Anda di halaman 1dari 18

TUGAS REKAYASA LALULINTAS

“Survey Lalu Lintas Jalan Lemahabang, Cikarang Utara,


Kab.Bekasi”

DISUSUN OLEH : Dhea Ananda (111.16.002)


Hady Riandy (111.16.004)
Ari Wicaksono (111.16.008)
Salma Fauziyyah (111.16.010)
DOSEN : Henry Armijaya, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
KOTA DELTAMAS
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Jalan Raya Lemahabang merupakan jalan lokal 2 lajur 2 arah dengan alinyemen
datar yang berlokasi di Desa Simpangan, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi. Jalan ini
menghubungkan simpang lengan empat President University dan Stasiun Lemahabang.
Kendaraan yang beroperasi di jalanan ini memiliki dimensi, berat, tenaga penggerak, jenis
mesin, dan lainnya yang berbeda-beda.
Untuk mendapatkan informasi karakteristik lalu lintas jalan tersebut, maka
diperlukan berbagai informasi mengenai prasarana, kendaraan yang melintas di jalanan
tersebut, serta perilaku pengguna jalanan tersebut. Informasi tersebut diolah dan dianalisis
untuk mendapatkan data lalu lintas, yang selanjutnya dapat dievaluasi apakah jalanan
tersebut masih optimal atau sudah jenuh. Salah satu metode untuk mendapatkan informasi
tersebut adalah dengan melakukan survey lalu lintas.
Survey ini dilakukan dengan menggunakan formulir IR 2 untuk memperoleh data
berupa :
a. Grafik fluktuasi
b. VCR (Volume, Capacity, Ratio)
c. PHF (Peak Hour Factor)
d. Komposisi lalu lintas menurut jenis kendaraan
BAB II
METODOLOGI SURVEY

2.1. Metode Survey


Survey lalu lintas ini dilakukan selama 6 jam, mulai pukul 15.00 WIB – 21.00 WIB
pada Kamis, 1 Maret 2018, dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengklasifikasikan jenis kendaraan menjadi beberapa golongan berupa :
a. Golongan 1 (MC) : motor, scooter
b. Golongan 2 (LV) : mobil penumpang, sedan, st.wagon, jeep
c. Golongan 3 (LV) : minibus, combi, suburban, angkot
d. Golongan 4 (LV) : pick up, mobil hantaran
e. Golongan 5a (MHV) : bis kecil
f. Golongan 5b (LB) : bus besar
g. Golongan 6 (MHV) : truk 2 as
h. Golongan 7a (LT) : truk 3 as
i. Golongan 7b (LT) : truk gandeng
j. Golongan 7c (LT) : truk gandeng semi-trailer
k. Golongan 8 (UM) : tidak bermotor seperti becak, gerobak, sepeda, dan andong

2. Membagi surveyor menjadi 2 tim. Suveyor dibagi berdasarkan volume lalu lintas dan
pembagian jenis kendaraan.
a. Tim 1 melakukan survey dari node simpang lengan empat President University ke
node Stasiun Lemah Abang.
b. Tim 2 melakukan survey dari node Stasiun Lemah Abang ke node simpang lengan
empat President University.

3. Surveyor mencatat setiap kendaraan yang lewat melintasi titik dengan cara manual
mencoretkan garis (turus) pada formulir survey.
4. Pencatatan kendaraan yang lewat dilakukan dengan periode per 15 menit.
BAB III
DATA SURVEY

3.1. Data
3.1.1. Geometrik ruas jalan

Nama ruas jalan : Jl.Raya Lemahabang, Cikarang Utara


Tipe jalan : 2/2 UD
Lebar per jalur : 3,5 m
Alinyemen : Datar
Lingkungan : Daerah perkotaan, banyak toko di sisi jalan dengan
pengembangan guna lahan sebesar 75%
Hambatan samping : Sangat tinggi
Arah survey : Selatan ke Utara dan Utara ke Selatan
Pemisah arah : 55-45

3.1.2. Volume Lalu Lintas


Untuk mendapatkan arus lalu lintas, volume jam puncak, VCR dan PHF, maka harus
diperoleh data volume lalu lintas terlebih dahulu. Semua jenis kendaraan harus dikonversikan
terlebih dahulu ke dalam satuan mobil penumpang menggunakan ekivalensi mobil
penumpang (emp) untuk tipe jalan 2/2 UD alinyemen datar, lebar jalur 7 m dan arus total
lebih dari 1950 kend/jam dengan nilai konversi sebagai berikut :
Tabel 3.1. Ekivalensi mobil penumpang untuk tipe jalan 2/2 UD

Sumber : MKJI 1997, Bab 6 Jalan Luar Kota

a. Kendaraan ringan (LV) = 1 smp


b. Kendaraan bermotor (MC) = 0,5 smp
c. Kendaraan menengah berat (MHV) = 1,3 smp
d. Kendaraan bus besar (LB) = 1,5 smp
e. Kendaraan truck besar (LT) = 2,5 smp
Tabel 3.2. Volume lalu lintas selama 6 jam untuk 2 arah (per 15 menit)

Waktu
Waktu Volume
VolumeLalu
LaluLintas
Lintas Volume
VolumeLalu
LaluLintas
Lintas
(kend/15 menit)
(kend/jam) (smp/15 menit)
(smp/jam)
15.00-15.15
15.00-16.00 612 2571 399 1662
15.15-15.30
16.00-17.00 662 3367 417 2052
15.30-15.45
17.00-18.00 701 3420 438 2038
15.45-16.00
18.00-19.00 596 2725 365 1666
16.00-16.15
19.00-20.00 892 2589 527 1599
16.15-16.30
20.00-21.00 943 2045 567 1281
16.30-16.45 723 434
16.45-17.00 809 494
17.00-17.15 868 504
17.15-17.30 894 514
17.30-17.45 840 503
17.45-18.00 818 490
18.00-18.15 730 425
18.15-18.30 695 432
18.30-18.45 614 383
18.45-19.00 686 407
19.00-19.15 680 416
19.15-19.30 717 430
19.30-19.45 675 409
19.45-20.00 517 329
20.00-20.15 454 283
20.15-20.30 633 381
20.30-20.45 534 323
20.45-21.00 424 273

Dari tabel diatas, diperoleh volume puncak per 15 menit sebesar 567 smp/15
menit pada pukul 16.15 WIB-16.30 WIB.

Tabel 3.3. Volume lalu lintas selama 6 jam untuk 2 arah (per jam)
Dari tabel diatas, diperoleh volume jam puncak (VJP) sebesar 2052 smp/jam
pada pukul 16.00 WIB-17.00 WIB.

BAB IV
PENGOLAHAN DATA SURVEY

4.1. Grafik fluktuasi volume lalu lintas


a. Grafik Fluktuasi volume lalu lintas per 15 menit (kend/15 menit)
1000 943
892 894
900 868
840 818
809
800 730
701 723 717
695 686 680 675
700 662
633
612 596 614
600 534
517
500 454
424
400
300
200
100
0
15:00 - 15:15
15:15 - 15:30
15:30 - 15: 45
15:45 - 16:00
16:00 - 16:15
16:15 - 16:30
16:30 - 16:45
16:45 - 17:00
17:00 - 17:15
17:15 - 17:30
17:30 - 17:45
17:45 - 18:00
18:00 - 18:15
18:15 - 18:30
18:30 - 18:45
18:45 - 19:00
19:00 - 19:15
19:15 - 19:30
19:30 - 19:45
19:45 - 20:00
20:00 - 20:15
20:15 - 20:30
20:30 - 20:45
20:45 - 21:00
b. Grafik Fluktuasi volume lalu lintas per 1 jam (kend/jam)

4000

3500 3367 3420

3000
2725
2571 2589
2500
2045
2000

1500

1000

500

0
15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

c. Grafik Fluktuasi volume lalu lintas per 15 menit (smp/15 menit)


600 567.4
526.9
494.4 514.4
500
438 433.5 429.5
416.5 407.3 416 408.6
398.9
400 364.6
383.1 381.4

328.7 323.6

300 283.4 273.1

200

100

0
15 30 45 00 15 30 45 00503.8
15 30503.4
45489.6
00424.7
15431.5
30 45 00 15 30 45 00 15 30 45 00
5: 5: 5: 6: 6: 6: 6: 7: 7: 7: 7: 8: 8: 8: 8: 9: 9: 9: 9: 0: 0: 0: 0: 1:
-1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -2 -2 -2 -2
0 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5
:0 :1 :30 :4 :0 :1 :3 :4 :0 :1 :3 :4 :0 :1 :3 :4 :0 :1 :3 :4 :0 :1 :3 :4
15 15 15 15 16 16 16 16 17 17 17 17 18 18 18 18 19 19 19 19 20 20 20 20

d. Grafik Fluktuasi volume lalu lintas per 1 jam (smp/jam)


2500

2051.7 2038.2
2000

1622 1665.6
1598.8
1500
1280.5

1000

500

0
15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

4.2. Kapasitas Ruas Jalan


Kapasitas Jl.Raya Lemahabang dihitung berdasarkan :
Tipe jalan : Lokal 2/2 UD
Kelas jalan : Lokal
Alinyemen : Datar
Lebar jalur lalu lintas : 7m
Lebar bahu efektif :0
Pemisah arah : 55-45
Hambatan samping : Sangat tinggi
Jumlah penduduk : 200.000-300.000 penduduk
Pengembangan samping jalan : 75 %

Menghitung kapasitas Jl. Raya Lemahabang :


Co = Kapasitas dasar berdasarkan tipe jalan dan alinyemen = 3100 smp/jam
Fcw = faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas (2 lajur tak terbagi 7m
= 1,00)
FCsp = faktor penyesuain kapasitas akibat pemisahan arah (55-45 = 0,97)
FCsf = faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan sampng (Very High = 0,80)
C = Co x Fcw x FCsp x FCsf
C = 3100 x 1 x 0,97 x 0,80
C = 3008 smp/jam
Maka kapasitas Jl.Raya Lemahabang sebesar 3008 smp/jam.

4.3. Kecepatan arus bebas


Kecepatan arus bebas dihitung berdasarkan :
Tipe jalan : 2/2 UD SDC = B
Kelas jalan : Lokal
Alinyemen : Datar
Lebar jalur lalu lintas : 7m
Lebar bahu efektif :0
Pemisah arah : 55-45
Hambatan samping : Sangat tinggi
Jumlah penduduk : 200.000-300.000 penduduk
Pengembangan samping jalan : 75 %

Fvo = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (kelas jalan SDC = B dan
alinyemen datar = 65 km/jam)
FVw = Kecepatan akibat lebar jalan efektif (lebar jalan efektif 7m = 0km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping (hambatan samping sangat
tinggi dan lebar bahu 0 m = 0,76)
FFVRC = faktor penyesuaian akibat kelas fungsional (lokal) dan guna lahan (75%)
pada kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan = 0,86
FV = (Fvo + FVw) x FFVSF x FFVRC
FV = (65+0) x 0,76 x 0,86
FV = 42,48 km/jam
Maka kecepatan arus bebas Jl.Raya Lemahabang adalah 42,48 km/jam.

4.4. VCR (Velocity Capacity Ratio)


VCR diperoleh dengan cara membandingkan volume dan kapasitas. Volume
yang digunakan untuk menghitung VCR adalah volume jam puncak atau volume
tertinggi yang diperoleh dari survey lalu lintas. Pada tabel 3.2 diperoleh VJP = 2052
smp/jam. Sedangkan pada pengolahan data 4.2 diperoleh kapasitas jalan sebesar 3008
smp/jam, maka :
VJP 2052 smp/ jam
VCR = =
C 3008 smp/ jam
VCR = 0,6821

Tabel 4.1. Batas lingkup VCR


Tingkat Faktor ukuran kota (Fcs) Batas Lingkup
Pelayanan (Nilai VCR)
A Kondisi arus lalu lintas bebas dengan 0,00 – 0,20
kecepatan tinggi dan volume lalu lintas
rendah
B Arus stabil, tetapi kecepatan operasi 0,20 – 0,44
mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas
C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak 0,45 – 0,74
kendaraan dikendalikan
D Arus mendekati stabil, kecepatan 0,75 – 0,84
masih dapat dikendalikan. V/C masih
dapat ditolerir
E Arus tidak stabil kecepatan terkadang 0,85 – 1,00
terhenti, permintaan sudah mendekati
kapasitas
F Arus dipaksakan, kecepatan rendah, ≥ 1,00
volume diatas kapasitas, antrian
panjang (macet)
Sumber : Traffic Planning and Engineering, snd Edition Pergamon Press Oxword,
1979

Berdasarkan tabel diatas, Jl.Raya Lemahabang termasuk ke dalam tingkat


pelayanan C (VCR=0,6821) dengan arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
dikendalikan.

4.5. PHF (Peak Hour Factor)


Peak hour factor atau faktor jam puncak dapat dihitung dari volume jam
puncak per 4 kali volume tertinggi per 15 menit. Pada tabel 3.2 diperoleh VJP = 2052
smp/jam , sedangkan dari tabel 3.2 diperoleh volume lalu lintas tertimggi per 15 menit
terjadi pada pukul 16.15 WIB-16.30 WIB sebesar 567 smp/15 menit.

2052 smp/ jam


VJP
PHF = = smp
4 x Volume max . per 15 menit 4 x 567 menit
15
PHF = 0,90
4.6. Komposisi Lalu Lintas

Mobi l Gandengan Semi tra i l er; Ti dak Bermotor; 0.29


Truk 2 As ; 1.76 Truk 3 As
Pi ck MobiMobi
Up; 0.47 l Gandengan;
l Hanta 1.27 Mi0.04
ra n;0.27 kro Bus Bus Keci l ; 0.37 Bus Bes a r; 0.67
Combi Mi ni Bus Suburban; 3.71

Seda n St. Wa gon Jeep; 8.82

Sepeda Motor Scooter; 82.32

Berdasarkan grafik diatas, komposisi lalu lintas yang melewati Jl.Raya Lemahabang
dominan adalah sepeda motor dengan presentase 82,32 % dari total kendaraan yang lewat
selama 6 jam pengamatan.

BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey lalu lintas manual di Jl. Raya Lemahabang, penulis dapat
menyimpulkan :
1. Volume jam puncak terjadi pada pukul 17.00-18.00 sebesar 2052 smp/jam.
2. Kapasitas ruas jalan tersebut sebesar 3008 smp/jam.
3. Kecepatan arus bebas jalan tersebut sebesar 42,48 km/jam.
4. Berdasarkan VCR yang didapat yaitu 0,6821 maka jalan tersebut masih dikatakan
stabil dan optimal namun kecepatan dikendalikan karena banyak hambatan
samping di sisi jalan.
5. PHF yang diperoleh sebesar 0,90. Angka ini menunjukkan bahwa besarnya volume
lalu lintas per 15 menit tertinggi sama dengan volume lalu lintas per 15 menit
lainnya dalam waktu 1 jam puncak yang didapat. Jika angka PHF yang diperoleh
semakin kecil, hal itu menunjukkan bahwa perbedaan antara volume 15 menit
tertinggi dengan 15 menit lainnya sangat jauh.
6. Komposisi lalu lintas tertinggi adalah sepeda motor dengan presentase 82% selama
6 jam pengamatan.
7. Karakteristik Jl.Raya Lemahabang yang merupakan jalan perkotaan menjadikan
mobil penumpang menjadi komposisi terbesar kedua dan minibus dan angkot
merupakan komposisi terbesar ketiga.
8. Berdasarkan pemaparan diatas, Jl.Raya Lemahabang masih dikategorikan sebagai
jalan yang optimal dengan tingkat pelayanan C (berdasarkan batas lingkup nilai
VCR)

DAFTAR PUSTAKA

Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997


Traffic Planning and Engineering, snd Edition Pergamon Press Oxword, 1979
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai