Anda di halaman 1dari 16

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PENGELOLAAN PENDIDIKAN

1. Kemukakan 5 definisi pengelolaan?administrasi pendidikan dari berbagai ahli!


2. Struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jwa Barat dengan struktur
organisasi Kementrian Agama Privinsi Jawa Barat Kemukakan struktur
masing-masing dan programnya. Analisis persamaan dan perbedaannya!
3. jelaskan faktor-faktor pendukung yang menjadikan suatu sekolah yang
berprestasi dan bermutu?
4. Jelaskan karakteristrik kepemimpinan yang berhasil membawa kemajuan
organisasi sekolah?
5. Analisis penggunaan dana BOS dan permasalahan yang berkaitan dengan dana
BOS?
1. Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen, sedangkan istilah
manajemen sama artinya dengan administrasi ( Oteng Sutisna:1983). Dapat
diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk menerapkan kaidah-
kaidah adiministrasi dalam bidang pendidikan. Adapun pengertian manajemen
maupun pengelolaan pendidikan dari berbagai ahli:

Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama


dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan
sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien… (Djam’an Satori, 1980: 4)

Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas


memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya (Made Pidarta, 1988:4)

Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, peng-organisasian,


memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan (Biro
Perencanaan Depdikbud, 1993:4)

Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan,


pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan… (Soebagio Atmodiwirio,
2000:23)

Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata


sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan
bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di
dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama (Engkoswara, 2001:2)
2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Mewujudkan Manajemen pendidikan yang transparan, inovatif, fleksibel,


partisipatif, akuntable dan berkualitas melalui kegiatan

a. Pelatihan manajemen pendidikan


b. Seminar dan Lokakarya
c. Sosialisasi dan promosi
d. Pendampingan
e. Pengembangan jejaring

Kepala Dinas Pendidikan:

1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan


memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan teknis pendidikan yang meliputi,  pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan tinggi, pendidikan luar biasa serta
pendidikan nonformal dan informal; 
b. penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas
Pendidikan;
c. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok
dan fungsi Dinas ;
d. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD;

Sekertaris:

1. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan Sistem


Informasi dan Pendataan, penyusunan rencana, program, laporan
pengelolaan keuangan, kepegawaian,   dan umum.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat


(1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pengelolaan Sistem Informasi dan peremajaan data;
b. penyelenggaraan koordinasi penyusunan rencana program pengendalian
dan pelaporan;
c. penyelenggaraan pengelolaan sekretariat dan rumah tangga kantor;
d. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.

Sub Bagian Kepegawaian dan Umum:


1. Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan dan sarana
prasarana.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pada ayat(1),
Subbagian Kepegawaiaan dan Umum  mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan bahan penyelenggaraan administrasi kegawaiaan;
b. pelaksanaan bahan penyelenggaraan ketatalaksanaan,
c. pembinaan kelembagaan dan urusan rumah tangga;
d. pelaksanaaan administrasi, dokumentasi  peraturan perundang undangan
kearsipan;
e. pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana Dinas.

Sub Bagian Keuangan:


1. Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan dan sarana
prasarana.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pada ayat(1),


Subbagian Kepegawaiaan dan Umum  mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan bahan penyelenggaraan administrasi kegawaiaan;
b. pelaksanaan bahan penyelenggaraan ketatalaksanaan,
c. pembinaan kelembagaan dan urusan rumah tangga;
d. pelaksanaaan administrasi, dokumentasi  peraturan perundang undangan
kearsipan;
e. pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana Dinas.

Sub Bagian Perencanaan dan Program:


1. Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan sistem informasi dan peremajaan data, koordinasi pengendalian
dan penyusunan perencanaan program dan pengendalian.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat


(1), Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan sistem informasi dan peremajaan data pendidikan;
b. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program dinas meliputi
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan luar biasa,
pendidikan formal maupun nonformal dan UPTD;
c. pelaksanaan pengendalian dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
Dinas.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar


1. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan Sistem
Informasi dan Pendataan, penyusunan rencana, program, laporan
pengelolaan keuangan, kepegawaian,   dan umum.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pengelolaan Sistem Informasi dan peremajaan data;
b. penyelenggaraan koordinasi penyusunan rencana program pengendalian
dan pelaporan;
c. penyelenggaraan pengelolaan sekretariat dan rumah tangga kantor;
d. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.

Kepala Seksi Pembinaan TK dan SD


1. Seksi Pembinaan TK dan SD mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan TK dan SD.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
pasal ini, Seksi Pembinaan TK dan SD mempunyai fungsi :
a.  Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan
TK dan SD;
b. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pembinaan TK dan
SD.

Kepala Seksi Pembinaan SMP


1. Seksi Pembinaan SMP mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan
operasional dan fasilitasi pembinaan SMP.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
pasal ini, Seksi Pembinaan SMP mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan
SMP;
b. pelaksanaan penyusunan dan kegiatan  pembinaan SMP.
Kepala Seksi Pembinaan SSN dan SBI
1. Seksi Pembinaan SSN dan SBI mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan SSN dan SBI.
2. menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal
ini, Seksi Pembinaan SSN dan SBI mempunyai fungsi :
a.  pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi  pembinaan
SSN dan SBI;
b.  pelaksanaan penyusunan dan pengolahaan data kegiatan pembinaan SSN
dan SBI.

Kepala Bidang  Pendidikan Menengah dan Tinggi


1. Bidang  Pendidikan Menengah dan Tinggi mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
pendidikan menengah dan tinggi.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
pasal ini, Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi mempunyai fungsi :
a.  penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional pendidikan
menengah dan tinggi;
b.  penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pendidikan menengah dan
tinggi;
c.  penyelenggaraan fasilitasi pendidikan menengah dan tinggi.

Kepala Seksi Pembinaan SMA

1. Seksi Pembinaan SMA mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan


bahan kebijakan teknis  dan fasilitasi pembinaan SMA.
2. Dalam menyelenggarakan  tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Seksi Pembinaan SMA mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan
SMA;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pembinaan SMA.

Kepala Seksi Pembinaan SMK


1. Seksi Pembinaan SMK mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan
teknis dan fasilitasi pembinaan SMK.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
pasal ini, Seksi Pembinaan SMK mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan
SMK;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pembinaan SMK.

Seksi Pembinaan SSN, SBI dan Kerjasama Dikti


1. Seksi Pembinaan SSN, SBI dan Kerjasama Pendidikan Tinggi mempunyai
tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pembinaan SSN, SBI dan kerjasama Pendidikan Tinggi.
2. Dalam menyelenggarakan  tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1) pasal ini, Seksi Pembinaan SSN, SBI dan Kerjasama Pendidikan Tinggi
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan
SSN/SKM, SBI dan kerjasama Pendidikan Tinggi;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pembinaan
SSN/SKM, SBI dan kerjasama Pendidikan Tinggi.

Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa


1. Bidang Pendidikan Luar Biasa mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pendidikan luar biasa.
2. Dalam menyelenggarakan  tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Bidang Pendidikan Luar Biasa mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pendidikan luar
biasa;
b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pendidikan luar biasa;
c. penyelenggaraan fasilitasi pendidikan luar biasa.

Kepala Seksi Kurikulum PK dan PLK


1. Seksi Kurikulum PK dan PLK mempunyai tugas pokok menyusun bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi kurikulum PK dan PLK.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Seksi Kurikulum PK dan PLK mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kurikulum
PK dan PLK;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan kurikulum PK dan
PLK.
Kepala Seksi Alat Bantu Media PK dan PLK
1. Seksi Alat Bantu Media PK dan PLK mempunyai tugas pokok menyusun
bahan kebijakan teknis dan fasilitasi alat bantu media PK dan PLK.
2. Dalam menyelenggarakan   tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Seksi Alat Bantu Media PK dan PLK mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi alat bantu
media PK dan PLK;
b. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahaan data kegiatan alat bantu media
PK dan PLK.

Kepala Seksi Bina Promosi Kompetensi Siswa


1. Seksi Bina Promosi Kompetensi Siswa mempunyai tugas pokok menyusun
bahan kebijakan teknis dan fasilitasi bina promosi kompetensi siswa.
2. Dalam Menyelenggarakan  tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Seksi Bina Promosi Kompetensi Siswa mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi bina
promosi kompetensi siswa;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan bina promosi
kompetensi siswa.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal


1. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pendidikan non formal dan informal.
2. Dalam menyelenggarakan  tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional pendidikan non
formal dan informal;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pendidikan non formal dan
informal;
c. penyelenggaraan fasilitasi pendidikan non formal dan informal.

Kepala Seksi pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


1. Seksi PAUD mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi pendidikan anak usia dini.
2. Dalam menyelenggarakan  tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), Seksi PAUD mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi PAUD;
b. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahaan data kegiatan  PAUD.

Kepala Seksi Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat

1. Seksi Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas pokok


melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pendidikan
kesetaraan dan pendidikan masyarakat.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi
Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitsi pendidikan
kesetaraan dan pendidikan masyarakat;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pendidikan kesetaraan
dan pendidikan masyarakat

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI JAWA


BARAT
TUGAS DAN FUNGSI KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
JAWA BARAT

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mempunyai


tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah
provinsi Jawa Barat.Berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan peraturan
perundangan, tugas pokoknya adalah pelayanan pemerintah di bidang keagamaan
di Provinsi Jawa Barat. Tugas pelayanan pemerintah di bidang keagamaan di
Jawa Barat tersebut meliputi:

1. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang urusan agama Islam.


2. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang penyelenggaraan haji
serta pengembangan zakat dan wakaf .
3. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang penyelenggaraan
pendidikan pada madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum
serta sekolah luar biasa.
4. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang pendidikan keagamaan
dan pondok pesantren.
5. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang penyelenggaraan
Pendidikan Agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan masjid.
6. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang masyarakat Kristen
7. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang masyarakat Katolik
8. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang masyarakat Hindu
9. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang masyarakat Budha
10. Tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh
satuan organisasi dan atau satuan kerja di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.

Setelah melihat fungsi maupun struktur dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dan Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat didapat suatu persamaan yaitu
melayani masyarakat agar kebutuhan masyarakat baik dari sisi kebutuhan
inginnya mendapatkan sesuatu yang layak seperti pendidikan dan ketentranam
beragama dapat terpenuhi. Perbedaannya dapat dilihat setiap fungsi maupun tugas
dalam melaksanakan kewajibannya untuk melayani masyarakat.

3. Faktor-faktor pendukung yang menjadikan suatu sekolah yang berprestasi


dan bermutu
Ada beberapa faktor-faktor pendukung sekolah yang berprestasi dan bermutu.
Faktor-faktor itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
Pertama,faktor perangkat  keras  (hardware),  yang  meliputi  ruangan  belajar,
peralatan praktik, laboratorium, perpustakaan;
Kedua, faktor perangkat lunak (software) yaitumeliputi  kurikulum,  program
pengajaran,  manajemen  sekolah, sistempembelajaran;
Ketiga, apa yang disebut dengan perangkat pikir (brainware) yaitumenyangkut
keberadaan guru (dosen), kepala sekolah, anak didik, dan orang-orangyang
terkait  di  dalam  proses  pendidikan  itu  sendiri.

4. Karakteristrik kepemimpinan yang berhasil membawa kemajuan


organisasi sekolah
Berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja organisasi pendidikan terutama
organisasi sekolah, seorang pemimpin yang dalam hal ini adalah kepala sekolah
perlu menerapkan gaya kepemimpinan transformasional agar setiap perubahan
dalam organisasi yang dipimpinnya dapat terwujud dengan efektif. Dalam
implementasinya, kepemimpinan kepala sekolah secara transformasional akan
mendorong tumbuhnya perilaku individu yang dipimpinnya ke arah perubahan
yang diinginkan. Untuk itu kepala sekolah dapat menerapkan hal-hal berikut ini
dalam rangka meningkatkan kinerja organisasinya, antara lain :
1. Menetapkan tujuan, visi dan misi yang jelas, juga berusaha menentukan
prioritas dan standar kerja bagi para guru dan karyawan.
2. Mengidentifikasikan dirinya sebagai agen pembaharuan. Kepala sekolah
memiliki sifat cepat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang terjadi
saat ini dan selalu berusaha mengikuti perubahan tersebut
3. Membuat kebijakan-kebijakan baru untuk mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan, walaupun kadang kebijakan tersebut tidak selalu didukung oleh
para guru dan karyawan. Akan tetapi kepala sekolah selalu berusaha
meyakinkan kepada seluruh staf sekolah akan arti pentingnya perubahan
tersebut bagi perningkatan kinerja organisasi sekolah yang dipimpinnya. Jadi
dalam hal ini seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki sifat
pemberani.
4. Mempercayai para guru dan karyawan dalam pelaksanaan tugas masing-
masing. Hal ini dimaksudkan untuk membangun rasa percaya diri dari para
stafnya sehingga tidak ada perasaan tidak mampu untuk menyelesaikan
tugasnya. Kepala sekolah berusaha mempertinggi probabilitas keberhasilan
yang subyektif.
5. Melakukan peran kepemimpinannya atas dasar sistem nilai, sehingga bukan
atas dasar kepentingan individu maupun atas dasar desakan dari pihak luar.
6. Mempertinggi nilai kebenaran bawahan. Dalam hal ini, kepala sekolah
berupaya untuk memperluas kebutuhan guru dan karyawan, mengangkat
nuansa kebutuhan para stafnya ke tingkatan yang lebih tinggi pada hierarkhi
motivasi, dan mentrasformasikan perhatian kebutuhan guru dan karyawan.
7. Mengatasi situasi yang rumit maupun penolakan terhadap perubahan itu
sendiri. Kepala sekolah berupaya untuk mengatasi permasalahan dan
penolakan stafnya terhadap perubahan dengan membangun komitmen total
secara sukarela terhadap tujuan dan nilai-nilai bersama.

5. Penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), antara lain untuk :


a. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru
beruap; biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran
dan pendaftaran ulang.
b. Pembelian buku teks pelajaran (diluar buku yang telah dibeli dana BOS
BUKU) dan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
c. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,
olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja
dan sejenisnya.
d. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan
hasil belajar siswa.
e. Pembelian bahan-bahan habis pakai, seperti buku tulis, kapur tulis, pensil,
bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan Koran,
kopi, the, dan gula untuk kebutuhan sehari-hari sekolah.
f. Pembiayaan langganan daya dan jasa, seperti listrik, air, telepon, termasuk
untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah.
g. Pembiayaan perawatan sekolah, seperti; pengecatan, perbaikan atap bocor,
perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubeler, perbaikan sanitasi
sekolah (WC dan kamar mandi), dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.
h. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan
honorer. Tambahan insentif rutin bagi kesejahteraan guru dan tenaga
kependidikan lainnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah.
i. Pengembangan profesi guru, seperti; KKG, MGMP, K3S dan MKKS.
j. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi
masalah biaya transport dari dan ke sekolah.
k. Pembiayaan pengelolaan BOS, seperti; alat tulis kantor (ATK),
penggandaan, surat menyurat dan penyusunan laporan.
l. Khusus untuk pesantren Salafiyah dan Sekolah Keagamaan Non-Islam,
dana BOS dapat digunakan untuk biaya asrama/pondokan dan membeli
peralatan ibadah.
m. Bila seluruh komponen diatas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan
masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan
untuk membeli alat peraga, media pembelajaran dan meubeler sekolah.
n. Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS
diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan
sekolah selain kewajiban jam mengajar. Besaran dan satuan biaya untuk
transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam mengajar
tersebut harus mengikuti batas kewajaran. Pemerintah Daerah wajib
mengeluarkan peraturan tentang penetapan batas kewajaran tersebut di
daerah masing-masing dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi,
faktor geografis dan faktor lainnya.
o. Khusus untuk SMP Terbuka, dana BOS boleh digunakan untuk; Honor
penanggungjawab SMP Terbuka, Guru Bina, Guru Pamong, TU, dan
Pesuruh yang menangani SMP Terbuka. Termasuk diperbolehkan untuk
membiayai transportasi Guru Bina ke Tempat Kegiatan Belajar (TKB) dan
Guru Pamong ke Sekolah Induk.
p. Catatan : Khusus untuk SMP Terbuka yang memiliki siswa kurang dari 100
orang, dana BOS tidak mencukupi untuk menggantikan biaya operasional
yang selama ini dikelola oleh SMP Terbuka. Maka, kekurangan dan
operasional tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

Permasalahan yang berkaitan dengan dana BOS


Pertama, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota
belum tuntas.

Kedua, menanti Bupati/Walikota yang baru.

Ketiga, komitmen Kabupaten/Kota menyalurkan dana BOS tepat waktu masih


rendah. masalah APBD maupun menanti kepala daerah tidak mendominasi
terlambatnya aliran dana BOS.

SUMBER

Bustari, M. (2010). Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dalam


meningkatkan kerja organisasi. [Online]. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/2916/1/5._KEPEMIMPINAN__TRANSFORMASIO
NAL__KEPALA_SEKOLAH__DALAM_MENINGKATKAN_KINERJA_
ORGANISASI.pdf [17 Maret2011]

Dada. (2008). Penggunaan Dana BOS. [Online]. Tersedia:


http://komunitaspers.blog.dada.net/post/819885/PENGGUNAAN+DANA+B
OS [17 maret 2011]

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. [2011]. Struktur Organisasi. [Online].


Tersedia: http://www.disdik.jabarprov.go.id/data/menu/arir%20SOPDB
%202010%20LENGKAP.pdf [17 April 2011]

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. [2010]. Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 31 Thun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian, Tugas Unit
Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. [Online]. Tersedia:
http://disdik.jabarprov.go.id/index.php?
mod=manageMenu&idMenuKiri=340&idMenu=420 [17 Maret 2011]

Dwidiya, W. (2010). Faktor Pendukung & Penghambat Sistem Pendidikan Di


Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/45078535/Faktor-
Pendukung-Penghambat-Sistem-Pendidikan-Di-Indonesia [17 Maret 2011]

Henricus, H. (2011). Ini dia tiga penyebab dana BOS telat mengucur. [Online].
Tersedia: http://www.seputarforex.com/berita/forex/detail.php?
nid=49006&topic=ini_dia_tiga_penyebab_dana_bos_telat_mengucur [23
Maret 2011]

Saputra. (2007). Administrasi/Manajemen Pendidikan. [Online]. Tersedia:


http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/administrasi-pendidikan/ [23
Maret 2011]

Anda mungkin juga menyukai