Anda di halaman 1dari 4

Summary

MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


Dosen: Dr. Titik Haryati, M.Si.

Waktu Kuliah
Hari, tanggal : Jumat, 27 Mei 2022
Waktu : 12.30 s.d. 13.30

Judul Materi Kuliah


FUNGSI DAN UNSUR MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

oleh
Nama Mahasiswa : Anita Yuli Astuti
NPM : 21510086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Semester Genap 2021/2022
FUNGSI DAN UNSUR MANAJEMEN SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL

A. PENGERTIAN FUNGSI ORGANIK DAN CAKUPAN MANAJEMEN SISDIKNAS


1. Manajemen Sisdiknas memiliki fungsi organik oleh karena dengan fungsi ini maka
manajemen bisa melakukan aktivitas dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan
menurut UU sistem pendidikan nasional.
2. Fungsi organik yang populer adalah yang dikemukakan oleh George R. Terry yaitu
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Jika mengacu pada fungsi ini maka
fungsi organik manajemen sisdiknas terdiri dari perencanaan sistem pendidikan
nasional, pengorganisasian sistem pendidikan nasional, penggerakan sistem pendidikan
nasional, dan pengawasan sistem pendidikan nasional. Dengan kata lain fungsi organik
sisdiknas adalah bagaimana pendidikan nasional direncanakan, diorganisasikan,
digerakan dan dikontrol mulai dari tingkat nasional sampai ke tingkat satuan kerja.
3. Perencanaan
a. Secara nasional perencanaan pendidikan menjadi tanggung jawab Bappenas
(Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) sedangkan di daerah Provinsi menjadi
tanggung jawab Bappeda Provinsi sebagai SKPD pemerintah provinsi di
kabupaten/kota menjadi tanggung jawab Bappeda kabupaten/kota dan di sekolah
menjadi tanggung jawab sekolah.
b. Di tingkat kementerian pendidikan dan kebudayaan perencanaan pendidikan
secara nasional menjadi tanggung jawab menteri secara operasional dikelola
dilaksanakan oleh biro perencanaan sekretariat Jenderal Kemdikbud.
c. Mengacu kepada rencana pembangunan Jangka Panjang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan membuat rencana strategis (Renstra) Kemdikbud. Renstra inilah
yang menjadi acuan ketika Provinsi dan kabupaten/kota menyusun rencana
strategisnya.
d. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi bertanggung jawab membuat
perencanaan tetapi perencanaan tahunan untuk kepentingan sekolah sebagai unit
pelaksana teknis di bidang Pendidikan

e. Di sekolah perencanaan dibuat oleh kepala sekolah masing-masing.Prinsip-prinsip


penyusunan perencanaan harus mengacu pada pemerintah pusat. Pemerintah
kabupaten dan kota dapat menjadi rujukan
4. Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan ini terdiri dari: Pengorganisasian, Penggerakan
(Organizing, Actuating) Pengorganisasian merupakan usaha untuk mengatur
seluruh komponen/unsur manajemen sedemikian rupa sehingga
komponen itu dapat dipakai untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Fungsi ini mencakup pemilihan orang dan pemilahan kerja untuk diserahkan kepada
orang yang tepat karena memiliki kemampuan untuk itu. Selain proporsionalitas juga
berlaku prinsip the right man on the right place Setelah tertata dengan baik siapa
melakukan apa, bagaimana langkah dan tekniknya, maka dilaksanakan fungsi
penggerakan. Penggerakan menjadi
tanggung jawab pemimpin organisasi. Melalui kompetensinya
kepemimpinannya, pemimpin memberikan perintah, arah dan motivasi agar
semua anggota denga tugas masing-masing bekerja sesuai dengan program
kegiatan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian yang baik tercermin dari struktur organisasi yang meliputi
aspek :
a. pembagian kerja;
b. departementasi;
c. rantai perintah dan kesatuan perintah;
d. tingkat hierarkhi manajemen;
e. saluran komunikasi;
f. penggunaan komite; dan
g. rentang manajemen dan adanya kelompok informal (T.Hani Handoko,
5. Pengawasan
Pengawasan adalah proses untuk menguji apakah tujuan tercapai sesuai dengan
perencanaan sehingga tujuan itu dapat dikatakan efektif bahkan efisien. Di tingkat
pusat Kementerian Pendidikan dan kebudayaan memiliki satuan kerja yang disebut
inspektorat jenderal kementerian pendidikan dan kebudayaan. Sementara di Provinsi
dan kabupaten ada juga satuan kerja pemerintah daerah yang bertugas melakukan
pengawasan yaitu inspektorat provinsi di provinsi, inspektorat kabupaten di kabupaten.

B. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN SISDIKNAS


Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk
manajemen. Unsur-unsur manajemen sisdiknas terdiri dari:
1. Unsur pegawai
2. Unsur dana/keuangan
3. Unsur sarana/prasarana
4. Unsur tatalaksana
Unsur-unsur inilah yang memungkinkan fungsi-fungsi organik manajemen bisa terlaksana
menuju tercapainya tujuan scr efektif dan efisien. Misalnya: tahapan perencanaan hanya
bisa terlaksana kalau ada personil, ada sarana prasarana, ada tata cara kerja.
C. IMPLIKASI FUNGSI MANAJEMEN SISDIKNAS
1. Sesuai dengan cakupan wewenang dan tangguung jawab serta sasaran pelayannnya,
manajemen sisdiknas meliputi 3 (tiga ) tingkat/level yaitu :
2. manajemen makro, manajemen meso dan manajemen mikro.
3. Manajemen makro mengurus pendidikan tingkat nasional dalam arti semua fungsinya
berlaku dalam seluruh wilayah NKRI. Presiden sebagai kepala pemerintahan merupakan
pemimpin tertinggi dalam urusan pendidikan secara nasional. Presiden bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan pendidikan nasional scr efektif dan efisien. Dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya presiden dibantu oleh menteri
4. Implikasi dari posisi ini adalah bahwa presiden bertanggung jawab secara nasional atas
seluruh fungsi dan unsur mnajemen pendidikan nasional yaitu
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan (POAC) yang berlaku
dan mengikat seluruh wilayah NKRI. Dalam konteks ini pengorganisasian pendidikan
scr nasional struktur organisasi kementerian pendidikan dan kebudyaan yang terdiri
dari : menteri, sekretaris jendral, direktur jendral, inspektur jendral dan unit-unit teknis
pusatt seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat
pengembangan Kurikulum dll. Seluruh pejabat dan lembaga tersebut dilengkapi dengan
deskripsi tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasnya. (Makro)
5. Cakupan garapannya secara nasional sesuai dengan UU No.20 th 2003 tt Sistem
Pendidikan Nasional meliputi : jalur, jenjang dan jenis pendidikan .
Jalur pendidikan terdiri dari : jalur pendidikan formal, non formal, dan informal.
Jenjang pendidikan formal : pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi
Jenis pendidikan terdiri dari : pendidikan umum,peendidikan kejuruan, pendidikan
akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
6. Sesuai dengan sistem otonomi daerah yang bertlaku berdasarkan UU No.23
tahun 20014 tt Sistem Pemerintahan Daerah, maka seluruh fungsi dan unsur
manajemen yang berlaku pada daerah propinsi dan daerah kabupaten/kota wajib
merujuk pada kebijakan nasinal.
7. Posisi gubernur adalah kepala daerah sekaligus pejabat pusat di daerah. Dalam
menjalankan tugasnya gubernur didampingi oleh DPRD didukung oleh perangkat
daerah (Mezo)Perangkat daerah itu terdiri dari : sekretris daerah, sekretaris DPRD,
inspektorat, dinas dan badan.Untuk kab/kota analog dengan propinsi. Perangkat daerah
kab/kota ditambah kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai