Anda di halaman 1dari 42

KEBIJAKAN BOS

TAHUN 2019

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Informasi Umum
Dana Pusat Dana
Transfer Daerah

Ikut aturan Ikut aturan


tata kelola keuangan pusat tata kelola keuangan pusat

UU 23/2014

Ikut aturan
tata kelola keuangan daerah
4 Kewenangan Pengelolaan BOS

 Kementerian Keuangan
 Mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari pusat
ke provinsi dan pelaporannya.
 Kementerian Dalam Negeri
 Mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah
dan penyaluran dari kas daerah ke sekolah.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 Petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan dana BOS.
5 Hakikat BOS

Bantuan pembiayaan
operasional pendidikan non personil
di sekolah jenjang dikdasmen

Merupakan komitmen pemerintah pusat terhadap


amanat undang-undang
tentang tanggungjawab pendanaan pendidikan
6 Aturan ttg Pendanaan Pendidikan

 UU No. 20 Thn 2003, pasal 46 ayat 1


 PP No. 48 Thn 2008, pasal 2 ayat 1

Pendanaan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama
antara
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
Biaya Pendidikan

Biaya Satdik Penyelenggaraan Biaya Pribadi

Investasi Operasi Bantuan Beasiswa

Pernonil Non Pernonil

Negeri Swasta Negeri Swasta


Pemerintah Penyelenggara Pemerintah Penyelenggara
Dan Pemda + Dan Pemda Pemda (sampai SNP)
+ Pemerintah/Pemda + Masy/Orang Tua
Masyarakat Masy/Orang Tua Masyarakat +
Dan Lainnya Dan Lainnya Dan Lainnya Pemerintah/Pemda
Masy/Orang Tua
Dan Lainnya
8 Disain BOS Tahun 2019

 BOS Reguler
 Dana BOS yang diberikan kepada seluruh sekolah
yang didasarkan pada jumlah siswa.
 BOS Afirmasi
 Dana BOS yang diberikan kepada seluruh sekolah
yang berada di desa tertinggal dan sangat tertinggal.
 BOS Kinerja
 Dana BOS yang diberikan kepada sekolah dengan
kinerja mutu pendidikan terbaik.
9 Aturan Penggunaan Dana BOS

 BOS Reguler
 Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019, tanggal 22
Januari.

 BOS Afirmasi dan BOS Kinerja


 Diatur dalam satu peraturan menteri yang sama;
 Sedang dalam proses penyusunan, dengan target
penyelesaian di minggu ke-3 April.
10 Ketentuan Penggunaan Dana

 Didasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah;

 Diprioritaskan untuk kegiatan operasional sekolah;


 Pemda wajib mengawasi penggunaan dana BOS di
sekolah agar sesuai dengan kebutuhan prioritas
operasional dan peningkatan mutu, sehingga
pemanfaatan dana bisa efisien dan berdampak
 Satuan biaya mengikuti standar setempat.
Penggunaan Dana
BOS Reguler
Tim BOS Sekolah

 Penanggung jawab : Kepala Sekolah


 Anggota
 Bendahara;
 1 (satu) orang dari unsur guru;
 1 (satu) orang dari unsur Komite Sekolah; dan
 1 (satu) orang dari unsur orang tua/wali peserta didik
di luar Komite Sekolah.

12
Unit Cost

 SD : Rp 800.000,-/siswa/tahun
 SMP : Rp 1.000.000,-/siswa/tahun
 SMA : Rp 1.400.000,-/siswa/tahun
 SMK : Rp 1.600.000,-/siswa/tahun
 Diksus : Rp 2.000.000,-/siswa/tahun

13
Cut Off Data Siswa

Cut off data siswa yang digunakan sebagai dasar


penetapan alokasi BOS di sekolah:
 31 Januari;
 31 Oktober.

 Paling cepat satu bulan sebelum cut off, provinsi


akan mengunduh data dari dapodik untuk verifikasi
validitas data sebagai persiapan cut off.
14
Penetapan Alokasi

 Triwulan I
 Alokasi/penyaluran awal berdasarkan Dapodik 31 Okt
 Alokasi final berdasarkan Dapodik 31 Jan

 Triwulan II
 Alokasi/penyaluran final berdasarkan Dapodik 31 Jan
 Triwulan III dan IV
 Alokasi/penyaluran awal berdasarkan Dapodik 31 Jan
 Alokasi final berdasarkan Dapodik 30 Okt

15
Ketentuan Kelengkapan Data Siswa

Data siswa pada Dapodik


yang menjadi dasar penetapan alokasi BOS di sekolah
hanya siswa yang sudah dilengkapi/memiliki
Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

16
Kebijakan Bagi Sekolah Kecil

Pemda dan masyarakat penyelenggara pendidikan,


sesuai dengan kewenangannya
harus memastikan penggabungan sekolah
yang selama 3 tahun berturut siswanya kurang dari 60
(kecuali sekolah penerima alokasi minimal)
dengan sekolah sederajat terdekat.
Sebelum digabungkan, maka sekolah tersebut tidak
dapat menerima dana BOS.

17
Penggunaan Dana

 Pengembangan Perpustakaan
 Pembelian buku teks bagi siswa dan guru;
 Pengembangan perpustakaan lainnya;
 Tambahan ketentuan:
 Pembelian buku teks (utama dan pendamping) dan
buku nonteks maksimal 20% dari dana BOS yang
diterima;
 Pembelian buku teks pendamping dan buku nonteks
dilakukan apabila kebutuhan buku teks utama telah
terpenuhi.
18
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


 Semua jenis pengeluaran dalam rangka penerimaan
peserta didik baru.

 Pembelajaran dan Ekstrakurikuler


 Semua jenis pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
proses pembelajaran dan ekstrakurikuler.
 Tambahan ketentuan:
 Pembelian atau langganan buku digital, dan/atau
aplikasi pembelajaran digital.
19
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Evaluasi Pembelajaran
 Semua jenis pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
evaluasi pembelajaran (ulangan dan ujian), termasuk
USBN dan UN (UNKP dan UNBK).
 Perubahan ketentuan:
 Standar biaya penyelenggaraan UNKP dan UNBK
dihapus untuk mengikuti standar setempat.

20
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Pengelolaan Sekolah
 Semua jenis pengeluaran dalam rangka pengelolaan
sekolah, baik operasional pembelajaran maupun
operasional kantor.
 Tambahan ketentuan:
 Pengelolaan sekolah melalui aplikasi dari Kemdikbud,
seperti aplikasi RKAS dan aplikasi e-rapor.

21
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah


 Pengeluaran dalam rangka peningkatan kapasitas
guru dan tenaga kependidikan, baik rutin maupun
mengikuti/menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
hal tersebut.

 Langganan Daya dan Jasa


 Pengeluaran dalam rangka pembayaran langganan/
pasang baru listrik, internet dan jasa lainnya.
22
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Sarana dan Prasarana Sekolah


 Semua jenis pengeluaran dalam rangka perbaikan
fasilitas sekolah, asalkan tidak lebih dari renovasi
ringan.
 Tambahan ketentuan:
 Pembangunan jamban atau WC beserta sanitasinya, bagi
sekolah yg belum memiliki;
 Pemeliharaan/perbaikan komputer, printer, laptop,
proyektor, AC, peralatan praktikum.
23
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Pembayaran honor
 Pengeluaran dalam rangka pembayaran honor guru
honorer (hanya untuk memenuhi SPM) dan tenaga
kependidikan lainnya di jenjang dikdas.
 Tambahan ketentuan:
 Pembayaran honor juga bagi laboran dan petugas UKS.
 Perubahan ketentuan:
 Batas maksimal bagi sekolah swasta 15%.

24
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Alat Multi Media Pembelajaran


 Pembelian komputer/laptop dan LCD untuk
pembelajaran, serta printer untuk kebutuhan kantor.
 Perubahan ketentuan:
 Menghilangkan batas harga maksimal
 Tambahan ketentuan:
 Pembelian harus mempertimbangkan efisiensi
penggunaan anggaran.

25
Penggunaan Dana... (lanjutan)

 Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan,


Sertifikasi Kejuruan dan Uji Kompetensi Kemampuan
Bahasa Inggris Berstandar Internasional (TOEIC) -
(SMK)
 Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK
dan/atau Praktik Kerja Industri (Prakerin)/Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dan Pemagangan - (SMK &
Diksus)

26
Larangan

 Disimpan dengan maksud dibungakan;


 Dipinjamkan kepada pihak lain;
 Membeli aplikasi pelaporan atau sejenis;
 Sewa aplikasi pendataan atau aplikasi PPDB;
 Membiayai kegiatan yang bukan prioritas Sekolah, antara
lain studi banding, karya wisata, dan sejenisnya;
 Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan MKKS,
KKKS, MGMP, KKG, UPTD kec/kab/kota/provinsi, atau
pihak lainnya;
27
Larangan... (lanjutan)

 Membiayai akomodasi kegiatan yang diselenggarakan oleh


Sekolah antara lain sewa hotel, sewa ruang sidang, dan
lainnya;
 Membeli pakaian, seragam, atau sepatu bagi guru/peserta
didik untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris Sekolah);
 Rehabilitasi sedang dan berat;
 Membangun gedung atau ruangan baru;
 Membeli lembar kerja siswa (LKS);
 Membeli bahan atau peralatan yang tidak mendukung proses
pembelajaran;
28
Larangan... (lanjutan)

 Membeli saham;
 Membiayai iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar
nasional;
 Membiayai penyelenggaraan upacara atau acara keagamaan;
 Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan,
sosialisasi, terkait program/perpajakan BOS yang
diselenggarakan lembaga di luar disdik prov/kab/kota,
dan/atau Kementerian;
 Membiayai kegiatan yang telah dibiayai secara penuh dari
sumber dana lainnya.
29
Penggunaan Dana
BOS Afirmasi
Urgensi

 Sebagai bentuk konkret afirmasi (perhatian lebih)


dari pemerintah dalam bidang pendidikan kepada
Daerah 3T, desa tertinggal dan sangat tertinggal.;
 Daerah terpencil akses ke sekolah sulit sehingga
bahan-bahan lebih mahal;
 Daerah tertinggal kebanyakan adalah daerah yang:
 PAD kurang;
 Kapasitas SDM minim;
 Kapasitas manajerial belum berkembang.
Sasaran

 Diberikan kepada seluruh sekolah yang berada di


desa tertinggal dan desa sangat tertinggal, dengan
jumlah sekolah secara nasional sekitar 34% atau
73.684 sekolah (dikdasmen).
 Klasifikasi desa berdasarkan penetapan Indeks Desa
Membangun (IDM) dari Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT).
Unit Cost & Penyaluran

 SD : Rp 35.000.000,-/sekolah/tahun
 SMP : Rp 45.000.000,-/sekolah/tahun
 SMA : Rp 60.000.000,-/sekolah/tahun
 SMK : Rp 60.000.000,-/sekolah/tahun
 Diksus : Rp 60.000.000,-/sekolah/tahun

 Disalurkan satu kali (sekaligus) dalam satu tahun di


triwulan kedua tahun anggaran.
Penggunaan Dana

 Diprioritaskan untuk seluruh komponen


pembiayaan BOS kecuali pembayaran honor,
karena berfungsi sebagai kompensasi kebutuhan
belanja yang lebih besar terkait kondisi daerah;

 Pembiayaan belanja menggunakan dana BOS


Afirmasi tidak dapat dilakukan untuk kegiatan/
belanja yang sudah dibiayai secara penuh dari
sumber dana lain.
Penggunaan Dana
BOS Kinerja
Latar Belakang Perencanaan

 Merupakan insentif bagi sekolah yang kinerja mutu


pendidikannya sudah baik dan stimulus bagi
sekolah lainnya;
 Sebagai sarana pendorong mutu layanan pendidikan
di satuan pendidikan;
 Indikator penilaian kualitas pendidikan merupakan
indikator yang terdampak langsung akibat
penggunaan dana BOS.
Komitmen daerah Usaha sekolah dalam
Pada peningkatan pendidikan meningkatkan mutu

Indeks Kinerja Indeks Kinerja


Daerah Sekolah

Koefisien pengali Menentukan


harga satuan BOS kinerja di daerah sekolah sasaran
(tahun 2019 belum dimplementasikan)

nilai bos kinerja yang


diterima sekolah
Variabel Penilaian Kinerja

 Kinerja Pemerintah Daerah (tahun 2019 belum


diimplementasikan)
 Angka partisipasi;
 Capaian mutu pendidikan (SNP);
 Komitmen pendanaan pendidikan.

 Kinerja sekolah
 Akreditasi;
 Nilai USBN/UN;
 Rapor PMP.
Unit Cost & Penyaluran

 SD : Rp 50.000.000,-/sekolah/tahun
 SMP : Rp 100.000.000,-/sekolah/tahun
 SMA : Rp 125.000.000,-/sekolah/tahun
 SMK : Rp 150.000.000,-/sekolah/tahun

 Disalurkan satu kali (sekaligus) dalam satu tahun di


triwulan kedua tahun anggaran.
Penggunaan Dana

Diprioritaskan pada kegiatan yang berdampak langsung


pada peningkatan kinerja mutu pendidikan, yaitu:
 Pembelajaran dan ekstrakurikuler.
 Evaluasi pembelajaran.
 Pengembangan profesi GTK dan pengembangan
manajemen sekolah (akan ada batas minimal).
 Pembelian alat multi media pembelajaran (akan ada
batas maksimal).
Penggunaan Dana ... (lanjutan)

Ketentuan penggunaan dana:


 Pembiayaan belanja menggunakan dana BOS Kinerja
tidak dapat dilakukan untuk kegiatan/belanja yang
sudah dibiayai secara penuh dari sumber dana lain.
Selesai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai