Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN DERMATITIS MEDIKAMENTOSA DI RUANG JAMRUD

RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Dosen Pembimbing : Hj. Ns. Endang SPN, M.Kep, SpMB.

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD IMAM MUTA’ABID

NIM : P07120116068

SEMESTER :V

PRODI : DIPLOMA III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Imam Muta’abid

NIM : P07120116068

Ruangan : Jamrud

Judul : LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN DENGAN DERMATITIS


MEDIKAMENTOSA DI RUANG JAMRUD RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI
SALEH BANJARMASIN

Banjarmasin,…. Januari 2019

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

_______________________ Hj. Ns. Endang SPN, M.Kep, SpMB.


A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Dermatitis medikamentosa adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh


seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang
umumnya nonimunogenik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap
lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing atau berbahaya. Bahan-bahan
yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut allergen atau dapat juga dikatakan alergi
yang terjadi karena obat-obatan.(Sylvia A.Price 1997)

2. Epidemiologi
Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat.
Diperkirakan 10-20 % penduduk pernah atau sedang menderita penyakit tersebut. Alergi
dapat menyerang setiap organ tubuh, tetapi organ yang sering terkena adalah saluran napas,
kulit dan saluran pencernaan. Penyakit alergi yang sering dijumpai di Bagian Penyakit Dalam
RSCM Jakarta adalah asma, rinitis, urtikaria dan alergi makanan (Syamsuridjal dan kawan-
kawan, 1994)

3. Etiologi
a. Obat-obatan
b. Zat-zat kimia

4. Faktor Predisposisi
Beberapa hal yang menyulut atau mencetuskan timbulnya alergi disebut faktor
pencetus. Faktor pencetus tersebut dapat berupa faktor fisik seperti dingin, panas atau hujan,
kelelahan, aktifitas berlebihan tertawa, menangis, berlari,olahraga. Faktor psikis berupa
kecemasan, sedih, stress atau ketakutan.

5. Patofisiologi
Faktor lingkungan merupakan factor terpenting . Alergi paling sering menyerang
pada saluran nafas dan saluran pencernaan . Di dalam saluran nafas terjadi inflamasi yang
menyebabkan obstruksi saluran nafas yang menyebabkan batuk dan sesak nafas.
6. Gejala klinis
Mata gatal, bersin-bersin, mengeluarkan ingus, batuk, gejala nafas sesak sampai
terjadi serangan asma. Sering pula muncul keluhan mual, muntah dan diare.

7. Pemeriksaan fisik
a. Kulit :Seluruh kulit harus diperhatikan apakah ada peradangan kronik seperti bekas
garukan terutama daerah pipi dan lipatan - lipatan kulit daerah fleksor.
b. Mata :Diperiksa terhadap hyperemia, edema, secret mata yang berlebihan dan
katarak yang sering dihubungkan dengan penyakit atopi ataupun pengobatan
kortikosteroid.
c. Telinga :Telinga tengah dapat merupakan penyulit rhinitis alergi.
d. Hidung :Pada pemeriksaan hidung di bidang alergi ada beberapa tanda yang sudah
baku, walaupun tidak patognomonik misalnya :
1. Allergic salute : pasien menggunakan telapak tangannya menggosok ujung hidungnya
kearah atas untuk menghilangkan rasa gatal dan melonggarkan
sumbatan.
2. Allergic crease : garis melintang akibat lipatan kulit ujung hidung.
3. Allergic shiners : daerah di bawah palpebra inferior menjadi gelap dan bengkak.
4. Allergic facies : terdiri dari pernafasan mulut, allergic shiners dan kelainan gigi geligi.
e. Mulut dan osofaring pada rhinitis allergic, sering terlihat mukosa orofaring kemerahan,
edema atau keduanya.
f. Dada :Diperiksa secara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultrasi baik terhadap
organ paru maupun jantung.

8. Pemeriksaan diagnostic
a. Pemeriksaan laboratorium
1. Jumlah leukosit
Biasanya pada penyakit alergi jumlsh leukosit normal, kecuali kalau disertai alergi.
2. Sel eusenofil pada secret, konjungtiva, hidung dan sputum.
3. Serum lgE total.
Meningkatnya serum ini menyokong adanya penyakit alergi, tetapi hanya didapatkan
pada sekitar 60 – 80 % pasien.
4. lgE spesifik
Maksudnya mengukur lgE terhadap allergen tertentu. Ini bisa diperiksa secara invitro
dengan cara RAST ( Radio Allergo Sorbent Test ) keuntungan pemeriksaan ini
dibandingkan test kulit adalah resiko pada pasien tidak ada, hasilnya kuantitatif, tidak
dipengaruhi obat. Sedangakan kerugiannya mahal, hasil tidak segera dapat dibaca dapat
terjadi positif palsu atau negative palsu.
b. Pemeriksaan radiologi
Dengan foto dada ,untuk melihat komplikasi asma dan foto sinus paranasal untuk
melihat komplikasi rhinitis .bila ada kecurigaan rhinitis akut maupun kronik maka
diperlukan pemeriksaan scanning sinus.
9. Prognosis
a. Usia tua
b. Penderita ischemic heart disease
c. Kardiomiopati
d. Hipoksia
e. Asidosis metabolik
f. Gangguan elektrolit (kalium, natrium, magnesium)
g. Obat-obatan (beta-blocker, ACE inhibitor)

10. Therapy/ Pengobatan


Ada beberapa cara untuk mengobati reaksi alergi. Pilihan tentang pengobatan dan
bagaimana cara pemberian disesuaikan dengan gejala yang dirasakan.
a. Untuk jenis alergi biasa, seperti reaksi terhadap debu atau bulu binatang, pengobatan yang
dilakukan disarankan adalah:
1. Prescription antihistamines, seperti cetirizine (Zyrtec), fexofenadine (Allerga), dan
Ioratadine (Claritin), dapat mengurangi gejala tanpa menyebabkan rasa kantuk.
Pengobatan ini dilakukan sesaat si penderita mengalami reaksi alergi. Jangka waktu
pemakaian hanya dalam satu hari, 24 jam.
2. Nasal corticosteroid semprot. Cara pengobatan ini dimasukkan ke dalam mulut atau
melalui injeksi. Bekerja cukup ampuh dan aman dalam penggunaan, pengobatan ini
tidak menyebabkan efek samping. Alat semprot bisa digunakan beberapa hari untuk
meredakan reaksi alergi, dan harus dipakai setiap hari. Contoh: fluticasone (Flonase),
mometasone (Nasonex), dan triamcinolone (Nasacort).
b. Untuk reaksi alergi spesifik. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk
menekan gejala yang mengikuti :
1. Epinephrine
2. Antihistamines, seperti diphenhydramine (Benadryl)
3. Corticosteroids

c. Pengobatan lain yang bisa diberikan jika dibutuhkan :

1. Pada orang tertentu, cromolyn sodium semprot mencegah alergi rhinitis, inflamasi di
hidung.
2. Decongestan dapat menghilangkan ingus pada sinus. Tersedia dalam bentuk cairan
yang dimasukkan ke mulut dan semprot. Digunakan hanya beberapa hari, namun
terjadi efek samping seperti tekanan darah yang meningkat, detak jantung yang
menguat, dan gemetaran.

12. Penatalaksanaan
Obat-obatan simtomatis seperti pencahar, anti histamine (AH1 dan AH2), ketotifen,
ketotofen, kortikosteroid, serta inhibitor sintesaseprostaglandin hanya dapat mengurangi
gejala sementara bahkan dlamkeadaan tertentu seringkali tidak bermanfaat, umumnya
mempunyai efisiensi rendah. Sedangkan penggunaan imunoterapi dan natrium kromogilat
peroral masih menjadi kontroversi hingga sekarang.
B. Konsep Dasar asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

Riwayat keperawatan

Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari ,sarana dan prasarana yang
dimiliki ,serta factor-faktor yang mempengaruhi hygiene personal individu ,baik factor
pendukung maupun factor penghambat.

b. Diagnosa
1. Resiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen

2. Perubahan rasa nyaman b.d pruritus

3. Gangguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit

Rencana Tindakan

NO TUJUAN DAN KRETERIA INTERVENSI RASIONAL


DX HASIL
1 Setelah dilakukan tindakan 3x24 a. Mandi paling tidak a. Dengan mandi air
jamdiharapkan kekeringan pada sekali sehari selama 15 – akan meresap dalam
kulit berkurang dengan kriteria 20 menit. Segera oleskan saturasi kulit.
hasil: klien akan mempertahankan salep atau krim yang Pengolesan krim
kulit agar mempunyai hidrasi telah diresepkan setelah pelembab selama 2 –
yang baik . dan turunnya mandi. Mandi lebih 4 menit setelah mandi
peradangan, ditandai dengan : sering jika tanda dan untuk mencegah

- Mengungkapkan peningkatan gejala meningkat penguapan air dari

kenyamanan kulit b. Gunakan air hangat kulit.


jangan panas. Gunakan b. Air panas
-Berkurangnya derajat
sabun yang mengandung menyebabkan
pengelupasan kulit
pelembab atau sabun vasodilatasi yang
- Berkurangnnya kemerahan untuk kulit sensitive akan meningkatkan
- Berkurangnya lecet karena Hindari mandi busa pruritus.
garukan c. Oleskan/berikan salep c. Sabun yang

- Penyembuhan area kulit yang atau krim yang telah mengandung

telah rusak diresepkan 2 atau tiga pelembab lebih


kali per hari. sedikit kandungan
alkalin dan tidak
membuat kulit kering,
sabun kering dapat
meningkatkan
keluhan.
d. Salep atau krim akan
melembabkan kulit.

2 Setelah dilakukan tindakan a. Ajari klien menghindaria. Menghindari alergen


keperawatan 3x24 jam diharapkan atau menurunkan akan menurunkan
paparan allergen berkurang paparan terhadap alergen respon alergi.
dengan kriteria hasil: klien akan yang telah diketahui. b. AC membantu
mempertahankan integritas kulit,b. Gunakan penyejuk menurunkan paparan
ditandai dengan : ruangan (AC) di rumah terhadap beberapa

- Menghindari alergen atau di tempat kerja, bila alergen yang ada di


memungkinkan. lingkungan.

3 Setelah dilakukan tindakan 3x24 a. Cuci semua pakaian a. Pruritus sering


jam diharapkan Pruritus sebelum digunakan disebabkan oleh
berkurang dengan kriteria hasil: untuk menghilangkan dampak iritan atau
klien menunjukkan berkurangnya formaldehid dan bahan allergen dari bahan
pruritus, ditandai dengan kimia lain serta hindari kimia atau komponen

- Berkurangnya lecet akibat menggunakan pelembut pelembut pakaian.

garukan pakaian buatan pabrik. b. Bahan yang tertinggal


b. Gunakan deterjen ringan (deterjen) pada
- Klien tidur nyenyak tanpa
dan bilas pakaian untuk pencucian pakaian
terganggu rasa gatal
memastikan sudah tidak dapat menyebabkan
- Klien mengungkapkan adanya ada sabun yang iritasi.
peningkatan rasa nyaman tertinggal.
c. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan perawat yang dilakukan sesuai dengan intervensi.

d. Evaluasi
S : Subyektif, merupakan segala yang dikatakan pasien
O : Obyektif, merupakan segala sesuatu yang kita lihat dari pasien
A : Assessment, merupakan implementasi yang sudah tercapai atau belum
P : Planning, merupakan rencana tindakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai