SEMUA BENZODIAZEPINE DIABSORBSI SECARA SEMPURNA KECUALI
KLORAZEPAT, KLORAZEPAT BARU DIABSORPSI SEMPURNA SETELAH DIDEKARBOKSILASI DALAM CAIRAN LAMBUNG MENJADI NORDAZEPAM. BENZODIAZEPINE MENURUT LAMA KERJANYA DIBAGI DALAM 4 GOLONGAN: 1.SENYAWA YANG BEKERJA SANGAT CEPAT 2.SENYAWA YANG BEKERJA CEPAT DENGAN WAKTU PARUH 6 JAM 3.SENYAWA YANG BEKERJA SEDANG DENGAN WAKTU PARUH 6-24 JAM 4.SENYAWA YANG BEKERJA DENGAN WAKTU PARUH LEBIH DARI 24 JAM
BENZODIAZEPIN AKTIF TERIKAT PADA PROTEIN PLASMA. KEKUATAN
IKATANNYA BERHUBUNGAN ERAT DENGAN SIFAT LIPOFILIKNYA BERKISAR 70% (ALPRAZOLAM) SAMPAI 99% (DIAZEPAM) METABOLISME BENZODIAZEPIN
Metabolisme Benzodiazepin terdiri dari 3 tahap, yaitu:
• Desalkilasi • Hidroksilasi • Konjugasi EFEK SAMPING • Efek samping yang relatif umum yaitu lemas, sakit kepala, pandangan kabur, vertigo, mual dan muntah , diare, nyeri epigastric, nyeri sendi dan nyeri dada. • Efek samping psikologik yaitu dapat menimbulkan efek paradoksal seperti banyak bicara (nyinyir), mudah tersinggung, cemas, takikardia dan berkeringat. Selain itu dilaporkan timbulnya reaksi berupa tingkah laku aneh, bermusuhan, dan kemarahan bahkan kadang kadang tejadi gejala paranoid, depresi dan keinginan bunuh diri tetapi insiden efek paradoksal ini jarang terjadi. • Gejala putus obat dapat berupa makin hebatnya keainan yang semula akan diobati, seperti insomnia dan ansietas. Sebaiknya penghentiaan penggunaan obat dilakukan secara bertahap. INDIKASI DAN POSOLOGI • Benzodiazepin dapat digunakan untuk berbagai indikasi, antara lain untuk pengobatan insomnia, ansietas, kaku otot, medikasi preanestesi dan anestesi. • • Benzodiazepin yang bermanfaat sebagai antikonvulsi harus memiliki waktu paruh yang panjang, dan dibutuhlan cepat masuk kedalam otak agar dapat mengatasi status epilepsi secara cepat. Benzodiazepin dengan waktu paruh pendek diperlukan sebagai hipnotik, walaupun memiliki kelemahan yaitu peningkatan penyalahgunaan dan beratnya gejala putus obat.