Anda di halaman 1dari 8

ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638

Ris.Geo.Tam Vol. 27, No.1, Juni 2017 (39-46)


DOI: 14203/risetgeotam2017.V27.442

HIDROGEOKIMIA AIRTANAH PADA DAERAH PANTAI:


STUDI KASUS DATARAN RENDAH KATAK, DESA SUMBER
AGUNG, KABUPATEN BANYUWANGI
Groundwater Hydrogeochemistry at Coastal Area Case study: Katak Lowland
Area, Sumber Agung Village, Banyuwangi District
Arief Nur Muchamad¹,², Boy Yoseph CSS Syah Alam²,
Euis TintinYuningsih²
¹) PT. Lorax Indonesia, Jakarta
²) Program Pascasarjana Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjajaran, Bandung.

ABSTRAK Makalah ini menjelaskan hasil dari sedimen marine/batugamping di Utara. Zonasi
penilaian kualitas airtanah yang dilakukan di jenis airtanah diketahui dari karakteristik
daerah dataran rendah Katak, di Kabupaten hidrokimianya, mulai dari jenis natrium klorida di
Banyuwangi, Jawa Timur. Kualitas airtanah yang Selatan sampai kalium sulfat di Utara. Hal tersebut
asin telah teridentifikasi saat observasi lapangan. masing-masing dikontrol oleh hidrodinamika
Dalam rangka mengidentifikasi asal air asin di airtanah dengan air asin dan pelarutan kimia
daerah Katak, studi hidrogeokimia dilakukan batuan oleh airtanah.
terhadap sampel airtanah dari 12 airtanah
Kata kunci: hidrogeokimia, salinisasi airtanah,
sumur/bor, 3 air permukaan dan air laut. Analisis
intrusi, pembilasan airtanah
hidrokimia dilakukan dengan pengeplotan unsur-
unsur ion utama pada diagram Piper untuk ABSTRACT This paper describes the
mengetahui fasies dan kandungan ion dominan groundwater quality assessment conducted in
pada airtanah di daerah penelitian. Interpretasi plot Katak lowland area, in Banyuwangi District, East
untuk ion utama menunjukkan bahwa salinitas di Java. The quality of water salinity had been
daerah Katak diakibatkan oleh intrusi air laut dan identified during field observation. In order to
pembilasan garam-garam pada sedimen identify the origin of saline groundwater, a
marine/batugamping. Penelitian hidrokimia di hydrogeochemical study has been carried out by
daerah dataran rendah Katak memberikan analysing of 12 groundwater wells, 3 surface
wawasan baru mengenai hubungan antara air water and sea water. Hydrogeochemical analysis
tawar dan air laut pada kedalaman yang berbeda di identified major ion elements on Piper′s diagram
dalam sedimen pantai dan aluvial. Intrusi air asin to know the facies and dominant ion content in
terjadi karena kerucut depresi yang disebabkan ground water study area. The interpretation of
oleh eksploitasi air tanah terkonsentrasi di bagian plots for different major ions suggests that saline
selatan yang merupakan daerah pesisir dan water in Katak are typically salt water intrusion
pembilasan karena aliran air tanah melalui and flushing salt residue in marine
sediment/limestone. This hydrochemical research
_______________________________
area provides new insights into the geochemical
Naskah masuk : 31 Januari 2017 relationships between freshwater and seawater at
Naskah direvisi : 04 Februari 2017 different depths in coastal and alluvial sediments.
Naskah diterima : 02 Mei 2017 Saltwater intrusion occurs due to cone of
____________________________________
depression caused by concentrated exploitation of
Arief Nur Muchamad groundwater in the south/coastal area, and
Program Pascasarjana Teknik Geologi, Fakultas Teknik flushing mainly by groundwater flow through
Geologi, Universitas Padjajaran, Bandung. marine sediment/limestone in the northern area.
Jl Dipatiukur No. 35, Bandung 40132 Groundwater zonation is characterized by
Email : anmuchamad@gmail.com
hydrochemical type from natrium chloride type in
the southern area to calciumsulphate type in the
©2017 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

39
Muchamad et al. / Hidrogeokimia Airtanah Pada Daerah Pantai: Studi Kasus Dataran Rendah Katak, Desa Sumber Agung,
Kabupaten Banyuwangi

northern area. Controlled by hydrodynamic of melaporkan adanya salinitas di sumur mereka


groundwater with salt water and flushing of sekalipun lokasinya jauh dari pantai.
geochemical by ground water, respectively.
Sasaran dari penelitian ini adalah mengetahui
Keywords: hydrogeochemistry, groundwater karakteristik hidrogeokimia di daerah dataran
salinization, intrusion, groundwater flushing rendah Katak. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui proses peningkatan salinitas dan
PENDAHULUAN zonasi air tanah asin berdasarkan karakteristik
hidrogeokimia di daerah penelitian. Analisis
Airtanah merupakan sumberdaya alam yang
penyebab salinitas air tanah dilakukan dengan
melimpah di daerah tropis seperti Indonesia dan
analisis fasies hidrokimia melalui diagram
memegang peranan penting sebagai sumber
Trilinier Piper (Fariza, 2016). Dari perubahan
pasokan air bersih. Pemanfaatan air tanah sebagai
hidrokimia airtanah maka akan dapat diketahui
sumber air bersih dilakukan oleh masyarakat
apakah salinitas air tanah merupakan akibat intrusi
maupun industri untuk memenuhi pasokan
air asin atau merupakan pembilasan garam residu
kebutuhan air dengan berbagai keperluan,
dalam batugamping/ sedimen laut di dataran
terutama air minum. Sejalan dengan pertumbuhan
rendah Katak atau sekitarnya.
ekonomi dan penduduk, kebutuhan akan pasokan
air bersih meningkat dari tahun ke tahunnya.
LOKASI PENELITIAN
Dengan demikian kualitas dan kuantitas airtanah
menjadi penting untuk dipelajari guna menyokong Penelitian dilaksanakan di wilayah pesisir dan
kebutuhan air bersih tersebut. Pemanfaatan dataran Katak di Desa Pancer, Kecamatan
airtanah di daerah pesisir yang berlebihan dapat Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Sebagian
menyebabkan masuknya air asin ke dalam daerah penelitian merupakan daerah
daratan, yang kemudian mempengaruhi kualitas pertambangan dan berbatasan langsung dengan
airtanahnya. masyarakat pesisir pantai. Topografi daerah
penelitian dapat dibagi menjadi dua area utama
Daerah penelitian merupakan dataran rendah dan
berdasarkan ketinggiannya. Daerah dataran tinggi
terbentuk oleh endapan aluvial yang merupakan
(Gunung Tumpang Pitu) berkisar di ketinggian
hasil erosi dari batuan sekitarnya. Batuan asal di
sekitar 200-450 m, dan dataran rendah Katak
daerah penelitian merupakan batugamping/
dengan ketinggian berkisar dari sekitar 5-20 m
sedimen marine yang terangkat (lifting) akibat
yang akan menjadi tempat bagi fasilitas
subduksi lempeng samudra (Harbury dan
pendukung pertambangan.
Kallagher, 1991 dalam Spiers & Burlet, 2014).
Kemudian mengalami erosi dan ditutupi batuan Tipe mineralisasi utama sepanjang busur Sunda-
gunung api, diantaranya batuan vulkanik dengan Banda bervariasi, memanjang dari Jawa Timur
sisipan batugamping. Dataran rendah di daerah menuju Lombok dan Sumbawa, diantaranya
pesisir dan dataran antar gunung dibatasi oleh kaki adalah kemunculan sistem porfiri dan high
gunung api Kuarter, maka endapan aluvial utama sulphidation epithermal sepanjang segmen busur
menutupi dataran ini berasal dari rombakan timur, meliputi Tumpang Pitu high-sulphidation
gunung api. Batuan vulkanik telah teralterasi kuat epithermal dan porfiri di Tujuh Bukit, Selodong
dan termineralisasi dengan tipe cebakan high- high-sulphidation dan distrik porfiri yang di
sulfidation epithermal. Tipe mineralisasi seperti dalamnya terdapat sistem porfiri Montong Botek,
ini telah menjadikan daerah penelitian juga Lombok, dan sistem porfiri tembaga-emas Batu
merupakan daerah pertambangan. Hijau di Sumbawa.
Berdasarkan peta hidrogeologi lembar XI Jember, Batuan vulkanik dari periode Miosen dan Pliosen
Jawa (Soekardi, 1981), daerah penelitian serta vulkanik Kuarter yang lebih muda
merupakan daerah langka air karenanya merupakan penyusun dari busur Sunda-Banda.
digolongkan daerah bukan Cekungan Air Tanah
Busur Sunda-Banda telah bermigrasi bukan saja
(non-CAT). Namun demikian terdapat akifer
dari Barat ke Timur dari masa ke masa, tetapi juga
lokal produktif sedang, akifernya yang tidak
dari Selatan ke Utara. Migrasi ini jelas terbukti
menerus. Daerah salinisasi air tanah akibat intrusi
dengan keselarasan arah Barat-Timur memotong
air laut juga dilaporkan di daerah pesisir pantai
pusat vulkanik Miosen dan Pliosen sepanjang
Desa Pancer. Masyarakat setempat juga telah

40
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.27, No.1, Juni 2017,39 - 46

pesisir Jawa bagian Selatan, Lombok dan Struktur utama geologi di daerah penelitian
Sumbawa, dan sejajar dengan gunung api muda dengan jurus yang berarah Baratlaut-Tenggara,
aktif berarah Barat-Timur dan berumur Kuarter, terdiri dari 8 koridor patahan sepanjang 16 km.
yang menegaskan busur aktif saat ini terletak di Pola jurus diinterpretasikan sejajar intrusi diorit
sebelah Utara sepanjang Jawa bagian tengah, dan berumur Miosen pertengahan yang berperan
bagian Utara Bali, Lombok dan Sumbawa. sebagai pembawa mineralisasi di Tumpang Pitu.
Pemetaan geologi daerah Tumpang Pitu termasuk METODE
didalamnya dataran rendah Katak
mengungkapkan komposisi batuan vulkanik di Untuk mengetahui kualitas airtanah dan
daerah ini terdiri breksi vulkanik, tuf, batupasir perubahan hidrokimia airtanah, maka program
pengambilan sampel air telah dilaksanakan. conto
vulkanik, dilapisi lava andesit dan
dilakukan terhadap airtanah sumur bor dan sumur
batugamping/kapur yang secara regional termasuk
Formasi Batuampar. Formasi Batuampar penduduk, air sungai dan air laut. Sebanyak 16
diinterpretasikan berumur Miosen bawah dan sampel air diambil untuk dianalisis lebih lanjut di
laboratorium, terdiri dari 7 sampel air sumur bor,
berasal dari sabuk vulkanik bawah laut yang
5 sampel air sumur penduduk, 3 sampel air
muncul ke permukaan dan setelah itu tererosi.
Selama Miosen Tengah, unit ini telah diintrusi permukaan Kali Katak dan 1 sampel air laut
oleh mikrodiorit, diorit, diorit hornblenda, diorit daerah Pulau Merah. Lokasi pengambilan sampel
ditunjukan pada Gambar 1.
kuarsa dan porfiri andesit. Batuan intrusi ini
memicu aktifitas hidrothermal yang menghasilkan Pengambilan sampel dilakukan mewakili dua
alterasi di Tumpang Pitu dan daerah sekelilingnya. periode musim di Indonesia yaitu musim kering

Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel air.

41
Muchamad et al. / Hidrogeokimia Airtanah Pada Daerah Pantai: Studi Kasus Dataran Rendah Katak, Desa Sumber Agung,
Kabupaten Banyuwangi

dan musim basah. Pengambilan sampel pada indikator pencampuran air tawar dengan air asin
musim yang berbeda adalah untuk melihat adanya dan penyebaran air asin di Kali Katak.
korelasi atau proses pencampuran airtanah dengan
Kualitas airtanah tergantung pada sifat batuan
air asin atau geokimia. Air laut yang diambil
dasar, topografi, geologi, tanah, iklim, curah hujan
adalah air laut setempat di mana lokasi
di atmosfir dan kualitas air dari sumber-sumber
pengambilannya tidak jauh dari Pulau Merah. Air
pencemaran antropogenik dalam hal kegiatan
laut merupakan pembanding bagi airtanah asin
pertanian dan industri. Selanjutnya, kualitas
yang memiliki karakterisik hidrokimia yang sama
airtanah dapat dipengaruhi oleh reaksi geokimia di
dengan air laut tersebut. Sampel air permukaan
permukaan seperti pelapukan, pelarutan,
berasal dari Kali Katak. Air ini akan menjadi
pertukaran ion dan berbagai proses biologis.

Gambar 2 Diagram Piper – Fasies dan perubahan air tanah daerah penelitian.

42
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.27, No.1, Juni 2017,39 - 46

Konsep fasies hidrokimia dapat digunakan untuk WB-08, WB-10, WB-11, WB-12, GTH-23 dan
menunjukkan karakter kimia diagnostik air dalam juga air permukaan SWKTK-12 di daerah
sistem hidrologi. Fasies mencerminkan pengaruh penelitian merupakan air kalsium sulfat yang
dari proses kompleks hidrokimia di bawah umumnya dipengaruhi oleh mineralisasi sulfat di
permukaan antara formasi litologi batuan dan area tersebut dimana Sulfat dapat berasal dari
airtanah (Ravikumar et al., 2015). pelarutan dan oksidasi mineral sulfida.
Penilaian kualitas air sebagian besar didasarkan Klorida (Cl): Sumber utama klorida dalam
pada analisis hidrokimia. Studi hidrokimia airtanah adalah konstituen dari batuan intrusi dan
mengungkapkan kualitas air untuk menentukan batugamping/sedimen marine. Dua airtanah dari
peruntukan penggunaan air tersebut. Airtanah sumur bor GWM-01, WB-05 dan sumur penduduk
terdiri dari tujuh unsur kimia utama, terdiri dari GWC-05 merupakan air klorida yang berasal dari
Ca, Mg, Cl, HCO3, Na, K, dan SO4. Parameter pelarutan mineral batuan oleh airtanah atau
kimia airtanah memainkan peran penting dalam pencampuran air asin dengan airtanah. Air
mengklasifikasikan dan menilai kualitas air permukaan Kali Katak SWKTK-15 mengandung
(Jamshidzadeh et al., 2011, Housseinifard dan klorida yang masuk langsung dari laut ke Kali
Aminiyan, 2015). Parameter kualitas airtanah Katak. Klorida larut dalam air dan bergerak bebas
untuk mengidentifikasi terjadinya salinitas air asin dengan air melalui tanah dan batuan dalam bentuk
adalah tingkat konsentrasi klorida (Cl) dimana natrium klorida dalam air tanah. Konsentrasi
parameter tersebut merupakan salah satu unsur klorida lebih dari 100 mg/l memberikan rasa asin
kimia yang berasal dari air laut yang terkandung ke air (Ramesh dan Jagadeeswari, 2013).
dalam senyawa garam (Suhartono et al., 2013).
Bikarbonat (HCO3): Air permukaan Kali Katak
SWKTK-01 dan air sumur GWC-01 pada musim
HASIL DAN PEMBAHASAN hujan merupakan air bikarbonat yang umumnya
Berdasarkan analisis diagram Piper, terdapat 3 merupakan air yang berasal dari airtanah dangkal
jenis air di daerah penelitian, yaitu Ca-SO4, Na- Cl dan jenis air tanah muda. Sumber utama ion HCO3
dan Ca-HCO3. Fasies dan perubahan hidrokimia dalam airtanah adalah CO2 terlarut dalam air hujan
airtanah ditunjukan pada Gambar 2. yang memasuki tanah melarutkan lebih banyak
CO2. Peningkatan suhu atau penurunan tekanan
Sulfat (SO4): Mayoritas airtanah di lokasi-lokasi
menyebabkan penurunan kelarutan CO2 dalam air,
GWC-01, GWC-02, GWC-03, GWC-04, WB-05,

Gambar 3 Kondisi Korelasi DHL vs Klorida.

43
Muchamad et al. / Hidrogeokimia Airtanah Pada Daerah Pantai: Studi Kasus Dataran Rendah Katak, Desa Sumber Agung,
Kabupaten Banyuwangi

Gambar 4. Proyeksi perluasan sebaran salinitas berdasarkan perubahan hidrokimia.

44
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.27, No.1, Juni 2017,39 - 46

menyebabkan penurunan kelarutan CO2 dalam air, intrusi air asin di lokasi ini akan semakin
pembusukkan bahan organik dan SO4 mengurangi membesar.
bakteri melepaskan CO2 terlarut. Air berubah
Selain pada sumur bor, sebagai pembanding maka
dengan CO2 terlarut mineral karbonat, melewati
sumur penduduk di daerah Panorama GWC-05
tanah dan batuan, melepaskan HCO3 (Ramesh dan
dianalisis hidrokimianya. Hasil analisa
Jagadeeswari, 2013). Pendekatan secara grafis
menunjukan adanya air asin di daerah Panorama
dapat menunjukan adanya proses intrusi air asin
yang berjarak 3 km dari pantai. Daerah Panorama
ataupun salinitas pada akuifer daerah pantai, hal
ini sebenarnya berada di luar daerah dataran
ini dilakukan sebagai verifikasi hasil analisa
rendah Katak. Berdasarkan jarak dan batas
sebelumnya.
interface air asin, maka salinitas yang terjadi
Hal tersebut dapat diketahui dengan pengeplotan bukanlah dikarenakan intrusi air asin melainkan
nilai analisis hidrokimia daya hantar listrik (DHL) adanya pembilasan residu garam dalam
dengan klorida. Nilai sampel airtanah yang batugamping/ sedimen marine oleh airtanah.
dicirikan oleh nilai Cl antara 100-200 mg/L dan Secara geologi, daerah penelitian pada awalnya
DHL antara 600-2000 μS/cm menunjukan bahwa merupakan batuan bawah laut yang terangkat
sampel tersebut mengalami pencampuran antara kemudian tererosi dan tertutupi oleh sedimen
air tawar dengan air asin (Klassen et al., 2014). aluvial, juga terintrusi oleh batuan vulkanik.
Dengan demikian sampel yang berada di atas Airtanah yang bermobilisasi melalui batuan ini
nilai-nilai tersebut akan digolongkan sebagai telah melepaskan garam residu yang ada di dalam
intrusi air asin. Dari plot sampel yang ada dapat batuan dan terlepaskan/ terlarutkan ke sumur
dipastikan adanya intrusi air asin pada lokasi- penduduk. Proyeksi sebaran salinitas berdasarkan
lokasi sumur bor GWM-01 dan WB-05 serta perubahan hidrokimia ditunjukkan pada Gambar
salinitas pada sumur penduduk GWC-05. Kondisi 4.
intrusi air asin berdasarkan nilai DHL dan klorida
KESIMPULAN
digambarkan pada Gambar 3. Salinitas pada
sumur bor GWM-01 dan WB-05 yang masing- Karakteristik hidrogeologi melalui perubahan
masing berjarak 400 m – 1 km dari pantai, hidrokimia di dataran rendah Katak membuktikan
diinterpretasikan sebagai bagian dari intrusi air adanya salinisasi di daerah tersebut. Salinisasi
asin yang masuk ke daratan. Masuknya air asin ke terjadi di daerah pesisir di bagian Selatan dan
daratan biasanya disebabkan oleh penurunan daerah Panorama di bagian Utara. Salinisasi di
kerucut depresi air tanah sehingga memungkinkan daerah Selatan disebabkan oleh adanya intrusi air
terisinya bidang kosong antar butir oleh air laut. asin maju ke daratan, sedangkan di daerah Utara
Penurunan tersebut disebabkan oleh berubahnya karena adanya pembilasan garam dalam
batas hidrodinamika air asin – air tanah (interface) batugamping/ sedimen marine oleh air tanah.
akibat pemanfaatan air tanah dari masa ke masa. Intrusi air asin terjadi karena berubahnya batas
Pada peta hidrogeologi tahun 1981, daerah interface yang kemungkinan besar diakibatkan
salinisasi telah terjadi di daerah Desa Pancer, oleh pemanfaatan air tanah oleh masyarakat atau
Teluk Pancamaya. Zona salinitas tersebut dengan kegiatan lain/industri disekitarnya. Pemanfaatan
demikian telah melebar mencapai sumur bor ini dapat menyebabkan penurunan kerucut depresi
GWM-01 atau sumur penduduk GWC-01 sejauh air tanah sehingga memungkinkan terisinya
400 – 1 km dari garis demarkasi salinitas pada peta bidang kosong karena depresi tersebut. Hal ini
hidrogeologi tahun 1981. dibuktikan oleh analisis hidrokimia yang memiliki
fasies air tanah klorida pada titik sumur bor
Pada sumur penduduk GWC-04, terindikasi
GWM-01 dan WB-05 yang masing-masing
adanya pencampuran air asin dengan airtanah.
berjarak 400 m dan 1 km dari pantai.
Pengaruh musim terlihat dari adanya infiltrasi air
meteorik pada musim basah membuat air tanah Proses salinitas lainnya terjadi di bagian Utara
menjauh dari fasies klorida. Sementara pada (daerah Panorama) yang elevasinya lebih tinggi
musim kering, baseflow air tanah tidak cukup kuat dari pesisir. Salinitas di daerah ini bukan berasal
untuk menahan mobilisasi air asin ke daratan. dari intrusi air asin tetapi kemungkinan adanya
Apabila pemanfaatan air tanah semakin besar pembilasan garam dalam batugamping/sedimen
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan marine di daerah tersebut. Hal ini dibuktikan oleh
ekonomi, maka dimasa yang akan datang potensi perubahan hidrokimia sumur penduduk GWC-05

45
Muchamad et al. / Hidrogeokimia Airtanah Pada Daerah Pantai: Studi Kasus Dataran Rendah Katak, Desa Sumber Agung,
Kabupaten Banyuwangi

yang memiliki fasies klorida sekalipun jarak dari Jamshidzadeh, Z. dan Mirbagheri, S. A. 2011.
pantai mencapai 3 km. Proses salinisasi akibat Evaluation of Groundwater quality in the
pembilasan ini telah didukung oleh pengakuan Kashan Basin, Central Iran. Desalination,
penduduk setempat yang mengakui terdapatnya 270(1), 23-30. DOI: 10.1016/j. desaL.
air asin di sumur gali mereka. 2010.10.067.
Pemanfaatan airtanah dimasa yang akan datang Klassen, J., Aleen, D. M. dan Kirtse, D. 2014.
harus menjadi perhatian penuh oleh masyarakat Chemical Indicators of Saltwater Intrusion
dan industri disekitarnya. Terutama pada lokasi for the Gulf Islands, British Columbia.
sumur bor dan sumur penduduk yang sudah Final Report, Department of Earth
menunjukkan adanya proses pencampuran air asin Sciences, Simon Rfaser University.
dengan air tanah semisal lokasi GWC-04. Karena
Ramesh, K. dan Jagadeeswari P., 2013.
eksploitasi airtanah yang berlanjut terus menerus
Contamination of Groundwater Due to
dapat merubah batas interface air asin dan juga
Solid Waste Disposal and Textile Effluent
pencampuran air asin dengan air tanah menjadi
in and Around Erode City, Tamil Nadu.
lebih salin.
International Journal of Research in
UCAPAN TERIMA KASIH Chemistry and Environment, 3(1), 262-271.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ravikumar, P., Somashekar R.K., Prakash K.L.,
semua pihak yang telah memberikan ijin, 2015. A comparative study on usage of
dukungan dan bantuan selama penelitian. Durov and Piper diagrams to interpret
Terutama kepada PT. Bumi Suksesindo sebagai hydrochemical processes in groundwater
pemegang IUP Proyek Tujuh Bukit dan PT. Lorax from SRLIS river basin, Karnataka, India.
Indonesia. Elixir Earth Sci., 80, 31073-31077.
DAFTAR PUSTAKA Soekardi, P., 1981. Peta Hidrogeologi Lembar XI
Jember (Jawa), Skala 1:250.000. Direktorat
Fariza, D. W., 2016. Geokimia Air Tanah Pada
Geologi Tata Lingkungan.
Sistem Akuifer Daerah Pantai. Karya
Referat, Fakultas Teknik, Departemen Suhartono E., Purwanto dan Suripin, 2013. Faktor
Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada. Penyebab Intrusi Air Laut Terhadap Air
Tanah pada Akifer Dalam di Kota
Harbury, N. A. dan Kallagher, H. J. 1991. The
Semarang. Wahana Teknik Sipil, 18(2),
Sunda outer-arc ridge, North Sumatra,
396-401.
Indonesia, Journal of Southeast Asian Earth
Sciences, 6(3-4), 463-476. DOI: Spiers, R., dan Burlet, L. 2014. Report on Mineral
10.1016/0743-9547(91)90088-F. Resources Estimation of the Tujuh Bukit
Deposit. Hellman & Schofields Consultants
Housseinifard, S. J. dan Aminiyan M. M., 2015.
Pty. Ltd, Brisbane, 5pp.
Hydrochemical Characterization of
Groundwater Quality for Drinking and
Agricultural Purposes: A Case Study in
Rafsanjan Plain, Iran. Water Quality Expo
Health, 7, 531-544.

46

Anda mungkin juga menyukai