Pertimbangan khusus :
Besi tuang putih tidak dapat digunakan dimana derajat keuletan diperlukan. Secara
umum terlalu keras dan rapuh untuk proses permesinan atau pengelasan
Besi tuang
Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan
Besi tuang lunak Sama dengan besi tidak dapat dilas - peralatan pipa
tuang putih dengan - Clamp ‘G”
meskipun beberapa peleburan. -beberapa bagian
besi mengandung dianjurkan hanya mobil
jumlah tembaga dan dilas brazing
molybdenum yang
kecil dihasilkan,
disebut besi lunak
paduan.
Pertimbangan khusus :
Besi lunak paduan mengandung tembaga dan molybdenum yang mempunyai ketahanan
terhadap korosi lebih baik dan kekuatan tarik yang lebih tinggi tetapi keuletannya
menurun.
Seperti semua besi lunak, besi ini tidak dapat dipanaskan pada titik pencairan tanpa
kembali pada besi putih.
1. Paduan aluminium
Aluminium adalah logam non besi berwarna perak putih yang disuling dan dimurnikan
dari bijih bauksit (bauxite).
Bahan ini tahan terhadap korosi, non magnetik, mempunya berat sekitar 1/3 berat baja
dan sangat baik sebagai konduktor listrik dan panas.
Karena rentang yang luas dari sifat-sifat aluminium dan paduannya yang diinginkan,
maka bahan non besi ini adalah paling banyak digunakan dalam industri teknik.
Aluminium adalah bahan yang lunak dan liat dan diperbolehkan dapat dilunakan dengan
diroll kedalam lembaran yang tipis, dibentuk menjadi kabel dan diekstrusi kedalam
bermacam-macam bentuk yang luas.
Secara umum sifat-sifat aluminium dapat dimodifikasi dengan penambahan unsur-unsur
lainnya dan atau dengan perlakuan panas yang sesuai pada penggunaan industri secara
luas. Banyak perbedaan paduan aluminium komersial yang diperoleh dengan rentang
yang luas pada perbedaan sifat, meskipun banyak kesamaan secara fisik, tetapi tidak
dapat dikerjakan atau ditangani dalam cara yang sama. Mengikuti data teknik yang
diberikan dalam bagian ini akan diberikan suatu indikasi jenis dan penggunaan
aluminium dan paduannya.
Sifat-sifat mekanik aluminium dapat ditingkatkan lebih jauh dengan pengerjaan dingin
atau hardening dan tempering asalkan komposisi kelompok paduan akan merespon
perlakukan panas.
Sistem penandaan temper standar diberikan pada paduan aluminium dengan memberikan
huruf yang menunjukan dasar tempering.
Huruf dipisahkan dengan tanda penghubung dari sistem klasifikasi dan akan menunjukan
tingkat perlakuan temper, hardening, penguatan atau pelunakan paduan harus yang harus
didukung.
Sebagai contoh huruf berikut menandakan :
O = perlakuan annealing
H = tegangan dikeraskan
T = perlakuan panas larutan
Nomor setelah dasar temper menunjukan derajat yang dihasilkan dalam paduan dengan
proses operasi yang spesifik. Batas pengekangan temper dari 0 dalam kondisi diannealing
penuh sampai 8 kondisi diharden penuh.
Sebagai contoh nomor berikut menunjukan :
O = diannealing penuh (lunak)
2 = paduan dalam kondisi diharden seperampatnya
4 = paduan kondisi diharden setengahnya
6 = paduan kondisi diharden tiga perempatnya
8 = paduan kondisi diharden penuh