“S”
DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ARIMBI
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 16-20 JANUARI 2017
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Januari 2017 di ruang Arimbi RSJ
Provinsi Bali, dengan sumber data yaitu klien, perawat ruangan, catatan medik,
pemeriksaan fisik dan observasi.
I. IDENTITAS KLIEN
Ruang rawat : Arimbi
Nama : Tn. S
Umur : 31 Tahun
Tanggal MRS : 03 Oktober 2016
No. CM : 12523
Alamat : Kediri Tabanan
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Jenis Kelamin : Laki-laki
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
- TD : 100/60 mmHg
- N: 88 x/menit
- S: 36,50 C
- RR: 20x/menit
2. Ukuran
- Berat Badan : 65 kg
- Tinggi Badan : 168 Cm
3. Keluhan Fisik
Pasien mengatakan saat ini tidak mengalami keluhan pada tubuhnya.
Jika ada bagian tubuh yang terasa sakit, pasien langsung minta obat.
4. Pemeriksaan Kepala-Kaki
a. Kepala
Inspeksi : bentuk simetris, penyebaran rambut merata, warna
rambut hitam.
Palpasi : tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan.
b. Mata
Inspeksi : pupil isokor, sklera tidak ikterik, terdapat strabismus
pada mata sebelah kanan.
Palpasi : nyeri tekan tidak ada.
c. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka atau lesi, tidak ada
pengeluaran darah atau cairan berlebih pada telinga.
Pelpasi : nyeri tekan tidak ada.
d. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, lubang hidung simetris, tidak ada luka
atau lesi.
Palpasi : nyeri tekan tidak ada.
e. Mulut
Inspeksi : bentuk simetris, terdapat karies gigi, adanya sisa
makanan di sela-sela gigi, gusi berdarah tidak ada,
jumlah gigi lengkap.
Palpasi : nyeri tekan tidak ada.
f. Leher
Inspeksi : bentuk simetris, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,
lesi tidak ada.
Palpasi : nyeri tekan dan benjolan tidak ada, vena jugularis
teraba
g. Dada/Thorak
a) Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, ictus cordis tidak
terlihat.
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
Perkusi : terdengar pekak saat perkusi
Auskultasi : S1, S2 tunggal reguler
b) Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, retraksi dada tidak ada.
Palpasi : pergerakan dada simetris
Perkusi : terdengar sonor saat perkusi
Auskultasi : terdengar vesikuler tanpa adanya suara napas
tambahan
+ +
+ +
+
h. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi atau luka.
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 12 x/menit.
Perkusi : terdengar timpani.
Palpasi : nyeri tekan atau benjolan tidak ada.
i. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : lesi tidak ada, kulit kusam, warna kulit sawo matang.
Palpasi : turgor kulit elastis, akral teraba hangat.
Kekuatan otot
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
VI. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
TN. S
31 Th
Keterangan :
: Laki - Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
Penjelasan :
Pasien adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, pasien tinggal
bersama orang tuanya dan beberapa saudaranya. Pasien belum menikah
oleh karena penyakitnya. Pasien mengatakan dirinya tidak diterima oleh
keluarganya sendiri.
b. Konsep Diri
1. Citra Diri
Pasien mengatakan senang dengan tubuhnya dan menyukai semua
bagian tubuhnya.
2. Identitas Diri
Pasien menyatakan puas sebagai seorang laki-laki.
3. Peran Diri
Pasien mengatakan dirinya dirumah sebagai seorang anak yang
kurang diperhatikan oleh keluarganya.
4. Ideal Diri
Pasien mengatatakan ingin cepat sembuh, cepat pulang dan
diterima oleh keluarganya.
5. Harga Diri
Pasien mengatakan tidak malu terhadap keadaan dirinya dan
pasien mau mengobrol dengan teman maupun perawat.
c. Hubungan Sosial
1. Orang Yang Berarti
Pasien mengatakan semua anggota keluarganya adalah orang yang
berarti.
2. Peran Serta Kegiatan Kelompok atau Masyarakat
Pasien mengatakan selama dirumah pasien tidak pernah mengikuti
kegiatan diluar rumah. Pasien mengatakan hanya tinggal dirumah,
mengobrol dengan anggota keluarga dan menonton tv.
3. Hambatan dalan berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam melakukan
komunikasi dengan orang lain dan memiliki beberapa teman di
ruangan.
d. Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan menganut agama hindu.
2. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan jika dirumah biasanya sembahyang saat pasien
menginginkannya dan selama di RSJ, pasien tidak pernah
sembahyang.
e. Penggunaan obat
Pasien tidak mengetahui obat apa saja yang diminum dan berapa kali
pasien minum obat.
f. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tidak suka minum obat. Saat makan sore di ruang
Arimbi, pasien tampak berpura-pura minum obat.
g. Aktivitas dirumah
Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti
makan, minum dan mandi.
h. Aktivitas diluar rumah
Pasien diharapkan mampu beraktivitas diluar rumah seperti
melakukan kegiatan gotong royong.
IX. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan susah mengontrol emosi dan mudah tersinggung jika
kebutuhan dan keinginannya tidak terpenuhi.
E. POHON MASALAH