Anda di halaman 1dari 3

Demografi

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 05 Kelurahan Sukapura bahwa luas wilayah RW
05 Kelurahan Sukapura yaitu 38.760 m2, dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
RW 04 Kelurahan Sukapura, sebelah selatan berbatasan dengan RW 06 Kelurahan Sukapura,
sebelah barat berbatasan dengan RW 03 Kelurahan Kebon Jayanti, dan sebelah timur berbatasan
dengan RW 01 Kelurahan Sukapura.

Jumlah penduduk RW 05 Kelurahan Sukapura berjumlah 1.110 jiwa dengan komposisi


penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin paling banyak berada pada rentang usia 19-44
tahun dengan jenis kelamin perempuan. Jumlah

KK di RW 05 Kelurahan Sukapura adalah 325 KK dengan tipe keluarga terbanyak adalah


extended family.

Mayoritas penduduk di lingkungan RW 05 Kelurahan Sukapura merupakan suku sunda yaitu


sebesar 89,56%. Sementara itu sisanya atau sebagian kecil merupakan suku non sunda, sehingga
dapat dikatakan bahwa masyarakat di lingkungan RW 05 Kelurahan Sukapura cenderung
homogeny

Statistik Vital

Secara umum umur harapan hidup masyarakat RW 05 Kelurahan Sukapura cukup tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 05 Kelurahan Sukapura bahwa angka kelahiran
bayi lebih tinggi daripada angka kematian. Kematian yang terjadi lebih disebabkan karena
penduduk sudah lansia, menderita penyakit degeneratif seperti stroke, dan beberapa mengalami
kecelakaan lalu lintas.

b. Data Subsistem Komunitas (Data Khusus)

1. Lingkungan Fisik

Lingkungan permukiman di RW 05 Kelurahan Sukapura merupakan permukiman perkotaan


dengan tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggi. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang
merupakan persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan yang dapat
dibangun dengan luas lahan yang tersedia atau batas maksimal lahan yang diperbolehkan untuk
dibangun dalam suatu tapak/site di lingkungan RW 05 Kelurahan Sukapura terkategori cukup
tinggi melebihi batas ketentuan yang ditetapkan, dimana sebagian besar masyarakat tidak
mempunyai halaman rumah dan tidak ada ruang terbuka hijau. Halaman rumah warga RT 02
Kelurahan Sukapura mayoritas sangat minim dan hanya sebagian kecil saja yang menjadikannya
sebagai taman, sebagian besar masyarakat menjadikan halaman rumahnya sebagai tempat usaha
yaitu warung atau tempat jualan lainnya. Sementara sepadan bangunan atau jarak antara
bangunan satu dengan bangunan lainnya pun saling berdekatan bahkan tanpa batas. Hal ini tentu
saja berdampak buruk terhadap kondisi lingkungan permukiman terutama dari sisi kenyamanan
dan kesehatan warganya. Kondisi tersebut mempengaruhi sirkulasi udara dan pencahayaan
matahari ke dalam rumah sehingga berpotensi meningkatkan kelembaban udara di dalam rumah.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di RW 05 Kelurahan Sukapura


memanfaatkan pelayanan PDAM (ledeng), Sumur Bor maupun Sumur Gali. Berdasarkan
penuturan warga kualitas air termasuk baik seperti sumur bor maupun sumur gali memiliki
kondisi yang cukup bersih, tidak berbau dan tidak berwarna, namun rata-rata warga tidak pernah
melakukan pengujian secara laboratorium sehingga tidak diketahui secara pasti apakah air
tersebut dapat digunakan/dikonsumsi sebagai air minum atau tidak. Untuk menghindari berbagai
dampak kesehatan dari kualitas air yang tidak pasti, banyak warga menggunakan air yang
bersumber dari sumur bor atau sumur gali tersebut hanya untuk keperluan non konsumsi seperti
mandi, mencuci baju, dan lain-lain, sementara untuk keperluan konsumsi yaitu memasak dan
meminum, masyarakat membeli air kemasan atau isi ulang.

Kondisi sanitasi di lingkungan RW 05 Kelurahan Sukapura perlu di optimalkan, rata-rata


masyarakat sudah memiliki septic tank namun ada sebagian warga yang masih membuang
limbah rumah tangga dan tinjanya ke selokan sehingga berpotensi memberikan dampak
pencemaran terhadap sungai. Selain itu pembangunan septic tank juga belum memperhatikan
standar jarak antara septic tank dengan sumber air masyarakat. Sebagaimana diketahui masih
banyak masyarakat yang menggunakan sumur gali dan sumur bor, sementara lokasi sumur gali
dan sumur bor berjarak terlalu dekat dengan septic tank (kurang dari 10 meter). Hal tersebut
berpotensi mencemari sumber air sehingga tidak layak di konsumsi.

Kondisi lainnya adalah lingkungan RW 05 Kelurahan Sukapura tidak di dukung oleh prasarana
persampahan yang baik, pengelolaan dan pengolahan sampah yang dilakukan selama ini adalah
masyarakat melakukan pengumpulan sampahnya di rumah untuk kemudian diambil oleh petugas
sampah dan kemudian di angkut ke Tempat Pengumpulan Sampah Sementara (TPSS) dan
selanjutnya diangkut ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS). Idealnya
setiap lingkungan permukiman terdapat TPS3R dimana masyarakat memilah sampah mulai dari
rumah sehingga tempat pengumpulan sampahnya pun sudah sesuai dengan hasil pemilahan.
Selain itu jumlah tempat sampah juga tidak refresentatif sehingga dengan kesadaran masyarakat
yang masih kurang, masyarakat dengan mudah membuang sampah sembarang dimana saja
terutama di ruang public, seperti di gang-gang permukiman. Selain itu TPS dekat dengan
pemukiman masyarakat sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat karena sampah tercium
sampai ke rumah-rumah warga dan tps juga dekat dengan sd

Kondisi lingkungan fisik yakni tingginya tingkat kepadatan bangunan, kondisi sarana air bersih,
kondisi sanitasi tidak optimal dan kurangnya prasarana persampahan di wilayah RW 05
Kelurahan Sukapura bila tidak dilakukan pengaturan tata bangunan dan lingkungan maka
berpotensi menjadi kawasan permukiman kumuh. Sementara itu permukiman kumuh sangat
identik dengan kondisi permukiman yang kurang sehat dan berdampak buruk terhadap kesehatan
masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai