Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Narasi…………………………………………..

1.1 Latar Belakang


Limbah daun merupakan salah satu jenis limbah yang mudah dijumpai dan memiliki
jumlah yang sangat besar. Besarnya jumlah limbah daun menjadi perhatian banyak pihak salah
satunya adalah unit kecil menengah Bengkel Kriya Daun 9996. Untuk mengurangi besarnya
jumlah limbah daun maka UKM Bengkel Kriya Daun 9996 mengolahnya menjadi kerajinan
tangan yang bernilai. Pada dasarnya limbah daun dapat dimanfaatkan menjadi 3 jenis olahan
yang pertama diolah menjadi pupuk, kemudian diolah menjadi kertas, dan kerajinan tangan
seperti yang diterapkan oleh Bengkel Kriya Daun 9996. Produk kerajinan daun kering direspon
positif dikalangan masyarakat tidak hanya masyarakat lokal melainkan masyarakat
mancanegarapun merespon positif karya kerajinan tangan daun kering Bengkel Kriya Daun
9996. Namun UKM Bengkel Kriya Daun 9996 memiliki permasalahan pada tingginya
permintaan terhadap produk kerajinan yang dihasilkan sedangkan Bengkel Kriya Daun 9996
masih melakukan proses produksi secara manual. Akibatnya pihak Bengkel Kriya Daun 9996
kewalahan dalam melakukan pemenuhan terhadap permintaan produk oleh pelanggan baik
dalam negeri maupun luar negeri. Dengan kondisi proses produksi yang ada perlu dilakukan
improvement terhadap proses produksi Bengkel Kriya Daun 9996 agar jumlah produksi dapat
meningkat.
Maka dari itu, diperlukan suatu inovasi untuk memperbaiki proses produksi pada
Bengkel Kriya Daun 9996 dengan tujuan meningkatkan produksi kerajinan daun kering. Pada
Tugas Besar Sistem Manufaktur ini akan dilakukan suatu inovasi pada proses produksi Bengkel
Kriya Daun 9996 dengan menambahkan mesin Teaser Plus pada proses pengeringan limbah
daun. Alat tersebut akan diterapkan pada UKM Bengkel Kriya Daun 9996 di daerah Ngagel,
Surabaya sebagai salah satu UKM yang melakukan proses pengolahan limbah daun. Dengan
adanya inovasi tersebut, diharapkan dapat membantu Bengkel Kriya Daun 9996 dalam
meningkatkan produksi kerajinan tangan untuk menjawab tingginya tingkat permintaan pasar
akan produk yang dihasilkan oleh Bengkel Kriya Daun 9996.
1.2 Rumusan Masalah
Pada subbab ini, dijelaskan mengenai rumusan masalah yang dibuat pada pengerjaan
tugas besar;
1. Bagaimana proses produksi pada UKM Bengkel Kriya Daun 9996 ?
2. Bagaimana langkah perbaikan yang dapat dilakukan pada UKM Bengkel Kriya
Daun 9996 guna meningkatkan produksi kerajinan daun kering ?
3. Bagaimana dampak penerapan alat TEASER PLUS dan metode perbaikan
terhadap UKM Bengkel Kriya Daun 9996 ?
1.3 Tujuan
Pada subbab ini, dijelaskan mengenai tujuan yang ingin dicapai pada pengerjaan tugas
besar.
1. Mengetahui proses produksi pada UKM Bengkel Kriya Daun 9996.
2. Memberikan solusi berupa metode perbaikan terhadap permasalahan yang ada
pada UKM Bengkel Kriya Daun 9996.
3. Mengetahui dampak penerapan solusi terhadap permasalahan yang ada pada UKM
Bengkel Kriya Daun 9996.
1.4 Manfaat
Pada subbab ini, dijelaskan mengenai manfaat yang dapat diambil pada pengerjaan
tugas besar.
Penulis :
1. Meningkatkan kemampuan penulis dalam memecahkan masalah yang terjadi pada
lingkungan atau masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan penulis dalam menciptakan suatu inovasi atau solusi
terhadap suatu permasalahan berdasarkan keilmuan teknik industri.
Objek Amatan:
1. Mengetahui metode perbaikan yang dapat dilakukan oleh UKM Bengkel Kriya
Daun 9996 untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
1.5 Batasan dan Asumsi
Pada subbab ini, dijelaskan mengenai batasan dan asumsi yang diterapkan pada
pengerjaan tugas besar ;
Batasan :
1. Objek amatan adalah UKM Bengkel Kriya Daun 9996, Surabaya.
2. Pengambilan data dilakukan pada proses produksi kotak kopi UKM Bengkel Kriya
Daun 9996, Surabaya.
3. Penerapan Alat TEASER PLUS terdapat pada proses pengeringan daun UKM
Bengkel Kriya Daun 9996, Surabaya.
Asumsi:
1. Besar gaji setiap pekerja pada UKM Bengkel Kriya Daun 9996 sesuai dengan
UMR regional Surabaya.
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK AMATAN

Narasi……………………………………………………………..

2.1 Kondisi Eksisting


Bengkel Kriya Daun 9996 merupakan suatu unit usaha kecil menengah yang berada di
Surabaya yang bergerak di bidang kerajinan tangan. Bengkel Kriya Daun 9996 dirintis oleh Ibu
Siti Retnanik sejak tahun 1996 dan berlokasi di Jl. Ngagel Mulyo XV No. 23A, Ngagelrejo,
Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur. Bengkel Kriya Daun 9996 memproduksi berbagai
kerajinan tangan seperti tas, tempat kopi, kotak tisu, dll dengan memanfaatkan limbah daun
yang berserakan di jalan. Bermula ketika pemilik menemukan suatu inovasi untuk mengolah
limbah daun yang berada di depan rumah pemilik menjadi sesuatu yang bernilai, kemudian dari
hal tersebut pemilik yaitu suami dari Ibu Siti Retnanik melakukan berbagai percobaan dengan
cara merubah limbah daun menjadi daun kering sebagai bahan utama kerajinan tangan yang
dihasilkan oleh Bengkel Kriya Daun 9996. Produk pertamanya adalah kemasan daun dan kartu
ucapan dimana produk tersebut direspon positif dikalangan masyarakat tidak hanya masyarakat
lokal melainkan masyarakat mancanegarapun merespon positif karya kerajinan tangan daun
kering Bengkel Kriya Daun 9996. Hingga saat ini produk dari Bengkel Kriya Daun 9996 telah
di ekspor ke berbagai negara seperti Jerman, Inggris, Prancis, India, dan Taiwan. Dengan
permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap produk kerajinan tangan Bengkel Kriya Daun
9996 maka pemilik mempekerjakan total sebanyak 20 tenaga kerja dengan rincian 2 tenaga
kerja tetap dan 18 tenaga kerja borongan. Bengkel Kriya Daun 9996 buka dari hari senin sampai
minggu dari pukul 08.00 – 21.00. Bengkel Kriya Daun 9996 memiliki produktivitas yang cukup
tinggi dimana setiap 2 hari sekali dapat memproduksi sebanyak 500 - 700 produk yang siap
untuk dipasarkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tingginya jumlah produksi
Bengkel Kriya Daun 9996 mengakibatkan kebutuhan akan bahan utama yang cukup tinggi juga
dengan kebutuhan 1 kwintal setiap minggunya. Bengkel Kriya Daun 9996 merupakan unit
usaha kecil menengah yang sangat baik dan berprestasi dimana UKM ini sering mendapatkan
penghargaan dari berbagai pihak atas pemanfaatan limbah daun menjadi sebuah kerajinan
tangan.
SOP awal …………………………….

Gaji awal …………….


2.2 Perhitungan
2.2.1 Cycle Time
Tinjaun pustaka (pengertian,rumus)…………..
Perhitungan…………..
Analisis………….

2.2.2 Manufacturing Lead Time


Tinjaun pustaka (pengertian,rumus)…………..
Perhitungan…………..
Analisis………….

2.2.3 Scrap Rate


Tinjaun pustaka (pengertian,rumus)…………..
Perhitungan…………..
Analisis………….

2.2.4 Kebutuhan Jumlah Mesin dan Material Handling


Tinjaun pustaka (pengertian,rumus)…………..
Perhitungan…………..
Analisis………….

2.3 Seven Waste


BAB III
REKOMENDASI PERBAIKAN

Narasi …………………………………………………………..

3.1 Rancangan Integrasi Lini Produksi


Berikut tabel operasi kerja dari lini produksi awal.
Operasi Kerja Kegiatan Predecessor
1 Memotong Daun -
2 Merebus Daun 1
3 Merendam Daun 2
4 Pembilasan Daun 3
5 Press/Setrika Daun 4
6 Memotong Karton -
7 Penempelan Karton 6
8 Pemasangan Engsel 7
9 Menempel Daun Ke Karton 8
10 Plamir 9
Berikut precedence diagram operasi dari proses produksi kotak kopi.

Line Balancing
Departemen Operasi Kegiatan Waktu (menit) Waktu Stasiun
Kerja (menit)
1 1 Memotong Daun 1,05 24,75
2 Merebus Daun 10,05
3 Merendam Daun 5,05
4 Pembilasan Daun 6,5
5 Press/Setrika Daun 2,1
2 6 Memotong Karton 5,25 33.25
7 Penempelan Karton 7,5
8 Pemasangan Engsel 20,5
3 9 Menempel Daun Ke Karton 30,5 32.6
10 Plamir 2,1

𝑀𝑎𝑥. 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑎𝑠𝑖𝑢𝑛 + 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑎𝑠𝑖𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑟𝑖


𝑇𝑐 =
𝑛
0 + 90.6
𝑇𝑐 = = 30,2
3
𝑇𝑐 = 30,2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Ada waktu stasiun yang lebih besar dibandingkan waktu siklus, yaitu waktu stasiun
departemen 2 selama 33,25 menit. Berikut tabel largest candidat rules.
Operasi Kegiatan Waktu (menit)
Predecessor
Kerja
9 Menempel Daun Ke Karton 30,5 8
8 Pemasangan Engsel 20,5 7
2 Merebus Daun 10,05 1
7 Penempelan Karton 7,5 6
4 Pembilasan Daun 6,5 3
6 Memotong Karton 5,25 -
3 Merendam Daun 5,05 2
5 Press/Setrika Daun 2,1 4
10 Plamir 2,1 9
1 Memotong Daun 1,05 -

Departemen Operasi Kegiatan Waktu


Predecessor
Kerja (menit)
1 6 Memotong Karton 5,25 - 28,9
1 Memotong Daun 1,05 -
2 Merebus Daun 10,05 1
7 Penempelan Karton 7,5 6
3 Merendam Daun 5,05 2
2 8 Pemasangan Engsel 20,5 7 29,1
4 Pembilasan Daun 6,5 3
5 Press/Setrika Daun 2,1 4
3 Menempel Daun Ke 32,6
9 8
Karton 30,5
10 Plamir 2,1 9

Layout workplace

Improvement alat
Improvement yang dapat dilakukan adalah menerapkan sistem karakuri pada proses
material handling, melakukan pemrograman ulang untuk mengatur kecepatan motor linear
menjadi lebih cepat, dan menambahkan satu mekanisme pengambilan output dengan penekanan
secara horizontal yang diatur pula oleh arduino sebagai sistem kontrolnya serta servo motor
sebagai aktuatornya.
Gambar mesin rancangan dan cara kerja

Penerapan sistem karakuri kaizen pada mesin ini adalah memanfaatkan gaya pegas dari
slink dan gaya gravitasi yang diterapkan pada rolling conveyor dalam proses material handling.
Slink yang digunakan pada bagian bawah cetakan memiliki 2 ukuran yang berbeda, besar dan
kecil. Slink yang lebih besar akan diletakkan menjauhi bagian konveyor dan semakin mendekati
konveyor slink yang digunakan semakin kecil ukurannya. Sedangkan untuk gaya gravitasi yang
diterapkan menggunakan konsep bidang miring sederhana pada rolling conveyor dengan sudut
kemiringan tertentu.
Mekanisme mesin TEASER Plus setelah dilakukannya improvement yaitu: 1) Menekan
tombol switch on untuk mengaktifkan mesin. 2) Menekan tombol down untuk menurunkan
motor linear secara otomatis ke bawah sampai menyentuh limit switch yang ada pada bagian
bawah mesin. Motor linear akan menekan cetakan bawah sampai semua slink ditekan secara
maksimal. Limit switch akan mengirimkan sinyal pada arduino untuk menyalakan solder dan
sensor suhu. 3) Setelah sensor suhu mendeteksi suhu yang dihasilkan oleh solder sudah cukup,
motor linear akan bergerak ke atas dengan cepat secara otomatis sampai menyentuh switch limit
yang ada di bagian atas mesin. Kemudian output lembaran atap akan terangkat dari cetakan
untuk bergerak ke rolling conveyor. 4) Pada waktu yang sama dengan berhentinya motor linear
di bagian atas cetakan, arduino akan mengirimkan sinyal kepada servo motor untuk
menggerakan pengungkit sederhana yang fungsinya melakukan penekanan output secara
horizontal untuk mencegah adanya lembaran atap daun tebu yang menempel pada cetakan
bawah. 5) Kemudian lembaran atap daun tebu terdistribusi pada rolling conveyor untuk
dipindahkan ke tempat penyimpanan.
3.2 Improvement Sistem Manufaktur
Sesuai dengan data yang didapatkan serta hasil pengamatan, bahwa permasalahan utama
yang ada pada Bengkel Kriya Daun 9996 adalah pada waktu siklus pada proses penyetrikaan
daun yang lama karena dilakukan satu persatu. Bengkel Kriya Daun 9996 memiliki demand
yang relatif tinggi namun sistem yang digunakan masih manual. Pekerja yang ada pada UKM
ini masih 20 orang dengan hanya 2 orang pekerja tetap, 18 sisanya masih pekerja borongan atau
tidak tetap yang tugasnya menyetrika daun-daun basah hingga kering kemudian
menempelkannya ke kotak karton yang telah disediakan. Sehingga terdapat hal yang dapat
dilakukan improvement seperti:
 Proses penyetrikaan (pengeringan daun) dapat diperbaiki dengan cara
menggunakan mesin Teaser Plus “Tebu Pressure” daripada menggunakan
setrika karena dengan menggunakan mesin Teaser Plus banyak daun yang bisa
langsung ditekan dan dipanaskan sekaligus.
 Pengaplikasian alat karakuri untuk mengganti proses pengambilan daun setelah
di-press menggunakan mesin Teaser Plus. Dengan alat karakuri setelah daun
ditekan dan dipanaskan maka daun kering dapat langsung diteruskan ke tempat
storage yang telah dihubungkan dengan alat karakuri.

\
Dua poin diatas akan berimbas pada perbaikan waktu. Waktu siklus proses pengeringan
menggunakan setrika akan diminimalisir dengan mesin Teaser Plus. Sedangkan waktu material
handling dari proses pengeringan akan berkurang karena terbantu dengan karakuri serta pekerja
tidak perlu repot-repot untuk mengambil daun kering panas. Waktu siklus dan waktu material
handling berbanding terbalik dengan output produk yang dihasilkan sehingga jika waktu siklus
berkurang maka output produk yang dihasilkan bertambah.

SOP Perbaikan ………………

Gaji Perbaikan ……….


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Narasi………………………………………………………….

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai