Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
dengan tujuan tercapai kesepahaman bersama, sedangkan negosiasi adalah suatu kegiatan yang
terencana apa yang harus dicapai, Komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam
melakukan kegiatan negosiasi. Dengan komunikasi yang baik, maka kegiatan negosiasi dapat
berjalan lancar. Segala hal yang telah direncanakan saat bernegosiasi nantinya, bila kita tidak
mampu mengomunikasikannya dengan baik, maka negosiasi dapat terhambat bahkan gagal.
Peranan komunikasi dalam memenangkan peperangan terlihat sangat penting.
Bila ingin menjadi negosiator yang handal, tentunya memerlukan pemahaman mendalam
mengenai komunikasi. Komunikasi tidak hanya “cuap-cuap” saja, tetapi juga terdapat teknik
khusus dalam menyampaikan pesan kepada pihak lain. Komunikasi tidak terbatas pada verbal
saja, namun nonverbal perlu diperhatikan, karena hal itu sangat diperhatikan oleh pihak lain,
yang dapat membaca “sisi lain” dari negosiator tersebut, yang berdampak pada citra perusahaan
yang kita wakili.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi dalam negosiasi
b. Tujuan khusus
1) Mahasiswa mampu menguraikan tentang pengertian komunikasi
2) Mahasiswa mampu menguraikan tujuan komunikasi
3) Mahasiswa mampu memahami proses komunikasi
4) Mahasiswa mampu mengetahui komunikasi publik
5) Mahasiswa mampu menguraikan komponen dalam komunikasi
6) Mahasiswa mampu menguraikan prinsip dasar komunikasi
7) Mahasiswa mampu memahami negosiasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertia Komunikasi
Pengertian Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara
verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.

Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain.
Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau
menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.

Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat penting karena
merupakan bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan gagasan.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam tentang pengertian komunikasi dan peranannya
dalam bisnis.

B. Tujuan Komunikasi

Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman


bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Sedangkan menurut Katz an Robert Kahn
yang merupakan hal utama dari komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian
makna suatu system social atau organisasi. Akan tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan
informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam
upaya membentuk suatu makna serta mengemban harapan-harapannya (Rosadi Ruslan,
2003:83). Dengan demikian komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha
untuk mencapai tujuan.

Pada umumnya tujuan komunikasi tujuan anatara lain, yaitu:


1. Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus
menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga
mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita maksud.
2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi
masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat
diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat
bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah
kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah
bagaimana cara baik untuk melakukan (Widjaja, 200:66-67).

C. Proses Komunikasi
Untuk memahami proses komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur yang berkaitan dengan
siapa pengirimnya (komunikator), apa yang dikatakan atau dikirimkan (pesan), saluran
komunikasi apa yang digunakan (media), ditujukan untuk siapa (komunikan), dan apa akibat
yang akan ditimbulkannya (efek).

Dalam proses komunikasi tersebut, kewajiban seorang komunikator adalah mengusahakan


agar pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan kehendak pengirim.
Model proses komunikasi secara umum dapat memberikan gambaran kepada pengelola
organisasi, bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap anggota/stakeholder nya melalui
desain dan implementasi komunikasi. Dalam hal ini, pengirim atau sumber pesan bisa
individu atau berupa organisasi sebagaimana dapat dilihat dalam gambar proses komunikasi
di bawah ini:

Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan, sebelum
dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-simbol yang dapat
menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim. Apapun simbol
yang dipergunakan, tujuan utama dari pengirim adalah menyediakan pesan dengan suatu cara
yang dapat memaksimalkan kemungkinan dimana penerima dapat menginterpretasikan
maksud yang diinginkan pengirim dalam suatu cara yang tepat. Pesan dari komunikator akan
dikirimkan kepada penerima melaui suatu saluran atau media tertentu. Pesan yang di terima
oleh penerima melalui simbol-simbol, selanjutnya akan ditransformasikan kembali (decoding)
menjadi bahasa yang dimengerti sesuai dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang
diharapkan (perceived message) .
Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya tindakan atau pun perubahan
sikap penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Akan tetapi makna suatu pesan dipengaruhi
bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai konteksnya. Oleh sebab itu, tindakan atau
perubahan sikap selalu didasarkan atas pesan yang dirasakan..
Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah, artinya individu
atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus penerima dan masing-masing saling
berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan pengirim dapat memantau seberapa baik pesan-pesan
yang dikirimkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara
benarsesuaiyangdiinginkan.

Dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa ada
semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja terjadi pada pengirim, saluran,
penerima atau umpan balik. Dengan kata lain, semua unsur-unsur atau elemen proses
komunikasi berpotensi menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Hambatan tersebut
diuraikan dalam hambatan-hambatan dalam komunikasi
D. Komunikasi Publik

Komunikasi Publik (Public Communication) adalah salah satu jenis atau bentuk komunikasi
dari segi jumlah atau banyaknya komunikan (audiens) selain komunikasi intrapribadi
(intrapersonal communication), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication),
komunikasi kelompok (group communcation), dan komunikasi massa (mass communication).

Komunikasi Publik dikenal dengan banyak nama atau istilah, seperti urusan publik (public
affairs), informasi publik (public information), dan hubungan publik (public relation)
atau humas (hubungan masyarakat).

Karena jumlahnya audiens yang banyak, komunikasi publik juga sering diidentikkan dengan
komunikasi massa, padahal keduanya berbeda dari segi saluran (channel). Komunikasi massa
adalah komunikasi melalui media massa (communicating with media).

Komunikasi publik lebih luas daripada komunikasi massa. Komunikasi massa ”hanya”
menggunakan media massa, seperti suratkabar, majalah, website, radio, dan televisi.

Komunikasi publik lebih luas lagi. Selain menggunakan media massa, komunikasi publik juga
menggunakan e-mail, blog, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, Yahoo Messengger,
Handphone (SMS), dan medium lain yang bisa menjangkau khalayak luas (banyak), seperti
aksi demo, seminar, diskusi, dan sebagainya.

Komunikasi publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media masa (media
relations), jangkauan komunitas (community outreach), komunikasi krisis (crisis
communication), relasi pelanggan (customer relations), perencanaan acara (event planning),
komunikasi risiko (risk communication).

Pengertian Komunikasi Publik

Secara bahasa, komunikasi publik artinya penyampaian pesan kepada orang banyak.

Komunikasi Publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasa, informasi,
ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak.
Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi,
blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat
pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik.

Arni Muhammad dalam Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumu Aksara, 2008)


mendefinisikan komunikasi publik dalam kontekkomunikasi organisasi. Menurutnya,
komunikasi publik adalah “pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam sebuah
organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media”.

Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan, tulisan, dan visual agar pesan
dapat disampaikan secara efektif dan efisien.

Komunikasi publik yang dilakukan melalui lisan biasa disebut komunikasi pidato, retrorika,
dan public speaking.

Komuniksi artinya penyampaian pesan (ide, pemikiran, informas). Publik artinya orang banyak
(umum); semua orang yang datang (menonton, mengunjungi, dan sebagainya) (KBBI)

Secara praktis, komunikasi publik terjadi ketika individu dan kelompok terlibat dalam dialog
di ruang publik untuk menyampaikan pesan kepada khalayak tertentu. Peristiwa berbicara di
depan umum (public speaking), editorial surat kabar, dan iklan billboard adalah beberapa
bentuk komunikasi publik.

E. Komponen dalam komunikasi

Bertitik tolak dari pada pengertian komunikasi maka kita dapat mengetahui

bahwa variabel atau komponen komunikasi meliputi :

a. Komunikator / Communication yaitu subyek yang menerima pesan / informasi atau

berita.

b. Komunikan / Communicate yaitu subyek yang menerima / dituju berita yang

dikirimkan

c. Pesan / berita / warta ( message )

d. Respon / response yaitu tanggapan

e. Media / tool / technology yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan warta

pesan.

tingkat keberhasilan suatu komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor atau variabel tersebut
diatas. Sudah tentu harapan kita adalah komunikasi yang kita laksanakan merupakan
komunikasi yang effisien dan baik.
Komunikasi yang baik pada umumnya mempunyai ciri :

a. pesan yang disampaikan jelas

b. penerimaan warta dalam situasi yang tepat / siap

c. cara yang digunakan effisien

KOMUNIKASI TATAP MUKA

Tujuan daripada komunikasi tatap muka antara lain :

1. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah

2. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan

masalah.

3. mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi

baik.

4. mempelajari teknik—teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik.

5. dapat mengembangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.

Komunikasi tatap muka ini sangat penting dalam berkomunikasi di bisnis walaupun menulis
memo pada pegawai mungkin lebih teliti dan efisien, hal ini tidak berarti banyak dalam rapat
kebutuhan pegawai. Bagian ini akan dimulai dengan mendiskusikan keuntungan dan kerugian
dari komunikasi tatap muka, akhirnya secara spesifik di dalam situasi komunikasi tatap muka
akan sering mengeluarkan pendapat-pendapat.

Ada beberapa keuntungan atau alasan untuk menggunakan komunikasi tatap muka.

Keuntungan tatap muka adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan.
Sering terjadi kesulitan berkomunikasi dengan merasakan dan menilai maupun menulis atau
tertulis. Membaca diantara baris sering tidak tentu. Berkomunikasi dengan tatap muka akan
mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, expresi wajah, gerak tangan, tekanan
suara dan Iain-lain. Isyarat satu mampu menilai dalam membantu anda untuk memahami
kemampuan dan kepentingan kebutuhan karyawan. Inovasi atau dorongan dan nilai-nilai, jika
anda ingin mencari apakah diantara pegawai anda tertarik untuk meningkatkan kariernya,
itulah kegunaan komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung yang akan memberi anda
arti atau informasi

Kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama.


Diskusi para pegawai membutuhkan dua cara yaitu motivasi dan promosi dimana keduanya
memerlukan waktu. Kadang-kadang kita berdiskusi merencanakan dalam menggunakan waktu
yang singkat dan waktu yang lama, issue secara tidak sadar mungkin sering membawa kita
emosi. Secara alamiah dan spontan komunikasi tatap muka sering menghasilkan kepentingan
dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya waktu percuma. Hal ini menghendaki keahlian.
Semua situasi komunikasi bisnis menghendaki keterampilan, tetapi komunikasi tatap muka
menghendaki keterampilam khusus untuk sukses.

Anda harus mempertimbangkan beberapa komponen yang penting yaitu, keterbukaan,


kepercayaan, pendorong dan tujuan kegiatan yang jelas. Karakteristik—karakteristik ini
menggambarkan iklim komunikasi ideal face to face, dengan memahami setiap komponen ini
dan kontribusinya kepada iklim komunikasi ideal.

tujuan anda harus dapat diamati. Anda dapat mengamati suatu tujuan, mungkin itu bukan
bagian dari kontrak anda dengan pegawai anda. Ingat orientasi tujuan kerja anda dan fokuskan
pada tugas yang kamu dapat amati. Hal ini dapat membuat evaluasi anda objektif dan menolong
untuk mengurangi kebertahanan karena adanya interprestasi dari yang lainnya. Karakteristik
dari komunikasi ideal, keterbukaan, kepercayaan, pendorong dan tujuan kerja yang jelas dapat
menolong anda mengembangkan komunikasi tatap muka anda.

F. Prinsip Dasar Komunikasi

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik,
tetapi terus berkelanjutan.

Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses
berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat
dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses
komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas
berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang
akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan
komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap
tujuannya tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan
tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan
kapan komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Tidak dapat dibayangkan jika
orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita
tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan
senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita.
Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses
komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya,
nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh
beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana
dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling
dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang
saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon
atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu
dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-
pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik
kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan
hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.

G. Negosiasi

Kegiatan negosiasi merupakan proses saat kedua belah pihak melakukan negosiasi
untuk mencapai tujaun yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang memiliki
kepentingan dengan elmen-elemn kompetisi dan kerjasama. Serta termasuk yang ada
didalamnya, suatu tindakan yang dilakukan saat melakukan mengosiasi, untuk mempengaruhi
atau kerjasama dengan orang lain dengan memiliki tujuan tertentu. Secara lebih luasnya
pengertian Negosiasi bisnis adalah pertemuan tatap muka antara 2 orang atau dua kelompok
pengusaha untuk melakukan serangkaian tawar menawar yang berkesinambungan mengenai
suatu subjek niaga tertentu yang bertujuan untuk mencapai suatu perjanjian atau suatu kontrak
dagang. Setiap perunding akan maju ke meja perundingan dengan tujuan dan tekad untuk
mencapai suatu perjanjian dengan syarat-syarat yang secara optimal akan memuaskan kedua
belah pihak. Negosiasi yang berhasil adalah negosiasi yang membuahkan suatu kontrak atau
perjanjian. Sebaliknya negosiasi yang menemui jalan buntu hanya menghasilkan suatu
perjanjian yang hanya akan memuaskan salah satu pihak saja. Yang lazim biasanya
menyangkut mutu barang atau produk, harga, syarat pembayaran, tempat penyerahan, waktu
penyerahan, sertifikat mutu, garansi, perawatan purna jual, dan lain sebagainya.

Faktor yang paling berpengaruh dalam negosiasi adalah filosofi yang menginformasikan
bahwa masing-masing pihak yang terlibat. Ini adalah kesepakatan dasar kita bahwa "semua
orang menang", filsafat ini menjadi dasar setiap negosiasi. Kunci untuk mengembangkan
filsafat supaya "semua orang menang" adalah dengan mempertimbangkan setiap aspek
negosiasi dari sudut pandang pada pihak lain dan pihak negosiator. Unsur penting dalam
negosiasi adalah power, informasi dan waktu. Power yang dimaksud tentu saja crude power,
tetapi berbentuk kekuatan bersaing, kekuatan mengambil resiko, kekuatan komitmen, kekuatan
keahlian, dan masih banyak lagi. Kelengkapan dan keakuratan informasi juga merupakan
senjata yang ampuh dalam negosiasi. Jika kita tahu bahwa ‘lawan’ kita tidak mempunyai
alternatif, kita dapat menaikkan bargaining position kita. Dan ‘waktu’ dapat dimanfaatkan
untuk menaikkan posisi dalam negosiasi
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Demi mencapai kesuksesan pada saat negosiasi, teknik-teknik berkomunikasi dan prioritas
informasi yang diberi perlu dipahami. Karena, dalam berkomunikasi, negosiator tidak hanya
menyampaikan pesan verbal, tetapi juga nonverbal. Komunikasi nonverbal menjadi salah satu
hal yang akan diperhatikan pihak lain saat bernegosiasi, yang merupakan salah satu kunci
apakah negosiasi tersebut akan berakhir dengan sukses atau tidak. Lalu, informasi yang kita
miliki tidak selalu wajib disampaikan seutuhnya ke pihak lain. Kemudian, lawan bicara kita
saat bernegosiasi mungkin akan memiliki karakter yang berbeda, yang menyebabkan negosiasi
akan terhambat. Kemudian, media yang digunakan saat negosiasi juga akan menjadi hambatan
tersendiri, sehingga sebagai negosiator kita perlu memahami dua hal hambatan tersebut, dan
hambatan lainnya yang mungkin akan terjadi. Sebagai negosiator, kita tidak hanya mengajak,
mempromosikan, atau menginformasikan kerja sama dengan pihak lain, tetapi juga kita
mewakili “nama baik” perusahaan. Terakhir, negosiasi bukan hanya pertukaran solusi-solusi
yang diinginkan, melainkan mencakup sejumlah topik yang luas di sebuah lingkungan di mana
masing-masing pihak mencoba memengaruhi satu sama lain.

2. Saran

Demi mencapai kesuksesan pada saat negosiasi, teknik-teknik berkomunikasi dan prioritas
informasi yang diberi perlu dipahami. Karena, dalam berkomunikasi, negosiator tidak hanya
menyampaikan pesan verbal, tetapi juga nonverbal. Komunikasi nonverbal menjadi salah satu
hal yang akan diperhatikan pihak lain saat bernegosiasi, yang merupakan salah satu kunci
apakah negosiasi tersebut akan berakhir dengan sukses atau tidak. Lalu, informasi yang kita
miliki tidak selalu wajib disampaikan seutuhnya ke pihak lain. Kemudian, lawan bicara kita
saat bernegosiasi mungkin akan memiliki karakter yang berbeda, yang menyebabkan negosiasi
akan terhambat.

Anda mungkin juga menyukai