Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tamara Husna Pospos

NIM : 1705102010059
Mata Kuliah : Mekanisasi Pertanian
Kelas : 01 (Satu)

Pemanfaatan Sumber Tenaga Angin di Bidang


Pertanian

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara
tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan
oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin
bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan,
udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini
terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir
ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.
Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali.
Energi angin merupakan sumber energi penting sejak waktu lama dibeberapa negara.
Cina telah memanfaatkan energi angin untuk pemompaan lebihdari seribu tahun lalu. Di Eropa
barat, kincir angin mekanik untuk pemompaanatau penggilingan telah digunakan sejak abad
ke-13 dan di Amerika untuk pemompaan pada peternakan sejak awal abad ke-18. Sementara
itu, turbin angin listrik telah diaplikasikan oleh para petani di Amerika sejak tahun 1930.
Koloni Amerika menggunakan kincir angin untuk menggiling gandum dan jagung,
untukmemompa air, dan memotong kayu di penggergajian.
Energi angin pada pertanian umumnya dapat dimanfaatkan sebagai :
1. Penggerak pompa-pompa air untuk irigasi atau air minum ternak
2. Menggiling padi untuk mendapatkan beras menggergaji kayu atau
3. Dikonversi menjadi energi listrik skala kecil. Pembangkit daya bertenaga angin
tidak menimbulkan polusi dan dapat dikonstruksi secara fleksibel serta tidak
membutuhkan lahan yang luas.
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi menggunakan kincir angin.
Energi mekanik yang dihasilkan oleh kincir angin dapat dimanfaatkan secara langsung atau
dikonversi menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi mekanik secara langsung terjadi sebagai
berikut: Angin yang bergerak mengenai sayap kincir menyebabkan kincir berputar. Perputaran
kincir tersebut menyebabkan terbentuknya energi mekanik, yang kemudian dapat menggerakan
pompa sehingga air naik ke atas dan di tampung ke dalam tangki. Sedangkan konversi energi
angin menjadi energi listrik adalah sebagai berikut: Angin yang melalui sudu-sudu kincir
menyebabkan kincir berputar. Putaran kincir menyebabkan generator ikut berputar. Di dalam
generator energi angin diubah menjadi energi listrik. Untuk pembangkit tenaga listrik skala
kecil, karena kecepatan angin senantiasa berubah-ubah, maka perlu adanya pengatur tegangan.
Disamping itu perlu baterai untuk menyimpan energi, karena seiring terdapat kemungkinan
dimana angin tidak bertiup. Bila angin tidak bertiup, generator tidak berfungsi sebagai motor,
sehingga perlu sebuah pemutus otomatik untuk mencegah generator bekerja sebagai motor.
Pemanfaatan tenaga angin pada bidang pertanian di Indonesia saat ini salah satunya
yaitu untuk pemompaan air irigasi sawah pada musim kemarau. Menurut Direktur PT Nuansa
Cipta Kreasi Sigit Wiriatmo, embusan angin di atas sawah yang lapang dapat dimanfaatkan
untuk menggerakkan baling-baling kincir angin yang akan menghidupkan alat kompresor di
bagian bawah. Kompresor yang terhubung dengan sistem perpipaan akan memompa air di
sumur sawah dan mengalirkannya ke permukaan sawah. Debit air yang bisa dihasilkan 100
liter per menit. Satu kincir angin berdiameter standar, 6 meter, bisa dimanfaatkan untuk
memompa air irigasi bagi lahan sawah seluas 2-5 hektar. Kincir angin untuk pemompaan air
irigasi ini sudah dicoba PT Nuansa Cipta Kreasi dengan menempatkan satu kincir percobaan
di Temon. Meskipun menemui sejumlah kendala teknis, pada prinsipnya kincir angin mampu
membantu menekan pengeluaran petani untuk pemompaan air saat kemarau yang mencapai Rp
70.000 per hektar per hari.
Selain untuk irigasi, kincir angin dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Jika memakai spesifikasi jenis kincir angin yang sama, daya listrik yang dihasilkan mencapai
1.000 watt. Listrik sebesar itu mampu menerangi 4-5 rumah selama lebih kurang enam jam.
Jenis Turbin Angin
Turbin angin memanfaatkan energi kinetik dari angin dan mengkonversinya menjadi
energi listrik. Ada dua jenis turbin angin yang utama:
1. Turbin Angin Sumbu Horizontal, Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki
poros rotor utama dangenerator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil
diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana,
sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor
angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki sebuah
gear box yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat berputar.

Gambar 1. Turbin Angin Sumbu Horizontal


Turbin Angin Sumbu VertikalTurbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki
poros/sumburotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin
2. Turbin Angin Sumbu Vertikal/Tegak (atau TASV) memiliki poros/sumbu rotor
utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin tidak
harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di
tempat-tempat yang arah anginnya sangat bervariasi. TASV mampu
mendayagunakan angin dari berbagai arah.

Gambar 2. Turbin Angin Sumbu Vertikal


Keuntungan dan Kerugian dari Energi Angin
A. Keuntungan
 Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber
energi ini tidak akan membuat sumber daya.
 Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses
manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempatyang akan didirikan
pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik,
secara praktis pembangkit listrik tenagaangin ini tidak menghasilkan emisi yang
berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon
dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping
karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfurdioksida,
nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jikadibandingkan dengan
pembangkit listrik dengan menggunakan batubaraataupun gas.

B. Kerugian
 Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin
merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini
dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang
membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.
 Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan,
terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai
pembangkit listrik, diantaranyaa dalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah
ekologi, dan keindahan.
 Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang
angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak
mungkin untuk disembunyikan.Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat
digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit
angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian
serta pemukiman. Hal ini yang membuatpembangkitan tenaga angin di daratan menjadi
terbatas.
 Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah.
Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu
daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin,
penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga
derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis
elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin.
Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi
elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang
mikro untuk perkomunikasian.
 Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah
terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau
bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak
ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat
kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan
pembakaran bahan bakarfosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya
pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan
kelelawar.
 Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan
kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah
menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kebakaran pada turbin angin dapat
terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga
dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun
dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre
lahan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai