PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan
dan dimana pun berada. Sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang
dituntut untuk lebih memberikan andil atau sumbangan nyata dalam upaya
183) untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut perlu adanya suatu kerja
sama antara pihak sekolah, orang tua, dan siswa itu sendiri.
Namun saat pelaksanaan mengajar guru tidaklah mudah untuk menarik perhatian
memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru tersebut. Sehingga hasil belajar
1
tidaknya tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar siswa
sebagai peserta didik yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan usaha yang tinggi
satu guru matematika SMA Ananda Batam menunjukkan bahwa dalam proses
belajar mengajar berlangsung guru cenderung lebih aktif daripada siswa. Dimana
semua materi kepada siswa. Kenyataannya dalam kurikulum 2013 guru berperan
sebagai fasilitator dan siswa dituntut untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan dengan
data yang diperoleh dari SMA Ananda Batam, terlihat hasil belajar matematika
siswa masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Tabel 1: Nilai Hasil Belajar UTS Matematika Siswa SMA Ananda Kelas X
Jumlah Rata-Rata Tidak Persentase
Kelas Tuntas
Siswa Kelas Tuntas Ketuntasan
X IPA 23 65,43 9 14 39,13%
X IPS 1 20 63,50 6 14 30,00%
X IPS 2 20 63,00 7 13 35,00%
Sumber: Guru mata pelajaran matematika kelas X SMA Ananda Batam
2
Diduga faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa berasal dari luar
maupun dalam diri siswa itu sendiri, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Ketersediaan fasilitas yang lengkap akan membantu siswa untuk
lebih cepat memahami dan mengerti apa yang dipelajari (Sudjana, 2012: 39).
Menurut Subroto (2012: 67) fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat
benda maupun uang. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, maka fasilitas
mana biasanya.
menyebarkan angket tentang fasilitas belajar di SMA Ananda kepada siswa kelas
3
Tabel 2: Hasil Angket Fasilitas Belajar
Skor Persentase
No Pernyataan SS S TS STS
Total Ketercapaian
Saya mempunyai buku
1 pelajaran selain yang 2 4 7 10 48 47,87%
disediakan oleh sekolah
Saya nyaman belajar di
kelas Karena dinding
2 2 4 11 6 48 52,17%
nya dicat dengan warna
yang menarik
Saya suka belajar di
perpustakaan karena
3 0 4 10 9 41 44,57%
buku-buku disana begitu
lengkap
Laboratorium komputer
4 tidak menyediakan 8 5 7 3 51 55,43%
fasilitas internet
Saya menggunakan
handphone untuk 50%
5 2 3 11 7 46
mencari informasi
mengenai mata pelajaran
Pada saat istirahat saya
39,13%
6 lebih sering di kantin 12 9 2 0 36
daripada di perpustakaan
Alat-alat belajar di kelas
45,62%
7 tidak lengkap sehingga 7 13 3 0 42
saya malas untuk belajar
Untuk menunjang
kegiatan belajar, saya
47,83%
mempunyai alat bantu
8 0 5 11 7 44
belajar seperti gambar,
alat peraga, dan lain-
lain.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dalam memanfaatkan
belajar mereka. Salah satunya dapat dilihat bahwa siswa masih banyak yang
4
mengandalkan buku yang disediakan oleh sekolah saja tanpa berusaha untuk
memiliki buku sendiri, di lihat dari segi materi menurut informasi dari guru
berada.
bahwa suhu ruangan perpustakaan itu sangat panas apalagi perpustakaan terletak
di lantai dua. Dilain sisi siswa juga harus melepas sepatu untuk bisa masuk ke
untuk siswa bisa membaca buku dengan santai, sehingga siswa kurang berminat
Pada proses belajar mengajar akan lebih mudah di pelajari ketika siswa
Kenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki alat bantu atau media
belajar yang baik, maka dalam kegiatan belajar siswa hendaknya mempunyai
5
sikap dan cara belajar yang sistematis. Cara belajar yang baik adalah suatu
kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa dengan banyak latihan dalam usaha
belajarnya sehingga menjadi kebiasaan yang melekat pada diri siswa (Sudjana,
2012: 40). Dengan memiliki kebiasaan belajar yang baik maka setiap usaha
belajar akan memberikan hasil yang memuaskan. Ilmu yang sedang dituntut
dapat dimengerti dan dikuasi dengan sempurna serta ujian-ujian dapat dilalui
dengan berhasil sehingga dapat meraih hasil belajar yang optimal. Sedangkan
apabila memiliki kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat maka
maka akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mempengaruhi
hasil belajar yang bersangkutan. Kebiasaan belajar yang tidak sesuai dapat
angket tentang kebiasaan belajar di SMA Ananda Batam kepada siswa kelas X
6
Tabel 3: Hasil Angket Kebiasaan Belajar
Skor Persentase
No Pernyataan SS S TS STS
Total Ketercapaian
Saya suka berlama-
lama di kantin
1 8 9 5 1 45 48,91%
walaupun jam istirahat
sudah berakhir.
Saya Membuat
ringkasan tentang
2 0 8 14 1 53 57,61%
materi yang sudah
dipelajari
saya cenderung
1
3 melamun waktu saya 5 3 44 47,83%
5
sedang belajar
saya belajar setiap hari
4 2 4 11 6 48 52,17%
secara teratur
Saya suka menunda-
1 48,91%
5 nunda Pekerjaan 7 4 1 45
1
Rumah (PR)
Saya lebih banyak
mengobrol dengan
48,91%
6 teman daripada 8 9 5 1 45
memperhatikan guru di
depan kelas
Saya mempunyai
47,83%
7 kelompok belajar di 2 0 9 12 44
rumah
Saya selalu fokus pada
43,48%
saat proses
8 2 1 9 11 40
pembelajaran
berlangsung
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat disimpulkan bahwa siswa masih memiliki
Pada angket yang penulis bagikan kepada siswa kelas X IPA SMA Ananda
Batam dapat dilihat bahwa siswa yang masih tidak fokus dan sering melamun
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Bahkan pada saat pembelajaran
selesai, siswa jarang mencatat inti-inti dari pembelajaran yang telah selesai
7
tersebut. Jangankan mencatat, mendengarkan guru menjelaskan materi di depan
Sehingga siswa tersebut tidak dapat mengerti dengan materi yang disampaikan
oleh guru tersebut. Disamping itu, sangat sedikit siswa yang memiliki kelompok
belajar di rumah, ada siswa sebagian yang beralasan karena telah banyak
kelompok belajar di rumah, ada juga siswa yang setelah pulang sekolah langsung
membantu orangtuanya bekerja, berjualan, dan ada juga yang ingin belajar
sendiri tanpa ada kelompok belajar. Jadi siswa tersebut tidak dapat belajar secara
teratur di rumah. Selain itu juga siswa sering menunda-nunda Pekerjaan Rumah
(PR) yang diberikan oleh guru, bahkan mereka sering mengerjakan PR di sekolah
harus dikerjakan oleh siswa diluar dari sekolah, Hal demikian akan sangat
berdampak pada hasil belajar siswa tersebut. Rendahnya hasil belajar siswa
diduga diakibatkan oleh rendahnya fasilitas belajar dan kebiasaan belajar siswa.
memadai dan digunakan dengan baik maka akan membantu dan memperlancar
siswa untuk belajar, sebaliknya apabila fasilitas belajar tidak memadai dan siswa
tidak menggunakannya dengan baik maka akan mempersulit siswa untuk belajar
8
Penelitian Agustyaningrum dan Suryatini (2016) memaparkan bahwa
kebiasaan belajar yang baik akan memiliki rasa optimis dalam mencapai sesuatu
yang buruk cenderung tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka dapat
4. Hasil belajar siswa SMA Ananda Batam masih belum mencapai Kriteria
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah hubungan fasilitas belajar dan
kebiasaan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Ananda
Batam.
