Anda di halaman 1dari 1

Inter-Profesional Colaboration in the Implementation of Continuing Care

1. Background
Seringkali terjadi pelayanan yang terkotak-kotak dari berbagai kelompok profesi sehingga pelayanan
kesehatan menjadi tidak optimal. Timbulnya kesalahpahaman, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan
pemahaman yang baik antar profesi.
Contoh: harusnya pasien emergency segera dirujuk ke RS, tapi dokter sm perawat mis-kom, jadi belum
ada dipersiapkan untuk rujukannya. SEHINGGA PERLU SKILL UNTUK KOLABORASI (agar dokter gak
selalu mikir dia yang paling benar!) dokter sebagai leader/penggerak dan kolaborater.
Contoh lain: farmasi dan perawat bisa berkolaborasi dengan dokter untuk mengkonfirmasi pemberian
obat, misalnya ada alergi atau kontraindikasi.
2. Definisi
Interprofessional collaborative practice (IPC)  sebuah kondisi saat tenaga kesehatan yang majemuk
berasal dari latar belakang berbeda bekerjasama bersama pasien,keluarga, pendamping dan komunitas
untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas tinggi bagi pasien. (WHO,2010)
3. Tujuan
Terciptanya pelayanan kesehatan yang berkualitas (quality of Care)
4. Kriteria Pelayanan yang berkualitas (DIMENSI KUALITAS)

Tidak banyak sumber daya yang terbuang


tapi tujuan pengobatan tercapai

Menghormati hak-hak pasien

Tidak menghabiskan banyak waktu hanya


untuk menyelesaikan 1 hal. Perlu
manajemen waktu

Apa yang dikeluarkan sesuai dengan


target yang akan dicapai

Tidak membeda-bedakan orang


berdasarkan status sosial pasien.

Anda mungkin juga menyukai