Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5204 Difusi Inovasi Pendidikan)

Izin menanggapi:
Saya merupakan guru kelas di sekolah dasar. Saat ini saya mengajar di kelas 5. Kegiatan
belajar mengajar di kelas membutuhkan media dan sumber belajar. Untuk mendapatkan sumber
belajar, saya menggunakan berbagai sumber yang tersedia. Sumber belajar yang digunakan dapat
berupa buku, video, gambar, portal, website, maupun sumber belajar berbasis OER (Open
Educational Resource). Sumber belajar OER yang digunakan dapat dicontohkan dari UT,
Pusdatin, dan lainnya.
Sumber belajar berbasis OER dapat diunduh, digunakan, diedit maupun disebarkan
dengan aturan yang melekat sesuai kodenya. Sebagai contoh, ada video, gambar, buku, maupun
sumber lain yang tidak boleh diubah.
Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan OER yaitu mengefisienkan waktu karena
saya tidak pusing membuat, dapat menyesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari, sumber
belajar bervariasi.
Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5203 Desain dan Model Pembelajaran Interaktif)
Izin menanggapi:
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga kelompok yaitu; pendahuluan, inti,
dan penutup. Untuk alokasi waktu pada ketiga kegiatan tersebut dapat disesuaikan dengan
aktivitas guru dan siswa. Sebagai contoh untuk pembelajaran 2 x 35 menit saya dapat
mengalokasikan sebagai berikut:
1. Pendahuluan atau pendahuluan dialokasikan 10 menit yang meliputi:
a. Berdo’a
b. Ice breaking
c. Apersepsi
d. Motivasi
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Menyampaikan kegiatan pembelajaran
Menurut saya sudah memadai karena sudah memenuhi unsur-unsur yang
mengkondisikan siswa sebelum belajar.
2. Kegiatan inti dialokasikan 45 menit yang meliputi; kegiatan-kegiatan sesuai dengan model
pembelajaran yang diambil, misalnya saintifik. Sintaks dari model saintifik dimulai dari
kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
3. Kegiatan penutup dialokasikan 15 menit yang meliputi; untuk kegiatan penutup dapat
dilakukan kegiatan; kesimpulan, refleksi, mengerjakan tes formatif setelah pembelajaran,
memberikan proyeksi berupa tindak lanjut pembelajaran serta berdo’a setelah belajar.
Menurut saya strategi pembelajaran perlu menggunakan games secara kerja
kelompok. Melalui games secara berkelompok akan mengaktifkan siswa dan membuat
suasana lebih meriah. Anak-anak tentu akan menyenangi permainan sebagai bagian dari
jiwanya. Selain itu pemberian penguatan (reinforcement) dan penghargaan (reward) perlu
dimunculkan sebagai bentuk apresiasi terhadap siswa.
Hal terpenting dalam sebuah pembelajaran adalah guru harus menyelami kebutuhan
dan keinginan siswa. Setiap siswa tentu berbeda baik gaya belajar, minat maupun
bakatnya. Perlakuan dan pelayanan dilakukan guru melalui pembelajaran diffrensiasi yang
meliputi; konten/ isi, proses, dan produk.
Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5202 Statistik Pendidikan)

Izin menanggapi:
Untuk menjawab soal tersebut, maka harus diuraikan bahwa tiga buah variabel eksogenus
berupa mata pelajaran yaitu X 1 , X 2 , X 3 serta dua buah variabel endogenus mata pelajaran
yaitu X 4 dan X 5. Hubungan antar mata pelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa hubungan ( X 1 dengan X 4, X 1


dengan X 5 ), ( X 2 dengan X 4, X 2 dengan X 5 ¿ serta (( X 3 dengan X 4, X 3 dengan X 5 adalah
hubungan kausal, sedangkan hubungan X 1 dengan X 2 , X 2 dengan X 3 dan X 1 dengan X 3
masing-masing merupakan hubungan korelasional. Guru tersebut juga menggunakan analisis
regresi untuk mengetahui perubahan-perubahan pada setiap variabel mempengaruhi variabel
lainnya melalui:
X 4 = α 1 + β1 X 1 + β2 X 2 +β3 X 3 + ε 1 (1)
X5 = α 2 + β4 X 4 + ε 2 (2)

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan guru tersebut menurut saya akan
menghasilkan dua kesimpulan yang berbeda. Kesimpulan yang berbeda tersebut terjadi karena
penggunaan analisis dua jalur.

Referensi:
Dasna, I Wayan. 2015. Modul 5: Model Pembelajaran berbasis Interaksi Sosial. dalam Dasna,
I Wayan, dkk. Desain dan Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif. Jakarta: Universitas
Terbuka.

2021. ”Kelebihan, Kekurangan, dan Langkah-Langkah Metode Eksperimen”.


Blog.kejarcita.id, 17 Mei 2021, dilihat 27 April 2023. https://blog.kejarcita.id/kelebihan-
kekurangan-dan-langkah-langkah-metode-eksperimen/

Jawaban Bahan Diskusi: (MPDR 5201 Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan Dasar)

Izin menanggapi:
Analisis SWOT merupakan singkatan dari Strenght, Weakness, Opportunities, Threats.
Analisis SWOT pertama kali dikenalkan oleh Albert S. Humprey pada tahun 1960-an. SWOT
dapat diartikan sebagai sebuah metode perencanaan melalui kajian 4 komponen, yaitu:
a. Strenght, yang berarti kekuatan;
b. Weakness, yang berarti kelemahan;
c. Opportunites, yang berarti peluang;
d. Threats, yang berarti ancaman.
Menurut Rangkuti (dalam Aji, 2018), analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, dimana setiap perusahaan harus
bisa dimaksimalkan setiap kekuatan (strength), peluang (opportunities), dan bisa meminimalisasi
kelemahan (weakness), serta ancaman atau hambatan (threats).
Untuk contoh SWOT dalam kegiatan “Pengembangan Sekolah Berwawasan
Lingkungan.” Kegiatan ini sudah masuk dalam visi dan misi sekolah, sehingga perlu
direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring, serta ditindaklanjuti sesuai rekomendasi hasil
monitoring. Kegiatan pengembangan sekolah berawawasan lingkungan bertujuan agar sekolah
bersih, indah, asri, rindang, sehat, seta mendukung proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat
diuraikan melalui analisis SWOT sebagai berikut:
1. Strenght (kekuatan):
a. Kegiatan sudah masuk visi, misi sekolah;
b. Semua personil atau warga sekolah mempunyai tujuan yang sama agar sekolah nyaman;
c. Orang tua dan siswa mendukung program;
d. Bank sampah sekolah telah berdiri;
2. Weakness (kelemahan):
a. Pemahaman dan pengetahuan pengelolaan sekolah berbasis lingkungan masih terbatas;
b. Belum semua warga sekolah action;
c. Kegiatan belum semua tercover melalui RKAS;
d. Kesadaran siswa dalam pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan;
e. Bantuan dari Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) belum ada.
3. Opportunities (peluang):
a. Kerja sama instansi dapat dilakukan dengan Puskesmas, Lingkungan Hidup, Dinas
Pendidikan maupun Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI);
b. Sekolah sudah terhubung dengan internet sehingga pencarian informasi mudah dilakukan;
c. Komite sekolah dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga warga sekolah dapat
digerakkan;
d. Banyak instansi terkait mendukung, seperti: Dinas Pendidikan, Puskesmas, Dinas
Kesehatan, dan Universitas Siliwangi.
4. Threats (ancaman):
a. Guru banyak yang pensiun;
b. Kalender akademik yang padat;
c. Banyak aturan dan kebijakan yang gonta-ganti

Demikanlah hasil analisis “Kegiatan Pengembangan Sekolah Berwawasan Lingkungan”


di SDN Mugarsari Kota Tasikmalaya Jawa Barat. Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan
bahwa posisi sekolah berada dikuadran 2.

Aji, Nunung Bayu. 2018. ”Analisis SWOT Daya Saing Sekolah: Studi Kasus di Sebuah SMA
Swasta di Kota Tangerang.”Operations Excellence.” 10 (1) 2018.65-73. Diakses, 28 Mei 2023.
https://media.neliti.com/media/publications/268829-analisis-swot-daya-saing-sekolah-studi-k-
09adfb31.pdf

Anda mungkin juga menyukai