KONTRASEPSI
1.1.1 Definisi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau
‘melawan’ dan konsepsi yang berartipertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma tersebut.
Kontrasepsi adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung
preparat estrogen dan progesterone.
1.1.2 Metode/cara
Ada dua metode/cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan
cara kontrasepsi moderen (metode efektif):
1.1.2.1 Cara Kontrasepsi Sederhana : Kontrasepsi sederhana terbagi
lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan
alat/obat. Kontarsepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan
dengan senggama terputus dan pantang berkala. Sedangkan
kontrasepsi dengan alat/obat dapat dilakukan dengan
menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau
tablet berbusa (vaginal tablet).
1.1.2.2 Cara Kontrasepsi Modern/Metode Efektif : Cara kontrasepsi
ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan
kontrasepsi permanen. Kontrasepsi permanen dapat
dilakukan dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim), suntikan, dan norplant. Sedangkan cara kontrasepsi
permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu
1
2
1.1.6 AKDR
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) adalah alat yang
dimasukkan kedalam rahim. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu
diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
tidak akan mempengaruhi ASI, kelancaran ataupun kadar ASI.
Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu
minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan
selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan AKDR adalah terjadinya
sedikit perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya
hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-
menerus dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus dihentikan.
Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid. Misalnya, pada
permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada
biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama
1–2 hari. Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari.
Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp),
serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi
kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda
asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan
segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat
timbul selama pemakaian AKDR.
6
b. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan
dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya
diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada
3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
c. Copper T 380
Copper-T adalah alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) berbentuk T dengan lilitan tembaga pada bagian
horizontal dan/atau vertikal dari lengan T ditempatkan di
myometrium pada fundus uteri.
AKDR copper-T atau AKDR-Cu merupakan pilihan
metode kontrasepsi yang bekerja secara lokalis di uterus.
AKDR menghambat motilitas sperma ke tuba falopi,
memiliki kemampuan spermatisidal dan ovosidal
sehingga mencegah terjadinya fertilisasi. AKDR-Cu juga
memiliki kemampuan post-fertilisasi yaitu dengan
menghancurkan ovum yang telah terfertilisasi dan
mencegah terjadinya implantasi dengan membuat suasana
inflamasi pada uterus dan perubahan regulasi sitokin dan
integrin pada dinding uterus sehingga blastosis tidak
dapat melakukan implantasi.
8
1.1.7 Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah obat pencegah kehamilan yang
pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut
pada wanita subur. Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate
(DMPA). Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler).
9
1.1.12 Susuk/norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa
digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Pemasangan norplant biasanya
dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan
kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant
dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh
dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan
pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk
mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap
bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari. Pemeriksaan
ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu,
setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus
diambil/dilepas. Masing-masing kapsul mengandung progestin
levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil
KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul
sampai kapsul diambil dari lengan pemakai.
Daftar Pustaka