1. Peserta pelatihan memiliki kompeten yang mampu mengolah bathok menjadi berbagai
macam kerajinan khususnya tas batok.
2. Masyarakat memiliki tambahan keterampilan baru dalam mengolah batok menjadi kerajinan
tas yang memiliki nilai ekonomis sehingga mampu menambah pendapatan masyarakat
3. Mereka bisa belajar memasarkan berbagai hasil olahannya dengan maksimal.
4. Limbah batok yang menggunung di lingkungan sekitar tepatnya pada konsumen kelapa akan
berkurang karena masyarakat mengerti akan nilai ekonomis yang ditawarkan dari limbah
batok sehingga lingkungan menjadi bersih.
5. Mengurangi pengangguran yang berada pada kabupaten tersebut khususnya pada daerah
tersebut (berkurangnya kemiskinan).
6. Kerajinan tas batok bisa berkembang di dunia perindustrian dan bisa bersaing dengan kelas
dunia.
7. Masyarakat yang telah ikut berpartisipasi mengikuti pelatihan dapat meningkatkan sumber
pendapatan.
8. Masyarakat memiliki wacana baru mengenai manfaat ekonomis dari sampah
F. NARASUMBER/PELATIH/TUTOR/TENAGA TEKNIS
Mengenai narasumber maupun pelatih, kami mengambil dari pihak – pihak yang sudah
diminta untuk melakukan kerjasama dengan kami dan untuk pelatih yang sudah diminta
untuk mendidik yaitu pelatih yang sudah handal dan profesional yang di minta dari pemilik
usaha batok yang akan mengajarkan mengenai:
1. Pelatih pembuat tas bathok yang diambil dari pemilik usaha batok yaitu milik Bapak Senen
(4 orang karyawan handal ).
2. Ahli seni lukis (guru SMKI yaitu 1 orang).
G. SARANA/PRASARANA
1. Sarana-prasarana untuk proses pembelajaran teori:
a. Balai Desa Kec.Sewon Bantul yang digunakan utuk proses pembelajaran teori yang
dilengkapi dengan meja dan kursi.
b. Whiteboard (papan tulis)
c. Laptop, LCD, Layar Proyektor, serta sound system untuk menampilkan berbagai
pelaksanaan pengolahan kerajinan tempurung kelapa di pabrik.
d. Alat tulis untuk peserta pelatihan.
e. Contoh alat peraga (hasil pengolahan limbah yang sudah jadi).
2. Berbagai macam alat dan bahan untuk proses pembuatan kerajinan:
a. Balai Desa Kec.Sewon Bantul.
b. Mesin pembolong untuk pembuatan kancing
c. Mesin bor
d. Amplas, vernish, kuas
e. Cat lukis
f. Ganggang tas
g. Perlengkapan jahit untuk merangkai tempurung
h. Media yaitu tas dasar.
H. EVALUASI HASIL
Setelah kegiatan pelatihan pengolahan kerajinan kelapa sudah berjalan sesuai dengan
apa yang kita harapkan, seperti out put dari barang tersebut sudah ada wujudnya, kami akan
mengadakan evaluasi dari hasil kerja. Dari pertama yaitu persiapan input yang sudah sesuai
dengan rancana sangat mempengaruhi jalannya program. Pelaksanaan program yang berjalan
secara bertahap sesuai dengan jadwal/ efektif akan menentukan hasil yang bagus terhadap
peserta pelatihan.
Hasil pencapaian yang bagus, hal tersebut karena kerjasama yang baik antara panitia/penyelenggara,
kepemimpinan serta para peserta pelatihan. Hasil yang didapati dari pelatihan diharapkan bisa dimanfaatkan
oleh peserta pelatihan. Ketrampilan yang di peroleh mulai dari pembentukan motif batok, merangkai batok,
mengecat dan memberikan lukisan.
Untuk evaluasi dilakukan oleh pelatih dan peserta pelatihan serta dari pihak penyelenggara. Dari kegiatan
yang sudah dilakukan, kami berharap pemuda-pemudi dan ibu-ibu dapat didayagunakan melalui pelatihan
tersebut. Dulunya pemuda-pemudi yang belum memiliki pekerjaan, kini dharapkan bisa memanfaatkan
ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan. Ibu-ibu yang sebelumnya hanya menganggur dan di rumah saja
harapannya bisa ikut kerja masuk pada pabrik batok tersebut.
Memang untuk pelaksanaan program ini pasti banyak ditemui berbagai kendala dan masalah yang ada
didalamnya, tapi kami berharap kersama yang baik dari semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Sehingga tak lupa kami banyak haturkan terimakasih yang banyak atas tanggung jawab dan kerjasamanya.
I. AGENDA KEGIATAN
Tahap Persiapan (pra program)
Bagi Penyelenggara:
Rapat koordinasi antara penyelenggara dan pelatih.
Penyelenggara mensosialisasikan/ memperkenalkan mengenai pelatihan pengolahan kerajinan
tempurung kelapa ( penawaran).
Memersiapkan berbagi kebutuhan dalam pelatihan mulai dari waktu pelaksanaan hingga
jalannya acara.
Membeli limbah dari pedagang es degan dan rumah makan.
Menetapkan lokasi penampungan limbah batok.
Merencanakan program mulai dari sistem, isi dan managemen.
Membuka pendaftaran.
Mencari informasi seberapa banyak para pendaftar pelatihan.
Tahap Pelaksanaan program
Sosialisasi/ Pengenalan profil program
Pelaksanaan pelatihan
Panitia memantau jalannya pelatihan
Tes akhir bagi peserta pelatihan (evaluasi).
Pasca Program
Persiapan penyaluran peserta pelatihan pada sasaran pabrik
Panen hasil kerajinan.
Pengembangan pelatihan tersebut.
Laporan akhir.
Pelatihan pembuatan kerajinan akan berlangsung selama 4 bulan berturut-turut, dan rincian
jadwal harian sebagai berikut:
Bulan Agenda
1 (selama15 hari) Pemberian teori dasar
1 (selama 15 hari) Pemberian teori lanjutan
Teknik pembuatan kancing, mulai dari pembentukan
motif batok menjadi kancing yang berbentuk bulat/ oval,
2 kotak, dan segitiga serta perendaman bathok ±2 jam,
pengeringan dan penghalusan dengan iamplas. Lalu
menyiapkan media yaitu tas dasar/ polos.
Penempelan motif batok ke tas, merangkai motif batok,
3 serta pemasangan ganggang yang sudah di pesan ke
pengrajin kayu.
Pengrapian dan pengecatan menggunakan vernish hingga
4 pengeringan yaitu melalui sinar matahari secara
langsung.
NB: Pengolahan kerajinan tempurung kelapa dilakukan setiap 3 x dalam 1 minggu pukul
13.00-17.00
Berikut tahapan pengolahan limbah tempurung kelapa:
1. Siapkan kelapa yang sudah diambil dagingnya serta bentuklah menjadi motif
segitiga,kotak,oval,obat nyamuk dan sebagainya
2. Siapkan media seperti tas kain ,asbak ,tempat tisu maupun lainnya sesuai selera anda.
3. Motif yang sudah dibentuk dibersihkan dengan cara di rendam selama kurang lebih 2 jam.
4. Keringkan motif kelapa dan haluskan dengan menggunakan amplas ( bagian halusnya )
sampai benar2 halus.
5. Siapkan lem,benang,jarum jahit,tali/akar yg sudah dihaluskan ,ataupun gagang kayu yang
dapat dipesan di pengrajin kayu dan vernish .
6. Proses laminating ( penempelan ) dapat dilakukan dengan mengoleskan lem kayu di sekitar
motif .
7. Untuk proses penjahitan sebelumnya buat lubang di kedua sisi dan dijahit dengan cara
menyilang untuk menahan batok kelapa
8. Tahap akhir setelah proses penempelan anda dapat melakukan proses vernish dengan
menggunakan kuas.
9. Keringkan dengan mengunakan cahaya matahari secara langsung
J. MANAJEMEN PENYELENGGARAAN
Dipimpin oleh Kepala Dusun Ngimbang RT.21 Pendowoharjo Sewon Bantul 55185 yaitu Bapak
Munjiyat.
Tersusun Panitia mulai dari Ketua RT yaitu H.Suparno, HS , dan kelompok penggerak.
1. Pemilik usaha kerajinan tempurung kelapa yang handal yaitu Bapak Senen.
I. USULAN/RANCANGAN BIAYA
Balai Desa.
Alat peraga
Mesin bor
Non Personal
Rp 3.500.000
(Bahan – bahan Pembuatan tas
batok).
Usaha Mandiri.
http://www.pekalongankab.go.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=203&Itemid=0
(diakses pada hari rabu 26-10-2011 pukul 19.55).