Anda di halaman 1dari 3

Hasil dan pembahasan

JUMLAH SPERMA PER-LAPANG PANDANG


A. Hasil
Pada pemeriksaan Jumlah sperma per lapang pandang didapatkan;
 Lapang Pandang I : 10

 Lapang Pandang II : 13

 Lapang Pandang III : 9

 Lapang pandang IV : 7

 Lapang pandanag V : 5

 Laang pandang VI : 9

 Dari hasil yang didapatkan jumlah spermatozoa ada 53 pada lapang pandang.
Perkiraan konsentrasi spermatozoa dikalikan dengan 106 berarti perkiraan
konsentrasi spermatozoa adalah 53 juta/ml.
B. Pembahasan
Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan awal yang dilakukan pada kasus
infertilitas. Tujuan analisis semen adalah untuk mengetahui kondisi sperma, hasilnya dapat
menentukan apakah sperma tersebut fertil atau infertile. Perkiraan kompetensi fungsional
sperma dapat dievaluasi melalui analisis semen. Empat kategori utama cacat sperma
mengarah ke diagnosis infertilitas laki-laki adalah jumlah sperma yang sedikit
(oligozoospermia), masalah pada motilitas sperma (asthenozoospermia), cacat morfologi
sperma (teratozoospermia), dan tidak adanya sperma dalam semen (azoospermia), yang
mungkin terjadi karena kurangnya produksi atau obstruksi. jumlah yang normal
spermatozoa berkisar antara 35-200 juta, tetapi mungkin padaseseorang hanya
memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut
dapatdikatakan kurang subur. biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap produksi
sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksispermanya berangsur-
angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang akankehilangan tingkat kesuburan.
Jadi dari hasil pemeriksaan jumlah sperma per lapang pandang didapatkan 53 jt/ml
yaitu dlm jumlah yg normal.
C. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan jumlah sperma per lapang pandang didapatkan 53 jt/ml sehingga
dapat disimpulkan tidak ada kelainan atau dalam batas normal.

Sumber :
Tiffany Wongsodiharjo. Analisa Karakteristik Cairan Semen Pada Pasien Varikokel di Rumah Sakit
Angkatan Laut dr.Ramelan Surabaya Tahun 2015. Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah,
Surabaya. Volume 15 nomer 1 ; 2017

Hasil dan pembahasan

MOTILITAS SPERMA

A. Hasil
Pada pemeriksaan motilitas sperma didapatkan :

yang tidak bergerak = 57%


yang bergerak kurang baik = 4%
yang bergerak baik = 39 %

Dimana menunjukkan bahwa jumlah spermatozoa yang tidak bergerak lebih banyak dari pada
yang baik maupun kurang baik. Gerak spermatozoanya baik yaitu gerak kedepan dan
arahnya lurus.

B. Pembahasan

Dibawah pembesaran pandangan 45x10 pada selapis tipis semen di atas gelas objek yang ditutupi
gelas penutup akan terlihat gerakan-gerakan individual spermatozoa. Pada umumnya dan yang
terbaik adalah pergerakan progresif atau gerakan aktif maju ke depan. Gerakan melingkar dan
gerakan mundur sering merupakan tanda-tanda cold shock atau media yang tidak isotonik dengan
semen. Gerakan berayun atau berputar di tempat sering terlihat pada semen yang tua, apabila
kebanyakan spermatozoa telah berhenti bergerak maka dianggap mati. Motilitas kualitatif
ditentukan secara subjektif berdasarkan pergerakan spermatozoa yang bergerak lurus kedepan
dengan baik dan pergerakan spermatozoa yang bergerak lambat dan sulit maju lurus.
Pembagiaannya adalah : kemudian diberi kode :

x Gerakan cepat dan maju lurus (derajat a)

x Gerakan lambat dan sulit maju lurus (derajat b)

x Tidak bergerak maju (derajat c).

x Tidak bergerak (derajat d).

Semen yang normal menunjukkan 60% spermatozoa motil atau lebih dengan sebagian besar
menunjukkan pergerakan baik sampai sangat baik dalam waktu setengah sampai tiga jam sesudah
ejakulasi. Bila terdapat motilitas yang abnormal, misalnya pergerakan sirkuler, maka perlu dicatat.
Jumlah sperma yang motil dalam setiap kategori dapat dicacah dengan alat bantu pencacah
laboratorium. Biasanya empat sampai enam lapangan pandangan yang harus diperiksa untuk
mendapat 100 sperma secara berurutan yang kemudian diklasifikasi sehingga menghasilkan
persentase setiap kategori motilitas. Pencacahan 100 sperma diulangi dan nilai rata-rata dihitung
untuk setiap kategori. Nilai-nilai yang diperoleh dinyatakan dalam persentase, jumlah persentase
keseluruhan kategori adalah 100 persen. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulang dengan
tetesan sperma kedua yang diperlakukan dengan tatacara yang sama. Selanjutnya hasil dari kedua
pencacahan dirata-rata, memberikan perbedaan kurang dari 10%. Hal ini ditentukan secara
sederhana dengan membuktikan selisih antara kedua persentase sperma yang bergerak, yaitu
jumlah kategori (a), (b), dan (c), adalah kurang dari seperduapuluh dari jumlahnya. Untuk siapan
dengan motilitas kurang dari 50%, digunakan persentase sperma yang tidak bergerak, yaitu
kategori (d). Jika perbedaanya lebih besar dari 10%, siapan ketiga dibuat dan dicacah dan rata-rata
persentase dari ketiga siapan dihitung dan dilaporkan. Nilai normal motilitas sperma adalah 50%
atau lebih bergerak maju (kategori a dan b) atau 25% atau lebih bergerak maju dengan cepat
(kategori a) dalam waktu 60 menit setelah ejakulasi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan bahwa jumlah spermatozoa yang tidak bergerak
lebih banyak dari pada yang baik maupun kurang baik. Ini bisa dikarenakan pada saat praktikum
pengambilan spermanya sudah lebih dari 60 menit, sehinga sangat mempengaruhi pemeriksaan
karena dapat menurunkan motilitas sperma .

FAJAR TAUFIQ WIDODO. HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DENGAN MOTILITAS SPERMA PADA
HASIL ANALISA SPERMA PASIEN INFERTILITAS DI RSUP DR KARIADI SEMARANG. FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.2015

Anda mungkin juga menyukai