Anda di halaman 1dari 11

IDENTITAS PASIEN

◦ Nama : An. MT

◦ Jenis Kelamin : Laki- laki

◦ Tanggal lahir : 26 Agustus 2010

◦ Umur : 6 tahun

◦ Anak ke :2

◦ Agama : Islam

◦ Alamat : Cibeureum

◦ Tanggal Masuk RS : Minggu, 21 Agustus 2016

◦ Tanggal Pemeriksaan : Senin, 22 Agustus 2015

Ibu

◦ Nama : Ny. W

◦ Umur : 36 tahun

◦ Pendidikan : SMA

◦ Pekerjaan : IRT

◦ Alamat : Cibeureum

Ayah

◦ Nama : Tn. A

◦ Umur : 36 tahun

◦ Pendidikan : SMA

◦ Pekerjaan : Petani

◦ Alamat : Cibeureum
ANAMNESIS

Keluhan utama : Demam

Riwayat penyakit sekarang:

Ibu Pasien dan Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Muhammadiyah dengan keluhan
demam sejak 2 hari SMRS. Ibu Pasien mengatakan bahwa demamnya itu naik turun dan
sampai pasien bisa bermain pada siang hari. Demam biasanya turun pada pagi hari dan naik
lagi pada malam hari. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak tahu berapa suhu tertinggi tetapi
terakhir tinggi saat di IGD dan suhunya 39,0 ˚C. Ibu Pasien mengatakan bahwa demamnya
turun setalah meminum obat, teraba tidak demam lagi. akan tetapi demamnya naik lagi.

Keluhan panas disertai mimisan 1 hari SMRS pada pagi hari sebanyak 1x, jumlahnya
sedikit dan mengering setelah hidung disumbat oleh tisu. Mimisan terjadi pada saat pasien
sedang dalam demam tinggi, mimisan ini baru pertama kali terjadi pada pasien. Pasien juga
mengeluhkan adanya pegal-pegal badan yang dirasakan muncul pagi hari ini. Ibu pasien
mengatakan bahwa mata pasien menjadi merah sejak 1 hari SMRS, namun tidak disertai
dengan gatal, penurunan penglihatan dan tidak berair pasien menyangkal adanya nyeri
dibagian mata dan nyeri ulu hati. Ibu pasien juga mengatakan pasien mengeluhkan adanya
batuk pilek yang terjadi 3 hari smrs, tapi saat ini pilek sudah tidak ada. Saat ini pasien juga
mengeluhkan nyeri menelan sehingga membuat nafsu makan pasien menjadi menurun dan
pasien terlihat lemas. Ibu pasien juga mengatakan hari ini mulai timbul bitnik merah di perut
dan muka.

Ibu pasien menyangkal bahwa pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, kejang ataupun
penurunan kesadaran. Keluhan juga tidak disertai dengan nyeri telinga dan keluar cairan dari
telinga ataupun penurunan pendengaran. Keluhan pilek, hidung tersumbat, suara serak dan
sesak napas disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada perut bagian
bawah, nyeri saat BAK, BAK jadi sedikit, ataupun perubahan warna di air pipisnya. Ibu
pasien juga menyangkal adanya bruntus-bruntus di kulit yang berisi cairan pada pasien,
keluhan demam tidak disertai ruam-ruam kemerahan. Karena sakitnya ini pasien juga tidak
tampak menjadi lebih gelisah, kedua tangan dan kaki menjadi dingin, nyeri ulu hati hebat,
muntah-muntah hebat dan BAK jadi lebih jarang. Keluhan ini tidak disertai penurunan
kesadaran, pasien menjadi sering mengantuk dan lebih banyak tidur. Ibu pasien menyangkal
di pasien ada BAB berdarah.
Dilingkungan keluarga atau disekitar rumah tidak ada yang mengeluhkan demam
berdarah, namun teman-teman disekitar rumahnya ada yang mengalami demam dan keluhan
sama dengan pasien. Ibu Pasien mengatakan sebelumnya, pasien sudah dibawa berobat ke
bidan pada 2 hari SMRS karena keluhan demamnya dan pasien diberikan obat obat penurun
demam. Setelah oabat diberikan ibu pasien mengatakan demam turun tetapi tidak lama
kemudian demam kembali tinggi. Karena keluhan ini tidak kunjung membaik dan kondisi
demam Pasien semakin tinggi maka Ibu Pasien membawa ke IGD RS Muhammadiyah
Bandung dan dilanjutkan rawat inap dengan mendapatkan perawatan berupa pemberian obat
penurun demam dan sudah diinfus. Saat ini Pasien dalam perawatan hari ke 1 di RSMB.
Keluhan dirasakan masih ada dan demam terjadi terus hilang timbul. Saat ini ibu pasen
mengatakan bahwa dirumah tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien,
tetapi di lingkungan rumah ada anak-anak yang mengalami demam yang sama tapi ibu tidak
tahu pasti apakah demam berdarah atau bukan. Ibu pasien mengatakan bahwa dilingkungan
rumah jarang dilakukan fogging. Menurut keterangan ibu pasien, tidak ada gengangan-
genganan air disekitar rumah ataupun tempat penampungan air.

Jumat, Jumat Minggu


19/8/2016 Sabtu 21/8/2016
19/8/2016
20/8/2016
Demam berobat ke Dibawa ke IGD
Demam
(malam) bidan 21.00

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Pasien pernah mengalami bronchitis pada usia 18 bulan tetapi sudah dilakukan
pengobatan dan dinyatakan sembuh.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien saat ini.
Ibu pasien memiliki riwayat bronchitis pada saat anak usia 18 bulan.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Selama masa kehamilan, Ibu Pasien rutin melakukan pemeriksaan setiap 1 bulan ke
dokter spesialis kandungan. Selama masa kehamilan pasien, ibu tidak pernah sakit. Ibu rutin
meminum obat dari dokter kandungan berupa vitamin.
Pasien lahir dari seorang ibu P2A0 yang merasa hamil 38 minggu, lahir secara
spontan dengan letak kepala. Persalinan ditolong oleh bidan. Bayi lahir dengan berat 3200gr,
panjang badan dan lingkar kepala Ibu Pasien tidak ingat. Menurut keterangan bayi lahir
langsung menangis, tidak kuning dan tidak biru saat dilahirkan dan tidak ada penyulit saat
persalinan.

RIWAYAT NUTRISI

◦ 0 sampai 6 bulan : ASI ekslusif

◦ 6 bulan – 12 bulan : ASI + bubur susu

◦ 1 bulan – 18 bulan : ASI + Bubur nasi

◦ 18 bulan – 2 tahun : ASI + Menu keluarga

◦ 2 tahun – saat ini : Menu Keluarga

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

Orang tua pasien sudah lupa kapan anaknya mencapai tahapan-tahapan


perkembangannya, tetapi menurut ibunya perkembangan psien sesuai usia dan sama dengan
teman sebayanya.

Saat ini pasien sedang bersekolah di Taman kanak-kanak. Tidak ada penyulit dalam
belajar dan mengikuti pelajaran disekolahnya. Pasien juga merupakan anak yang aktif baik
disekolah ataupun dirumah.

RIWAYAT IMUNISASI

IMUNISASI WAKTU TEMPAT

BCG 1 Bulan Posyandu

Hepatitis B < 7 hari/2/3/- Posyandu

Polio 1/2/3/4 bulan Posyandu


DPT 2/3/- bulan Posyandu

Campak - -

SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

Pasien lahir di keluarga dengan ekonomi menengah ke atas. Hingga saat ini
penghaslan cukup untuk emenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan keperluan sekolah.

PEMERIKSAAN FISIK

◦ Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

◦ Kesadaran : Komposmentis PCS 15

◦ Tekanan Darah : / mmHg

◦ Nadi : x/ menit, isi cukup dan regular

◦ Suhu Badan : 38,7 ˚C

◦ Pernafasan : x/ menit, regular

◦ Kulit : Kuning langsat, ruam (-), ptekiae (+) vesikel (-)

◦ Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembesaran KGB

◦ Otot : ortotrofi

◦ Tulang : tidak ada deformitas


STATUS GIZI

BB/UMUR : diantara 1 dan 0 SD (normoweight)

BMI/UMUR: diantara 2 dan 1 SD


PEMERIKSAAN KHUSUS

◦ Kepala : Normocephal, bentuk simetris

◦ Mata : Conjungtiva anemia (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil bulat


isokor, Reflek cahaya (+/+), Injeksi conjungtiva (+/+)

◦ Hidung : Simetris, Deviasi Septum(-), Epistaksis (-), Sekret (-/-)

◦ Telinga : Sekret (-), membrane timpani intak

◦ Mulut : Mukosa lembab, perioral sianosis (-), palatum mole bercak


hiperemis

◦ Faring : hiperemis

◦ Tonsil : T1/T1, hiperemis, detritus (-)

