Disusun oleh:
Resha Hadi Sucipto
NIM 530087099
Syukur Alhamdulillaah, kajian ini telah selesai disusun. Kajian ini merupakan tugas 1
tutorial MPDR 5301 Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan Dasar. Kajian ini telaah kritis
terhadap kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan pendidikan ini dikaitkan dengan pelaksanaan
dari tingkat, daerah, sampai sekolah.
Kajian ini memuat bagian; bab I pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, tujuan
dan manfaat, bab II isi, yang memuat metode kajian, hasil kajian, dan pembahasan, serta bab III
penutupan, yang berisi kesimpulan dan saran.
Kajian ini disusun dari berbagai referensi yang berkaitan dengan kepemimpinan,
kepemimpinan pendidikan, dan kaitan kepemimpinan pendidikan dengan pelaksanaannya.
Akhir kata, kajian ini tidak sempurna. Kritik, usul saran, dan masukkan yang berharga
sangat penulis harapkan. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar…………………………………………………………………........ i
Daftar isi……………………………………..……………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
BAB II ISI……………………………………………………......................... 3
BAB III PENUTUP............................................................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
ISI
3
kemajuan teknologi tetap menyisakan permasalah bagi daerah yang secara akses tidak dapat
berjalan, terutama yang belum terjangkau listrik, internet dan minimnya perangkat teknologi.
Sebagai contoh, sekarang Kemdikbudristek telah meluncurkan program-program
pendidikan merdeka belajar yang telah sampai episode ke- 26. Semua diinformasikan melalui
berbagai media sosial; website, instagram, youtube, facebook, televisi. Selain itu dilakukan
juga melalui rapat, pertemuan khusus, dan melalui visitasi lapangan melalui BBGP, BBMP dan
komunitas pendidikan agar program dapat diterima dan dijalankan di sekolah. Selain dari
program, Kemdikbudristek juga harus menyusun dan mengalokasi anggaran yang diterima dari
kementerian keuangan untuk dialokasikan ke seluruh lembaga dan item-item program kegiatan
pendidikan. Visi pendidikan nasional harus menjadi dasar dalam pengelolaan anggaran. Visi
pendidikan juga harus sama sampai ke bawah.
Kepemimpinan pendidikan tingkat pusat mengelola seluruh aset non fisik (sumber
daya manusia baik fungsional, struktural, aset fisik (tanah, bangunan, media, alat) untuk
dikelola menjadi investasi bagi pendidikan. Sehingga tujuan pendidikan sesuai pembukaan
UUD 1945, Undang-Undang, Peraturan pemerintah dan visi daerah dapat terwujud.
Jika berkaca kepada negara tetangga dan negara lain yang sudah maju, maka aspek
pendidikan harus menjadi nomor 1. Negara Singapura, Jepang, Korea, dan Australia
merupakan contoh negara yang minim sumber daya alam tetapi unggul dalam sumber daya
manusianya. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengelolaan pendidikan yang baik. Oleh
karena itu, untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain, maka kebijakan dan program
pendidikan harus terus dikuatkan agar aksebililitas pendidikan semakin merata. Peningkatan
sumber daya manusia baik guru, tenaga kependidikan harus terus ditingkatkan. Pembinaan,
pengawasan, dan keberpihakan kepemimpinan pendidikan mutlak harus dilakukan melalui
bagian-bagian Kemdikbudristek.
Selanjutnya, kepemimpinan pendidikan juga harus dilakukan oleh daerah. Provinsi
melalui dinas pendidikam provinsi dan kantor cabang dinas harus meneruskan program dan
kebijakan dari pusat. Turunan visi misi pusat harus diterjemahkan dengan tepat oleh daerah
agar pelaksanaan pendidikan di tingkat SMA, SMK, SLB sederajat sama dengan kebijakan
pusat. Tanggung jawab di tingkat daerah provinsi harus dikoordinasikan dengan stakeholder
lain yaitu dinas pendidikan kabupaten/ kota, dewan pendidikan, komunitas pendidikan serta
dunia usaha dan dunia industri. Pihak lain yang tidak boleh dilupakan adalah komite sekolah,
msyarakat peduli pendidikan, serta lembaga swasta yang peduli pendidikan harus seirama
dalam menjalankan pendidikan di sekolah.
Pada level terendah, kebijakan dan program pendidikan dari pusat, daerah
provinsi,daerah kabupaten/ kota pada akhirnya diimplementasikan di satuan pendidikan
4
(sekolah). Kepemimpinan pendidikan di satuan pendidikan harus mampu mempunyai
kemampuan manajerial dan eksekusi yang baik. Kepemimpinan pendidikan di satuan
pendidikan dipimpin oleh kepala sekolah. Selain dari kemampuan manajerial, kepala sekolah
juga harus mampu melakukan supervisi, dan membuka kewirausahaan agar visi sekolah
tercapai. Kepemimpinan pendidikan di satuan pendidikan dikoordinasikan dengan komite
sekolah, persatuan orang tua murid, masyarakat serta tentunya dengan guru dan tenaga
kependidikan. Guru menjadi leading sector atau ujung tombak dalam mengeksekusi kebijakan
pendidikan.
Kepala sekolah selalu kepemimpinan pendidikan di satuan pendidikan menjadi
pihak yang paling utama dan vital untuk membawa kemauan sekolah. Maju mundurnya sekolah
tergantung kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, penting kiramya setiap kepala
sekolah melatih dan membekali diri dengan berbagai kemampuan manajerial, supervisi,
kewirausahaan, dan leader yang baik, agar pelaksanaan misi dapat berjalan baik. Sehingga
dengan pelaksanaan misi yang baik dapat mencapai visi yang telah dibuat. Kepala sekolah
harus mempunyai persiapan dan kesiapan yang baik (Ariningsih, 2021). Tugas kepemimpinan
kepala sekolah tidak ringan, maka perlu bekerja sama dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang peduli dengan pendidikan.
5
BAB III
PENUTUP
6
REFERENSI
Ariningsih, Putu Ayu. 2021. Kepemimpinan Pendidikan. Seminar Nasional: Magister Manajemen
Pendidikan Uniska MAB. 1 (1). https://ojs.uniska-
bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/download/4715/2870
Kurniatun, Taufani C., dan Asep Suryana. 2023. Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan
Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka;