Anda di halaman 1dari 11

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Dasar Hukum/ Perda Tentang Kelembagaan

2.1.1 Penyelenggaraan Diklat Prajabatan

Diklat prajabatan golongan III kabupaten PEGAF dilaksanakan


berdasarkan:

a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara


(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tabahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494)
b. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tenang pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaga Negara
Republik Indonesia nomor 5587)
c. Peraturan pemerintah nomor 101 Tahun 2000 Tetang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4019)
d. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1972 Tentang Tanggung Jawab
Fungsional Pendidikan dan pelatihan
e. Keputusan LAN RI Nomor 15 Tahun 2015 tentang pedoman
penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan prajabatan Golongan III

2.1.2 PERDA tentang Kelembagaan

Landasan Hukum Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renstra) SKPD) Dinas Pendidikan Kabupaten PEGAF disusun berdasarkan


peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

5
a. Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437).
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
c. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan
Nasional;
d. Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang cara pelaksanaan
tugas dan wewenang serta kedudukan keuangan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5107);
g. Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
pelaksanaan peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
tahapan, Tatacara Penyusunan, pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
h. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
bahwa, penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk

6
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan.

2.2 Visi Misi Sekolah

2.2.1. Visi Sekolah

Terwujudnya Kabupaten Pegunungan Arfak Yang Aman, Maju, Religius,


Dan Sejahtera”

2.2.2. Misi Sekolah


a. Masyarakat Pegunungan Arfak terjamin rasa aman, nyaman dan
tentram dari ancaman internal dan eksternal; menjunjung tinggi nilai-
nilai iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatkan pelayanan dasar Pendidikan, Kesehatan, dan
kesejahteraan social
c. Terselenggaranya layanan pemerintah kepada public secara Akuntabel,
Efektif, Efisien, serta patuh pada hukum
d. Tersediahnya sarana dan prasarana dasar seperti perhubungan Air,
Listrik, komunikasi, perumahan dan kemasyarakatan.
e. Memberikan kepastian hukum bagi pribadi , kelompok, baik
pemerintah maupun suasta dari berbagai tuntutan ganti rugi tanah dan
pemalangan serta keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat
f. Meningkatkan mutu pelayanan pemerintah kepada public,
pembangunan sarana prasarana dasar bagi public dengan tetap
mengedepankan prinsip-prinsip konservasi dan berkelanjutan.

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi


Tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:
1. Tugas pokok seorang guru yaitu:
a. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

7
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik yang memiliki tanggung jawab utuh terhadap hasil
yang dicapai peserta didik dalam semua aspek, menjadi tokoh, panutan
bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus
mempunyai standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung
jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru harus memahami nilai-nilai,
norma-moral sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan
nilai dan norma tersebut. Guru harus bertanggung jawab terhadap
tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
c. Guru Sebagai Pengajar.
Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang
berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya,
membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari.
Guru berperan dalam melakukan transfer ilmu dan nilai sehingga tujuan
pendidikan mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.
d. Guru Sebagai Pembimbing.
Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing
perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang
bertanggung-jawab. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan
secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus
ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai kelancarannya
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
e. Guru sebagai pengarah.
Sebagai pengarah guru harus mampu mengarahkan peserta didik dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan
peserta didik dalam mengambil suatu keputusan terkait studinya maupun
kehidupan yang lebih luas. Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta
didik dalam mengembangkan potensi dirinya,sehingga peserta didik dapat

8
membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan
yang nyata di masyarakat.
f. Guru Sebagai Pelatih
Aspek pendidikan mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga
proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan,
baik ntelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak
sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan
kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
g. Guru Sebagai Penilai
Penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah proses belajar guna
untuk memberikan hasil belajar siswa. Tugas guru sebagai penilai yaitu
menyusun tesdan instrumen penilaian, melaksanakan penilaian terhadap
siswa secara objektif, mengadakan pembelajaran remedial dan
mengadakan pengayaan dalam pembelajaran.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
nontes. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap
serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, produk fisik atau produk
jasa.
Pelaksanaan penilaian dengan tes dilakukan seperti berikut:
a. Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian,
tengah semester, dan ujian akhir semester, tes ini dilaksanakan sesuai
dengan kalender Pendidikan dan atau jadwal yang telah ditentukan.
b. Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.
c. Pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan tes.
d. Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
e. Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas
merupakan kegiatan di luar jadwal tatap muka.
f. Penilaian non-tes berupa penilaian hasil karya.

2. Adapun fungsi guru adalah sebagai berikut:

9
a. Membuat/menyusun Program Pembelajaran Program Tahunan,
Program Semester, Menyusun Silabus, Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pengajaran, Menetapkan KKM )
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas,
c. Menyusun alat penilaian dan melaksanakan penilaian hasil belajar,
d. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa,
e. Melaksanakan Analisis Hasil Belajar
f. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
g. Melaksanakan kegiaan bimbingan siswa dalam proses belajar
mengajar
h. Membuat atau menggunakan alat peraga dalam kegaiatan belajar
mengajar
i. Melakukan invosi serta kreatifitas yang menumbuhkan minat belajar
siswa
j. Mengikuti kegiatan MGMP/KKG secara berkesinambungan
k. Mengkuti kegiatan pengembangan Kurikulum
l. Melaksanakan tugas terentu di sekolah
m. Melakukan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi
tanggungjawabnya
n. Membuat Lembaran Kerja Siswa (LKS)
o. Membuat catatan – catatan tentang kemajuan belajar siswa yang
dibina
p. Meneliti daftar hadar sebelum memulai melaksanakan kegiatan
mengajar
q. Melakukan /mengatur ruang kelas, ruang praktikum agar terjaga
kebesihan dan keIndahan, keamanan, ketertiban serta kenyamanan
bagin setiap guru mengajar
r. Disiplin waku mengajar agar target ketuntasan tercapai
s. Mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat
t. Mematuhi kode etik profesional guru

10
u. Membantu Kepala Sekolah dalam urusan Penyelenggarakan
Pendidikan di Sekolah
v. Menjadi wali kelas.

2.4. Uraian Tugas


Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru pasal
52 ayat (1) kewajiban gueu mencakup kegiatan pokok yaitu:
1. Merencanakan pembelajaran
Guru wajib membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada awal
tahun atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah.
2. Melaksanakan pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara
peserta didik dengan guru. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tatap muka
bagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah Nomor 74 tahun 2008
tentang guru.
Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian
materi pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan
materi pelajaran dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan
pembelajaran dalam kegiatan tatap muka
b. Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir pertemuan
atau penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan bagian dari tatap
muka
c. Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi
dengan menggunakan media antara lain video, modul mandiri, kegiatan
observasi
d. Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain diruang teori/kelas,
laboratorium, studio, bengkel atau diluar ruangan

11
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan
durasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah.

3. Menilai Hasil Pembelajaran


Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Melalui penilaian hasil pembelajaran diperolah hasil yang bermakna untuk
meningkatkan hasil pembelajaran serta pengambilan keputusan lainnya.
Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap
muka seperti ulangan harian dan kegiatan menilai hasil belajar dalam waktu
tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir semester.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes.
Penilaian non tes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta
penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik maupun proyek jasa.
Pelaksanaan penilaian dengan tes dilakukan seperti berikut:
a. Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian,
tengah semester, dan ujian akhir semester. Tes ini dilaksanakan sesuai
dengan kalender Pendidikan atau jadwal yang telah ditentukan.
b. Tes tertulis atau lisan dilakukan didalam kelas.
c. pengolahan hasil tes dilakukan diluar jadwal pelaksanaan tes.
d. penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
e. pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidak terpisahkan dari
proses Pendidikan, pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan
dalam kelas menyatu dengan proses tatap muka, dan atau di luar kelas.
f. pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas
merupakan kegiatan di luar tatap muka.
g. penilaian nontes berupa penilaian hasil karya.

12
h. penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas, proyek fisik atau
produk jasa, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di luar jadwal tatap
muka.
i. adakalanya dalam penilaian ini, guru harus menghadirkan peserta didik
agar untuk menghindari kesalahan pemahaman dari guru, jika informasi dari
peseta didik belum sempurna.
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga ketegori
yaitu membimbing atau melatih peseta didik dalam proses tatap muka,
intrakurikuler, dan ekstrakurikuler.
a. Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka bimbingan dan Latihan
pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan
agra peserta didik dapat mencapai kempetensi yang sudah di tetapkan.
b. Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
1. Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran
perbaikan dan pengayaan pada mata pelajaran yang diampu guru.
2. Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan
Latihan pada peserta didik yang belummenguasai kompetensi yang
ingin dicapai.
3. Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan Latihan
kepada peserta didik yang telah menguasai kompetensi yang
ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan
tujuan untuk memperluas atau memperkaya perbendaharaan
kompetensi.
4. Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada
jadwal khusus, disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus
dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu.
5. Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
 Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti
peserta didik

13
 Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
 Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah: pramuka, lomba
kompetensi siswa, olahraga, kesenian, karya ilmia remaja,
kerohanian, paskibraka, pecinta alam, palang merah remaja, unit
Kesehatan sekolah, fotografi.

5. Melakukan kegiatan tambahan


Peraturan pemerintah nomor 74 Tahun 2008 tentang guru pasal 24 ayat (7)
menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan
Pendidikan, wakil kepala satuan Pendidikan, ketua program keahlian satuan
Pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel atau unit
produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat
diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi Pembina
pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmia remaja, dan guru piket

14
15

Anda mungkin juga menyukai