Anda di halaman 1dari 5

Kepada Yth :

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara


Hubungan Industrial Nomor: 02/Pdt.Sus.PHI/2018/PN.Kdi
Di Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Kelas I A Kendari
Di
Tempat

Dengan hormat,
Perkenankanlah kami untuk dan atas nama Tergugat, dengan ini menyampaikan Jawaban atas
gugatan dari Penggugat, tertanggal 15 Januari 2018 dalam perkara Nomor:
02/Pdt.Sus.PHI/2018/PN.Kdi dengan sistematis sebagai berikut:

I. DALAM EKSEPSI
Bahwa sebelum sampai pada pokok perkara Tergugat bermaksud menyampaikan eksepsi dan
memohon Pada Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Kendari Kelas IA agar
eksepsi tersebut dapat diputus lebih dahulu sebelum pemeriksaan pokok perkara dengan alasan-
alasan sebagai berikut :

1. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat yang menyebutkan Identitas Tergugat PT


NUSANTARA SURYA SAKTI yang berkantor pusat di GEDUNG MANDALA AIRLINES di
Jalan Tomang Raya No. 33-37 RT12/RW05, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta cq PT NUSANTARA SURYA SAKTI, Cabang / perwakilan,
berkedudukan di Jalan MT Haryono Nomor 42 Sintang. PT Nusantara Surya Sakti adalah salah
satu perusahaan yang berada di dalam PT Nusantara Sakti Group yang tiap anak perusahaannya
memiliki kantor pusat masing-masing yang mana baik dalam hal Pendirian, Anggaran Dasar,
dan Perubahan Anggaran Dasar, daftar perseroan, tugas dan wewenang berbeda. PT
Nusantara Surya Sakti tidak berkantor pusat di alamat yang disebutkan oleh penggunggat,
melainkan yang benar adalah berkantor pusat di Jalan Brigjen Katamso No. 5, Kota Bambu
Selatan, Palmerah, RT004/RW008, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Oleh karena itu, Penggugat telah
salah subyek dalam mengajukan gugatan yaitu dengan gagal merumuskan alamat dari
tergugat yang mana tidak pernah memiliki kantor pusat sebagaimana disebutkan oleh
penggunggat. Selain itu, PT Nusantara Sakti Group tidak memiliki kantor di Gedung
Mandala Airlines Jalan Tomang Raya No. 33-37 RT12/RW05, Tomang, Grogol Petamburan,
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sehingga Tergugat menyatakan Penggugat tidak
mampu merumuskan identitas Tergugat..
2. Bahwa benar Tergugat dan Penggugat terikat dalam Perjanjian Kerjasama Pengurusan
Surat-Surat Kendaraan Bermotor tanggal 11 November 2013;
3. Bahwa benar Perjanjian Kerjasama Pengurusan Surat-Surat Kendaraan Bermotor tanggal 11
November 2013 berlaku sampai dengan tanggal 12 November 2018;
4. Bahwa untuk tidak memperpanjang kontrak perjanjian kerjasama adalah hak dari Tergugat
karena tidak ada kewajiban bagi Tergugat untuk memaikai kembali jasa dari Penggugat
apabila kontrak telah berakhir;
5. Bahwa Tergugat tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan lapangan pekerjaan kepada
Penggugat apabila kontrak telah berakhir;

1
6. Bahwa Tergugat tidak pernah melarang Penggugat untuk mencari konsumen lain agar
pemasukan konsumen dapat bertambah;
7. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerjasama, Penggugat tidak memiliki hak dan/atau
kewajiban untuk melakukan permintaan berkas atau dokumen kepada Tergugat yang harus
diurus;
8. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerjasama, Tergugat tidak ada kewajiban untuk mengirimkan
seluruh berkas atau dokumen-dokumen untuk pengurusan surat kendaraan kepada Pihak
Penggugat (vide Pasal 3 ayat 2);
9. Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerjasama, Tergugat tidak pernah menyatakan bahwa
kepengurusan surat-surat kendaraan adalah SELURUHNYA hak dan tanggung jawab
Penggugat;

II. DALAM POKOK PERKARA


Bahwa pertama-tama Tergugat mohon agar apa yang tertuang dalam eksepsi secara mutatis
mutandis dapat terbaca kembali dalam Bab ini, dan Tergugat menolak seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat dari Point 1 s/d 10 tanpa terkecuali, mengenai hal tersebut Tergugat sampaikan sebagai
berikut :

1. Bahwa sebagaimana diuraikan dalam Eksepsi, Penggugat tidak memiliki kewenangan untuk
memaksa dan/atau mempengaruhi Tergugat agar Perjanjian Kerjasama dengan Penggugat
diperpanjang, kewenangan untuk memakai kembali jasa Penggugat adalah sepenuhnya
keputusan dari pihak Tergugat;
2. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 1 (tiga), 3, 4 dan angka 16 (enam belas);
- Bahwa Penggugat diakhiri hubungan kerjanya mulai tanggal 1 Agustus 2016 dikarenakan
tidak mencapai target (Vide T-3) dan berdasarkan pasal 62 Undang-undang No.13 Tahun
2003 yang menyatakan pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti
rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya
jangka waktu perjanjian kerja. Dalam hal ini dikarenakan perjanjian kerja Penggugat
berakhir tanggal 29 Agustus 2016 maka Penggugat berhak atas ganti rugi sebesar sebulan
upah pekerja/buruh.
- Bahwa sebelum dilakukan pengakhiran kontrak terhadap penggugat telah diberikan Surat
Peringatan Ketiga tanggal 10 Juni 2016 karena melakukan pelanggaran ketentuan yang
diatur dalam perjanjian kerja.
3. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 4 (Empat) dan 5 (Lima);
- Bahwa PT. Nusa Surya Ciptadana mengakhiri hubungan kerja dengan pihak penggugat
berdasarkan ketentuan pasal 62 UU No.13 Tahun 2003 bukan berdasarkan pasal 158 (1)
UU No 13 Tahun 2003 serta bukan berdasarkan pasal 159 (1) UU No. 13 Tahun 2003
seperti yang didalilkan Penggugat.
- Bahwa tidak benar pengakhiran hubungan kerja antara pihak penggugat dengan PT. Nusa
Surya Ciptadana tidak sah atau tidak sesuai dengan prosedur, karena PT.Nusa Surya
Ciptadana sudah memberikan surat tertulis yang disampaikan kepada pihak penggugat dan
sudah seharusnya pengakhiran hubungan kerja PKWT ini dinyatakan sah karena sudah
sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku didalam perusahaan.
4. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 6 (enam);
- Bahwa penerapan pasal 27 ayat 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor : Kep-
150/Men/2000 yang didalilkan oleh pihak penggugat sangat tidak tepat, mengingat pihak
penggugat masih terikat hubungan kerja kontrak/PKWT seperti yang dijelaskan didalam

2
pasal 59 UU No 13 Tahun 2003 dan pengakhiran hubungan kerja memiliki konseskuensi
sebagaimana dijelaskan dalam pasal 62 UU NO 13 Tahun 2003.
5. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 7 (tujuh), angka 8 (delapan), angka 9
(sembilan), dan angka 10 (sepuluh);
- Bahwa PT. Nusa Surya Ciptadana membantah seringkali memotong gaji pihak penggugat.
Bahwa yang benar adalah pemotongan gaji tersebut dilakukan karena pihak penggugat
tidak melaksanakan absensi datang dan absensi pulang melalui K-System. Perusahaan
memiliki wewenang untuk melakukan pemotongan upah pekerja sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 93 ayat 1 yang
mengatur bahwa “Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan”
juga sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun
2015 Tentang Pengupahan pasal 24 yang berbunyi; (1) Upah tidak dibayar apabila
Pekerja/Buruh tidak masuk kerja dan/atau tidak melakukan pekerjaan. Berdasarkan pasal
32 PPRI No. 78/2015 Tentang Pengupahan maka pengaturan pelaksanaan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan, maka
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perusahaan PT Nusa Surya Ciptadana BAB XI pasal 55
ayat 2 huruf a: Pekerja yang tidak melaksanakan absen datang dan absen pulang melalui K-
System maka dianggap tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan upah (Vide T-4). Adapun
petunjuk teknis absensi karyawan diatur dalam Rules No. R-017/R00/HRD-NSG/V/2012
perihal Standarisasi Absensi (Vide T-5).
6. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 10 (sepuluh) dan angka 11 (sebelas);
- Bahwa seperti yang sudah dijelaskan oleh pihak penggugat dalam point 5, gaji/upah yang
dibayarkan oleh PT. Nusa Surya Ciptadana kepada pihak penggugat didasarkan pada
absensi/kehadiran pihak tergugat baik absen datang maupun absen pulang. Jadi adalah tidak
tepat apabila dikatakan perusahaan telah melakukan pemotongan. Hal ini telah disampaikan
saat mediasi di Dinas Tenaga Kerja sehingga PT. Nusa Surya Ciptadana menolak Anjuran
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Sulawesi Tenggara Nomor: 560/563 A
tanggal 28 Oktober 2016 maupun Anjuran Nomor 567/570 tanggal 16 Oktober 2017
karena tidak sesuai dengan ketentuan pasal 8 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial dimana dikatakan Penyelesaian perselisihan melalui
mediasi dilakukan oleh mediator yang berada di setiap kantor instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota.
7. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 12 (dua belas), dan angka 19 (sembilan belas);
Bahwa terhadap pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak adalah tidak dapat diterima dikarena dasar penerapan hukum yang diterapkan
oleh pihak penggugat tidak tepat, pengakhiran hubungan kerja sebagaimana pasal 156 ayat 1
hanya berlaku terhadap pekerja tetap yang diputus hubungan kerjanya, sedang penggugat
diputus hubungan kerjanya pada masa kontrak/PKWT sehingga penerapan hukum yang tepat
adalah pasal 62 ayat 1. Oleh karena itu dalil penggugat angka 19 (Sembilan belas) mengenai
penghitungan akibat pemutusan hubungan kerja adalah tidak tepat dan patut ditolak atau
dikesampingkan oleh Majelis Hakim.
8. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 17 (tujuh belas) dan 18 (delapan belas);

3
Bahwa dikarenakan Penggugat diakhiri hubungan kerjanya berdasarkan Pasal 62 Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2003, maka Penggugat tidak berhak atas upah proses, melainkan
hanya berhak atas upah sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja.
9. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 20 (dua puluh);
Bahwa dalil Penggugat adalah mengada-ada dan tidak sesuai fakta juga permohonan untuk
meletakkan sita jaminan yang sah dan berharga terhadap benda bergerak maupun tidak bergerak
milik Tergugat adalah berlebihan dan tidak sesuai dengan hukum, karena keberadaan tergugat
adalah jelas dalam persidangan ini, beralamat jelas dan merupakan badan hukum yang sah di
negara Republik Indonesia sehingga mohon agar Majelis Hakim dapat menolak atau
mengesampingkan permohonan Penggugat tersebut.
10. Bahwa berdasarkan dalil Penggugat pada angka 22 (dua puluh dua), dan 23 (dua puluh tiga)
Bahwa tidak benar gugatan yang diajukan oleh Penggugat didasarkan atas alasan-alasan yang
berdasarkan hukum dan bukti-bukti yang kuat,melainkan yang benar adalah Penggugat tidak
dapat mengidentifikasi subjek gugatan dengan benar, tidak dapat membedakan antara subjek
yang mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat dengan yang tidak mempunyai hubungan
hukum, tidak dapat membedakan antara fakta dengan asumsi penggugat, serta dalil-dalil dalam
gugatan penggugat mengada-ada. Oleh karenanya patut dan layak gugatan Penggugat ditolak
oleh Pengadilan atau setidak-tidaknya dinyatakan gugatan Penggugat tidak diterima oleh
Pengadilan.
Berdasarkan uraian dan fakta-fakta yang telah kami kemukakan diatas, maka dengan ini
Tergugat memohon kepada Majelis Hakim berkenan untuk memeriksa, mengadili dan memutus
perkara ini sebagai berikut:

I. PRIMAIR
A. DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard)

B. DALAM POKOK PERKARA

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;


2. Menyatakan penggugat adalah karyawan kontrak/PKWT dan bukan sebagai karyawan
tetap/PKWTT;
3. Menyatakan Pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Nusa Surya Ciptadana
adalah sah secara hukum;
4. Menyatakan bahwa pemotongan upah adalah sah;
5. Menyatakan Penggugat berhak atas ganti rugi 1 (satu) bulan upah sebesar Rp 1.981.350,- (satu
juta sembilan ratus delapan puluh satu ribu tiga ratus lima puluh rupiah);
6. Menolak permohonan sita jaminan sah dan berharga barang milik Tergugat ;
7. Menolak menghukum tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 1.000.000 (satu
juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan ini sejak diucapkan;
8. Menolak menyatakan putusan ini telah dapat dilaksanakan dan memerintah kepada tergugat
untuk melaksanakan putusan meskipun ada upaya hukum dari Tergugat;
9. Menyatakan menerima semua Jawaban dari Tergugat untuk seluruhnya;
10. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
penggugat tidak dapat diterima;
11. Menyatakan biaya perkara dibebankan kepada Negara.

II. SUBSIDAIR
Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

4
Demikian Jawaban Tergugat, yang terdiri atas Nota Keberatan atau Eksepsi dan Jawaban ini kami
ajukan, atas perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara persidangan
hubungan industrial Nomor: 02/Pdt.Sus.PHI/2018/PN.Kdi kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Kendari, 22 Januari 2018
Kuasa Tergugat

(Muammar Sazli Hafif )

Anda mungkin juga menyukai