-12:20 sampai masa pemulihan oprasi
 Posisi Janin : leopod 1: bokong
Leopod 2: punggung kaki
Leopod 3: kepala
Leopod 4: divergen
 Tipe Kelahiran : Sectio Caeseare (SC)
 Penggunaan analgesik dan anestesi : Ketorolac dan anastesi spinal.
 Masalah selama persalinan : terjadi perdarahan ± 500 cc
 Riwayat penggunaan kontrasepsi: pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi, dan sekarang sudah direncanakan untuk menggunakan
alat kontrasepsi IUD

DATA BAYI
 Panjang Badan 49 cm
 Berat Badan Lahir 3995 kg
 Lingkar Kepala 33,5 cm
 Lingkar Dada 34cm
 Lingkar Perut 33cm
 Lingkar lengan atas 12 cm
 APGAR Skor:
Tanggal Karakteristik 1 menit 5 menit
30/10/2018 Denyut jantung 2 2
Pernafasan 2 2
Reflek 2 2
Tonus otot 1 2
Warna kulit 1 1
total 8 9
7-10 : bayi normal
4-6 : rendah
0-3 : buruk
 Jenis Kelamin bayi : laki-laki
 Kelainan kongental: tidak ada

Keadaan Psikologis Ibu


bagaimana perasaan ibu saat ini: klien mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran anak
yang ke tiganya dengan keadaan sehat
Penyesuaian ibu terhadap kelahiran bayi: klien mengatakan masih mengingat cara-cara merawat
bayi baru lahir.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Pasien mengatakan dikeluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular ataupun penyakit
keturunan seperti hipertensi dan DM

Genogram

: perempuan
: laki-laki
: perempuan meninggal
: laki-laki meninggal
: garis perkawinan
: garis keturunan
: serumah
: pasien
Riwayat Ginekologi:
Pasien mengatakan sudah 2x melahirkan dengan SC
Riwayat kehamilan:
ANC: 7x
Imunisasi TT: -
Riwayat Obstetri
Komplikasi
Jenis Cara Tempat BB Keadaan
No selama Umur
Kelamin Lahir persalinan lahir saat ini
persalinan
1 perempuan SC Dokter 2800 Tidak ada Hidup/sehat 13
gram tahun

2 perempuan SC Dokter 2500 Tidak ada Hidup/sehat 7


gram tahun

Tanda Tanda Vital


TD: 120/70 mmHg
RR: 18x/menit
N: 92x/ menit
S: 370C
Riwayat Kesehatan Saat ini
1. Pola Nutrisi
TB: 160 BB: 64 Kg IMT: 25 (gizi cukup)
 Pola makan, frekuensi, jenis dan jumlah
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore dengan 1 porsi
dihabiskan. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan tidak ada masalah
dalam pencernaan.
 Perubahan pola selama hamil
Pasien mengatakan Tidak ada prubahan makan selama hamil, kecuali pada
trimester 1 sering merasa mual dan muntah yang membuaat nafsu makan
berkurang.
 Alergi Makanan
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makananmaupun obat.
 Minum jumlah dan jenis
Sebelum dirumah sakit sering minum air mineral ±8 gelas/hari. Sedangkan pada
saat dirumah sakit 3 jam setelah operasi SC input cairan masi dibatasi bertahap
yaitu dengan minum sedikit-dikit.
 Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi
Klien mengatakan sering mual dan muntah ketika trimester pertama.
2. Pola Cairan dan elektrolit
 Jenis cairan : RL 20 tpm
 Cara Minum : ( √ ) oral, ( ) NGT/OGT
 Jumlah minum : masih membatasi jumlah cairan pasien
 Frekuensi minum : tidak menentu
3. Pola eliminasi
 BAK (frekuensi, karakteristik urine, jumlah, kelainan/keluhan BAK)
Pasien terpasang cateter urine
 BAB (frekuensi, karakteristik urine, jumlah, kelainan/keluhan BAB)
Pasien mengatakan belum BAB sejak tadi malam
4. Pola Aktivitas dan Latihan
 Aktifitas dan latihan :
klien mengatakan belum bisa mobilisasi secara mandiri karena kaki pasien
masih lemas efek darri anestesi dan masih merasa nyeri luka operasi. Untuk
saat ini pasien dianjurkan untuk mobilisasi secara bertahap yaitu
menggerakkan telapak kaki, miring kiri, miring kanan, duduk, dan berjalan
sedikit demi sedikit.
 Aktifitas selama hamil :
klien mengatakan tidak pernah melakukan aktivitas berlebihan pada saat hamil
 Keluhan dalam beraktifitas :
klien mengatakan masih susah menggerakkan area kaki setelah oprasi SC.
5. Pola Istirahat tidur
Klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk tidur, hanya kadang bangun kalau terasa
nyeri sedikit tetapi setelah itu tidur lagi.

6. Pola Persepsi terhadap diri


Pasien mengatakan senang saudah menjadi seorang ibu dan mendapatkan anak yang ke
dua berjenis kelamin laki-laki
7. Pola Hubungan peran
Pasien berhubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan masyarakat.
8. Pola Stress dan koping
Pasien mengatakan jika ada masalah diselesaikan dengan musyawarah

PEMERIKSAAN FISIK POST PARTUM


1. Kepala
Bentuk kepala simetris , tidak ada lesi atau pun benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil mengecil
terhadap rangsangan cahaya.
Bibir tampak kering dan terlihat pucat.
Rambut klien terlihat bersih, panjang berwarna hitam.
2. Leher
Tidakada pembengkakan pada klenjar tiroid.
3. Dada dan Payudara
Bentuk simetris, payudara membesar, tidak ada lesi maupun benjolan, puting susu
menonjol dan berwarna kecoklatan tua, tidak terdapat pengeluaran ASI .
4. Abdomen
Bentuknyan simetris, tampak ada luka jahitan , panjang 10 cm, lebar 3cm, tidak ada
tanda-tanda infeksi di area luka, balutan tampak kering, TFU 2 jari dibawa umbilikus,
teraba keras.
R: tidak ada kemerahan pada luka ataupun sekitar luka
E:tidak ada kebiruan
E: tidak ada edema
D: luka masih tertutup balutan
A: luka masih tertutup balutan
5. Genital
Terdapat pengeluaran lokhea rubra.
Genital klien terlihat bersih.
6. Ekstremitas
Tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah.
Pemeriksaan homans sign (-)
Edema:
- -

- -

Kekuatan otot : 2 jam post partum Sectio caesaria


5 5

0 0

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK


Tanggal dan jenis
Hasil dan nilai normal Interpretasi
pemeriksaan
30/10/2018
Hemoglobin 13,3 (12-16) g/dL Normal
Hematokrit 32,7 (37-47) % Rendah
Leukosit 8,05 (4-10,5) 10ˆ3uL Normal
Eritrosit 4,49 (3,90-5,50) 10ˆ3uL Normal
Trombosit 223 (150-450) 10ˆ6uL normal
Golongan darah B
negative
HbSAg

TERAPI MEDIS
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi
30/12/16 Cefotaxime IV 2x1gr Antibiotik
Ketorolak IV 3x30 mg Analgesik

ANALISA DATA
DATA (DO/DS) PROBLEM ETIOLOGI
DS: Nyeri akut Agent cidera fisik
Pasien mengatakan nyeri area
oprasi:
P: post oprasi SC
Q: seperti di sayat-sayat
(sedang)
R: area perut
S: skala 5
T: menetap dan saat bergerak
DO:
- Pasien tamapak menahan
sakit
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak takut
bergerak
TD: 120/70 mmHg
RR: 18x/menit
N: 92x/ menit
S: 370C
DS: Resiko infeksi
- .
DO:
- Terdapat luka post operasi
SC di bagian perut dengan
panjang luka ±10 cm masih
tertutup dresing.
- Terpasang infus dan kateter
- Leukosit: 8,05
R: tidak ada kemerahan pada
luka ataupun sekitar luka
E:tidak ada kebiruan
E: tidak ada edema
D: masih terdapat sedikit
perdarahan pada jaringan
yang belum menyatu
A: sebagian besar, penyatuan
jaringan sudah baik
- TD: 120/70 mmHg
- N: 92x/menit
- RR: 18x/menit
- S: 370C
DS:- Resiko perdarahan
DO:
- Darah keluar ±500 cc pada
saat oprasi SC
- Pasien post Oprasi SC 2 jam
- TD : 120/70mmHg
- N : 92x/menit
- S : 370C
- RR: 18 x/menit

DS: Hambatan mobilitas Agens farmaseutika


 pasien mengatakan masih fisik
susah menggerakkan
kakinya
 pasien merasa tidak nyaman
setelah operasi SC
DO:
- TD : 120/70mmHg
- N : 92x/menit
- S : 370C
- RR: 18 x/menit
- Kekuatan otot 2 jam setelah
masuk bangsal (post SC)
5 5

0 0

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DITEGAKKAN


1. Resiko perdarahan
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agent cedera fisik
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan agens farmaseutika
4. Risiko infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pencegahan perdarahan
3x24 jam di harapkan resiko pendarahan teratasi 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
dengan kriteria hasil: menetap
Kontrol risiko: 2. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
1. Mengidentifikasi faktor risiko menyebabkan perdarahan
2. Monitorfaktor risiko individu 3. Hindari mengangkat benda berat
Status Maternal : Postpartum Pengurangan Perdarahan:Uterus Postpartum
1. TTV dalam rentang normal 1. Monitor TTV
2. Suhu normal(36-370C) 2. Monitor tingkat kesadaran dan keadaan umum
3. Hb normal ( 12-16) pasien
3. Pertahankan pasien tetap tirah baring
Tidak ada perdarahan pervaginam 4. Intruksikan kepada pasien maupun keluarga
untuk memonitor tanda – tanda perdarahan
5. Kolaborasi untuk pemberian oksitosin melalui IV
atau IM sesuai order dari dokter

Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri
cedera fisik 3x24 jam, masalah nyeri teratasi dengan kriteria 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
hasil: termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Kontrol Nyeri kualitas dan faktor presipitasi
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab 2. Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mampu menggunakan tehnik ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mencari bantuan) mengetahui pengalaman nyeri pasien
Level Nyeri 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan 5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
menggunakan manajemen nyeri nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, kebisingan
frekuensi dan tanda nyeri) 6. Kurangi faktor presipitasi nyeri
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri 7. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
berkurang (farmakologi, non farmakologi)
5. Tanda vital dalam rentang normal 8. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
(TD: 120/80 mmhg, RR: 12-24 x/m, N: 60- intervensi
100 x/m, S: 36,5-37,50C) 9. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
10. Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian
analgetik untuk mengurangi nyeri
11. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
12. Tingkatkan istirahat
13. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri
Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pengaturan posisi: neurologis
fisik berhubungan 3x24 jam diharapkan mobilitas pasien terpenuhi  Berikan posisi yang terapeutik
dengan kriteria hasil:  Pertahankan kesejajaran tubuh yang tepat
dengan agens
Pergerakan:  Dorong latihan ROM pasif dan aktif
farmaseutika  Pasien mampu menggerakkan pergelangan  Dorong pasien untuk duduk ditempat tidur,
kaki kanan dan kiri disamping tempat tidur.
 Pasien mampu menekuk lutut kiri dan kanan  Bantu pasien untukberpindaah sesuai
kebutuhan
Ambulasi:
 Pasien mampu berjalan dengan langkah
pelan dan efektif

Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Proteksi Infeksi


3x24 jam, masalah risiko infeksi teratasi dengan 1. Monitor WBC
kriteria hasil: 2. Monitor TTV
Kontrol Risiko 3. Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
1. Klien bebas dari tanda-tanda infeksi (kalor, 4. Cuci tangan setiap kali tindakan
dolor, rubor, tumo, fungsionalr) 5. Pertahankan tehnik aseptif
2. Leukosit dalam batas normal (4-10) 6. Tingkatkan asupan nutrisi
3. Menunjukkan kemampuan dalam 7. Batasi pengunjung
pengendalian infeksi 8. Dorong pasien untuk istirahat
4. TTV dalam rentang normal 9. Ajarkan tanda dan gejala infeksi dan kapan
(TD: 120/80 mmhg, RR: 12-24 x/m, N: 60- harus melapor ke petugas
100 x/m, S: 36,5-37,50C) 10. Kolaborasi pemberian antibiotik

Pengetahuan Infeksi
5. Mengetahui tanda-tanda infeksi
6. Melaporkan ke petugas apabila terjadi
infeksi
IMPLEMENTASI I
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Resiko perdrahan 31/10/2018 jam: 09:00 31/10/2018 jam 13:00
S:
(09:00) Monitor tanda dan gejala perdarahan O :- Pasien tampak lemas
menetap
(09:10) Lindungi pasien dari trauma yang dapat KU: baik
menyebabkan perdarahan - urine kateter 200 cc dengan warna kuning
(09:15) Monitor TTV kehitaman.
(09:20) Monitor tingkat kesadaran dan keadaan - TD : 110/70mmHg
umum pasien - N : 84x/menit
(09:20)Pertahankan pasien tetap tirah baring - S : 36,80C
(09:30)Intruksikan kepada pasien maupun keluarga
- RR : 22x/menit
untuk memonitor tanda – tanda perdarahan
(11:00) Kolaborasi untuk pemberian oksitosin A:
melalui IV atau IM sesuai order dari dokter - Masalah teratasi sebagian
- (tidak terdapat tanda-tanda perdarahan)
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala perdarahan,
monitor TTV, pertahankan pasien tetap
tirah baring)
Nyeri akut 31/10/2018 jam 10:00 31/10/2018 jam 13:00
berhubungan 1. Melakukan pengkajian nyeri (10:00) S:
2. Mengobservasi tanda dan gejala nyeri (10:10) - Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cedera
3. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (tehnik P: saat bergerak
fisik nafas dalam) (10:15) Q: seperti disayat-sayat pisau
4. Memonitor TTV (TD, N, Suhu, RR) (09:15) R: di bagian perut, bekas luka operasi SC
5. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya S: 3
untuk pemberian obat analgesik Ketororac T: terus menerus dan saat bergerak
(07:00)
O:
- Klien tampak menahan dan meringis
kesakitan
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
- TTV:
TD: 120/70 mmHg
N: 92x/menit
RR: 18x/menit
S: 370C

A:
- Masalah teratasi sebagian
(pasien masih tampak menahan sakit,
klien dapat melakukan teknik
nonfarmakologi tariknapas dalam)

P:
- Lanjutkan intervensi
(Kaji karakteristik nyeri, observasi gejala
nonverbal dari nyeri, ajarkan tehnik
nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri,
kolaborasi pemberian analgesik ketorolac)

Hambatan mobilitas 31/10/2018 jam 11:00 31/10/2018 jam 13:00


fisik b/d  Berikan posisi yang terapeutik (11:00) S:
 Pertahankan kesejajaran tubuh yang tepat  Masien mengatakan sudah bisa menggerakkan
farmaseutika
(11:10) pergelangan kaki kiri-kanan
 Dorong latihan ROM pasif dan aktif (11:32)  Pasien mengatakan sudah bisa menekuk lutut
 Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan
dan kiri
 Pasien mengatakan sudah bisa duduk secara
perlahan
 Pasien mengatakan masih lemah untuh
berjalan

O:
Kekuatn otot:

5 5

3 3

A: masalah teratasi sebagian.


P:
 Bantu pasien untuk berpindah.
 Bantu pasien dengan ambulasi awal
 Bantu pasien untuk berpindah
 Lanjutkan intervensi

Risiko infeksi 31/10/2018 jam 08:00 31/10/2018 jam 12:00


1. Memonitor tanda dan gejala infeksi (08:30) S:
2. Mempertahankan tehnik aseptik (08:40) -
3. Membatasi pengunjung (08:00) O:
4. Memonitor TTV (TD, N, S, RR) (09:00) - Terpasang infus dan kateter
5. Memonitor WBC (10:00) - Tanda-tanda infeksi:
6. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya R: tidak ada kemerahan pada luka atau daerah
untuk pemberian obat antibiotik (Cefotaxime sekitar luka
09:00) E: tidak ada kebiruan pada jaringan luka
E: tidak ada edema
D: tidak ada perdarahan
A: penyatuan jaringan baik
- TTV:
TD: 110/70 mmHg
N: 82x/menit
RR: 18x/menit
S: 370C

A:
- maslah teratasi sebagian
(TTV dalam rentang normal, belum ada tanda-
tanda infeksi)

P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala infeksi, kolaborasi
pemberian antibiotik, monitor TTV)
IMPLEMENTASI II
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Resiko perdrahan 1/11/2018 jam: 08:00 1/11/2018 jam 12:00
1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan S:
(08:30) O :-
2. Memonitor TTV (09:00) - urine kateter 400 cc dengan warna kuning
3. Intruksikan pada pasien untuk tidak jernih.
melakukan aktivitas berlebihan dan - TD : 120/80mmHg
mengangkat benda berat - N : 86x/menit
- S : 36,80C
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah teratasi
- (tidak terdapat tanda-tanda perdarahan)
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala perdarahan,
monitor TTV,)
Intruksikan pada pasien untuk tidak
melakukan aktivitas berlebihan dan
mengangkat benda berat
Nyeri akut 1/11/2018 jam 09::00 31/10/2018 jam 12:00
berhubungan 1. Melakukan pengkajian nyeri (09:00) S:
2. Mengobservasi tanda dan gejala nyeri - Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cedera
(09:10) P: saat bergerak
fisik 3. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (tehnik Q: seperti disayat-sayat pisau
nafas dalam) (09:20) R: di bagian perut, bekas luka operasi SC
4. Memonitor TTV (TD, N, Suhu, RR) (09:00) S: 2-3
5. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan T: terus menerus
lainnya untuk pemberian obat analgesik
Ketororac (09:00) O: - Klien tampak menahan dan meringis kesakitan
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,50C

A: -Masalah teratasi sebagian


(pasien masih tampak menahan sakit,
klien dapat melakukan teknik
nonfarmakologi tariknapas dalam)

P: -Lanjutkan intervensi
(Kaji karakteristik nyeri, observasi gejala
nonverbal dari nyeri, ajarkan tehnik
nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri,
kolaborasi pemberian analgesik ketorolac)

Hambatan mobilitas 1/11/2018 jam 10:00 31/10/2018 jam 12:00


fisik b/d  Berikan posisi yang terapeutik (10:00) S:
 Dorong latihan ROM pasif dan aktif (10:30)  Masien mengatakan sudah duduk ditempat tidur
farmaseutika
 Pasien mengatakan sudah bisa berjalan
 Pasien mengatakan kaki sudah bisa di gerakkan
seperti biasanya

O:
Kekuatn otot: 2 hari post SC

5 5

5 5

A: masalah teratasi.
P: hentikan intervensi
Risiko infeksi 1/11/2018 jam 08:00 31/10/2018 jam 12:00
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi (08:30) S:
2. Mempertahankan tehnik aseptik (08:40) -
3. Membatasi pengunjung (08:00) O:
4. Memonitor TTV (TD, N, S, RR) (09:00) - Terpasang infus
5. Memonitor WBC (10:00) - Tanda-tanda infeksi:
6. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya R: tidak ada kemerahan pada luka atau daerah
untuk pemberian obat antibiotik (Cefotaxime sekitar luka
11:00) E: tidak ada kebiruan pada jaringan luka
E: tidak ada edema
D: tidak ada perdarahan
A: penyatuan jaringan baik
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,50C

A:
- maslah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala infeksi, kolaborasi
pemberian antibiotik, monitor TTV)

IMPLEMENTASI III
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Resiko perdrahan 2/11/2018 jam: 08:00 31/10/2018 jam 19:00
1. Intruksikan pada pasien untuk tidak S:
melakukan aktivitas berlebihan dan O:
mengangkat benda berat - Pasien mengatakan urin berwarna kuning
jernih.
- TD : 12/80mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36,60C
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
- (tidak terdapat tanda-tanda perdarahan)
P: Lanjutkan intervensi
Intruksikan pada pasien untuk tidak
melakukan aktivitas berlebihan dan
mengangkat benda berat
Nyeri akut 2/11/2018 jam 10:00 31/10/2018 jam 12:00
berhubungan 6. Melakukan pengkajian nyeri (10:00) S:
7. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (tehnik - Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cedera
nafas dalam) (10:20) P: saat bergerak
fisik 8. Memonitor TTV (TD, N, Suhu, RR) (10:30) Q: seperti disayat-sayat pisau
9. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya R: di bagian perut, bekas luka operasi SC
untuk pemberian obat analgesik Ketororac S: 3
(09:00) T: terus menerus

O:
- Klien tampak menahan rasa nyeri
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam dengan baik
- TD : 12/80mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36,60C
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam dengan baik

P:
- Lanjutkan intervensi
(Kaji karakteristik nyeri, observasi gejala
nonverbal dari nyeri, kolaborasi
pemberian analgesik ketorolac)

Risiko infeksi 2/11/2018 jam 09:00 31/10/2018 jam 12:00


2. Memonitor tanda dan gejala infeksi (09:20) S:
3. Mempertahankan tehnik aseptik (08:40) -
4. Membatasi pengunjung (08:00) O:
5. Memonitor TTV (TD, N, S, RR) (09:00) - Tidak terpasang infus dan kateter
6. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya - Tanda-tanda infeksi:
untuk pemberian obat antibiotik (Cefotaxime R: tidak ada kemerahan pada luka atau daerah
11:00) sekitar luka
E: tidak ada kebiruan pada jaringan luka
E: tidak ada edema
D: tidak ada perdarahan
A: penyatuan jaringan baik
- TTV:
- TD : 12/80mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36,60C
- RR : 20x/menit
A:
- maslah teratasi sebagian
(TTV dalam rentang normal, belum ada tanda-
tanda infeksi)

P:
- Lanjutkan intervensi
(kolaborasi pemberian antibiotik cefotaxime
, monitor TTV)
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
No Area Rencana Tindakan
1 Kerja
2 Istirahat Memberikan kenyamanan ketika memulai tidur yaitu mengurangi
jumlah pengunjung.
3 Latihan Melatih otot-otot progrsif dengan cara ROM aktif dan pasif
4 Hygiene Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk tetap
menjaga kebersihan luka area luka oprasi Sectio caesare agar
tetap kering dan bersih.
Tetap memberikan kebersihan pada area genetalia, mengajarkan
cara membersihkan genetalia agar terhindar dari infeksi
5 Koitus
6 Kontrasepsi
7 Follow up
8 Lain lain
Perawat,

_______________________

Anda mungkin juga menyukai