DiSusun Oleh :
Elisya Anggraini
(PO.62.31.3.16.230)
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Proposal ini dapat terselesaikan. Proposal ini disusun untuk
Penyuluhan Dengan Metode Ceramah, Leaflet, Role Play Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Cuci Tangan Pada Siswa Kelas
tidak lepas dari bantuan moril, pengarahan, bimbingan, maupun dari berbagai pihak,
baik langsung maupun tidak langsung untuk itu perkenankan penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
2. Ibu Nila Susanti, SKM, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
3. Bapak Sugyanto S.Gz, M.Pd selaku ketua Program Studi DIV Gizi Politeknik
i
dan kesempatan mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Peogram Studi D-IV
4. Ibu Nila Susanti, SKM, MPH, Mars Khendra Kusfriyadi STP,MPH dan Ibu
dan memberikan berbagai masukan dan saran-saran yang luar biasa kepada penulis
Raya yang telah memberikan ilmu kepada saya selama mengikuti pendidikan di
6. Kepada Ayahanda tercinta yang senantiasa membimbing dalam nasihat dan selalu
memberikan motivasi.
7. Kepada Ibunda tercinta yang selalu ada saat aku membutuhkan segala sesuatu.
9. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu saya baik dalam penyeleesaian Tugas Akhir ini maupun
Demikian atas segala bantuan baik moril maupun materil yang telah
diberikan, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karunia dan
ii
Dalam penyusunan Proposal ini penulis menyadari masih belum sempurna
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
kesehatan.
Elisya Anggraini
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 26
A. Jenis dan Desain Penelitian ......................................................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel ................................................................................................... 28
1. Populasi ................................................................................................................... 28
2. Sampel..................................................................................................................... 28
D. Teknik Sampling ......................................................................................................... 28
E. Kriteria Restriksi ......................................................................................................... 29
1. Kriteria inklusi ........................................................................................................ 29
2. Kriteria eksklusi ...................................................................................................... 29
F. Pengalokasian Subjek ................................................................................................. 30
G. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 30
H. Analisis Pengolahan Data ....................................................................................... 31
I. Etika Penelitian ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 36
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah salah satu esensi dan hak
berlaku bagi semua orang tanpa membedakan asal-usul, agama, ras, politik
1
2
dan tingkat ekonomi. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat diperoleh
pengetahuan tentang kesehatan, yaitu apa saja yang diketahui oleh individu
2010).
terdiri dari tiga pilar, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Perilaku sehat ini merupakan
mutlak dan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan itu sendiri. salah
tercipta jika pengawasan kesehatan dimulai dari anak usia sekolah baik
menengah atas pada usia sekolah dasar anak perlu mendapatkan pengawasan
kesehatan karena pada Tahap ini merupakan fase tumbuh kembang yang
baik serta merupakan kelompok umur yang peka dan mudah menerima. anak
4
tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
didapat seseorang maka semakin baik perilaku yang ditunjukkan oleh orang
tersebut maka Sikap yang ditunjukkan adalah sikap yang positif Begitu juga
salah satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga telah
menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku
cuci tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja, tetapi ternyata di
perilaku cuci tangan. Fokus CTPS ini adalah sekolah sebagai “Agen
5
rumah dan meraih komitmen untuk perubahan yang lebih baik dalam
terdapat 300 Orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun profil
Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Drs. Thosim, MM, Kabid PKPL
Jawa Tengah bahwa sasaran promosi PHBS adalah anak sekolah terutama
umur yang mudah menerima inovasi baru dan punya keinginan kuat untuk
(Ratnawati, 2011)
belajar yang maksimal (Kemendikbud, 2012 dalam Banun Titi Sari 2016).
6
fisik dan non fisik (Kemendikbud, 2012 dalam Banun Titi Sari 2016). Aspek
papan tulis dengan siswa; kualitas dan kuantitas meja dan kursi siswa;
siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, yang tentu saja juga
2013 dengan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
anak sekolah di Sekolah Dasar Negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun
2013 didapati bahwa dari total 64 sampel didapati yang melakukan PHBS
sebanyak 54,7% (35 Orang) dengan pengetahuan yang tinggi tentang PHBS
sebanyak 40,6% (26 Orang) dan peranan guru yakni sebanyak 43,7 % (28
orang berperan). Dari hasil penelitian dapat diketahui hampir seluruh anak
7
responden atau setara dengan 69,53% berada pada kategori sedang. Sisanya
kategori sedang.
PHBS cuci tangan dan sebanyak 7 siswa kurang mengetahui tentang PHBS
Leaflet, Role Play Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang PHBS Cuci
B. Rumusan Masalah
ini adalah “Pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah, leaflet, dan role
play terhadap pengetahuan dan sikap tentang PHBS cuci tangan pada siswa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Raya.
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Aplikatif
hidup mereka.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penyuluhan
a. Pengertian Penyuluhan
tidak saja sadar tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan
pelaksanaannya.
10
11
1) Tingkat pendidikan
3) Adat istiadat
diabaikan.
4) Kepercayaan masyarakat
dalam penyuluhan.
c. Ruang lingkup
meliputi:
berhadapan langsung.
a) Sasaran utama
e) partisipasi komunitas
13
2015).
Tatanan PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga PHBS sekolah PHBS tempat
kerja PHBS sarana kesehatan PHBS tempat umum Dinas Kesehatan Jawa
Tengah 2009
sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah yaitu (PHBS UNPAD, 2010
3. Cuci Tangan
Cuci tangan adalah salah satu bentuk kebersihan diri yang penting.
dengan kuat dan ringkas yang kemudian di bilas menggunakan air yang
handuk atau lap tangan bersih. Untuk Hasil yang maksimal disarankan
cuci tangan yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mencuci tangan
dengan larutan berbahan dasar alkohol mencuci tangan dengan air dengan
d. gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
g. gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
h. gosokan dengan memutar ujung jari jari tangan kanan di telapak tangan
lakukan sebaliknya
langkah B sampai dengan H pada cuci tangan dengan larutan berbahan dasar
4. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupaka hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
Kristiyah 2014).
1) Awareness (kesadaran)
2) Interest (tertarik)
3) Evaluation (menimbang-nimbang)
4) Trial
5) Adoption
proses ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
yang lain.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
diatas.
memenuhi kebutuhannya.
menambah sesuatu yang bersifat formal. Dalam hal ini, umur dan
20
kebutuhan.
5. Sikap
emosi yang bersangkutan atau senang tidak senang, setuju tidak setuju,
2015).
institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi
dalam masyarakat tetapi nilai itu belum merupakan nilai khas bagi
masyarakat bersangkutan.
antara 6-12 tahun dikenal sebagai periode laten. Tidak seperti bayi dan
proporsi bentuk tubuh. Pertumbuhan fisik anak tidak secepat pada masa-
masa ini pertumbuhan anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-
laki. Namun pada usia 10 tahun ke atas pertumbuhan anak laki-laki akan
adalah anak laki-laki lebih berotot dan anak perempuan lebih lentur
(Qustian, 2001).
pada saat memasuki usia anak sekolah. Masa ini disebut masa intelektual
perkembangan anak pada masa ini berada pada tahap konkret operasional.
dan logis.
B. Kerangka Konsep
dan memberikan landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi
Kerangka konsep merupakan bagian penelitian yang menyajikan konsep atau teori
masalah yang akan di teliti atau berhubungan dengan penelitian yang dibuat dalam
Variabel Bebas:
Pemberian Faktor yang
Penyuluhan PHBS mempengaruhi :
tentang Mencuci - Pendidikan
Tangan
- Informasi
- Budaya
- Pengalaman
- Sosial Ekonomi
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Tidak Diteliti
25
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati.
Sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian,
sedangkan cara pengukuran merupakan cara di mana variabel dapat diukur dan ditentukan karateristiknya
(Hidayat, 2007).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
atau Quasi Eksperimental dan menggunakan pendekatan Group Pre Test dan
Post Test yaitu penelitian yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok
(kontrol) tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (Pre Test)
yang telah ditentukan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Kemudian
peraga/alat cuci tangan) mengenai PHBS cuci tangan, lalu setelah dilakukan
O1 X O2
26
27
Keterangan:
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
yang diberikan pada proses penelitian dimulai sejak bulan desember 2018,
1. Populasi
Palangka Raya.
2. Sampel
kriteria sampel yang terdiri dari kreteria inklusi dan eksklusi (Nursalam
2014, dalam Nurmaminatri 2015). Sampel dari penelitian ini yaitu siswa
D. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat
total sampling. Sampel jenuh atau total sampling yaitu teknik penentuan
atau sampel.
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
ini adalah:
30
a. Anak yang sedang sakit atau tidak hadir saat pengumpulan data.
F. Pengalokasian Subjek
akan diberikan post test. Adapun penentuan subjek yaitu dengan teknik
nonprobability sampling.
Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dengan cara
1. Perijinan Penelitian
1. Editing (penyuntingan)
Menurut Nazir, (2005) sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit
terlebih dahulu dengan kata lain data yang telah terkumpul dalam record
book, perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki apabila ada berbagai hal yang
kelengkapan data, tulisan jelas dan dapat dibaca, semua catatan dapat
dipahami, semua data cukup konsisten dan responsi yang tidak sesuai.
32
2. Coding (Pengkodean)
(Pengkodean) seperti :
a) Tingkat Pengetahuan :
kategori.
3. Tabulating
dalam table.
33
4. Entry Data
dianalisis.
I. Etika Penelitian
1. Prinsip Manfaat
to full disclosure)
c. Informed Consent
penelitian.
harus dirahasiakan untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
36