Anda di halaman 1dari 20

MANUSIA, AGAMA, DAN ISLAM

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah “Materi PAI SMA”

Dosen Pengampu :
Yenny Suryani, M.Pd.

Disusun oleh, Kelompok 1 :


No. Nama Mahasiswa NIM
1. Enjang Sirojul Munir 152100197
2. Ridwan Khasani 152100196
3. Fahmi Al Kautsar 152100195
4. Mulifiah Windari 152100201

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
STAI AL-AQIDAH AL-HASYIMIYAH
JAKARTA 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


atas berkat dan rahmat dan limpahan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Manusia, Agama, dan Islam”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kami dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, untuk itu kritik dan
saran yang sangat membangun dari pembaca sangat di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat tidak hanya untuk kami sendiri, melainkan kepada semua dan
semoga berarti bagi kita semua.
Terima kasih kepada dosen pengampu Ibu Yenny Suryani, M.Pd. dan
teman-teman yang telah membantu penyelesaian makalah ini hingga selesai.
Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, Oktober 2018


Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3
A. Manusia ................................................................................. 3
B. Agama ................................................................................... 7
C. Islam...................................................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................. 16
A. Kesimpulan ........................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya
Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dan lainnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia
tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu
marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana
asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana
kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan akhirat
nanti?
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1. Jasmani Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2. Ruh Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan
jasmani saja.
3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan). Terdiri atas 3 unsur:
a. Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya
adalah: Rakus, pemalas, serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi
beban masyarakat.
b. Ghodob/Ammarah (darah merah), dipengaruhi oleh sifat Iblis,
Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)
menjadi pengacau masyarakat.
c. Natiqoh/Muthmainah (darah putih), Dipengarui sifat malaikat,
Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi
dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
1. Akal (timbangan) haq atau bathil
2. Pikir (hitungan) Untung rugi
3. Zikir (ingatan) Ingat Allah

1
2

Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body dari pada
mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang
menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada
mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada
mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah
Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam?
2. Apa Definisi Agama Islam?
3. Apa Sumber Agama Islam?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mata Kulia PAI
2. Mengetahui serta memahami dan mendalami proses penciptaan alam
semesta.
3. Mengetahui serta memahami dan mendalami penciptaan manusia dan
kehidupannya.
4. Mengetahui serta memahami dan mendalami agama dan kebutuhan
manusia terhadapnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manusia
1. Asal-Usul Manusia
Manusia menurut Al-Qur’an manusia adalah keturunan adam dan adam
berasal dari tanah. Adam di turunkan ke bumi di Timur Tengah dan Hawa di
Afrika, kemudian mereka di pertemukan di Padang arafah daerah Mekkah.
Pertemuan tersebut di sebut Wukup dan sampai sekarang di jadikan tempat
Wukup oleh jemaah haji dan menjadi kewajiban dalam ibadah haji.
Manusia menurut Syari’at Islam yaitu gambaran yang pasti oleh daya
hantar atau gamabaran yang di berikan oleh Allah melalui Al-Qur’an.
Manusia di ciptakan dari tanah dalam Surat Al-Kahfi ayat 37
menyebutkan “Turob” (tanah). Ada juga yang menyebutkan “Ti’in” (tanah).
Surat As-Soffah ayat 11 menyebutkan manusia berasal dari “Tinilazin” (tanah
yang lempu). Al-Qur’an juga menyebutkan “Salalatin mintin” (dari sari pati
tanah yang lempu). Surat Al-Furqon ayat 54 menyebutkan Mim’mair (air)
manusia berasal dari air. “mimmamindafik” (dari air yang memancar yang
keluar dari tulang punggung laki-laki dan tulang iga wanita), maka akan
terjadi pembuahan.

2. Manusia memiliki Ruh, Nafsu dan Fitroh


Manusia miliki Ruh, Nafsu dan di berikan Fitroh oleh Allah SWT
1) Ruh
Manusia memili ruh, ruh adalah suatu komponen yang penting yang
menentukan ciri manusia. Ruh juga merukan getaran illahilah atau sinyal-
sinyal dengan Allah SWT. Sentuhan dan getaran ini yang membuat
manusia merasakan belas kasih. Contohnya naluri kasih sayang seorang
ibu pada anaknya. Di dalam ruh itu memiliki nilai kebenaran. Perpisahan
ruh dengan fisik itu di subut ajal/maut. Maut ini merupakan peristiwa
misterius bagi manusia yang di namakan Mati.

3
4

2) Nafsu
Nafsu berasal dari kata Al-hawa, yaitu suatu kekuatan yang
mendorong manusia untuk mencapai keinginannya. Orang yang mampu
menggunakan 2 potensial itu maka di sebut oleh Allah SWT manusia yang
memiliki nafsu Innutmainah yaitu manusia ideal yang mampu
mengendalikan akal,fikiran,nafsu,kolbunya dengan harmonis. 2 potensial
itu adalah :
a. Potensial Fisik yaitu jasmani nya sehat
b. Potensial Rohaniah yaitu manusia di berikan akal, kolbu, fisik. Kolbu
berasal dari “kolaba” (berpindah-pindah/berbalik) sedangkan menurut
musa al-asari dari segi fisik bahwa hati bisa di lihat tetapi yang di
dalam hati tidak bisa di lihat kenapa bisa hidup.
Tahapan nafsu ada 3 yaitu :
1. Amaroh adalah nafsu yang akan mendorong orang yang berbuat
buruk.
2. Loutmanah adalah nafsu yang masih tahap mencari-cari/labil.
3. Innutmainah adalah nafsu yang benar-benar di miliki orang yang ideal
yang mampu mengendalikan akal,fikiran,nafsu, dan kolbunya secara
harmonis.
3) Fitroh
Manusia juga memiliki fitroh (kesucian). Pada hakikatnya fitroh di
berikan pada saat manusia itu ada/bayi. Fitroh perubahan dari kata “fitara”
(penciptaan,suci,seimbang). Ilmuan Ios Makluf dari kamusnya Al-Mujid
menyebutkan bahwa fitroh adalah sifat yang ada sejak awal penciptaannya.
Imam Almubori secara umum fitroh adalah kondisi dimana Allah SWT
menciptakan manusia yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan
kesiapan menggunakan pikirannya. Fitroh dari segi bahasa adalah kondisi
awal suatu penciptaan. Fitroh dari penciptaannya bukan hanya
penciptaannya dalam bentuk fisiknya saja melankan dalam bentuk
rohaniahnya juga.
5

Fitroh pada manusia pada awalnya baik,sebab ketika Allah SWT


memberi ruh sejak dalam kandungan itu pada keadaan suci. Tetapi
kenyataannya manusia setelah hidup prilakunya tidak sama. Fitroh
menurut orang lain kecenderungan seseorang untuk berbuat baik sejak
lahir. Ada dimensi pahala dan dimensi dosa. Pahala adalah sesuatu yang
diberikan oleh Allah akibat perbuatan baik. Pahala dapat di berikan di
dunia dan akhirat . pahala di akhirat adalah surga, sebaliknya dengan
dimesi dosa adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat perbuatan
buruk. Akibat dari perbuatan dosa tersebut akibatnya di akhirat adalah
neraka.

3. Aspek-aspek Manusia
Dengan ayat ayat Al-Qur’an Allah menunjukan berbagai aspek
manusia. Ada beberapa nama manusia dari Allah SWT :
1) Aspek historis (sejarah) adalah penciptaan manusia di sebut Bani Adam
(keturunan Adam). Di buktikan dalam surat Al-A’raf ayat 31

‫ْرفُ ٓو ۟ا ۚ إِنَّ ۥهُ ََل‬ ۟ ۟ ۟


ِ ‫َٰيَ َبنِ ٓى َءا َد َم ُخ ُذوا ِزينَتَ ُك ْم ِعن َد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َو ُكلُوا َوٱ ْش َربُوا َو ََل تُس‬
ِ ‫يُ ِحبُّ ْٱل ُمس‬
َ‫ْرفِين‬

Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap


(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan”.
2) Aspek Biologis (Postur Tubuh) adalah bahwa manusia di sebut Bahsyar
yang mencerminkan sifat-sifat fisik dan biologisnya. Di buktikan dengan
surat Al-Muminun ayat 33

‫َوقَا َل ْال َم ََلُ ِم ْن قَوْ ِم ِه الَّ ِذينَ َكفَرُوا َو َك َّذبُوا بِلِقَا ِء ْاْل ِخ َر ِة َوأَ ْت َر ْفنَاهُ ْم فِي ْال َحيَا ِة‬
‫ال ُّد ْنيَا َما َٰهَ َذا إِ ََّل بَ َشر ِم ْثلُ ُك ْم يَأْ ُك ُل ِم َّما تَأْ ُكلُونَ ِم ْنهُ َويَ ْش َربُ ِم َّما تَ ْش َربُون‬
6

Artinya :” Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya


dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah
Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak
lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu
makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.”
3) Aspek intelejen (Kecerdasan) adalah manusia di sebut ikhsan karena
manusia memiliki intelejen/kecerdasan dengan di berinya akal oleh Allah
SWT. Fungsi akal bagi manusia untuk menentukan. Di buktikan dalam
surat Ar-Rohman ayat 3-4

(3) ِْ ‫ق‬
َ‫اْل ْن َسان‬ َ َ‫َخل‬
(4) َ‫عَلَّ َمهُ ْالبَيَان‬

Artinya : “Dia menciptakan manusia (3)


Mengajarnya pandai berbicara.(4)”.
4) Aspek Sosiologi adalah manusia disebut Annas. Manusia itu tidak bisa
hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial. Dibuktikan dalam surat Al-
Baqoroh ayat 21.

)١٢( َ‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬

Artinya : “Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah


menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
5) Aspek Abdun (hamba) adalah abdun menunjukan bahwa kedudukan
manusia adalah hamba Allah SWT. Di buktikan dalam surat As-saba ayat-
9.

ْ ‫ض ۚ إِ ْن نَ َشأْ نَ ْخ ِس‬
‫ف‬ ِ ْ‫أَفَلَ ْم يَ َروْ ا إِلَ َٰى َما بَ ْينَ أَ ْي ِدي ِه ْم َو َما َخ ْلفَهُ ْم ِمنَ ال َّس َما ِء َو ْاْلَر‬
َ ِ‫ط َعلَ ْي ِه ْم ِك َسفًا ِمنَ ال َّس َما ِء ۚ إِ َّن فِي َٰ َذل‬
ٍ ‫ك َْليَةً لِ ُكلِّ َع ْب ٍد ُمنِي‬
‫ب‬ ْ ِ‫ض أَوْ نُ ْسق‬َ ْ‫بِ ِه ُم ْاْلَر‬
7

Artinya : “Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di
hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami
benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan
dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).”

4. Karakteristik Manusia
Karakteristik manusia di bagi 4 aspek yaitu :
1) Aspek Kreasi adalah bentuk tubuh manusia itu sudah di rakit dan di bentuk
dengan tatanan yang terbaik dan sempurna. Seperti di dalam surat At-tin
ayat 4.
2) Aspek Ilmu adalah manusia itu diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk
mengetagui alam semesta.
3) Aspek Kehendak adalah mengakibatkan manusia banyak keinginan dan
kehendak seperti dalam surat Al-insan ayat 3.
4) Aspek Pengaruh akhlak adalah manusia bisa di bentuk akhlaknya sesuai
orang itu di bentuk.1

B. Agama
1. Arti Agama dan Ruang Lingkup
Orang yang memiliki agama akan cenderung tenang hidupnya.
Realitanya agama itu membutuhkan pembuktian keyakinan (dalam hati),
syarat / hukum / akhlak / budi pekerti.
Secara umum agama adalah suatu keyakinan tentang yang maha kuasa
dan mengharuskan pemeluknya mentaati ajaran-ajarannya. Ada juga yang
mengartikan agama adalah suatu realita yang melekat pada diri manusia. Ada
pengertian lain agama ialah suatu kepercayaan akan keberadaan kekuatan
supranatural (di atas sesuatu ada sesuatu) yang memciptakan dan

1
Didiek Ahmad Supadie, dkk, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm:
137.
8

mengendalikan asalm semesta. Ada lagi yang mengartikan agama /relijien


adalah sebagai sistem orientasi dan objek pengabdian.

1) Agama dalam Islam


Islam menyebutkan bahwa agama adalah “addin” berasal dari akar kata
bahasa arab yang artinya keberhutanagan/kekuasaan/kepatuhan/
kecenderungan, sedangkan menurut syariat agama adalah aturan Allah
SWT yang diberikan kepada Rosul untuk di sampaikan kepada umatnya.
Pokok atau prinsip yang harus ada pada suatu agama yaitu :
a. Keyakinan/Credeal yaitu kepercayaan adanya kekuatan supranatural.
b. Adanya peribadatan/ritual/ibadah
c. Sistem nilai akhlak yaitu sesuatu yang mengatur hubungan./perbuatan
baik.
2) Ciri-ciri agama
a. Adanya kitab suci
b. Adanya pemeluk
c. Adanya hukum
d. Adanya sanksi
3) Agama di tinjau dari segi misi
a. Agama Misionari adalah agama yang menuntut pengikutnya untuk
menyebarkan agamanya. Contohnya agama islam,kristiani.
b. Agama Nonmisionari adalah agama yang tidak terlalu mengharuskan
penyebaran agamanya. Contohnya Budha,konghucu.
4) Tri kerukunan MUI pusat
a. Kerukunan antara umat seragama.
b. Kerukunan antara umat beragama.
c. Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.2

2
Prof. Dr. H.M. Amin Syukur, MA, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun,
2010), hlm: 9.
9

C. ISLAM
1. Pengertian Islam
Islam menurut bahasa di ambil dari kata Aslama (Menyerah) yang
berakar dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif)
dari kata aslama ini. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam
merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya
hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan
pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala
larangan-Nya. Menunjukkan makna penyerahan ini, Allah berfirman dalam
al-Qur’an: (QS. 4 : 125)
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayanganNya.”
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk
menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah
ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162)
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk
Allah baik yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan
dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti sunnatullah-Nya. Allah
berfirman: (QS. 3 : 83) :
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal
kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka
dikembalikan.”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita
menyerahkan diri kita kepada aturan Islam dan juga kepada kehendak Allah
SWT. Karena insya Allah dengan demikian akan menjadikan hati kita
tentram, damai dan tenang (baca; mutma’inah).
10

Islam secara Termologis di ungkap menurut Ahmad Abdulloh


Allmasdusi islam adalah kaidah hidup atau aturan hidup yang di gelarkan /
diturunkan pada manusia dari Allah SWT melalui nabi Mahammad Saw yang
memuat tuntunan yang jelas bagi manusia.
Dalam surat Al-Imron ayat 11,

Artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.


Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.

2. Ruang Lingkup Agama Islam


Ada 3 ruang lingkup agama islam yaitu :
1) Aspek Keyakinan/Akidah adalaj keyakinan kepada Allah SWT dan yang
dipenruntukan oleh Allah SWT. Contoh nya Kitab.
2) Aspek Norma / Hukum yang di sebut Syariah adalah aturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia dan
manusia dengan alam.
3) Aspek Prilaku yang di sebut akhlak yaitu prilaku yang nampak dari akidah
yang tidak bisa di pisahkan.

3. Klasifikasi Agama dan Agama Islam


1) Agama Samawai/Wahyu
Yaitu agama yang berasal dari Allah. Agama islam wahyu nya
adalah satu-satunya yang memiliki kitab suci yang jelas/ontentik tidak
pernah mengalami perubahan yaitu Al-Qur’an. Ajaran agama islam
11

bersifat universal artinya segala tempat, bahasa, dan waktunya kapan saja.
Universal yang lain adalah :
a. Kompleksitas (lengkap) menyeluruh.
b. Lahir batin adalah dunia dan akhirat.
c. Keseimbangan yaitu adanya perlakuan yang sama.
2) Agama Ardi/Budaya
Agama yang berdasarkan ajaran seorang manusia,pemberian nama
agamanya seperti pencetusnya.

4. Kesalahpahaman umat islam terhadap agama islam


1) Keilmuannya masih awam/rendah
2) Gengsi dan iri hati
3) Disebabkan oleh Dikotomis (memisahkan) dalam agama islam. Contohnya
memisahkan aspek-aspek keagamaan dan kehidupan dan adanya
Sekulerisme yaitu pemahaman yang menisahkan urusan dunia dan akhirat.

5. Sumber Ajaran Agama Islam


1) Al-Quran
Menurut Dr. Dawud Al-astar menyebutkan bahwa Al-Qur’an wahyu
Allah SWT yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW secara lapad,
makna, dan gaya bahasanya (uslub) termaktub dalam mushab dinukil
(disampaikan) secara mutawakil (berita). Mutawakil di bagi menjadi 3
yaitu :
a. Lapad yaitu bahasanya sama
b. Maknawi yaitu sama
c. Lapad dan maknawi yaitu dua-duanya terangkum sama.
12

 Ciri-ciri mutawakil :
a. Berita yang di sampaikan nya terus-menerus.
b. Diterima oleh banyak orang.
c. Berlaku oleh semua orang.
d. Berlaku di berbagai bangsa/negara.
e. Berlaku sepanjang zaman
 Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat, 30 juz, 6666 ayat, turunnya di
Mekkah/Makiyah terdiri dari 86 surat, 4780 ayat dan Madinah/Madaniyah
terdiri dari 28 surat, 1406 ayat.
Ciri-ciri surat makiyah Ciri-ciri madaniayah
1. Suratnya pendek-pendek 1. Suratnya panjang-panjang
2. Sastranya tinggi-tinggi 2. Kebanyakan syariah
3. Berisi akidah 3. Mengandung tanpa
4. Sedikit syariah nilai/akhlak

Nama-nama Al-Qur’an menurut Rosullulloh sampai mencapai 55 nama.


Tetapi ada 10 yang dapat kita ketahui yaitu :
1. Al-Kitab (tulisan) ada pada surat Ad-Duhod ayat 2 dan Al-Baqoroh
ayat 2.
2. Al-Kalam (ucapan/pembicaraan) ada pada surat At-Taubah ayat 6.
3. Ad-Dzikro (peringatan) misal nya dengan membicakan
“lailahaillallah” untuk mengingat Allah.
4. Al-Qosos (beberapa cerita) ada pada Al-Imron ayat 52.
5. Al-Huda (petunjuk) ada pada surat At-Taubah ayat 33.
6. Al-Furqon (pembeda/pemisah) antara yang baik dan yang batil, ada
pada surat Al-Furqon ayat 1.
7. Al-Maudhoh (nasihat/petuah/tausiah) ada pada surat Yunus ayat 57
8. As-Syifa (obat/penawar) ada pada surat Al-Isro ayat 82.
9. An-Nur (sinar/cahaya)
10. Ar-Rohmah (Karunia) ada pada surat An-Namal ayat 77.
13

2) As-Sunnah
As-Sunnah menurut etimologi, menurut Muhammad Ajaj Alkhatif
beliau menyebutkan bahwa Sunnah identik dengan hadist yaitu informasi
yang disandarkan dari rosul dalam bentu perkataan (houliah),perbuatan
(amaliah) dan ketetapan (takriah). Hal itu ditegaskan oleh Asy-Syafani dari
kitabnya Al-Ikhsad.
Kedudukan As-Sunnah di bawah Al-Qur’an dan berfungsi sebagai
penguat Al-Qur’an. Al-Qur’an juga sebagai
argumen/kebenaran/hujjah/mukjijat yang memperkuat islam. Keberadaan
rosul sebagai juru pembaca Al-Qur’an,pemutus perkara(hakim yang taat
pada ajaran agama). Rosul sebagai “Uswatunhassanah” sebagai contoh
yang baik terdapat pada surat Al-Imron ayat 64.
Para sahabat waktu itu memiliki visi yaitu tetap menjalankan As-
Sunnah sehingga para sahabat sangat bersungguh-sungguh
menjalankannya dan tidak membeda-bedakan antara Al-Qur’an dan As-
Sunnah.
Pernyataan Al-Qur’an mengharuskan adanya As-Sunnah sebagai
“penjelas” karena Al-Qur’an bersifat umum misal nya, zakat,sholat
kemudian di perjelas dalam As-Sunnah. Posisi As-Sunnah dalam Al-
Qur’an yaitu ke-2. Dilihat dari perbedaan sifatnya Al-Qur’an bersifat pasti
“Qotialwud” sedangkan As-Sunnah bersifat relatif “Donnialwud”.
Syeh al-Syatibi memberikan argumen berbeda bahwa kenyataannya
As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an.
Rosul juga sebagai ulama (ajaran) dan Umaro (pemerintahan).
Pengecualian-pengecualian misalnya dalam puasa,boleh menikah lebih
dari 4 istri bagi laki-laki. Rosul sama dengan manusia hanya bedanya rosul
di beri wahyu oleh Allah SWT sedangkan manusia tidak.
Dalam As-Sunnah ada 3 bentuk yaitu perkataan,perbuatan,dan
ketetapan rosul maka oleh para Ulama disatukan dan dibedakan dalam 3
kelompok yaitu:
14

 Goer Tasri (bukan hukum)


a. Bersifat Alhajah Albariyah (kebutuhan yang bersifat kemanusian
misal papan,sandang,pangan.
b. Mencerminkan adanya keharusan bermasyarakat dan bekerja
misalnya pertanian,perdagangan,dan obat-obatan.
c. Dan bagainmana perang.
 Tasri (hukum)
a. Merupakan pengejawatan dan misi kerosullan penghususan Al-
Qur’an,penjelasan halal dan haram,penjelasan ibadah.
b. Aturan yang berkaitan dengan kepemimpinan
/imamah,kepengurusan organisasi /untuk memindahkan.
c. Keputusan-keputusan rosul.
 Fungsi As-Sunnah sebagai penguat, penjelas, pembuat hukum
 Penguat Al-Qur’an
1. Menegaskan.
2. Penegasan tentang posisi hukum.
3. Sanksi yang melanggar hukum misalnya zakat di dalam Al-
Qur’an hanya di jelaskan secara umum kemudian di penjelas di
As-Sunnah.
Contoh penguatan As-Sunnah dalam Al-Qur’an dalam rukun iman
(surat An-Nisa ayat 136)
 As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an
Banyak ayat Al-Qur’an yang kurang jelas kemudian di perjelas
oleh As-Sunnah dalam bidang :

3) Ijtihad
Ijtihad perubahan kata dari kata “jahada” yaitu berusaha
keras/bersungguh-sungguh. Secara terminologi/istilah Dr. Muktialli Ijtihad
adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk membentuk penilaian/penetapan
yang bebas tentang suatu masalah hukum. Sehingga ijtiad merupakan
pekerjan akal sehat untuk memahami berbagai masalah tetapi tetap dalam
15

acuannya pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Objek ijtihad adalah perbuatan.


Ijtihad di pandang seperti ilmiah yang bersifat relatif sehingga ijtihad
selalu dinamis/terbuka. Menurut Yusup Kardabi yang harus banyak di
ijtihad yaitu masalah ekonomi,kedokteran,keuangan.

Beberapa metode ijtihad yang vailed :


1. Kias (reasong by analogi) adalah merupakan hukum-hukum tertentu
pada perbuatan-perbuatan yang hampir memiliki sesamaan.
2. Istihsan adalah menetapkan hukum berdasarkan prinsip umum pada
islam.
3. Masalihul mulsalah adalah menentukan hukum berdasarkan
manfaatnya sesuai tujuan hukum/syariat.3

3
Prof. Dr. H.M. Amin Syukur, MA, Ibid, hlm : 26-29.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa manusia menurut pandangan islam yaitu berasal dari keturunan
adam yang terbuat dari “Silalatin mintin” sari pati tanah yang lempu. Menurut
syariat islam manusia adalah gambaran yang pasti oleh daya hantar atau gambaran
yang di berikan oleh Allah SWT melalui Al-Qur’an. Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di bandingkan makhluk yang lainnya.
Manusia pada fitrahnya memiliki akal,kolbu,dan nafsu.
Agama islam merupakan agama satu-satunya yang di ridhoi oleh Allah
SWT. Islam adalah kaidah hidup atau aturan hidup yang di turubkan pada manusia
dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW yang memuat tuntunan yang
jelas bagi manusia.
Sumber ajaran islam yaitu:
1. Al-Qur’an yaitu wahyu Allah SWT yang di turunkan pada Nabi Muhammad
untuk di sebarkan pada umatnya sebagai pedoman hidup.
2. As-Sunnah yaitu Perkataan,perbuatan dan ketentuan yang bersumber dari
Rosul.
3. Ijtihad yaitu upaya keras/sungguh-sungguh untuk menentukan suatu
masalah/hukum yang tidak terdapat pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Supadie Didiek, dkk. Pengantar Studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Syukur H.M. Amin Syukur. Pengantar Studi Islam. Semarang. Pustaka Nuun.

Al Quran Terjemahan Ali Imran Penerbit Bintang Indonesia.

17

Anda mungkin juga menyukai