FHGHFFSSDFSDXCX
FHGHFFSSDFSDXCX
html#
Got it!
This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website More info
Home
Contact
About
Disclaimer
Privacy Policy
Search her
Home
Islam
IPA
Bahasa
Kedokteran
Astronomi
Geografi
Sejarah
Ekonomi
Ilmu Sosial
Teknologi
Info Menarik
Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan.
Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Hewan – Hewan Langka Di Indonesia, Diantaranya adalah
Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatra, Damar, Komodo, dll.
1. Harimau Sumatera
Memiliki nama latin Panthera tigris sumatranus , merupakan salah satu harimau yang hanya terdapat di
Pulau Sumatera. Memiliki cirri-ciri fisik postur tubuh yang lebih kecil diantara 6 sub spesies harimau
lainnya. Selain itu, harimau Sumatra juga memiliki corak warna yang lebih gelap dibandingkan dengan
spesies harimau lainnya. Spesies harimau ini berada diujung kepunahan dikarenakan hilangnya habitat
yang tidak terkendali dimulai dari pembalakan liar hingga perburuan liar terhadap harimau Sumatra.
Menurut laporan TRAFFIC-WWF serta lembaga konservasi dunia, IUCN pada tahun 2008, paling sedikit 50
Populasi Harimau Sumatera pada saat ini diketahui hanya tersisa 400 ekor. Populasi tersebut tersisa di
dalam blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan. Riau merupakan
salah satu rumah bagi sepertiga dari populasi Harimau Sumatera. Akan tetapi, harimau Sumatera tetap
2. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera memiliki nama latin Elephas maximus sumatranus , merupakan subspecies gajah Asia
yang hanya terdapat di Pulau Sumatera. Jika dibandingkan dengan gajah di Afrika, gajah Sumatera
memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan kulit yang sedikit keriput. Keriput pada kulit gajah menjaganya
dari cuaca yang ekstrim. Semakin keriput kulit seekor gajah, maka semakin tahan terhadap suhu tubuh
yang ekstrim. Seekor gajah, dalam satu hari mengkonsumsi makanan 150kg serta 180 Liter air dan
membutuhkan wilayah jelajah 20km persegi per hari. Selain itu, gajah sumatera juga spesies payung bagi
habitatnya. Maksudnya disini Konservasi pada satwa liar ini dapat menyelamatkan keragaman hayati dan
integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil
lainnya. Biji tanaman yang berasal dari kotoran gajah akan tersebar ke seluruh areal hutan yang
Menurut WWF-Indonesia, dalam 25 tahun terakhir ini, gajah sumatera telah kehilangan habitatnya dan
telah kehilangan separuh dari populasinya. Ancaman utama bagi gajah sumatera yaitu pembalakan liar
pada hutan yang mengharuskan gajah memasuki kawasan penduduk dan pada akhirnya terlibat konflik
antara gajah dan penduduk. Selain itu, perburuan liar pada gajah untuk mendapatkan gadingnya
3. Orangutan
Orangutan merupakan Kera asli yang berasal dari Indonesia. Memiliki cirri fisik lengan yang panjang dan
berbulu kemerahan atau coklat dan hidup di hutan tropis. Di Indonesia dikenal dua jenis Orangutan
berdasarkan asalnya. Yang pertama yaitu Orangutan yang berasal dari Sumatera memiliki nama Latin
Pongo abelli sedangkan Orangutan yang berasal dari Kalimantan (Borneo) memiliki nama Latin Pongo
pygmaeus. Orangutan merupakan hewan omnivore. Walaupun omnivore, orangutan lebih banyak
mengkonsumsi tumbuhan seperti buah-buahan leci, papaya, nangka, durian serta pucuk daun yang muda.
Ancaman yang terutama pada orangutan yaitu pembalakan liar dan perburuan liar.
Badak merupakan salah satu dari sekian banyak hewan langka yang diburu. Perburuan pada badak
memiliki tujuan untuk mengambil culanya. Cula pada badak dianggap memiliki khasiat untuk
meyembuhkan penyakit seperti demam. Di Indonesia sendiri ada 2 jenis spesies badak yang diketahui
yaitu Badak Jawa yang nama Latinnya Rhinoceros sondaicus sondaicus dan Badak Sumatera atau badak
bercula dua dan hanya satu satunya di Asia yang memiliki dua cula. Memiliki nama latin Dicerorhinus
sumatrensis . Badak Sumatra juga memiliki ukuran terkecil dibandingkan spesies badak lainnya.
HEWAN LANGKA : BADAK JAWA DAN BADAK SUMATRA
5. Elang Jawa
Elang Jawa merupakan spesies yang endemic di Pulau Jawa. Spesies ini dianggap identik dengan lambang
Negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Memiliki postur tubuh sedang, langsing hingga besar. Memiliki
kepala yang berwarna coklat kemerahan serta jambul tinggi yang menonjol. Predator ini berburu dari area
bertenggernya. Mangsa yang biasa diburu yaitu dari jenis reptil, burung dan juga mamalia kecil seperti
tupai, bajing, kalong, hingga anak monyet. Nama latin dari Elang Jawa yaitu Nisaetus bartelsi . Keberadaan
Elang Jawa terus diburu untuk dijadikan satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara predator
ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemeliharanya dan menjadikan harga dari satwa ini melambung
tinggi.
terancam punah. Begitupun dengan pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai satwa yang
Macan tutul jawa atau biasa disebut dengan macan kumbang memiliki nama latin Panthera perdus melas
, merupakan salah satu sub spesies dari macan tutul yang dapat ditemukan di hutan tropis. Sesuai dengan
namanya, macan tutul ini berasal dari Pulau Jawa. Macan ini memiliki 2 jenis corak warna kulit yaitu
berwarna oranye dan dan hitam (macam kumbang). Selain itu, macan ini juga kucing besar terakhir yang
terdapat di pulau jawa setelah punahnya harimau jawa. Satwa langka ini juga menjadi identitas dari
Macan tutul ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan mempunyai indra serta penciuman yang tajam.
Macan tutul jawa dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berdasarkan IUCN Red
List, macan tutul jawa dievaluasikan sejak tahun 2007 dan didaftarkan dalam CITES Appendix I.
Anoa merupakan hewan endemic Sulawesi. Nama latin dari Anoa yaitu Bubalus quarlesi (Anoa
Pegunungan) dan Bubalus depressicornis (Anoa dataran rendah). Perbedaan diantar kedua spesies anoa
tersebut yaitu Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor pendek dan lembut serta memiliki tanduk yang
melingkar. Sedangkan Anoa pegunungan memiliki postur tubuh yang besar, ekor panjang, berkaki putih,
dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga. Anoa memiliki berat tubuh berkisar 150-300 kg
dan tinggi 75 cm. Anoa juga lebih dikenal dengan sebutan kerbau kerdil. Ini dikarenakan anoa memiliki
fisik yang hampir sama dengan kerbau dengan pengecualian postur tubuh yang lebih kecil dari kerbau.
Habitat Anoa berada di Hutan tropis, savanna dan kadang di sekitar rawa-rawa. Anoa hidup semi soliter
yang artinya anoa hidup sendiri atau berpasangan dan hanya akan bertemu dengan kawanannya jika si
betina melahirkan. Anoa merupakan hewan herbivore yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.
Menurut data dari IUCN, status konservasi dari Anoa yaitu terancam kepunahan.
8. Jalak Bali
Jalak Bali merupakan jenis burung pengicau yang berasal dari Pulau Bali. Memiliki nama Latin Leucopsar
Rothschild , cirri khusus dari jalak bali yaitu memiliki bulu putih di seluruh tubuh kecuali pada bagian ekor
dan sayap yang berwarna hitam. Selain itu, pada bagian pipi jalak bali tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru
Karena memiliki keindahan dan suara yang elok, jalak bali sering diburu secara liar dan diperjual belikan
pada kolektor burung. Selain itu, diikuti dengan hilangnya habitat hutan, serta habitat dari burung ini
menyebabkan populasi dari burung ini terancam punah. Status Jalak Bali pada IUCN Red List dinilai sebagai
kategori kritis.
9. Singapuar
Singapuar merupakan hewan endemic Indonesia. Singapuar juga dijuluki sebagai primate terkecil di dunia.
Memiliki nama Latin Tarsius bancanus , memiliki berar badan berkisar 80-140 gram dan panjang tubuh
12-15 cm. Singapuar memiliki wajah yang unik disertai dengan mata yang cukup besar dan tajam hingga
kelihatan seperti melotot. Singapuar termasuk hewan nocturnal yaitu hewan yang aktif di malam hari.
Makanan dari Singapuar yaitu para serangga kecil. Uniknya, walaupun singapuar memiliki postur tubuh
yang kecil, singapuar mampu melompat jauh hingga jauhnya 3 meter. Singapuar merupakan hewan soliter
atau hewan penyendiri. Singapuar termasuk ke dalam kategori hewan yang terancam punah.
Penyebarannya terdapat di Sumatera bagian Selatan dan Tenggara, Kepulauan Riau dan Kalimantan.
10. Komodo
KOMODO
Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia dan hanya hidup di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili
Montang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Memiliki panjang tubuh 2-3 meter dan berat badan berkisar
70 kg. Komodo memiliki ekor yang panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya dan sekitar 60
buah gigi tajam yang panjangnya 2,5 cm yang kerap diganti. Selain itu, air liur komodo sering bercampur
dengan darah karena gigi komodo hampir seluruhnya dilapisi oleh jaringa gingival dan jaringan ini tercabik
selama makan. Kondisi ini menjadikan lingkungan bagi pertumbuhan bakteri mematikan yang hidup di
mulut komodo. Komodo mampu melihat hingga sejauh 300 m pada siang hari. Seperti reptil pada
umumnya, komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli dengan indera
vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson yaitu kemampuan navigasi pada malam hari. Dengan
bantuan angin dan udara, komodo dapat mendeteksi keberadaan bangkai sejauh 4-10 km. Habitat
komodo di Alam Bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dank arena itu IUCN mengkategorikan