Anda di halaman 1dari 9

PENANGANAN GANREN PULPA Disahkan oleh

Kepala Puskesmas
No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai :
PUSKESMAS
Berlaku :
WATUMALANG dr. Dian Hayu.N
Halaman : 5 halaman NIP.19780725 200801 2 018

1. Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan gangren pulpa


dan mengembalikan fungsi gigi seperti semula
2. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas Klinik gigi & mulut dalam menangani
Gangren Pulpa
Pelaksanaan PENANGANAN GANREN PULPA harus mengikuti
langkah-langkah yang tetuang dalam SPO.
3. Definisi Gangren Pulpa adalah penyakit gigi dimana terjadi nekrosis pulpa yang
terinfeksi akibat karies atau fraktur profunda
4. Prosedur 1. Pada Gangren pulpa yang masih memungkinkan untuk dilakukan
restorasi maka bisa dilakukan perawatan LSTR,
2. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau wali pasien,
3. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All dan
tambalan sementara,
4. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari kemudian,
5. Apabila ada gejala peradangan dan rasa sakit petugas memberi resep
obat antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ doxycycline/
metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi (paracetamol/ diclofenac/
ibuprofen),selama 4 hari, dengan dosis sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
Derivatnya
Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +,
untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin,
pada penderita periodontal hepar
Tetrasiklin
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 - 500 mg
 waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk abses
bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien yang
mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan fungsi
ginjalGangguan pembuluh darah, asma, Gagal jantung, hipertensi,
lupus eritematosus sistemik
6. Pada kunjungan selanjutnya (7 hari kemudian) petugas melakukan
preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan langsung ditambal
dengan Glass Ionomer atau tehnik sandwich (Glass ionomer kemudian
Komposit resin),
7. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang lebih kuat,
maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan
extirpas pulpa,
8. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan Informed
consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien, kemudian petugas
memberi resep obat seperti di atas (6.1.4 )

5. Diagram Alir
Mulai

R/

Memungkin-kan tidak
restorasi Memberi
exo
resep

ya

Rest tidak 7 hari


orasi 3 All + 3 All + Selesai
> cavit + tambal
kuat resep

ya

rujuk
6. Referensi 1. Pedoman Pengobatan Penyakit Gilut UPT Puskesmas Watumalang
7. Dokumen 1. PK Pelayanan Klinik Gigi & mulut
Terkait 2. IK Perawatan gigi dengan metode LSTR
3. IK Penambalan gigi
4. IK Pengisian Informed consent
5. IK Menulis resep
6. IK Pencabutan gigi dengan anestesi injeksi
8. Distribusi 1. Dokter Gigi
2. Perawat Gigi

9. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENANGANAN GANREN PULPA Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR
Tgl. Mulai :
PUSKESMAS TILIK Berlaku :
WATUMALANG dr. Dian Hayu.N
Halaman : 4 halaman NIP.19780725 200801 2 018

Unit : ………………………………………………….........……………
Nama Petugas : ……………………………………….........………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………….........…………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Pada Gangren pulpa yang masih memungkinkan untuk
dilakukan restorasi maka bisa dilakukan perawatan LSTR,
2. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau
wali pasien,
3. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All
dan tambalan sementara,
4. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari
kemudian,
5. Apabila ada gejala peradangan dan rasa sakit petugas
memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/
tetrasiklin/ doxycycline/ metronidazole) dan analgetik-anti
inflamasi (paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari,
dengan dosis sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram -
& gram +
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan Derivatnya
Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram -
& gram +, untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycin, pada penderita periodontal hepar
Tetrasiklin
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB
sehari
 dosis dewasa : 250 - 500 mg
 waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram +
aerob koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri
anaerob, untuk abses bisa dikombinasikan dengan
amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole,
wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada
trimester I, pasien yang mempunyai penyakit SSP
aktif & riwayat penyakit “blood discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat,
penderita tukak lambung
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini,
penderita tukak lambung/ saluran cerna, anak-anak <
14 tahum, wanita hamil & menyusui
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya
riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus
peptic), gangguan fungsi ginjalGangguan pembuluh
darah, asma, Gagal jantung, hipertensi, lupus
eritematosus sistemik
6. Pada kunjungan selanjutnya (7 hari kemudian) petugas
melakukan preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan
langsung ditambal dengan Glass Ionomer atau tehnik
sandwich (Glass ionomer kemudian Komposit resin),
7. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang
lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk
dilakukan perawatan extirpas pulpa,
8. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan
Informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien,
kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas (6.1.4 )
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..............%


………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...............
NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai