◦ Nama : An. MT
◦ Umur : 6 tahun
◦ Anak ke :2
◦ Agama : Islam
◦ Alamat : Cibeureum
Ibu
◦ Nama : Ny. W
◦ Umur : 36 tahun
◦ Pendidikan : SMA
◦ Pekerjaan : IRT
◦ Alamat : Cibeureum
Ayah
◦ Nama : Tn. A
◦ Umur : 36 tahun
◦ Pendidikan : SMA
◦ Pekerjaan : Petani
◦ Alamat : Cibeureum
ANAMNESIS
Ibu Pasien dan Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Muhammadiyah dengan keluhan
demam sejak 2 hari SMRS. Ibu Pasien mengatakan bahwa demamnya itu naik turun dan
sampai pasien bisa bermain pada siang hari. Demam biasanya turun pada pagi hari dan naik
lagi pada malam hari. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak tahu berapa suhu tertinggi tetapi
terakhir tinggi saat di IGD dan suhunya 39,0 ˚C. Ibu Pasien mengatakan bahwa demamnya
turun setalah meminum obat, teraba tidak demam lagi. akan tetapi demamnya naik lagi.
Keluhan panas disertai mimisan 1 hari SMRS pada pagi hari sebanyak 1x, jumlahnya
sedikit dan mengering setelah hidung disumbat oleh tisu. Mimisan terjadi pada saat pasien
sedang dalam demam tinggi, mimisan ini baru pertama kali terjadi pada pasien. Pasien juga
mengeluhkan adanya pegal-pegal badan yang dirasakan muncul pagi hari ini. Ibu pasien
mengatakan bahwa mata pasien menjadi merah sejak 1 hari SMRS, namun tidak disertai
dengan gatal, penurunan penglihatan dan tidak berair pasien menyangkal adanya nyeri
dibagian mata dan nyeri ulu hati. Ibu pasien juga mengatakan pasien mengeluhkan adanya
batuk pilek yang terjadi 3 hari smrs, tapi saat ini pilek sudah tidak ada. Saat ini pasien juga
mengeluhkan nyeri menelan sehingga membuat nafsu makan pasien menjadi menurun dan
pasien terlihat lemas. Ibu pasien juga mengatakan hari ini mulai timbul bitnik merah di perut
dan muka.
Ibu pasien menyangkal bahwa pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, kejang ataupun
penurunan kesadaran. Keluhan juga tidak disertai dengan nyeri telinga dan keluar cairan dari
telinga ataupun penurunan pendengaran. Keluhan pilek, hidung tersumbat, suara serak dan
sesak napas disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada perut bagian
bawah, nyeri saat BAK, BAK jadi sedikit, ataupun perubahan warna di air pipisnya. Ibu
pasien juga menyangkal adanya bruntus-bruntus di kulit yang berisi cairan pada pasien,
keluhan demam tidak disertai ruam-ruam kemerahan. Karena sakitnya ini pasien juga tidak
tampak menjadi lebih gelisah, kedua tangan dan kaki menjadi dingin, nyeri ulu hati hebat,
muntah-muntah hebat dan BAK jadi lebih jarang. Keluhan ini tidak disertai penurunan
kesadaran, pasien menjadi sering mengantuk dan lebih banyak tidur. Ibu pasien menyangkal
di pasien ada BAB berdarah.
Dilingkungan keluarga atau disekitar rumah tidak ada yang mengeluhkan demam
berdarah, namun teman-teman disekitar rumahnya ada yang mengalami demam dan keluhan
sama dengan pasien. Ibu Pasien mengatakan sebelumnya, pasien sudah dibawa berobat ke
bidan pada 2 hari SMRS karena keluhan demamnya dan pasien diberikan obat obat penurun
demam. Setelah oabat diberikan ibu pasien mengatakan demam turun tetapi tidak lama
kemudian demam kembali tinggi. Karena keluhan ini tidak kunjung membaik dan kondisi
demam Pasien semakin tinggi maka Ibu Pasien membawa ke IGD RS Muhammadiyah
Bandung dan dilanjutkan rawat inap dengan mendapatkan perawatan berupa pemberian obat
penurun demam dan sudah diinfus. Saat ini Pasien dalam perawatan hari ke 1 di RSMB.
Keluhan dirasakan masih ada dan demam terjadi terus hilang timbul. Saat ini ibu pasen
mengatakan bahwa dirumah tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien,
tetapi di lingkungan rumah ada anak-anak yang mengalami demam yang sama tapi ibu tidak
tahu pasti apakah demam berdarah atau bukan. Ibu pasien mengatakan bahwa dilingkungan
rumah jarang dilakukan fogging. Menurut keterangan ibu pasien, tidak ada gengangan-
genganan air disekitar rumah ataupun tempat penampungan air.
Pasien pernah mengalami bronchitis pada usia 18 bulan tetapi sudah dilakukan
pengobatan dan dinyatakan sembuh.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien saat ini.
Ibu pasien memiliki riwayat bronchitis pada saat anak usia 18 bulan.
Selama masa kehamilan, Ibu Pasien rutin melakukan pemeriksaan setiap 1 bulan ke
dokter spesialis kandungan. Selama masa kehamilan pasien, ibu tidak pernah sakit. Ibu rutin
meminum obat dari dokter kandungan berupa vitamin.
Pasien lahir dari seorang ibu P2A0 yang merasa hamil 38 minggu, lahir secara
spontan dengan letak kepala. Persalinan ditolong oleh bidan. Bayi lahir dengan berat 3200gr,
panjang badan dan lingkar kepala Ibu Pasien tidak ingat. Menurut keterangan bayi lahir
langsung menangis, tidak kuning dan tidak biru saat dilahirkan dan tidak ada penyulit saat
persalinan.
RIWAYAT NUTRISI
Saat ini pasien sedang bersekolah di Taman kanak-kanak. Tidak ada penyulit dalam
belajar dan mengikuti pelajaran disekolahnya. Pasien juga merupakan anak yang aktif baik
disekolah ataupun dirumah.
RIWAYAT IMUNISASI
Campak - -
Pasien lahir di keluarga dengan ekonomi menengah ke atas. Hingga saat ini
penghaslan cukup untuk emenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan keperluan sekolah.
PEMERIKSAAN FISIK
◦ Otot : ortotrofi
◦ Faring : hiperemis
Toraks
◦ Auskultasi :
◦ Perkusi : Sonor
Abdomen
◦ Inspeksi : Datar
◦ Palpasi : Lembut, Hepar dan spleen tidak terdapat pembesaran. Nyeri tekan
epigastrium (-), suprapubik (-), defense muscular (-)
◦ Perkusi : Timpanik
◦ Ekstremitas :
◦ Akral : hangat
◦ Tonus : Normotonus
◦ Clonus : (-)
◦ Trofi : (-)
◦ Status Neurologi :
◦ Reflek Fisiologis
Biceps : (+/+)
Triceps : (+/+)
Brachioradialis: (+/+)
Achiles : (+/+)
◦ Reflek Patologis
Babinski : (-/-)
Chadock : (-/-)
Opphenheim : (-/-)
RESUME
Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan status gizi baik, datang dengan keluhan
demam tinggi sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun dengan pola kontinyu.
Keluhan disertai epistaksis 1 hari SMRS, myalgia sejak hari ini. Keluhan didahului dengan
batu pilek 3 hari SMRS. Selain itu juga demam disertai dengan mata merah yang terjadi 1
hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan nyeri menelan sehingga membuat nafsu makan pasien
manjadi turun dan terlihat lemas.
Pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum Pasien tampak sakit sedang dan
kesadaran komposmentis. Tanda vital diapatkan tekanan darah pre syok, febris dan tanda
vital lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan injeksi konjungtiva pada
kedua mata, ptekiae pada bagian muka dan perut,
DIAGNOSIS BANDING
USULAN PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS KERJA
TATALAKSANA
Terapi Umum
Protein 19 g/hari
Terapi khusus:
2. Parasetamol 10-15mg/kgBB
20x10 = 200 mg
• Tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis (khususnya terjadi
perubahan dari demam menuju penurunan suhu tubuh atau masa defervescence)
• Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
• Hasil pemeriksaan lab darah > hematocrit meningkat signifikan (dengan atau tanpa
disertai jumlah trombosit turun)
PROGNOSIS
PRESEPTOR:
Oleh :
RS Muhammadiyah Bandung
2016