Anda di halaman 1dari 10

http://www.softilmu.com/2015/12/Hewan-Langka-Di-Indonesia.

html#

Got it!

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website More info

 Home
 Contact
 About
 Disclaimer
 Privacy Policy





Search her

 Home
 Islam
 IPA
 Bahasa
 Kedokteran
 Astronomi
 Geografi
 Sejarah
 Ekonomi
 Ilmu Sosial
 Teknologi
 Info Menarik

Home » Biologi » Hewan - Hewan Langka Di Indonesia


Hewan - Hewan Langka Di Indonesia
in Biologi - on 20:00 - No comments

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan.

Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Hewan – Hewan Langka Di Indonesia, Diantaranya adalah

Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatra, Damar, Komodo, dll.

1. Harimau Sumatera

Memiliki nama latin Panthera tigris sumatranus , merupakan salah satu harimau yang hanya terdapat di

Pulau Sumatera. Memiliki cirri-ciri fisik postur tubuh yang lebih kecil diantara 6 sub spesies harimau

lainnya. Selain itu, harimau Sumatra juga memiliki corak warna yang lebih gelap dibandingkan dengan

spesies harimau lainnya. Spesies harimau ini berada diujung kepunahan dikarenakan hilangnya habitat

yang tidak terkendali dimulai dari pembalakan liar hingga perburuan liar terhadap harimau Sumatra.

Menurut laporan TRAFFIC-WWF serta lembaga konservasi dunia, IUCN pada tahun 2008, paling sedikit 50

ekor harimau telah diburu antara tahun 1998-2002.

HEWAN LANGKA : HARIMAU SUMATRA

Populasi Harimau Sumatera pada saat ini diketahui hanya tersisa 400 ekor. Populasi tersebut tersisa di

dalam blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan. Riau merupakan
salah satu rumah bagi sepertiga dari populasi Harimau Sumatera. Akan tetapi, harimau Sumatera tetap

mengalami penurunan jumlah populasi hingga 70% walaupun telah dilindungi.

2. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera memiliki nama latin Elephas maximus sumatranus , merupakan subspecies gajah Asia

yang hanya terdapat di Pulau Sumatera. Jika dibandingkan dengan gajah di Afrika, gajah Sumatera

memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan kulit yang sedikit keriput. Keriput pada kulit gajah menjaganya

dari cuaca yang ekstrim. Semakin keriput kulit seekor gajah, maka semakin tahan terhadap suhu tubuh

yang ekstrim. Seekor gajah, dalam satu hari mengkonsumsi makanan 150kg serta 180 Liter air dan

membutuhkan wilayah jelajah 20km persegi per hari. Selain itu, gajah sumatera juga spesies payung bagi

habitatnya. Maksudnya disini Konservasi pada satwa liar ini dapat menyelamatkan keragaman hayati dan

integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil

lainnya. Biji tanaman yang berasal dari kotoran gajah akan tersebar ke seluruh areal hutan yang

dijelajahinya dan membantu proses regenerasi hutan.

HEWAN LANGKA : GAJAH SUMATRA

Menurut WWF-Indonesia, dalam 25 tahun terakhir ini, gajah sumatera telah kehilangan habitatnya dan

telah kehilangan separuh dari populasinya. Ancaman utama bagi gajah sumatera yaitu pembalakan liar

pada hutan yang mengharuskan gajah memasuki kawasan penduduk dan pada akhirnya terlibat konflik
antara gajah dan penduduk. Selain itu, perburuan liar pada gajah untuk mendapatkan gadingnya

merupakan salah satu yang menyebabkan populasi gajah kian merosot.

3. Orangutan

Orangutan merupakan Kera asli yang berasal dari Indonesia. Memiliki cirri fisik lengan yang panjang dan

berbulu kemerahan atau coklat dan hidup di hutan tropis. Di Indonesia dikenal dua jenis Orangutan

berdasarkan asalnya. Yang pertama yaitu Orangutan yang berasal dari Sumatera memiliki nama Latin

Pongo abelli sedangkan Orangutan yang berasal dari Kalimantan (Borneo) memiliki nama Latin Pongo

pygmaeus. Orangutan merupakan hewan omnivore. Walaupun omnivore, orangutan lebih banyak

mengkonsumsi tumbuhan seperti buah-buahan leci, papaya, nangka, durian serta pucuk daun yang muda.

Ancaman yang terutama pada orangutan yaitu pembalakan liar dan perburuan liar.

HEWAN LANGKA : ORANGUTAN

4. Badak Jawa dan Badak Sumatra

Badak merupakan salah satu dari sekian banyak hewan langka yang diburu. Perburuan pada badak

memiliki tujuan untuk mengambil culanya. Cula pada badak dianggap memiliki khasiat untuk

meyembuhkan penyakit seperti demam. Di Indonesia sendiri ada 2 jenis spesies badak yang diketahui

yaitu Badak Jawa yang nama Latinnya Rhinoceros sondaicus sondaicus dan Badak Sumatera atau badak

bercula dua dan hanya satu satunya di Asia yang memiliki dua cula. Memiliki nama latin Dicerorhinus

sumatrensis . Badak Sumatra juga memiliki ukuran terkecil dibandingkan spesies badak lainnya.
HEWAN LANGKA : BADAK JAWA DAN BADAK SUMATRA

5. Elang Jawa

Elang Jawa merupakan spesies yang endemic di Pulau Jawa. Spesies ini dianggap identik dengan lambang

Negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Memiliki postur tubuh sedang, langsing hingga besar. Memiliki

kepala yang berwarna coklat kemerahan serta jambul tinggi yang menonjol. Predator ini berburu dari area

bertenggernya. Mangsa yang biasa diburu yaitu dari jenis reptil, burung dan juga mamalia kecil seperti

tupai, bajing, kalong, hingga anak monyet. Nama latin dari Elang Jawa yaitu Nisaetus bartelsi . Keberadaan

Elang Jawa terus diburu untuk dijadikan satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara predator

ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemeliharanya dan menjadikan harga dari satwa ini melambung

tinggi.

HEWAN LANGKA : ELANG JAWA


Karena alasan itulah IUCN, memasukkan Elang Jawa dalam kategori EN (Endangered) yang artinya

terancam punah. Begitupun dengan pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai satwa yang

dilindungi oleh Undang-Undang.

6. Macan Tutul Jawa

Macan tutul jawa atau biasa disebut dengan macan kumbang memiliki nama latin Panthera perdus melas

, merupakan salah satu sub spesies dari macan tutul yang dapat ditemukan di hutan tropis. Sesuai dengan

namanya, macan tutul ini berasal dari Pulau Jawa. Macan ini memiliki 2 jenis corak warna kulit yaitu

berwarna oranye dan dan hitam (macam kumbang). Selain itu, macan ini juga kucing besar terakhir yang

terdapat di pulau jawa setelah punahnya harimau jawa. Satwa langka ini juga menjadi identitas dari

provinsi Jawa Barat.

HEWAN LANGKA : MACAN TUTUL JAWA

Macan tutul ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan mempunyai indra serta penciuman yang tajam.

Macan tutul lebih aktif berburu pada malam hari.

Macan tutul jawa dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berdasarkan IUCN Red

List, macan tutul jawa dievaluasikan sejak tahun 2007 dan didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Artikel Penunjang : Tumbuhan Tumbuhan Langka di Indonesia


7. Anoa

Anoa merupakan hewan endemic Sulawesi. Nama latin dari Anoa yaitu Bubalus quarlesi (Anoa

Pegunungan) dan Bubalus depressicornis (Anoa dataran rendah). Perbedaan diantar kedua spesies anoa

tersebut yaitu Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor pendek dan lembut serta memiliki tanduk yang

melingkar. Sedangkan Anoa pegunungan memiliki postur tubuh yang besar, ekor panjang, berkaki putih,

dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga. Anoa memiliki berat tubuh berkisar 150-300 kg

dan tinggi 75 cm. Anoa juga lebih dikenal dengan sebutan kerbau kerdil. Ini dikarenakan anoa memiliki

fisik yang hampir sama dengan kerbau dengan pengecualian postur tubuh yang lebih kecil dari kerbau.

HEWAN LANGKA : ANOA

Habitat Anoa berada di Hutan tropis, savanna dan kadang di sekitar rawa-rawa. Anoa hidup semi soliter

yang artinya anoa hidup sendiri atau berpasangan dan hanya akan bertemu dengan kawanannya jika si

betina melahirkan. Anoa merupakan hewan herbivore yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.

Menurut data dari IUCN, status konservasi dari Anoa yaitu terancam kepunahan.

8. Jalak Bali

Jalak Bali merupakan jenis burung pengicau yang berasal dari Pulau Bali. Memiliki nama Latin Leucopsar

Rothschild , cirri khusus dari jalak bali yaitu memiliki bulu putih di seluruh tubuh kecuali pada bagian ekor
dan sayap yang berwarna hitam. Selain itu, pada bagian pipi jalak bali tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru

cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan.

HEWAN LANGKA : JALAK BALI

Karena memiliki keindahan dan suara yang elok, jalak bali sering diburu secara liar dan diperjual belikan

pada kolektor burung. Selain itu, diikuti dengan hilangnya habitat hutan, serta habitat dari burung ini

menyebabkan populasi dari burung ini terancam punah. Status Jalak Bali pada IUCN Red List dinilai sebagai

kategori kritis.

9. Singapuar

Singapuar merupakan hewan endemic Indonesia. Singapuar juga dijuluki sebagai primate terkecil di dunia.

Memiliki nama Latin Tarsius bancanus , memiliki berar badan berkisar 80-140 gram dan panjang tubuh

12-15 cm. Singapuar memiliki wajah yang unik disertai dengan mata yang cukup besar dan tajam hingga

kelihatan seperti melotot. Singapuar termasuk hewan nocturnal yaitu hewan yang aktif di malam hari.

Makanan dari Singapuar yaitu para serangga kecil. Uniknya, walaupun singapuar memiliki postur tubuh

yang kecil, singapuar mampu melompat jauh hingga jauhnya 3 meter. Singapuar merupakan hewan soliter

atau hewan penyendiri. Singapuar termasuk ke dalam kategori hewan yang terancam punah.

Penyebarannya terdapat di Sumatera bagian Selatan dan Tenggara, Kepulauan Riau dan Kalimantan.
10. Komodo

KOMODO

Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia dan hanya hidup di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili

Montang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Memiliki panjang tubuh 2-3 meter dan berat badan berkisar

70 kg. Komodo memiliki ekor yang panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya dan sekitar 60

buah gigi tajam yang panjangnya 2,5 cm yang kerap diganti. Selain itu, air liur komodo sering bercampur

dengan darah karena gigi komodo hampir seluruhnya dilapisi oleh jaringa gingival dan jaringan ini tercabik

selama makan. Kondisi ini menjadikan lingkungan bagi pertumbuhan bakteri mematikan yang hidup di

mulut komodo. Komodo mampu melihat hingga sejauh 300 m pada siang hari. Seperti reptil pada

umumnya, komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli dengan indera

vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson yaitu kemampuan navigasi pada malam hari. Dengan

bantuan angin dan udara, komodo dapat mendeteksi keberadaan bangkai sejauh 4-10 km. Habitat

komodo di Alam Bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dank arena itu IUCN mengkategorikan

komodo ke dalam spesies yang terancam rentan terhadap kepunahan.

Anda mungkin juga menyukai