Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan

peredaran di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga

mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian,sedangkan

menurut Hudak (1996), stroke adalah defisit neurologis yang mempunyai

serangan mendadak dan berlansung 24 jam sebagai akibat dari cardiovascular

disease(CVD) (Fransisca B, 2012).

Di Amerika Serikat Stroke biasanya bersifat hemoragik (15%) atau

iskemik/nonhemoragik (85%). Stroke iskemik dikategorikan menurut

penyebabnya: stroke thrombosis arteri besar (20%), stroke thrombosis arteri dan

lain (5%). Stroke kriptogenik tidak diketahui penyebabnya, dan stroke lain terjadi

akibat penyebab seperti gangguan obat-obatan terlarang, koagulopati, migraine,

dan diseksi spontan arteri koroid atau vertebral. Dampaknya adalah gangguan

suplai darah ke otak yang menyebabkan hilangnya pergerakan, daya pikir,

memori, kemampuan berbicara, atau sensasi untuk sementara waktu atau

permanen (Smeltzer, 2013).

Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2013, stroke

menduduki urutan kedua penyebab kematian di dunia setelah penyakit jantung

iskemik. Terdapat sekitar 15 juta orang menderita stroke setiap tahun.

Diantaranya ditemukan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta

orang lainnya mengalami kecacatan yang permanen (Mardhiah dkk, 2015).

1
2

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di

Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi yang

terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan terendah

pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi stroke

berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki (7,1%) dibandingkan dengan

perempuan (6,8%). Berdasarkan tempat tinggal, prevalensi stroke di perkotaan

lebih tinggi (8,2%) dibandingkan dengan daerah pedesaan (5,7%). Data Profil

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2012, didapatkan data jumlah pasien stroke

di seluruh rumah sakit di Aceh, yaitu berjumlah 2064 jiwa.

Berdasarkan hasil pengambilan data awal yang peneliti lakukan di Rekam

Medik RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, didapatkan data pasien stroke non

hemoragic tahun 2017 sebanyak 8 orang dan pada tahun 2018 berjumlah 6 orang.

Data pasien stroke hemoragic tahun 2017 berjumlah 93 orang dan pada tahun

2018 berjumlah 97 orang.

Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki sejumlah peran di dalam

menjalankan tugasnya sesuai dengan hak dan kewenangan yang ada. Salah satu

peran perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan atau care provider.

Peran perawat sebagai care provider harus dilaksanakan secara komprehensif atau

menyeluruh, tidak hanya berfokus pada tindakan promotif tetapi juga pada

tindakan preventif seperti pelaksanaan personal hygiene. Peran perawat

sebagai care provider dalam pelaksanaan personal hygiene ini akan lebih dominan

apabila dilaksanakan pada pasien dengan imobilisasi fisik (Sulistyowati, 2012).


3

Imobilisasi adalah keadaan dimana pasien berbaring lama di tempat tidur,

tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan

(aktifitas). Imobilisasi dapat disebabkan oleh penyakit yang dideritanya, trauma,

fraktur pada ekstremitas, atau menderita kecacatan. Keadaan imobilisasi ini

menyebabkan pasien tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri

sehingga memerlukan bantuan perawat maupun keluarga dalam pemenuhan

kebutuhannya termasuk dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

(Sulistyowati, 2012).

Perawatan diri atau kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri

untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis.

Pemenuhnan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya,

nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri,

serta persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2012).

Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mempertahankan perawatan

diri, baik secara sendiri maupun dengan menggunakan bantuan, dapat melatih

hidup sehat/bersih dengan cara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap

kesehatan dan kebersihan, serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan

kebutuhan kesehatan. Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk

menghilangkan kelelahan serta mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi

darah dan mempertahankan integritas pada jaringan (Hidayat, 2012).

Hasil wawancara peneliti dengan perawat ruangan mereka mengatakan

bahwasanya tindakan Personal Hygiene (memandikan pasien) ada dilukakan

namun tindakan tersebut dibantu oleh keluarga


4

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Nikijuluw (2016)

dengan judul Hubungan Antara Tindakan Personal Hygiene Perawat Dengan

Kepuasan Pasien Imobilisasi Dengan Stroke Di Ruang Neurologi Di RSUD Dr.M.

Haulussy Ambon. Hasil penelitian uji kolerasi diperoleh koefiesien korelasi antara

tindakan personal hygiene perawat dengan kepuasan pasien imobilisasi dengan

stroke sebesar 0,776 dengan signifikansi = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada

hubungan yang berkriteria yang kuat dan signifikansi antara tindakan personal

hygiene perawat terhadap kepuasan pasien.

Berdasarkan masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk membuat

laporan tugas akhir dengan judul: “Gambaran Pelaksanaan Tindakan Pemenuhan

Kebutuhan Personal Hygiene Memandikan Pasien Di Tempat Tidur Pada Pasien

Stroke Di Ruang Syaraf BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien

Meulaboh”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pelaksanaan tindakan pemenuhan

kebutuhan personal hygiene memandikan pasien di tempat tidur pada pasien

stroke di Ruang Syaraf BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien

Meulaboh.

1.3 Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan tindakan

pemenuhan kebutuhan personal hygiene memandikan pasien di tempat tidur pada

pasien stroke.
5

1.4 Manfaat Studi Kasus

Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:

1.4.1 Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam meningkatkan

kemandirian pasien stroke dalam melakukan tindakan pemenuhan

kebutuhan personal hygiene memandikan pasien di tempat tidur.

1.4.2 Bagi Pengembangan Ilmu Dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

dalam penerapan tindakan pemenuhan kebutuhan personal hygiene

memandikan pasien di tempat tidur pada pasien stroke.

1.4.3 Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengiplementasikan prosedur

tindakan pemenuhan kebutuhan personal hygiene memandikan pasien

di tempat tidur.

Anda mungkin juga menyukai