Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KONSEP RANCANGAN

A. Konsep Perancangan Proyek


Mahasiswa D3 Teknik Otomotif melakukan perencanaan
pembuatan dan perawatan media pembelajaran setelah mendapatkan proyek
yang sebelumnya sudah dibagi bersama dengan Bapak Moch. Solikin,
M.Kes selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Otomotif. Berikut ini
merupakan daftar nama mahasiswa berserta proyek yang akan dikerjakan.

NAMA PROYEK AKHIR

Hensyah Anggi Perdana Oil Drainer


Wahyu Adi Wiyono Penampung Oli Mesin dan Transmisi
Deni Andriansyah ECU Programable
Adhi Nugroho Prinsip 5R pada Simulator Praktik Listrik
Sivan Rivaldi Caddy Tools EM
Irfan Husni Izzudin Test Bench
Dani Setiawan Fuel Injection Pump Test Bench
M. Syekh Perza Cady Tools
M.Aqil Albieruni
Toolbox Listrik
M. Ari Agus Setyawan
Aan Ryansyah Tool Box
Robieth Syaiful Islam Simulator Sistem BB Injeksi
Ardi Cahyo Kristian Simulator Mirror Mobil
Muhammad Zadin
Ariyanto Pembuatan Sistem Rem Mobil SEM
Jefri Tusetianto
Surya Irawan Engine Stand 3S-FE
Ratna Shary P.R.
Gilang Krisna Wardana
Agus Ritoko Wingsati Pembuatan Dudukan Stand Grand Livina
Ikhsan Samiaji
Alief Adnan
Engine Stand 2N
Wibi Esa Hari Anindita
Bima Anggita Tama
Joko Slameto Toolbox Cady Tools
Riski Dyas Pratama
Widyan Nur Fitriawan
Nanda Pamungkas Engine Stand 7K
Dicky Wahyu
Febriansyah
Arif Tri Adiatma Toolbox SST Bengkel ATC
Maftuh
Farras Nugraha
Engine Stand Timor 2
Adisa Nusantoro
Yoma Andaru
Kiki Alip Utama
Amirul Mu'minin
Engine Stand Corola 4A-FE
Anang Ma'ruf S.
Himawan Riyandika
Anggoro Dwipo P.
Muhammad Andri Yusuf
Sani Hibawan Engine Stand Timor 1
Febria Abdurrahman
Wahid
Tulus Nugroho Area Kerja
Roihan Muhammad Iqbal
Instalasi Blower
Wahab Al Srofi H.
Pembuatan dan perancangan media pembelajaran bertempat di
Bengkel Listrik Otomotif, Bengkel Otomotif dan Bengkel ATC FT UNY.
Pembagian proyek di Bengkel Listrik Otomotif meliputi :

1. Kijang 7K,
2. Timor 1,
3. 4A,
4. Timor 2,
5. 3S-FE,
6. Toyota Vios 2N,
7. instalasi blower,
8. tool box,
9. caddy tools,
10. area kerja,
11. penerapan 5R pada simulator praktik listrik,
12. simulator mirror.
Di Bengkel Otomotif meliputi :
1. Simulator sistem bahan bakar injeksi,
2. test bench,
3. fuel injection pump test bench,
4. oil drainer,
5. penampung oli mesin transmisi,
6. dan dudukan stand Grand Livina.

Di bengkel ATC FT UNY meliputi :

1. Caddy tools,
2. Tool box.

Sesuai dengan konsep perencanaan pembuatan dan perawatan


proyek akhir Mahasiswa D3 Teknik Otomotif, dalam pelaksanaannya
memerlukan waktu 2 bulan yaitu pada bulan Juli – Agustus tahun 2018.
Mahasiswa dituntut untuk segera menyelesaikan proyek akhir ini hingga
selesai baik rekondisi mesin maupun pembuatan alat. Tentu dalam sebuah
perencanaan mahasiswa memerlukan matrikulasi yang akan menjadi acuan
ataupun target mahasiswa dalam pembuatan dan perawatan media
pembelajaran setiap harinya. Sehingga dengan adanya matrikulasi yang
dibuat oleh setiap mahasiswa, dalam pelaksanaannya bisa sesuai dengan apa
yang telah direncanakan.

Dalam wawancaranya, Bapak Moch. Solikin, M.Kes menargetkan


waktu penyelesaian pembuatan dan perawatan media pembelajaran baik
bentuk fisik maupun tulisan harus selesai pada semester 5. Sehingga pasca
kegiatan Praktik Industri, mahasiswa bisa menyelesaikan laporan Praktik
Industri dan langsung ujian proyek akhir.

B. Rencana Langkah Kerja

Rancangan proses pembuatan dan perawatan media pembelajaran


diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan konsep
rancangan proyek diatas maka dapat dibuat rancangan langkah kerja.
Langkah kerja ini akan menjadi acuan dalam melaksanakan perbaikan.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan diantaranya:

1. Membuat Matrikulasi
Menyusun matrikulasi dalam membuat dan merawat media
pembelajaran merupakan hal dasar yang harus dilakukan, karena hal itu
bisa menjadi acuan bagi mahasiswa untuk bisa menyelesaikan target
setiap harinya. Namun berdasarkan data responden terdapat 18
mahasiswa tidak membuat matrikulasi. Hal tersebut pada akhirnya akan
membuat mahasiswa kesulitan dalam mengatur waktu saat proses,
hasil, hingga pengujian karena tidak memiliki targetan yang yang jelas.
2. Membuat Desain Rancangan
Desain rancangan dibuat untuk mengetahui banyaknya bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan media pembelajaran. Sehingga dalam
proses penentuan bahan dapat disesuaikan dengan biaya yang ada.
3. Kebutuhan Peralatan dan Bahan
Mahasiswa membuat daftar kebutuhan peralatan yang dibutuhkan
dalam pembuatan dan perawatan media pembelajaran. Daftar tersebut
kemudian diserahkan kepada teknisi bengkel untuk disediakan. Namun
karena kondisi peralatan bengkel yang kurang lengkap, mahasiswa
harus membawa peralatan secara pribadi guna melancarkan proses
pembuatan dan perawatan media pembelajaran.
Bahan yang akan digunakan juga perlu didata jumlahnya dan
dihitung perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Karena jika bahan
yang dibeli berlebihan jumlahnya ataupun harga komponen yang
mahal, maka mahasiswa juga harus menambah biaya yang akan
dikeluarkan.
4. Observasi dan pembelian komponen
Observasi dilakukan untuk mengetahui tempat pembelian
komponen dengan kualitas yang baik namun dengan harga yang
terjangkau. Hal ini bertujuan untuk mengetahui harga jual di setiap
toko, karena harga jual di setiap toko berbeda-beda dan terbatasnya
dana yang dimiliki. Setelah mengetahui toko yang dituju dengan harga
yang terjangkau maka dilakukan pembelian komponen sesuai
kebutuhan bahan untuk pembuatan dan perbaikan media pembelajaran.
5. Proses Pembongkaran
Dalam perawatan media pembelajaran perlu dilakukan proses
pembongkaran guna mengganti komponen yang sudah rusak dan
melengkapi komponen yang kurang. Proses pembongkaran media
pembelajaran engine stand dimulai dari sistem pendukung seperti
sistem bahan bakar, sistem pendinginan, dan sistem pelumasan. Bagian
engine stand dapat dimulai dari rangka stand bagian atas, pelepasan
mesin dari rangka stand.
6. Proses Pengukuran dan menganalisa komponen
Pengukuran dan pemeriksaan komponen untuk selanjutnya
melakukan analisis pada komponen tersebut dengan membandingkan
sesuai spesifikasi yang sudah terdapat di bengkel. Menganalisa
komponen bertujuan untuk mengetahui kondisi komponen yang harus
diganti atau diperbaiki.
7. Proses perbaikan
Proses perbaikan dimulai dengan menentukan jenis kerusakan yang
terjadi pada media pembelajaran setelah dioperasikan.
8. Pemasangan komponen
Pemasangan komponen merupakan prosedur awal perakitan.
Adapun hal-hal yang diperlukan dalam pemasangan komponen, seperti
pada bagian tertentu diperlukan torsi pengencangan seperti baut
dudukan engine mounting. Bagian yang berputar atau bergesekan
antara logam diberi minyak pelumas.
9. Pengecekan ulang dan Penyetelan
Setelah komponen terpasang, kemudian memeriksa kembali sistem
media pembelajaran dan melakukan penyetelan jika diperlukan.

C. Rencana Kebutuhan Alat dan Bahan


Perancangan kebutuhan peralatan dan bahan dilakukan untuk
memperlancar proses pengerjaan. Berdasarkan rencana langkah kerja diatas
maka didapatkan kebutuhan alat dan bahan untuk proses perawatan media
pembelajaran engine stand. Berikut merupakan data dari rancangan
kebutuhan alat dan bahan untuk digunakan dalam perbaikan:
1. Rancangan Kebutuhan Alat
Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses perawatan media pembelajaran
engine stand adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Kebutuhan Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Kunci ring 1 set
2 Kunci pas 1 set
3 Kunci shock 1 set
4 Obeng (+) dan obeng (-) 2 buah
5 Palu karet 2 buah
6 Kunci T8, T10, T12, dan T14 1 set
7 Kunci busi 1 buah
8 Palu besi 1 buah
9 Treker puli dan roda gigi Crankshaft 1 buah

2. Rancangan Kebutuhan Alat untuk pengukuran


Alat pengukuran yang dibutuhkan dalam perawatan media
pembelajaran engine stand adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Kebutuhan Alat pengukuran


No Nama Alat Jumlah
1. Micrometer 1 buah
2. Mistar baja 1 buah
3. Jangka sorong 1 bauh
4. Dial indicator 1 set
5. Bore gauge 1 set
6. Feeler gauge 1 buah
7. Compression tester 1 buah
8. Gelas ukur 1 buah
9. Gas Analyser 1 buah

3. Rancangan Kebutuhan Bahan


Bahan yang dibutuhkan dalam proses perawatan media pembelajaran
engine stand adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Kebutuhan Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
Toyota Corona
1 Gasket mesin Twincam 3s-fe 1 set
STD Toyota
Corona Twincam
2 Ring Torak 3s-fe 1 set
Toyota Corona
3 Bantalan Torak Twincam 3s-fe 1 set
Toyota Corona
4 Oil filter Twincam 3s-fe 1 buah
Mesran SAE 20-
5 Oli mesin 50W 1 buah
6 Selang bensin 2 Meter 1 buah
7 Tabung radiator - 1 buah
9 Selang radiator - 2 buah
Toyota Corona
10 Thermostat Twincam 3s-fe 1 buah
Toyota Corona
11 Filter bensin Twincam 3s-fe 1 buah
12 Tutup Radiator STD 0,9 kg/cm² 1 buah
Pada tarikan 5

13 Rantai timing kg :272,7 mm 1 buah

D. Rancangan anggaran biaya


Rancangan anggaran biaya perawatan media pembelajaran engine
stand ini semua kebutuhan komponen dan bahan dipenuhi mandiri oleh
kelompok. Rancangan anggaran biaya yangn diperlukan dalam proses
perbaikan ini dapat diperkirakan dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5. Rancangan Anggaran Biaya
No Bahan Jumlah Harga Satuan Total
A. Suku Cadang
1 Gasket set mesin 1 175.000 175.000
2 Ring Torak 1 set 250.000 250.000
3 Bantalan batang torak atau metal 1 set 95.000 95.000
4 Oil filter 1 30.000 30.000
5 Oli mesin Mesran SAE 20-50W 1 120.000 120.000
6 Selang bensin 2 15.000 30.000
7 Tabung radiator 1 20.000 20.000
8 Selang radiator 2 25.000 50.000
9 Thermostat 1 125.000 125.000
10 Filter bensin 1 25.000 25.000
11 Tutup radiator 1 45.000 45.000
12 Rantai timing 1 450.000 450.000
14 Plat camshaft 1 63.000 63.000
B. Lain-lain
1. Bensin 10 liter 7500 75.000
Jumlah 1.633.000
E. Rancangan pengujian
Dalam proses pengujian ini dapat diamati bagaimana kinerja media
pembelajaran engine stand. Berikut pengujian yang dilakukan yaitu :
1. Pengukuran Kompresi dilakukan pada masing-masing silindernya
mengunakan compression tester, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Memanaskan mesin sampai suhu kerja.
b. Membuka semua busi.
c. Melepas kabel tegangan tinggi dari koil agar aliran skunder terputus.
d. Memasang compression tester ke dalam lubang busi.
e. Membuka katup throttle secara penuh.
f. Melakukan pengujian kembali seperti diatas pada silinder yang lain.
Standar tekanan kompresi : 12,6 kg/cm² dan limit : 9,6 kg/cm².
Sedangkan perbedaan tekanan masing-masing silindernya harus
kurang dari 1,0 kg/cm². (Anonim, 1981: 2-25).
g. Pengujian kompresi dilakukan untuk memastikan tekanan kompresi
tidak bocor setelah diperbaiki dan sesuai dengan spesifikasi.
Pengujian kompresi menggunakan compression tester yang
dipasang pada lubang busi. Hasil tekanan yang terbaca dibandingkan
dengan spesifikasi dan hasil pengukuran sebelum dan sesudah
perbaikan.

