TINJAUAN PUSTAKA
II.1. STROKE
II.1.1. Defenisi
sistem ventrikel yang tidak disebabkan oleh trauma (Sacco dkk, 2013).
17
II.1.2. Epidemiologi
per tahun, dimana 20% dari insiden tersebut akan meninggal pada tahun
pertama. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 1 juta per tahun
pada tahun 2050. Insiden global stroke secara internasional tidak diketahui
akan meningkat dari 1,1 juta di tahun 2000 menjadi 1,5 juta jiwa pada tahun
daripada perempuan dan profil usia dibawah 41 tahun sebesar 11,8%, usia
45-64 tahun sebesar 54,2% dan usia lebih dari 65 tahun sebesar 33,5%
(Truelsen, 2006).
kecuali Jepang dan Singapura lebih tinggi daripada di negara Barat, namun
tertinggi di dunia pada tahun 1965. Hal ini cepat menurun 80 % selama
yang diamati di masa lalu. Dimana negara-negara Asia Timur memiliki angka
kematian lebih tinggi pada stroke, tetapi kematian karena penyakit jantung
memiliki angka kematian yang lebih tinggi pada penyakit jantung koroner dan
dengan bertambahnya usia dan terjadi lebih banyak pada pria, dimana pada
tahun 2013 Rambe dkk. menyatakan bahwa usia rerata stroke adalah 59
tahun dengan rentan usia antara 20 tahun sampai dengan 95 tahun dan
jumlah subjek yang paling banyak ditemukan pada usia 40-59 tahun.
1. Stroke Iskemik
- Thrombosis serebri
- Emboli serebri
2. Stroke Haemoragik
- Perdarahan intraserebral
- Perdarahan subarachnoid
2. Stroke in evolution
3. Completed stroke
1. Sistem Karotis
2. Sistem vetebrobasiler
b. Kardioembolisme
1. Resiko tinggi
- Fibrilasi atrial
- Kardiomiopati dilatasi
- Infeksi endokarditis
2. Risiko sedang
- Atrial flutter
- Infeksi
dan bukti yang kuat (well documented atau less well documented) (Goldstein
dkk, 2006).
1. Usia
2. Jenis kelamin
4. Ras/etnis
5. Genetik
a. Hipertensi
b. merokok
c. Diabetes
e. Dislipidemia
j. Inaktifitas fisik
k. Obesitas
4. Sleep-disoerdered breathing
6. Hiperhomosisteinemia
7. Peningkatan lipoprotein
II.1.5. Patofisiologi
hipoksia daerah regional otak dan menimbulkan reaksi berantai yang berakhir
2009).
1. Trombosis
lokal dalam satu atau lebih pembuluh darah. Lumen pembuluh darah yang
disertai pembentukan bekuan. Jenis yang paling umum dari patologi vaskular
adalah aterosklerosis, di mana jaringan fibrous dan otot tumbuh terlalu cepat
pada subintima, dan materi lemak membentuk plak yang dapat mengganggu
2. Emboli
pada arteri dan memblok aliran darah. Penyumbatan bisa bersifat sementara
ke area yang lebih distal. Berbeda dengan trombosis, blok emboli lumen tidak
disebabkan oleh proses lokal yang berasal pada arteri yang tersumbat.
Materi yang muncul proksimal, paling sering dari jantung, dari arteri utama
seperti aorta, karotis, dan arteri vertebralis, dan dari vena sistemik (Caplan,
2009).
otak disebabkan oleh tekanan perfusi sistemik yang rendah. Penyebab yang
paling umum adalah kegagalan pompa jantung (paling sering karena infark
miokard atau aritmia) dan hipotensi sistemik (karena kehilangan darah atau
umum daripada trombosis lokal atau emboli dan mempengaruhi otak secara
Secara umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral. Daerah ini
akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak ada reperfusi. Di luar
daerah core iskemik terdapat daerah penumbra iskemik. Sel sel otak dan
oleh suatu daerah hiperemik akibat adanya aliran daerah kolateral (luxury
perfusion area). Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran terapi
stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel sel otak berfungsi
kembali. Reversibilitas tergantung pada faktor waktu dan jika tidak terjadi
(Misbach, 2009)
Tahap 1:
b. Pengurangan O2
c. Kegagalan energy
Tahap 2:
b. Spreading depression
Tahap 3: Inflamasi
Tahap 4: Apoptosis
setelah infark otak, yaitu 20 – 30% dari semua stroke di Jepang dan Cina.
(Misbach, 2009).
dalam otak atau massa pada otak, sedangkan pada perdarahan subrakhnoid,
(Misbach, 2009).
stroke iskemik. Pada Siriraj stroke score variable yang digunakan, terdiri dari
Tingkat kesadaran pasien, riwayat muntah setelah onset, riwayat nyeri kepala
b) Mengantuk/lemah ( Apatis ) = 1
a) Tidak dijumpai = 0
b) Dijumpai = 1
a) Tidak ada = 0
b) Ada = 1
a) Tidak dijumpai = 0
– 12
iskemik.
Allen stroke score sering disebut juga Guy ̓s Hospital stroke score
1. Apoplectic onset :
- Penurunan kesadaran
- Muntah
- Leher kaku
Skor 0 : Sadar
3. Respon Plantar :
6. Riwayat Hipertensi :
8. Penyakit jantung :
24 jam setelah masuk rumah sakit, pasien dianggap sepenuhnya sadar jika
memiliki skor Glasgow Coma Scale (GCS) lebih besar dari 13, mengantuk
jika mereka memiliki skor GCS 8 sampai dengan 13 dan dikatakan tidak
sadar apabila GCS lebih kecil dari dari 7 (Connor dkk, 2009).
Dinegara yang besar dan maju stroke haemoragik dan stroke iskemik
1995).
iskemik dan stroke haemoragik yang disebut dengan Besson stroke score,
yang mana skor ini sangat tepat dipergunakan untuk membedakan stroke
sehingga sesegera mungkin dapat diberikan pilihan terapi yang tepat pada
sedangkan nilai 0 bila tidak dijumpai atau tidak ditemukan adanya riwayat-
plantar, atrial fibrilasi, variable yang dihitung dalam 24 jam pertama melihat
hanya dapat dihitung 24 jam setelah stroke, seperti tingkat kesadaran dan
81% untuk stroke haemoragik dan tingkat sensitivitas untuk stroke iskemik
dengan pemeriksaan klinis dan skor stroke sangatlah tidak akurat, namun
salah satu skor stroke yang digunakan adalah Besson stroke score dimana
dari 200 pasien stroke yang dilakukan pemeriksaan maka dijumpai nilai
prediksi positif antara 93% sampai dengan 100% dengan nilai rata-rata 95%
untuk stroke iskemik. Dalam sistem penilaian ini ditemukan bahwa adanya
diagnosis stroke haemoragik. Dari perhitungan diatas maka nilai skor < 1
kesadaran sampai dengan koma, adanya riwayat sakit kepala yang berat,
hal ini biasa dijumpai pada stroke haemoragik. Sedangkan jika hanya
dengan disertai adanya faktor resiko stroke seperti hipertensi, atrium fibrilasi,
atau infark pada stroke fase akut. Pada Algoritma stroke Gadjah Mada,
mempunyai validitas eksternal yang tinggi sebagai suatu strategi klinik untuk
fase akut yang pada dasarnya bahwa Algoritma Stroke Gadjah Mada menilai
Ketiga variable yang dinilai adalah: Tingkat kesadaran, nyeri kepala dan
refleks babinski.
PIS
2 atau 3 variabel (+) ya
k
tida
k
tida
tidak
Allen stroke score dan Siriraj stroke score dalam beberapa penelitian
haemoragik dan stroke iskemik, pada penilitian yang dilakukan oleh Nouira
dkk, menemukan bahwa Siriraj stroke Score dan Allen stroke score
merupakan alat yang valid dan berguna untuk memprediksi subtype stroke
dirumah sakit di Afrika, dari sembilan puluh enam pasien memiliki catatan
klinis yang lengkap dan gambaran CT-Scan yang konsisten dengan stroke
serebral, dari hasil penilitian ini dijelaskan bahwa Siriraj stroke score tidak
serebri, dalam studi ini berpendapat bahwa head CT-Scan harus tetap
kasus stroke.
tidak cukup aman dan akurat untuk membedakan jenis stroke, sehingga
skor stroke sangat bermamfaat dalam membedakan jenis stroke pada rumah
sakit yang tidak memiliki fasilitas CT-Scan dan dipergunakan untuk tujuan
sebagai panduan untuk dokter yang merawat stroke pada rumah sakit yang
tidak memiliki fasilitas CT-Scan. Dari studi dijelaskan bahwa penilaian yang
dilakukan ini menunjukan bahwa penilaian klinis saja tidak cukup dan kita
penilaian seperti Allen stroke score ( Guy Hospital score ), Siriraj Stroke
score dan Besson stroke score. Siriraj stroke Score memiliki tingkat akurasi
yang hampir sama dengan Allen stroke score, karena memiliki variable yang
sangat penting untuk di validasi dimana Allen stroke score (Guy Hospital
STROKE AKUT
Goswani dkk, (2013) menjelaskan bahwa Sherin dkk, (2011) menyatakan bahwa
dari 200 pasien 129 (64,5%) adalah SI dan tingkat sensitivitas, spesifitas, NDP : 48%,
71 (35,5%) adalah SH dimana BSS 85% , 59% untuk SH sedangkan 61%,
memiliki tingkat spesifitas yang paling baik
74%, 84% untuk SI
yaitu 95% pada SI.
S S
SIRIRAJ
T
STROKE T
R
O
SKORE R
K O
E ALLEN K
STROKE
E
H
SCORE
A
I
E BESSON
M STROKE S
O SCORE K
R
E
A
ALGORITMA M
G
STROKE
I GADJAH MADA I
K K