Anda di halaman 1dari 5

Summary

MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


Dosen: Dr. Titik Haryati, M.Si.

Waktu Kuliah
Hari, tanggal : Jumat, 22 Juli 2022
Waktu : 12.30 s.d. 14.30

Judul Materi Kuliah


PENGUATAN HUBUNGAN KELUARGA,SEKOLAH DAN MASYARAKAT

oleh
Nama Mahasiswa : Anita Yuli Astuti
NPM : 21510086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Semester Genap 2021/2022
PENGUATAN HUBUNGAN KELUARGA,SEKOLAH DAN MASYARAKAT

A. Pengertian dan Pentingnya Hubungan


Hubungan (communication) adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang
kepada orang lain secara implisit menempatkan pengirim pesan sebagai penentu utam
keberhasilan, sedangkan penerima pesan dianggap obyek yang pasif. (Jalaludin
Psikologi) komunikasi = peristwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika ada interaksi antar
manusia yang satu dengan yang lain.
B. Fungsi Komunikasi
Administrasi dan manajemen tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Demikian juga
pendidikan hanya bisa berjalan melalui komunikasi, Jordan dalam manajemen
pendidikan, 2016). Fungsi umum komunikasi ialah :informatif, edukatif, persuasif,
rekreatif. Disamping berfungsi meneruskan informasi yang dibutuhkan dalam
bermasyarakat,komunikasi berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang
dalam menuju kedewasaan bermandiri. Kemandirian bisa dikembangkan melalui banyak
mendengarkan, banyak membaca dan bamyak berkomunikasi. Fungsi persuasif
menunjukkan bahwa komunikasi sanggup membujuk orang untuk berperilaku sesuai
dengan kehendak komunikator. Komunikasi dalam pendidikan diperankan oleh guru dan
siswa, serta tenaga kependidikan lain. Dari 4 kompetensi guru menurut UU Guru dan
Dosen, komunikasi menjadi kunci dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,
kreatif, eksploratif, dan menyenangkan. Melalui komunikasi, seorang guru mampu
berperan sebagai orang tua, pengajar, pendidik, dan teman
Bentuk-bentuk komunikasi komunikasi dalam lingkungan sekolah terdiri dari 2 macam :
1) komunikasi intern
Dasar dan Tujuan / Manfaat Sekolah sebagai organisasi yang unik melibatkan
sejumlah personil yang sengaja atau tidak sengaja melakukan komunikasi.
Pencapaian tujuan pembelajaran yang berkualitas hanya mungkin dicapai jika para
pihak yang berkomunikasi menyadari posisi dan peran masing-masing.
Komunikasi di sekolah juga menjadi sarana untuk mengembangkan suasana
yang harmonis, bahkan komunikasi bisa menyelesaikan konflik sebagai akibat dari
perbedaan pendapat. Demikian penting komunikasi intern, maka kepala sekolah wajib
membina komunikasi intern dengan sebaik-baiknya. Komunikasi intern sangat besar
manfaatnya terutama oleh seorang pemula/ pendatang baru, baik peserta didik
tenaga pendidik, maupun tenaga kependidikan.
Seorang pendatang baru yang minim pemahaman dan penguasaan terhadap
lingkungan pasti memerlukan tuntunan sambutan dari mereka yang sudah lama
berada di sekolah. Dalm konteks saling membantu bekerja sama untuk mencapai
tujuan secara efektif, itulah komunikasi diperlukan antara yang lama dan yang baru.
Kepala sekolah sebagai penanggungjawab pertama dalam mengembangkan iklim
sekolah perlu memperhatikan prnsip-prinsip berikut dalam berkomunikasi antara lain
(1) bersifat terbuka,(2) demokratis, (3) kekeluargaan, (4) tidak memaksakan
kehendak,(5) mendorong guru untuk berfikir dan bertindak kritis, aktif, kreatif dan
demokratis(6) mengembangkan kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan
mendidik guru untuk mendengarkan pendapat orang lain (7) berlaku sebagai
pengarah, perantara, pengatur pembicaraan, dan pengambil kesimpulan (Mulyasa,
2004)
Komunikasi ekstern. Komunikasi ekstern mencakup hubungan sekolah dengan
orang tua. Posisi orang tua adalah pendidik pertama dan utama, karena berbagai
keterbatasan orang tua tidak mampu melaksanakan perannya dengan baik. Dalam
konteks ini muncul profesi guru dan penyelenggaraan sekolah/lembaga
pendidikan.Dengan demikian maka hubungan sekolah dengan orang tua merupakan
faktor yang strategis dalam menyiapkan generasi muda untuk dapat melakakan
fungsinya dimasa depan dengan baik.Hubungan sekolah dengan masyarakat baik
secara individu maupun kelembagaan.Hubungan kerjasama dilandasi hal-hal sebagai
berikut antara lain : Adanya kesamaan tanggung jawab, Adanya kesamaan tujuan
adanya suasana saling membutuhkan.
Baik guru maupun orang tua sama-sama memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.

C. Kontribusi Rumah / Keluarga ,Masyarakat , Sekolah


Sesungguhnya masyarakat Memiliki potensi besar dalam rangka proses
pendidikan, kalau saja masyarakat dapat memahami bahwa peserta didik adalah anak
bangsa penerus sejarah generasi sebelumnya dan pencipta masyarakat yang lebih
bermartabat sesungguhnya banyak yang bisa diberikan oleh masyarakat keluarga
terhadap sekolah.
Beberapa diantaraanya adalah :
1) Saling membantu dengan cara melakukan komunikasi insidental maupun
berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan kebiasaan kebiasaan baik yang telah
ditanamkan, dibiasakan sehingga mempribadi pada diri peserta didik kontek ini
komunikasi menjadi kunci keberhasilan
2) Memberikan bantuan finansial sarana dan prasarana melalui penyusunan rencana
anggaran pendapatn dan belanja sekolah yang disusun secara demokratis partisipatif
dan terbuka
3) Menyediakan sumber daya manusia dengan keahlian khusus untuk membantu proses
pembelajaran berdasarkan minat dan bakat individual peserta didik
4) Melakukan monitoring, penilaian dan masukan demi peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
5) Peran ini perlu dikemas dengan format dan komunikasi yang tidak melahirkan
disharmoni di lingkungan sekolah
6) Masyarakat bisa menjadi sumber belajar para guru dalam rangka meningkatan
keprofesionalan guru.
Koordinasi adalah proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan oleh pegawai
dan berbagai kesatuan kerja yang ada sehingga berjalan selaras dan serasi untuk
mencapai tujuab secara efektif dan efisien. Dengan koordinasi makaakan terhindar
adanya kekacauan perceokcokan, penyimpangan dan kekosongan kerja. Ada sejumlah
karakteristik koordinasi. Menurut Handayaningrat 1992 antara lain :
1. Tanggungjawab koordinasi terletak pada pimpinan
2. Koordinasi adalah kerjasama
3. Koordinasi adalah proses yang berkesinambungan.
4. Inti koordinasi adalah kesatuan tindakan
5. Tujuan koordinasi adalah tujuan Bersama

D. Koordinasi
Prinsip koordinasi adalah :

1) Harus dimulai dari tahap awal


2) Harus diciptakan iklim kondusif bagi iklim bersama
3) Proses yang terus menerus
4) Dilakukan melalui pertemuan baik formal maupun informal
5) Perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan dikemukakan secara
terbuka

E. Peran Kepemimpinan
Kompetensi kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam menjalin
hubungan antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Posisi kepala sekolah sekalipun
secara formal kepala sekolah adalah seorang pejabat, seorang birokrat demi tercapainya
efektifitas hubungan keluarga sekolah dan masyarakat, atribut pejabat perlu lebih
banyak disembunyikan. Yang lebih dikedepankan adalah posisi kepala sekolah sebagai
pemimpin lembaga yang membutuhkan berbagai support. Beberapa hal perlu
dipertimbangkan oleh kepala sekolah untuk memperoleh manfaat yang tinggi dari
masyarakat dan keluarga
Peran kepemimpinan
1) Kepala sekolah mesti mengembangkan iklim sekolah yang terbuka.
2) Pengambilan keputusan lebih mendengarkan masukan dari stake holder
3) Mengembangkan model kepemimpinan integratife
Hambatan
1) Kesadaran masyarakat terhadap tanggun jawab bersama atas pendidikan masih
perlu ditingkatkan.
2) Tingkat pendidikan dengan dispalitas tinggi menjadi kendala yang cukup menyulitkan
3) Dispalitas sosial juga menjadi faktor penghambat yang cukup kuat.
4) Sikap kepala sekolah yang kurang domokratis, tidak transparan, bahkan otoriter.
5) Lemahnya komunikasi antara kepala sekolah dengan masyarakat, karena kepala
sekolah disibukkan dengan berbagai instrumen administrasi pengelolaan sekolah
6) Kurangnya komunikasi kepala sekolah dengan perangkat peerintah setempat dan
tokoh-tokoh informal.

Anda mungkin juga menyukai