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah
yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar
Batam?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar
dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA
Ananda Batam?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah disajikan diatas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
10
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
hasil belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Sekolah
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Fasilitas Belajar
a. Pengertian Fasilitas Belajar
Menurut Subroto (2012 : 67) Fasilitas adalah sesuatu yang dapat
yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda-
benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan
keterampilan dan sikap yang baru sebagai hasil pengalaman individu untuk
Menurut Prihatin (2017: 445) fasilitas belajar adalah salah satu faktor
dari luar diri siswa yang mempunyai peranan penting dalam mendukung
12
belajar lengkap dan dimanfaatkan secara optimal oleh siswa maka akan
yang dimaksud fasilitas belajar adalah suatu peranan yang sangat penting
belajar adalah semua perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang secara
(2017:1049):
13
2. Ditinjau dari jenisnya terdapat dua jenis fasilitas, yaitu:
b. Fasilitas non-fisik, yaitu sesuatu yang bukan benda mati yang tak
barang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Barang habis
14
Menurut Gie (2004: 47) fasilitas belajar dapat dilihat dari tempat
dua yaitu :
dengan siswa. Ruang belajar yang baik dan nyaman adalah ruang
15
proses belajar mengajar jika lingkungan belajar yang disediakan
kurang memuaskan.
belajar.
belajar.
16
4. Lingkungan tertib dan aman, karena lingkungan yang kurang
mencolok.
belajar.
17
c. Alat Bantu Belajar dan Media Pembelajaran
d. Perpustakaan Sekolah
e. Alat-alat Tulis
18
semakin kecil kemungkinan belajarnya akan terlambat. Alat-alat
f. Fasilitas-fasilitas lainnya
pembayaran SPP, juga beberapa fasilitas lain seperti: rak buku, tas
belajar dirumah agar dikatakan baik bisa juga mengacu pada prasyarat
ruangan.
19
c. Indikator Fasilitas Belajar
b. Ruang kelas
c. Buku-buku pelajaran
d. Peralatan pembelajaran
b. Ruang Kelas
c. Perpustakaan Sekolah
e. Buku Pelajaran
b. Perpustakaan Sekolah
d. Ruang kelas
20
2. Kebiasaan Belajar
a. Pengertian Kebiasaan Belajar
Menurut Djali dalam Ningsih dan Sari (2017: 79) Kebiasaan belajar
adalah “sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada
adalah cara yang sangat penting dalam mencapai hasil belajar yang baik.
mempunyai perilaku yang buruk maka hasil belajar yang diperoleh juga
akan buruk.
adalah :
21
1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya
Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang
terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil
Oleh karena itu siswa dituntun membaca dengan baik. Dengan cara
membaca yang baik dan benar maka siswa akan dapat mengingat dan
maka siswa akan mudah mengingat dan memahami materi yang telah
22
4. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan kebiasaan yang besar pengaruhnya terhadap
belajar. Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang
dilatih.
5. Mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas merupakan kebiasaan belajar yang mempengaruhi
selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa akan selalu
sekolah.
individu.
23
Faktor dari dalam individu yang sering mempengaruhi adalah sebagai
berikut :
harapan.
ajakan teman, perasaan takut, kecewa atau tidak suka kepada guru,
emosi yang tidak stabil seperti mudah tersinggung, murah marah dan
putus asa.
24
Faktor dari luar individu yang sering mempengaruhi adalah sebagai
berikut.
1. Sikap guru
Guru yang kurang memahami dan mengerti tentang kondisi siswa,
kurang cerdas atau pada siswa yang memiliki gangguan emosi atau
lainnya, guru yang sering marah jika siswa tidak dapat mengerjakan
tugas.
uang transport untuk ke sekolah karena lokasi sekolah sangat jauh dari
orang tua bercerai, memiliki ibu atau bapak tiri, sehingga orang tua
25
c. Indikator Kebiasaan Belajar
Menurut Agustyaningrum dan Suryantini (2016: 185) indikator kebiasaan
belajar adalah:
1. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran
Menurut Ningsih & Sari (2017: 80) indikator dalam kebiasaan belajar
adalah:
1. Persiapan belajar
8. Waktu belajar
26
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Haris dan Jihad (2013: 14) mengartikan hasil belajar adalah
dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang
pembelajaran.
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
27
Sudjana (2012: 39), ada beberapa faktor-faktor yang menentukan
1. Faktor intern (yang berasal dari dalam diri) yaitu kemampuan yang
belajar, konsep diri, ketekunan, social ekonomi, serta fisik dan psikis.
2. Faktor ekstern (yang berasal dari luar diri) yaitu lingkungan (keluarga,
yang dimiliki oleh guru, yaitu kemampuan dasar guru baik di bidang
(psikomotorik).
belajar dapat diuraikan dalam dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah :
a. Faktor jasmani, yaitu meliputi :
1. Faktor kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap
28
jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan
29
tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
30
berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
tugas rumah.
31
Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media yang juga
belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses atau cara yang di
hasil belajar yang diperoleh siswa bisa dikatakan baik atau buruk.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Isni Ischayati tahun 2011 mengenai pengaruh
32
Ada pengaruh persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar
pada tahun 2016 tentang hubungan kebiasaan belajar dan kepercayaan diri
belajar dengan hasil belajar matematika siswa dengan nilai korelasi sebesar
0,6 dimana termasuk kategori kuat antara kebiasaan belajar dengan hasil
C. Kerangka Berpikir
dalam penelitian agar tidak menyimpang dari inti permsalahan maka perlu
(y) siswa SMA Ananda Batam. Adanya fasilitas belajar akan menguntungkan bagi
guru dan siswa dalam mencapai hasil belajar yang tinggi. Dengan menggunakan
33
ilmu pengetahuan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan
dan kemauan siswa dalam menggunakan fasilitas belajar yang ada maka semakin
(y) siswa SMA Ananda Batam. Kebiasaan belajar terdiri dari berbagai kegiatan
belajar dan usaha yang di lakukan untuk menunjang belajar, seperti cara belajar,
seringnya belajar serata jangka waktu belajar, pengaturan tempat yang dilakukan
34
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian teoritik di atas, hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
a. H01 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
Batam.
Ha1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar
b. H02 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan
Batam.
Ha2 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar
c. H03 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
Ha3 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah korelasional.
menentukan hubungan antara dua data dalam satu penelitian. Penelitian ini
merupakan studi korelasi yang ingin mengetahui hubungan kebiasaan belajar dan
Desain Penelitian:
𝐱𝟏, 𝐲
(𝐱 𝟏 )
𝐱𝟏, 𝐱𝟐, 𝐲
(𝐘)
𝐱𝟐, 𝐲
(𝐱 𝟐 )
Keterangan:
x1 : Fasilitas Belajar
x2 : Kebiasaan Belajar
y : Hasil Belajar
36
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa yang yang duduk di kelas
Tabel 4: Populasi
No. Kelas Jumlah Siswa
1 X IPA 23
2 X IPS 1 20
3 X IPS 2 20
Jumlah 63
2. Sampel
Menurut Siregar (2015: 57) Sampel adalah suatu prosedur
pengambilan data, dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan
dipergunakan untuk menetukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu
apabila populasi memiliki anggota yang relatif kecil (Sugiyono, 2015: 68).
Jadi sampel dalam penelitian ini sama dengan populasinya yaitu 63 siswa.
37
C. Identifikasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas/independen (X) dan 1
terikatnya (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Hasil
D. Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2015: 193) menjelaskan bahwa “metode pengumpulan data
mengumpulkan data-data”
a. Angket (Kuesioner)
organisasi, yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem
38
yang diukur dari skor skala fasilitas belajar dan kebiasaan belajar
skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Namun pada penelitian ini, peneliti
siswa.
39
1) Kisi-kisi angket fasilitas belajar (𝐗 𝟏 )
Tabel 6: Kisi-kisi angket fasilitas belajar (𝐗 𝟏 )
No. No.
No Indikator Pernyataan Pernyataan Total
. Positif Negatif
1 Buku pelajaran
Perpustakaan
2
Sekolah
Alat bantu dan
3
media pembelajaran
4 Buku Pelajaran
TOTAL
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh
baik itu berupa catatan nilai dan lain sebagainya sebagai sumber data.
40
pihak Ananda memberi konfirmasi waktu pada hari kamis tanggal 29
Maret 2018 untuk mencari data lebih lagi yaitu jumlah siswa dan
metode dokumentasi
belajar adalah dengan angket. Maka agar informasi akurat, jelas dan tidak keliru,
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data
“yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
41
ini menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus yang di
Keterangan :
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
X = Skor variabel
Y = Skor total dari variabel untuk responden ke-n
Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar atau sama dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf
jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir pernyataan angket tidak valid
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, uji
penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan berbentuk skala
42
Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliable jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih
(∑ 𝑋𝑖 )2
∑ 𝑋𝑖 2 −
𝑛
𝜎𝑖2 =
𝑛
(∑ 𝑋)2
∑ 𝑋2 −
𝑛
𝜎𝑖2 =
𝑛
𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟11 = [ ] [1 − 2 ]
𝑘−1 𝜎𝑡
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Xi = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑X = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
σ2t = Varian total
∑ σ2b = Jumlah varian butir
k = Jumlah butir pertanyaan
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen
Kriteria suatu instrument dinyatakan reliabel dengan menggunakan teknik
43
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah analisis data
untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Pada penelitian ini uji
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk
berdistribusi normal.
44
b. Klik Variabel view pada spss data editor
2. Uji Linieritas
Tujuan dilakukan uji linieritas pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah antara variabel terikat yaitu hasil belajar (Y) dan
3. Pengisian Data
4. Pengolahan Data
5. Klik Statistics
45
7. Kemudian Tekan OK untuk Memproses Data
3. Uji Hipotesis
a. Uji hipotesis 1 dan 2
1. Korelasi Sederhana
Koefisien korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui
𝑛(∑ 𝑋1 𝑌) − (∑ 𝑋1 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑋1.𝑌 =
√[𝑛. (∑ 𝑋12 ) − (∑ 𝑋1 )2 . [𝑛. (∑ 𝑌 2 ) − (∑ 𝑌)2 ]]
𝑛(∑ 𝑋2 𝑌) − (∑ 𝑋2 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑋2.𝑌 =
√[𝑛. (∑ 𝑋22 ) − (∑ 𝑋2 )2 . [𝑛. (∑ 𝑌 2 ) − (∑ 𝑌)2 ]]
Keterangan :
𝑟𝑋1.𝑌 : Korelasi antara variabel X1 dengan variabel Y
𝑟𝑋2.𝑌 :Korelasi antara variabel X2 dengan variabel Y
r : Korelasi Product Moment
X1 : Fasilitas Belajar
X2 : Kebiasaan Belajar
Y : Hasil Belajar
Pengujian dilakukan menggunakan bantuan komputer program
tabel.
46
No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0.60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Siregar (2015: 337)
r√n − 2
t hitung =
√1 − (r)2
Keterangan:
t hitung : Harga yang dihitung berdasarkan t tabel
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
Kaidah pengujian dengan taraf signifikan α = 5% adalah:
a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak & data signifikan, ada
47
b. Uji Hipotesis 3
1) Koefisien Korelasi Berganda
Menghitung nilai korelasi secara simultan:
b1 ∑ x1 y + b2 ∑ x2 y
R X1.X2.Y = √
∑ y2
Keterangan :
R X1.X2.Y : Koefisien antara variabel X1 , X2 dengan Y
R : Korelasi Product Moment
𝑏1 , 𝑏2 : konstanta
X1 : Fasilitas Belajar
X2 : Kebiasaan Belajar
Y : Hasil Belajar
Dimana pengujian dilakukan menggunakan bantuan
353):
R2X1.X2
m
Fhitung = (1−R2X1.X2 )
n−m−1
48
Keterangan:
Fhitung : Nilai F yang dihitung
𝑅2 : Nilai koefisien korelasi ganda
m : Jumlah variabel bebas
n : Jumlah sampel
Taraf signifikan α = 5%
Kaidah pengujian:
a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak & data signifikan, ada
49