I. LATAR BELAKANG
A. UMUM
Pasar Rakyat merupakan salah satu sarana distribusi yang berperan untuk
menunjang arus distribusi perdagangan barang dari produsen sampai ke konsumen
sebagai sarana ekonomi rakyat yang menjadi tumpuan hidup puluhan juta rakyat
Indonesia melainkan juga mengandung dan mengemban nilai-nilai luhur, tradisi,
adat istiadat, budaya dan kearifan lokal yang tidak ternilai harganya bagi bangsa
dan Negara. Sarana distribusi, Pasar Tradisional merupakan penopang ekonomi
tidak hanya bagi pedagang, namun juga memberi peluang/kesempatan kerja bagi
para produsen/pemasok dan pelaku usaha jasa lainnya seperti jasa keuangan dan
jasa angkutan, para petani, nelayan, dan industri rumah tangga. Pasar Rakyat juga
menjadi penyedia utama barang-barang kebutuhan pokok bagi masyarakat
golongan ekonomi kecil dan menengah yang merupakan sebagian besarr dari
penduduk Indonesia.
Untuk meningkatkan citra Pasar Rakyat agar dapat tumbuh berkembang bersama-
sama dengan toko modern, maka perlu adanya peningkatan program untuk
membangun/revitalisasi Pasar Rakyat untuk merubah kesan kumuh, kotor, becek,
bau dan gersang menjadi pasar sehat, nyaman, bersih, aman dan jujur.Sebagai salah
satu Pembangunan dan pengembangan pasar dalam rangka kelancaran distribusi
Nasional bukan hanya urusan Pemerintah Daerah, namun merupakan tugas
bersama dengan Instansi terkait yang harus dilakukan untuk mengatasi gangguan
distribusi dan menjaga ketersediaan barang di seluruh wilayah tanah air dengan
harga yang stabil dan wajar.
Untuk mewujudkan distribusi yang efisien dan efektif diperlukan adanya perbaikan
atau pembenahan terhadap kelemahan maupun kekurangan yang ada pada sarana
dan prasarana distribusi di berbagai daerah melalui pengembangan pusat-pusat
distribusi di sentra produksi dan konsumsi berupa pasar induk, pasar penunjang,
pasar kecamatan, pasar desa, gudang transito dan pengembangan sistem informasi
perdagangan antar wilayah.
Selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis sudah berupaya membangun
pasar di beberapa daerah tertentu khususnya di daerah potensial, tertinggal,
perbatasan dan daerah pasca bencana, namun mengingat kebutuhan akan
permintaan pembangunan pasar sangat tinggi dan anggaran yang tersedia sangat
terbatas, maka sangat diperlukan adanya bantuan dana dari Pusat khusus Bidang
Sarana Perdagangan untuk mempercepat pembangunan sarana distribusi, khususnya
pasar.
Kebijakan pembangunan dan pengelolaan sarana perdagangan dilakukan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana perdagangan, baik secara fisik maupun
pengelolaan, guna meningkatkan kelancaran distribusi barang (khususnya barang
kebutuhan pokok) dalam rangka mendukung sistem logistik nasional dan
peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Hal tersebut dapat dicapai
dengan meningkatkan ketersediaan dan memperbaiki kodisi sarana perdagangan
untuk mendukung kelancaran dan ketersediaan barang (khususnya barang
kebutuhan pokok) sehingga daya beli dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga,
terutama di daerah yang memiliki potensi dan aktivitas perdagangan yang
dilakukan secara reguler, serta daerah dengan kondisi sarana perdagangan yang
tidak memadai secara kuantitas dan kualitas. Meningkatkan kualitas pengelolaan
fasilitas sarana perdagangan sehingga menjadi lebih aman, nyaman dan efisien
sehingga meningkatkan transaksi ekonomi yang dihasilkan sarana perdagangan
dalam hal ini dengan berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP).
Bantuan Pemerintah Pusat dari Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan salah satu
Instrumen yang diharapkan dapat menunjang penguatan sistem distribusi Nasional,
terutama untuk memperlancar arus barang antar wilayah yang dapat
meningkatkan ketersediaan bahan pokok di daerah perdesaan, daerah
tertinggal/terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah pulau-pulau
kecil terluar dan daerah pasca bencana melalui kegiatan
pembangunan/pengembangan sarana distribusi perdagangan berupa pasar
tradisional/pasar rakyat
Dengan adanya Bantuan Pemerintah Pusat dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat
membantu memperlancar program pemerintah daerah untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan sarana dan prasarana umum
khususnya pasar tradisional/rakyat karena pasar menjadi tempat interaksi antara
produsen dan konsumen dalam mendorong pertumbuhan perekonomian daerah,
sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi masyarakat sebagai
pusat pemasaran hasil pertanian, usaha mikro, kecil, menengah, industri rumah
tangga dan pabrikan, pertukaran uang, barang dan jasa,
Pasar tradisional/rakyat merupakan salah satu sarana perdagangan yang memiliki
peranan penting dalam memacu aktivitas perekonomian daerah, sedangkan bagi
masyarakat pedagang terutama skala menengah, kecil dan mikro, pasar
tradisional/rakyat merupkan sarana untuk memperoleh pendapatan dan sekaligus
sebagai sumber kehidupan. Berbagai keperluan hidup sehari-hari dengan harga
yang relatif murah biasanya banyak tersedia di pasar tradisional/rakyat. Produk-
produk yang dijual di pasar tradisional/rakyat sebagian besar merupakan produk
agribisnis yang dipasok oleh para pelaku ekonomi berskala menengah dan kecil.
Eksistensi pasar tradisonal disamping menyediakan barang keperluan sehari-hari
bagi masyarakat konsumen juga memberikan keleluasaan dalam proses tawar
menawar sehingga memiliki segmen konsumen tersendiri.
Pasar tradisional/rakyat adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk
melakukan transaksi pembeli dan penjual barang dan jasa atau sumber daya
ekonomi atau faktor-faktor produksi lainnya, keberadaannya sangat potensial
untuk menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat serta dapat
B. DASAR HUKUM
a. Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No.14 Thun 2002 tentang Pengukuhan
Keuangan Daerah.
d. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 21 Tahun 2004 tentang Perangkat
Daerah.
C. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya secara bertahap oleh Pemerintah
Kabupaten Ciamis, keberadaan pasar tradisional/rakyat masih tetap kurang
memadai karena masih lemahnya daya saing keberadaan pasar tradisional yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya citra negatif pasar tradisional yang
identik dengan kumuh, becek/kotor, semrawut, panas, kurang aman dan nyaman,
kualitas kesehatan produk yang kurang terjamin dan pengelolaan pasar yang
kurang memadai.
Dengan melihat kenyataan yang ada sekarang, ternyata daerah belum bisa
membawa perubahan yang signifikan dalam pengelolaan pasar tradisonal/rakyat
retribusi yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan operasional seperti
pemeliharaan, rehabilitasi pasar secara optimal sehingga mengakibatkan kondisi
fisik pasar yang belum memadai dan belum memberikan kenyamanan untuk
masyarakat.
III. SASARAN
Adapun sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini yaitu
Revitalisasi/Pembangunan Pasar Pemda yaitu untuk Pembangunan Pasar
Tambaksari Kecamatan Tambaksari.
RUANG LINGKUP
V. PEMBIAYAAN
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Pamarican Kecamatan Pamarican ini dibebankan pada Dana Alokasi Khusus (DAK)
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 1.080.000.000.00,- ( Satu Milyar Delapan puluh
juta rupiah ) dengan harga perkiraan sendiri sebagai berikut :
VI. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan ditinjau kembali, ditelaah, disesuaikan dan
disampaikan agar pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembinaan dapat
memahami dan mengerti serta melaksanakannya dengan baik. Segala masukan dari
pihak yang terkait dengan pelaksanaan pembinaan untuk tujuan perbaikan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini sangat diperlukan.