Toraks

◦ Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan simetris

◦ Palpasi : simetris, hantaran sama

◦ Auskultasi :

Bunyi paru VBS Kanan Kiri sama, Slem(-/-),Crackless(-/-),wheezing (-/-)

Bunyi jantung S1/S2 murni regular, murmur (-), Gallop(-)

◦ Perkusi : Sonor

Abdomen

◦ Inspeksi : Datar

◦ Auskultasi : Bising usus (+)

◦ Palpasi : Lembut, Hepar dan spleen tidak terdapat pembesaran. Nyeri tekan
epigastrium (-), suprapubik (-), defense muscular (-)

◦ Perkusi : Timpanik
◦ Ekstremitas :

◦ Akral : hangat

◦ Tonus : Normotonus

◦ Clonus : (-)

◦ Trofi : (-)

◦ CRT : < 2 detik

◦ Status Neurologi :

◦ Reflek Fisiologis

Biceps : (+/+)

Triceps : (+/+)

Brachioradialis: (+/+)

Achiles : (+/+)

◦ Reflek Patologis

Babinski : (-/-)

Chadock : (-/-)

Opphenheim : (-/-)

RESUME

Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan status gizi baik, datang dengan keluhan
demam tinggi sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun dengan pola kontinyu.
Keluhan disertai epistaksis 1 hari SMRS, myalgia sejak hari ini. Keluhan didahului dengan
batu pilek 3 hari SMRS. Selain itu juga demam disertai dengan mata merah yang terjadi 1
hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan nyeri menelan sehingga membuat nafsu makan pasien
manjadi turun dan terlihat lemas.

Pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum Pasien tampak sakit sedang dan
kesadaran komposmentis. Tanda vital diapatkan tekanan darah pre syok, febris dan tanda
vital lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan injeksi konjungtiva pada
kedua mata, ptekiae pada bagian muka dan perut,

DIAGNOSIS BANDING

◦ Dengue Haemoragic Fever tanpa syok + Faringitis

◦ Dengue Fever + Faringitis

◦ Demam chikungunya + Faringitis

USULAN PEMERIKSAAN

◦ Hematologi rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)

DIAGNOSIS KERJA

Dengue Haemoragic Fever tanpa syok + Faringitis

TATALAKSANA

Terapi Umum

1. Rawat inap dan tirah baring

2. Edukasi penyakit pasien kepada OT

3. Nutrisi EER: 1303.7 kkal/hari

Energi 1241 kkal

Protein 19 g/hari

Terapi khusus:

1. Terapi cairan : kecepatan pemberian 5mL/kgBB/jam

RL 5cc / kg/ jam =105ml/Jam - 35 gtt/menit (makro drip)

2. Parasetamol 10-15mg/kgBB

20x10 = 200 mg

1 ½ Corg tiap 4-6 jam (bila demam)


3. Monitoring ketat tanda vital, tanda-tanda perdarahan,
4. Pemeriksaan serial darah rutin setiap 6 -12 jam

5. Edukasi pasien dan keluarga bila terdapat tanda-tanda bahaya, seperti :

• Tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis (khususnya terjadi
perubahan dari demam menuju penurunan suhu tubuh atau masa defervescence)

• Muntah persisten > asupan cairan tidak adekuat

• Nyeri perut hebat

• Letargis atau gelisah, atau penurunan kesadaran mendadak

• Terdapat perdarahan berupa epistaksis, feses atau kotoran berwarna kehitaman


(melena), muntah darah (hematemesis), perdarahan menstruasi yang berlebihan, urin
berwarna kehitaman (hemoglobinuria), dan urin berwarna kemerahan (hematuria).

• Tampak pucat, tangan dan kaki teraba dingin serta lembap

• Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir

• Hasil pemeriksaan lab darah > hematocrit meningkat signifikan (dengan atau tanpa
disertai jumlah trombosit turun)

PROGNOSIS

◦ Quo ad vitam : dubia ad bonam

◦ Quo ad functionam : ad bonam

◦ Quo ad sanationam : ad bonam


BED SITE TEACHING
“DHF TANPA SYOK + FARINGITIS”

PRESEPTOR:

Nina Surtiretna, dr., Sp.A., M.Kes

Oleh :

Fika Fadlila Rosalina 12100115079

SMF Ilmu Kesehatan Anak

Program Pendidikan Profesi Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

RS Muhammadiyah Bandung

2016

Anda mungkin juga menyukai