DISUSUN OLEH:
AHMAD HAPIZ
20183203015
( ) ( ) ( Ahmad Hapiz )
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE POSTPARTUM
DATA DEMOGRAFI
Nama Klien : Ny. S
Tempat tgl/lahir : Patuk kodul 22-04-1987 (31 tahun)
Alamat : Patuk kidul, tirtorahayu, galur, kulon progo
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa, indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Nama Suami : Tn. A
Status Obstetri : P3 A0
Diagnosa Medis : Post Partum Sectio Caeseare (SC)
Tanggal Masuk RS : 29 Oktober 2018
No. RM : 724607
Tanggal operasi : 30 Oktober 2018
Tanggal pengkajian : 30 Oktober 2018 jam : 14:00
DATA BAYI
Panjang Badan 49 cm
Berat Badan Lahir 3995 kg
Lingkar Kepala 33,5 cm
Lingkar Dada 34cm
Lingkar Perut 33cm
Lingkar lengan atas 12 cm
APGAR Skor:
Tanggal Karakteristik 1 menit 5 menit
30/10/2018 Denyut jantung 2 2
Pernafasan 2 2
Reflek 2 2
Tonus otot 1 2
Warna kulit 1 1
total 8 9
7-10 : bayi normal
4-6 : rendah
0-3 : buruk
Jenis Kelamin bayi : laki-laki
Kelainan kongental: tidak ada
Genogram
: perempuan
: laki-laki
: perempuan meninggal
: laki-laki meninggal
: garis perkawinan
: garis keturunan
: serumah
: pasien
Riwayat Ginekologi:
Pasien mengatakan sudah 2x melahirkan dengan SC
Riwayat kehamilan:
ANC: 7x
Imunisasi TT: -
Riwayat Obstetri
Komplikasi
Jenis Cara Tempat BB Keadaan
No selama Umur
Kelamin Lahir persalinan lahir saat ini
persalinan
1 perempuan SC Dokter 2800 Tidak ada Hidup/sehat 13
gram tahun
- -
0 0
TERAPI MEDIS
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi
30/12/16 Cefotaxime IV 2x1gr Antibiotik
Ketorolak IV 3x30 mg Analgesik
ANALISA DATA
DATA (DO/DS) PROBLEM ETIOLOGI
DS: Nyeri akut Agent cidera fisik
Pasien mengatakan nyeri area
oprasi:
P: post oprasi SC
Q: seperti di sayat-sayat
(sedang)
R: area perut
S: skala 5
T: menetap dan saat bergerak
DO:
- Pasien tamapak menahan
sakit
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak takut
bergerak
TD: 120/70 mmHg
RR: 18x/menit
N: 92x/ menit
S: 370C
DS: Resiko infeksi
- .
DO:
- Terdapat luka post operasi
SC di bagian perut dengan
panjang luka ±10 cm masih
tertutup dresing.
- Terpasang infus dan kateter
- Leukosit: 8,05
R: tidak ada kemerahan pada
luka ataupun sekitar luka
E:tidak ada kebiruan
E: tidak ada edema
D: masih terdapat sedikit
perdarahan pada jaringan
yang belum menyatu
A: sebagian besar, penyatuan
jaringan sudah baik
- TD: 120/70 mmHg
- N: 92x/menit
- RR: 18x/menit
- S: 370C
DS:- Resiko perdarahan
DO:
- Darah keluar ±500 cc pada
saat oprasi SC
- Pasien post Oprasi SC 2 jam
- TD : 120/70mmHg
- N : 92x/menit
- S : 370C
- RR: 18 x/menit
0 0
Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri
cedera fisik 3x24 jam, masalah nyeri teratasi dengan kriteria 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
hasil: termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Kontrol Nyeri kualitas dan faktor presipitasi
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab 2. Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mampu menggunakan tehnik ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mencari bantuan) mengetahui pengalaman nyeri pasien
Level Nyeri 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan 5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
menggunakan manajemen nyeri nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, kebisingan
frekuensi dan tanda nyeri) 6. Kurangi faktor presipitasi nyeri
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri 7. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
berkurang (farmakologi, non farmakologi)
5. Tanda vital dalam rentang normal 8. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
(TD: 120/80 mmhg, RR: 12-24 x/m, N: 60- intervensi
100 x/m, S: 36,5-37,50C) 9. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
10. Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian
analgetik untuk mengurangi nyeri
11. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
12. Tingkatkan istirahat
13. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri
Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pengaturan posisi: neurologis
fisik berhubungan 3x24 jam diharapkan mobilitas pasien terpenuhi Berikan posisi yang terapeutik
dengan kriteria hasil: Pertahankan kesejajaran tubuh yang tepat
dengan agens
Pergerakan: Dorong latihan ROM pasif dan aktif
farmaseutika Pasien mampu menggerakkan pergelangan Dorong pasien untuk duduk ditempat tidur,
kaki kanan dan kiri disamping tempat tidur.
Pasien mampu menekuk lutut kiri dan kanan Bantu pasien untukberpindaah sesuai
kebutuhan
Ambulasi:
Pasien mampu berjalan dengan langkah
pelan dan efektif
Pengetahuan Infeksi
5. Mengetahui tanda-tanda infeksi
6. Melaporkan ke petugas apabila terjadi
infeksi
IMPLEMENTASI I
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Resiko perdrahan 31/10/2018 jam: 09:00 31/10/2018 jam 13:00
S:
(09:00) Monitor tanda dan gejala perdarahan O :- Pasien tampak lemas
menetap
(09:10) Lindungi pasien dari trauma yang dapat KU: baik
menyebabkan perdarahan - urine kateter 200 cc dengan warna kuning
(09:15) Monitor TTV kehitaman.
(09:20) Monitor tingkat kesadaran dan keadaan - TD : 110/70mmHg
umum pasien - N : 84x/menit
(09:20)Pertahankan pasien tetap tirah baring - S : 36,80C
(09:30)Intruksikan kepada pasien maupun keluarga
- RR : 22x/menit
untuk memonitor tanda – tanda perdarahan
(11:00) Kolaborasi untuk pemberian oksitosin A:
melalui IV atau IM sesuai order dari dokter - Masalah teratasi sebagian
- (tidak terdapat tanda-tanda perdarahan)
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala perdarahan,
monitor TTV, pertahankan pasien tetap
tirah baring)
Nyeri akut 31/10/2018 jam 10:00 31/10/2018 jam 13:00
berhubungan 1. Melakukan pengkajian nyeri (10:00) S:
2. Mengobservasi tanda dan gejala nyeri (10:10) - Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cedera
3. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (tehnik P: saat bergerak
fisik nafas dalam) (10:15) Q: seperti disayat-sayat pisau
4. Memonitor TTV (TD, N, Suhu, RR) (09:15) R: di bagian perut, bekas luka operasi SC
5. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya S: 3
untuk pemberian obat analgesik Ketororac T: terus menerus dan saat bergerak
(07:00)
O:
- Klien tampak menahan dan meringis
kesakitan
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
- TTV:
TD: 120/70 mmHg
N: 92x/menit
RR: 18x/menit
S: 370C
A:
- Masalah teratasi sebagian
(pasien masih tampak menahan sakit,
klien dapat melakukan teknik
nonfarmakologi tariknapas dalam)
P:
- Lanjutkan intervensi
(Kaji karakteristik nyeri, observasi gejala
nonverbal dari nyeri, ajarkan tehnik
nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri,
kolaborasi pemberian analgesik ketorolac)
O:
Kekuatn otot:
5 5
3 3
A:
- maslah teratasi sebagian
(TTV dalam rentang normal, belum ada tanda-
tanda infeksi)
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala infeksi, kolaborasi
pemberian antibiotik, monitor TTV)
IMPLEMENTASI II
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Resiko perdrahan 1/11/2018 jam: 08:00 1/11/2018 jam 12:00
1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan S:
(08:30) O :-
2. Memonitor TTV (09:00) - urine kateter 400 cc dengan warna kuning
3. Intruksikan pada pasien untuk tidak jernih.
melakukan aktivitas berlebihan dan - TD : 120/80mmHg
mengangkat benda berat - N : 86x/menit
- S : 36,80C
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah teratasi
- (tidak terdapat tanda-tanda perdarahan)
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala perdarahan,
monitor TTV,)
Intruksikan pada pasien untuk tidak
melakukan aktivitas berlebihan dan
mengangkat benda berat
Nyeri akut 1/11/2018 jam 09::00 31/10/2018 jam 12:00
berhubungan 1. Melakukan pengkajian nyeri (09:00) S:
2. Mengobservasi tanda dan gejala nyeri - Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cedera
(09:10) P: saat bergerak
fisik 3. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (tehnik Q: seperti disayat-sayat pisau
nafas dalam) (09:20) R: di bagian perut, bekas luka operasi SC
4. Memonitor TTV (TD, N, Suhu, RR) (09:00) S: 2-3
5. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan T: terus menerus
lainnya untuk pemberian obat analgesik
Ketororac (09:00) O: - Klien tampak menahan dan meringis kesakitan
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,50C
P: -Lanjutkan intervensi
(Kaji karakteristik nyeri, observasi gejala
nonverbal dari nyeri, ajarkan tehnik
nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri,
kolaborasi pemberian analgesik ketorolac)
O:
Kekuatn otot: 2 hari post SC
5 5
5 5
A: masalah teratasi.
P: hentikan intervensi
Risiko infeksi 1/11/2018 jam 08:00 31/10/2018 jam 12:00
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi (08:30) S:
2. Mempertahankan tehnik aseptik (08:40) -
3. Membatasi pengunjung (08:00) O:
4. Memonitor TTV (TD, N, S, RR) (09:00) - Terpasang infus
5. Memonitor WBC (10:00) - Tanda-tanda infeksi:
6. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya R: tidak ada kemerahan pada luka atau daerah
untuk pemberian obat antibiotik (Cefotaxime sekitar luka
11:00) E: tidak ada kebiruan pada jaringan luka
E: tidak ada edema
D: tidak ada perdarahan
A: penyatuan jaringan baik
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,50C
A:
- maslah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
(Monitor tanda dan gejala infeksi, kolaborasi
pemberian antibiotik, monitor TTV)
IMPLEMENTASI III
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Resiko perdrahan 2/11/2018 jam: 08:00 31/10/2018 jam 19:00
1. Intruksikan pada pasien untuk tidak S:
melakukan aktivitas berlebihan dan O:
mengangkat benda berat - Pasien mengatakan urin berwarna kuning
jernih.
- TD : 12/80mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36,60C
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
- (tidak terdapat tanda-tanda perdarahan)
P: Lanjutkan intervensi
Intruksikan pada pasien untuk tidak
melakukan aktivitas berlebihan dan
mengangkat benda berat
Nyeri akut 2/11/2018 jam 10:00 31/10/2018 jam 12:00
berhubungan 6. Melakukan pengkajian nyeri (10:00) S:
7. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (tehnik - Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cedera
nafas dalam) (10:20) P: saat bergerak
fisik 8. Memonitor TTV (TD, N, Suhu, RR) (10:30) Q: seperti disayat-sayat pisau
9. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya R: di bagian perut, bekas luka operasi SC
untuk pemberian obat analgesik Ketororac S: 3
(09:00) T: terus menerus
O:
- Klien tampak menahan rasa nyeri
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam dengan baik
- TD : 12/80mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36,60C
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
- Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam dengan baik
P:
- Lanjutkan intervensi
(Kaji karakteristik nyeri, observasi gejala
nonverbal dari nyeri, kolaborasi
pemberian analgesik ketorolac)
P:
- Lanjutkan intervensi
(kolaborasi pemberian antibiotik cefotaxime
, monitor TTV)
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
No Area Rencana Tindakan
1 Kerja
2 Istirahat Memberikan kenyamanan ketika memulai tidur yaitu mengurangi
jumlah pengunjung.
3 Latihan Melatih otot-otot progrsif dengan cara ROM aktif dan pasif
4 Hygiene Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk tetap
menjaga kebersihan luka area luka oprasi Sectio caesare agar
tetap kering dan bersih.
Tetap memberikan kebersihan pada area genetalia, mengajarkan
cara membersihkan genetalia agar terhindar dari infeksi
5 Koitus
6 Kontrasepsi
7 Follow up
8 Lain lain
Perawat,
_______________________