2. Pengujian emisi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pembakaran pada
mesin dengan cara menganalisa kandungan gas karbon monoksida
(CO), dan hidro karbon (HC) yang terkandung didalam gas buang
menghitung komposisi menggunakan gas analyzer pada saat putaran
idle, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mesin yang diuji pada tempat yang datar.
b. Memeriksa pipa gas buang dari kemungkinan bocor.
c. Memanaskan mesin sampai suhu kerja.
d. Memasang probe alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm.
untuk menghindari kesalahan, tunggu ±20 detik sampai data pada
layar stabil.
e. Membaca hasil.

Tabel 6. Baku mutu emisi kendaraan bermotor


menurut Kepmen LH No. 06 tahun 2006

3. Pengukuran konsumsi bahan bakar


Uji konsumsi bahan bakar dengan menggunakan gelas ukur yang
diisi dengan bensin. Gelas ukur dihubungkan dengan karburator melalui
selang. Mesin dihidupkan kemudian diuji mulai dari putaran mesin 750
rpm, 1500 rpm, 2500 rpm, dan 3000 rpm selama 1 menit.
Proses pengujian ini nantinya dapat diamati bagaimana kinerja
media pembelajaran engine stand, dan mengetahui hasil perawatan
engine stand tersebut dengan cara menganalisa hasil pengukuran
kompresi, apa bila kompresi sudah sesuai dengan standar maka sudah
tidak terjadi kebocoran pada ruang bakar, pengujian emisi untuk
mengetahui efektifitas proses pembakaran yaitu dari tingkat CO dan HC
yang timbul pada gas buang karena CO timbul apabila unsur-unsur
oxygen (udara) tidak cukup atau terjadi proses pembakaran yang tidak
sempurna dan HC timbul dikarenakan bahan bakar yang tidak terbakar
kemudian keluar menjadi gas mentah dan ketika bahan bakar terpecah
karena reaksi panas berubah menjadi menjadi gugusan HC lain yang
keluar bersama gas buang, dan pengujian konsumsi bahan bakar.
Perbandingan menggunakan satuan liter dan kilometer, konsumsi
bahan bakar media pembelajaran engine stand standarnya 1:8 artinya
adalah tiap 1 liter BBM dapat menempuh jarak 8 km untuk dalam kota
dan untuk luar kota menghabiskan BBM 1 liter dapat menempuh jarak
11 km. Perlu diperhatikan juga kondisi jalan dalam kota dan luar kota.
Selain itu, usia kendaraan juga menjadi perhatian, karena semakin tua
kendaraan kemungkinan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar
karena pembakaran yang tidak sempurna dan keausan komponen mesin.
Penambahan besi leter L pada kerangka engine stand dan
pengecatan ulang. Langkah awal yang dilakukan dalam pengecatan
ulang kerangka engine stand yaitu dengan penambahan besi leter L
kemudian disambungkan ke kerangka engine stand yang telah ada dan
mengupas cat lama. Setelah cat lama terkelupas kemudian didapatkan
permukaan kerangka engine stand yang siap untuk diaplikasikan
dengan epoxy primer, surfacer, top coat, dan clear. Langkah terakhir
pada pengecatan ulang adalah melalukan polishing pada permukaan cat
yang baru. Selesainya polishing pada cat kerangka engine stand yang
baru maka kerangka engine stand siap digunakan kembali untuk
kegiatan praktek di bengkel Otomotif FT UNY.
F. Rencana Jadwal Kerja
Jadwal pengerjaan pembuatan dan perawatan media pembelajaran
dimulai pada tanggal 1 Juli – 31 Agustus 2018. Dengan jam kerja dimulai
dari jam 08.00 – 15.00 pada hari Senin-Jumat.

Anda mungkin juga menyukai