Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN

DENGAN TB PARU DI RUANG AL-HAKIM PARU


RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
TAHUN 2018

Maisyarah
Uniska Banjarbaru : Jl. Salak No.44, Loktabat Sel., Banjar Baru Sel., Kota Banjar Baru,
Kalimantan Selatan 70714
Email : meisyaandrea210498@gmail.com

ABSTRAK

TB paru adalah penyakit yang dapat diobati atau disembuhkan dengan pengobatan 6
bulan, dalam pengobatan diperlukan dukungan keluarga agar penderita tidak putus obat dan
menghentikan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan
keluarga pada pasien TB paru di Ruang Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura. Jenis
penelitian ini adalah deskriftif, dengan teknik sampel yang digunakan yaitu sample random
sampling. Populasi sebanyak 395 penderita pada bulan Januari- Agustus 2017 dan sampel
berjumlah 79 responden. Pengumpulan data mnggunakan lembar kuesioner. Analisis data
menggunakan distribusi frekuensi. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji deskriftif
didapatkan dukungan keluarga yang kurang baik pada pasien TB paru di Ruang Al-Hakim
Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018 sebanyak 68,4%. Dalam penelitian ini
disarankan kepada keluarga agar memberikan dukungan kepada pasien TB paru.

Kata kunci : Dukungan keluarga, TB paru

ABSTRACT

Pulmonary TB is a disease that can be treated or cured with 6 months treatment, in the
treatment of family support needed so that patients do not drop the drug and stop treatment.
This study aims to determine the description of family support in patients with pulmonary TB
in the Room Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura. The type of this research is
descriptive, with sample technique used is sample random sampling. The population of 395
patients in January-August 2017 and the sample amounted to 79 respondents. Data collection
using questionnaire sheets. Data analysis uses frequency distribution. The result of statistical
test by using descriptive test showed poor family support in pulmonary tuberculosis patients
in Room Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura 2018 as much as 68,4%. In this
study it is suggested to families to provide support to patients with pulmonary TB.

Keywords: Family support, pulmonary TB

PENDAHULUAN

Tuberkulosis paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama di kenal
dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di berbagai dunia (DepKes RI,
2008).
Berdasarkan data dari Ruang Al-Hakim Paru, Rumah Sakit Umum Ratu Zalecha
Martapura yang menderita penyakit TB Paru tahun 2017 jumlah penderita TB Paru pada
bulan Januari sampai dengan Agustus berjumlah total 395 penderita (Laporan Penyakit
Menular Rumah Sakit Umum Ratu Zalecha Martapura, 2017).Studi pendahuluan
berdasarkan hasil wawancara pada 20 November Tahun 2017 kepada 10 kelurga penderita,
80% yang tidak memperhatikan penderita pada saat minum obat, melakukan aktivitasnya,
makan minum setiap harinya dan 20% keluarga yang memperhatikan penderita pada saat
minum obat dan melakukan aktivitasnya, menyiapkan makan minum dan pada saat kontrol
keluarga ikut mendampingi penderita.
TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati atau disembuhkan,dukungan keluarga
sangat mendukung keberhasilan pengobatan pasien TB Paru dengan cara selalu
mengingatkan penderita agar makan obat, pengertian yang dalam terhadap penderita yang
sedang sakit dan memberikan semangat agar tetap rajin berobat. Dukungan keluarga yang
diperlukan untuk mendorong pasien TB Paru dengan menunjukan kepedulian dan simpati,
dan merawat pasien. Dukungan keluarga, yang melibatkan kepribadian emosional, bantuan
dan penegasan, akan membuat pasien TB Paru tidak kesepian dalam menghadapi situasi
serta dukungan keluarga dapat memberdayakan pasien TB paru selama masa pengobatan
dengan mendukung terus menerus, seperti meningatkan pasien untuk mengambil obat-
obatan dan menjadi peka terhadap penderita TB Paru jika mereka mengalami efek samping
dari obat TB (Zahara, 2007), dalam penelitiannya ia menemukan bahwa dukungn keluarga
merupakan faktor penting keberhasilan pasien TB dalam mematuhi program pengobatan.
Dukungan keluarga sangat menunjang keberhasilan pengobatan seseorang dengan
cara selalu meningatkan penderita agar makan obat dan memberi semangat agar tetap rajin
berobat. Sehubungan uraian diatas, saya akan meneliti tentang dukungan keluarga pada
pasien dengan TB Paru di Ruang Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun
2018.

BAHAN DAN METODE


Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, komputer,
buku referensi sebagai bahan kepustakaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriftif dengan teknik sampel yang digunakan yaitu sample random sampling.
Populasi sebanyak 395 penderita pada bulan Januari-Agustus 2017 di Ruang Al-Hakim Paru
RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2018 dan sampel berjumlah 79 responden.
Pengumpulan data menggunakan wawancara kepada anggota keluarga penderita TB
Paru di RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil
kuesioner berupa jawaban dari responden diubah menjadi data kuantitatif berupa skor nilai,
kemudian data yang terkumpul tersebut dilakukan pengolahan. Langkah-langkah dalam
pengolahan data tersebut melalui proses editing (penyuntingan data, lembar kode (coding
sheet), memasukan data (data entry), dan tabulasi.
Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji deskriftif.

HASIL

Tabel 1
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, jenis kelamin,
dukungan keluarga, dukungan penilaian keluarga, dukungan instrumental keluarga dan
dukungan emosional keluarga di Ruang Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura
Tahun 2018.
Umur Jumlah %
21-25 tahun 10 12,7
26-30 tahun 32 40,5
31-40 tahun 37 46,8
Total 79 100

Pendidikan Jumlah %
SD 20 25,31
SMP 39 49,36
SMA 12 15,18
Akademi/Perguruan Tinggi 8 10,15
Total 79 100

Dukungan Jumlah %
keluarga
Baik 25 31,6
Kurang Baik 54 68,4
Total 79 100

Dukungan penilaian Jumlah %


Kurang baik 36 45,6
Baik 43 54,4
Jumlah 79 100

Dukungan Instrumental Jumlah %


Kurang baik 78 98,7
Baik 1 1,3
Jumlah 79 100

Dukungan informasional Jumlah %


Kurang baik 21 26,6
Baik 58 73,4
Jumlah 79 100
(Data primer 2018)
Dukungan emosional Jumlah %
Kurang baik 67 84,8
Baik 12 15,2
Jumlah 79 100
(Data primer 2018)

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan karakteristik responden TB paru di Ruang


Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2018 berdasarkan umur terbanyak
adalah umur 31-40 tahun dengan 37 responden (46,8%), berdasarkan pendidikan terbanyak
adalah SMP dengan 39 responden (49,36), berdasarakan distribusi frekuensi dukungan
keluarga terhadap pasien TB paru mendapat hasil kurang baik dengan 54 responden (68,4%),
berdasarakan distribusi frekuensi dukungan penilaian keluarga terhadap pasien TB paru
mendapat hasil baik dengan 43 responden (54,4%), berdasarakan distribusi frekuensi
dukungan instrumental keluarga terhadap pasien TB paru mendapat hasil kurang baik dengan
78 responden (98,7%), berdasarakan distribusi frekuensi dukungan informasional keluarga
terhadap pasien TB paru mendapat hasil baik dengan 58 responden (73,4%) dan berdasarakan
distribusi frekuensi dukungan emosional keluarga terhadap pasien TB paru mendapat hasil
kurang baik dengan 67 responden (84,8%).

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dukungan kelurga pada pasien dengan TB paru di ruang
Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018 didapatkan hasil terbanyak
distribusi frekuensi dukungan keluarga terhadap pasien TB paru di Ruang Al-Hakim Paru
RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2018 adalah kurang baik 68,4% (54 responden)
padahal dukungan keluarga dalam bentuk dukungan dari anggota keluarga merupakan faktor
penting dalam kepatuhan terhadap program-program medis seperti mengingatkan pasien
untuk mengambil obat-obatan dan menjadi peka terhadap penderita TB Paru jika mereka
mengalami efek samping dari obat TB. Dukungan keluarga yang kurang baik terhadap pasien
TB paru di sebabkan karena kurangnya perhatian keluarga terhadap anggota keluarga yang
sakit.
Pada distribusi frekuensi dukungan penilaian pada pasien TB paru di Ruang Al-
Hakim paru RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018 didapatkan hasil terbanyak adalah
baik dengan 43 responden (54,4%).Hasil penelitian yang menunjukkan dukungan penilaian
keluarga yang baik membuktikan bahwa keluarga sudah dapat sebagai pemecah masalah
pasien ketika pasien menghadapi masalah.
Pada distribusi frekuensi dukungan instrumental pada pasien TB di Ruang Al-Hakim
RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018 didapatkan hasil terbanyak adalah kurang baik
dengan 78 responden (97,8%). Dukungan instrumental ini meliputi penyediaan sarana untuk
mempermudah atau menolong orang lain sebagai contohnya peralatan, perlengkapan, dan
sarana pendukung lain dan termasuk didalamnya memberikan peluang waktu. Keluarga
diharapkan dapat mendengarkan keluhan pasien dan memberinya saran agar pasien tidak
merasa ditinggalkan. Dukungan keluarga saat berpengaruh terhadap proses penyembuhan
pasien.
Pada distribusi frekuensi dukungan informasional pada pasien TB paru di Ruang Al-
Hakim paru RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018 didapatkan hasil terbanyak adalah
baik dengan 58 responden (73,4%). Dukungan informasional ini berupa pemberian informasi
untuk mengatasi masalah pribadi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dukungan
informasional yang baik membuktikan bahwa keluarga telah membantu pasien dalam
menyelesaikan masalahnya. Pemberian nasehat yang tepat telah membantu pasien untuk
mengambil keputusan terhadap masalahnya.
Pada distribusi frekuensi dukungan emosional pada pasien TB di Ruang Al-Hakim
Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018 didapatkan hasil terbanyak adalah 67
responden (84,8%). Dukungan emosional adalah aspek yang melibatkan kekuatan jasmani
dan keinginan untuk percaya pada orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi
yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya.
Hasil penelitian yang menunjukkan masih banyaknya dukungan emosional keluarga yang
kurang baik dikarenakan keluarga masih beranggapan bahwa penyakit TB paru adalah
penyakit yang memalukan. Jadi akan lebih baik jika keluarga memberikan dukungan yang
lebih terutama perhatian dan kepercayaan pada pasien.
SIMPULAN dan SARAN
Simpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan hasil penelitian adalah dukungan yang
diberikan pada pasien TB paru di Ruang Al-Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura
tahun 2018 berdasarkan dukungan keluarga tergolong kurang baik 68,4%, dukungan
instrumental keluarga tergolong kurang baik 98,7% , dukungan emosional keluarga tergolong
kurang baik 84,8% , dukungan penilaian keluarga tergolong baik 54,4% dan dukungan
informasional keluarga tergolong kurang baik 73,4%.

Saran
Bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita TB paru diharapkan
dapat memberikan dukungan yang positif terutama pada dukungan instrumental, dukungan
emosional, dukungan penilaian dan dukungan informasional.

Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih disampaikan kepada RSUD Ratu Zalecha Martapura beserta jajarannya
atas keterlaksanaannya penelitian ini. Terimakasih juga diberikan kepada pasien di Ruang Al-
Hakim Paru RSUD Ratu Zalecha Martapura yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dapertemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Tuberkulosis, diakses dari


http//www.pph_depkes.co.id/detil pada tanggal 27 Desember 2013.
Depkes RI,(2008).Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Edisi 2 Cetakan Pertama
Jakarta,Depkes RI.
Doenges, 2000.” Rencana Asuhan Keperawatan, edisi3 .Jakarta” Jakarta :EGC.
Friedman, M., Vicky R.B.,Elaino G,J.,2010, Keperawatan Keluarga, Riset,Teori & Praktik,
Jakarta:EGC.
Hidayat, Alimul Aziz, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data.
Jakarta :Salemba Medika.
Kapital Selekta Penyakit Nurse’s Quick Check.edisi 2,alih bahasa Dwi Widiarti, 2011.
Jakarta:EGC.
Limbu,R.,& Marni. (2007). Peran keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO) dalam
mendukung proses pengobatan penderita tb paru di wilayah kerja peskesmas
baumata kecamatan taebenu kabupaten kupang. Diakses dari www.artikel 2013.
Mansjoer,Arif,Kartini, dkk. 2009. ”Kapital Selekta Kedokteran”. Fakultas Kedokteran
UI:Medika Aesculapius.
Mubarak,W,I & Chayatin,N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengatar dan Teori.
Jakarta :Salemba Medika.
Munarsih,E., & Levina. (2008). Hubungan pemberian imunisasi BCG dengan kejadian
tuberkulosis paru pada anak balita dibalai pengobatan penyakit paru-paru
Ambarawa tahun 2007. Diakses dari www.Tuberkulosis paru.com.doc.pdf pada
tanggal 25 Desember 2013.
Muttaqin, Arif,2008. “Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan”.
Jakarta: Salemba Medika.
Natoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Smeltzer.S.C., 2013 “Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth, edisi 12”
.Jakarta,EGC.
Somantri, Irman, 2008. ” Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan”. Jakarta: Salemba Medika.
Suprajitno. (2004) Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta :EGC.

WHO, (2013). Report tuberculosis in the world. Diakses dari https://extranet.


who.int/sree/Reports pada tanggal 27 Desember 2007.
WHO. (2013). Definisi and diagnosis of pulmonolgy tuberculosis. Doakses darihttps://
mdgsgoals.com. who.int/sree/ pada tanggal27 Desember 2007.
Widoyono, 2008. Penyakit Tropis : Epidemiologi, penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasan. Jakarta Erlangga.
Wilkinson Judith M, Ahern Nancy R, 2011. ” Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 9,
Diagnosis NANDA intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC”, Jakarta:EGC.
Zahara,S,N (2007). Tesis: family support perceved by.pulmonary TB pantienis in compylng
with the DOTS program in Medan-Indonesia.Medan.USU

Anda mungkin juga menyukai