Anda di halaman 1dari 10

Perancangan Sistem Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar

Terhadap Jarak Tempuh Kendaraan Bermotor Berbasis


Arduino

Dosen Pengampu:

1. Dr. Ir. Herman M. Kaharmen, M.Sc


2. Jhony Ariyanto, S.kom

Disusun Oleh :

1. Alviatun Nur Khasanah 15.II.0106


2. Achmad Nurcholis ` 15.II.0104
3. M. Yunan Helmi 15.II.0117
4. Sugiharto 15.II.0124

DIV TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari dosen yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kami dan para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Tegal, 30 November 2018

Ketua Kelompok,

Alviatun Nur Khasanah

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsumsi BBM kendaraan bermotor setiap tahun meningkat. Di
Indonesia menurut data BPS dari tahun 1970-2012 konsumsi BBM meningkat
6,1% setiap tahun [1]. Seiring semakin mahal dan menipisnya cadangan minyak
bumi tentunya kita harus lebih bijak dalam pemakaian. Salah satu langkah
pengematan adalah mengetahui pola konsumsi bahan bakar kendaraan
bermotor. Konsumsi BBM kendaraan bermotor dipengaruhi oleh rolling
resistance seperti karakteristik jalan, kepadatan lalulintas dan aerodynamic
drag. Hubungan konsumsi BBM kendaraan dan rolling resistance dan
aerodynamic drag perlu diketahui agar dapat menggunakan energi BBM dengan
baik. Mengetahui konsumsi bahan bakar dari kendaraan sendiri adalah langkah
pertama dalam penghematan.
Dengan mengetahui hal tersebut, kita akan dapat mengemudikan
kendaraan dengan lebih baik. Selain itu perbedaan konsumsi bahan bakar pada
waktu jalan ramai dan jalan sepi pun perlu diperhatikan. Karena berkendara
disaat ramai akan mengakibatkan macet lalu lintas, sehingga akan berakibat
kepada terbuangnya bahan bakar secara sia-sia.
Efesiensi pemakaian BBM pada kendaraan bermotor dapat dilihat dari
titik operasi pada kurva efisiensi mesin (engine). Setiap engine mempunyai titik
efisiensi kerja mesin. Disamping itu juga dipengaruhi oleh kondisi jalan yang
disebut beban jalan, hambatan oleh permukaan jalan (rolling resistance) dan
juga dinamika penahanan udara (aerodynamic drag) [4]
Energi yang ada pada BBM tidak semuanya juga dapat dikonversikan
menjadi eneri mekanik untuk menjalankan kendaraan. Diperkirakan 12 sampai
20 % dari energy itu yang dapat memutar roda [williwmson et al, 2006].
Rendahnya efisiensi itu disebabkan oleh rendahnya efesiensi pembakaran pada
mesin dan bisanya juga factor pengendaraan dan jalan yang dilalui kendaraan.

1
Pada bagian lain banyaknya pengereman juga akan menyebabkan
pemborosan konsumsi BBM kendaraan bermotor. Pengereman menyebabkan
energy BBM tidak bisa dikonversikan menjadi kinergi semestara energi panas
dari BBM tetap terus berubah. Akibatnya terjadi kekosongan (zero energy)
konversi energi kinetik dari energi yang harus dikonversi BBM.
Menentukan konsumsi BBM engine setiap waktu, mengikuti beban jalan,
rolling resistansi dan aerodynamic drag menjadi kendala, karena penyusutan
BBM sangat kecil ketika motor dioperasikan. Penyusutan BBM itu tidak dapat
diperkirakan dengan baik, yang ada hanya berapa BBM yang dikonsumsi
sepanjang perjalanan kendaraan.
Maka tidak dapat dilihat hubungan antara konsumsi energy dengan pola
berkendara. Dimana pola berkendara itu dipengaruhi oleh beban jalan, rolling
resistance atau juga aerodynamic drag.
Akan menjadi masalah mengukur penyusutan jumlah BBM dalam tangki
kendaraan karena pengurangan relatif kecil ketika kendaraan digunakan.
Penyusutan BBM itu mestinya terekam dalam setiap waktu sesuai dengan kondisi
jalan kendaraan. Sehingga akan terlihat hubungan antara pengurangan BBM
dalam tangki dengan karakteristik jalannya kedaraan. Dengan memanfaatkan
low current sensor breakout (LCSB) yang dirancang mengunakan microprocessor
arduino, akan didapatkan data konsumsi bahan bakar secara lebih akurat setiap
waktu perjalanan kendaraan bermotor. Data yang didapatkan dikonversikan
dalam data analog sehingga terlihat hubungan pengurangan BBM dengan kondisi
jalan. Mendapatkan data konsumsi bahan bakar secara lebih akurat menjadi
penting dilakukan agar didapatkan hubungan konsumsi BBM terhadap pola
pemakaian motor beban jalan dan juga rolling resistansi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Ketidaktahuan pengemudi atau pemilik kendaraan tentang konsumsi bahan
bakar terhadap jarak tempuh.
2. Berapa debit yang di keluarkan pada saat menempuh beberapa Km dengan
kecepatan stabil dan durasi yang sama?

2
C. BATASAN MASALAH
1. Sensor ini pada saat ini hanya bekerja pada simulasi saja.
2. Nama komponen simulasi banyak yg berbeda dari komponen yang asli
karena hal tersebut merupakan simulasi.

D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan pengukur
efisiensi bahan bakar terhadap jarak tempuh, serta menginformasikan kepada
pengemudi berapa debit yang di keluarkan pada saat menempuh beberapa Km
dengan kecepatan stabil dan durasi yang sama.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. FLOW METER
Flow meter esebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur laju
aliran suatu fluida. Jumlah Aliran fluida yang bergerak bisa mengalir dalam
suatu pipa tertutup atau saluran terbuka seperti channel atau sungai atau parit.
Pada aplikasinya flow meter banyak digunakan untuk mengukur karakter
aliran berupa velocity, flow rate dan total volume. Selain itu untuk jenis flow
meter tertentu mampu mengitung mass flow dan total mass dari cairan yang
mengalir.

Gb 1. Flow meter
B. ARDUINO
Arduino merupakan modul atau kit mikrokontroler yang bersifat sumber
terbuka baik piranti keras maupun piranti lunaknya. Arduino merupakan
komputer kecil (mikrokontroler) yang dapat diprogram untuk memproses
masukan dan keluaran antara modul itu sendiri dengan komponen eksternal
yang dihubungkan dengannya. Arduino memiliki kompilator program tersendiri
menggunakan bahasa C++ yang dilengkapi dengan program pustaka yang
memudahkan para pengguna untuk merancang suatu program. Perangkat
kerasnya terdiri dari pengendali yang memiliki desain sederhana dengan Atmel
AVR sebagai pengolah utama dan pintu masukan serta keluaran yang langsung
terpasang pada papan utamanya.

4
Beberapa macam jenis Arduino dijual dipasaran, salah satunya Arduino
Uno dengan tipe terbaru yaitu Arduino Uno R3. Modul ini memiliki 14 pin
masukan/luaran (yang mana 6 dapat digunakan sebagai PWM output), 6 analog
input, keramik resonator 16MHz, koneksi USB, power jack, header ICSP, dan
tombol reset, memuat semua yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler. Arduino R3 dapat dihubungkan langsung ke komputer dengan
kabel USB atau dengan mencatu dengan catu daya.

Gb 2. Arduino Uno
C. LCD (Liquid Crystal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang


berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD
adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS
logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan
cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil
data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Gb 3. LCD

5
D. SPEED SENSOR
Cara kerja pendeteksian sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari
suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatu generator
akan menhasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran
object.
Kecepatan putar sering pula diukur denga menggunakan sensor yang
mengindra sensor magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

Gb 4. Speed Sensor
E. POTENSIO METER
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun
kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang
tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer
terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi
sebagai pengaturnya.

Gb 5. Potensio meter

6
F. MOTOR Rf 300Ra

Gb 6. Motor Rf 300Ra

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai