Anda di halaman 1dari 5

KEJANG DEMAM

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Tanda tangan Ka Puskesmas

SAMBIREJO Dr. Wisnu Retnaningsih


NIP.19781007 2003 12 2 008

Kejang demam adalah kejang yang disebabkan oleh demam di atas suhu
380 C rectal tanpa disertai infeksi pada sistem saraf pusat atau gangguan
keseimbangan elektroli takut pada anak berumur lebih dari 1 bulan
dan<5 tahun. Klasifikasi:
a. Kejang demam sederhana (simple febrile seizure) yaitu kejang
demam berlangsung singkat, < 15 menit dan umumnya akan berhenti
1. DEFINISI
sendiri. Kejang berupa kejang umum tonik atau klonik tanpa gerakan
fokal. Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
b. Kejang demam kompleks (complex febrile seizure) yaitu kejang
dengan salah satu ciri: kejang lama > 15 menit, kejang fokal atau
parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial,
berulang atau lebih dari satu kali dalam 24 jam.
Sebagai acuan bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati pasien
2. TUJUAN
kejang demam.

SK Kepala Puskesmas Sambirejo No 445/073/ADM/VII /108/2017


3. KEBIJAKAN
tentang Penyusunan rencana layanan klinis
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015

4. REFERENSI tentang Panduan Praktis Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Primer.
a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan
keluhan utama pada pasien (biasanya kejang)
c. Petugas menanyakan apakah terdapat demam sebelum
kejang, sudah berapa kali menderita kejang, bila lebih dari 2
LANGKAH- kali apakah ada yang berlangsung lebih atau sama dengan 15
5.
LANGKAH
menit, bagaimana jenis kejang, apakah parsial atau umum,
atau parsial menjadi umum
d. Petugas menanyakan saat demam apakah diukur
menggunakan termometer, apakah sudah diberikan penurun
demam, jika sudah sebutkan, apakah ada faktor resiko
berulangnya kejang demam
e. Petugas menanyakan ada factor risiko menjadi epilepsi
f. Petugas menanyakan apakah disertai dengan penurunan
kesadaran, tanyakan kesehatan anak sebelum sakit sekarang,
apakah disertai diare, batuk, sesak nafas, dan bagaimana
buang air kecilnya
g. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan pada pasien
h. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran
dan tanda vital (nadi, suhu,dan frekuensi pernapasan)
i. Petugas melakukan pemeriksaan conjungtiva anemis, ada
atau tidak
j. Petugas melakukan pemeriksaan saraf kanial, pemeriksaan
rangsal meningeal (kaku kuduk atau brudzinki I-II)
1) Diazepam oral 0,3 mg/ kgbb/kali, 3 kali sehari atau
diazepam rectal 5 mg untuk BB < 10 kg atau 10 mg untuk
BB > 10 kg
2) Terapi antibiotika sesuai dengan sumber infeksi :bisa per
oral maupun intravena, untuk pengunaan iv antibiotic
terlebih dahulu melakukan skin test
a) Ampisillin dan amoksisilin, dosis anak 50-100
mg/kgBB/hari selama 7-10 hari.
b) Cotrimoxazole (TMP-SMX),dosis anak TMP 6-19
mg/kgBB /hr atau SMX 30-50 mg/kgBB/hr selama
10 hari
k. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi
kepada keluarga pasien. Petugas mengedukasi keluarga
pasien bahwa kejang demam umumnya prognosis baik, hanya
sebagian kecil yang berkembang menjadi epilepsi.
l. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnosa dan terapi kedalam rekam medis
m. Petugas menandatangani rekam medis
n. Petugas melakukan pemeriksaan jantung, paru, abdomen,
apa ditemukan tanda-tanda penyebab infeksi
o. Petugas memeriksa apakah ada kelumpuhan pada
ekstremitas atas atau bawah, reflex fisiologis, dan tonus otot
p. Petugas mencucitangan setelah melakukan pemeriksaan
pasien
q. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
darah rutin/ lengkap pada urin rutin
r. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
s. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada laboratorium
t. Petugas menerima hasil laboratorium dari petugas
laboratorium apakah didapatkan anemia, leukopeni atau
lekositosis, trombosit openi atau eosinofilia, pada hasil urin
rutin apakah terdapat biakan bakteri atau darah
u. Petugas menegakkan diagnosa kejang demam yang didapat
dari gejala,pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
v. Petugas menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu
dirawat di Puskesmas
w. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan
medisdan ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasen
x. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan kejang demam
fase akut/ saat kejang :
1) Perhatikan ABC
Putus kejang dengan diazepam 0,5 mg/kg bb/x perektal,
maksimal 2 kali, jarak 5 menit. Jika masih kejang diberikan
diazepam 0,25-0,5 mg/kg iv, kec 2mg/menit, maksimal 10
mg
Jika masih kejang dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg iv,
injeksi dalam 20 menit dalam 50 ml NaCL 0,9%. Jika
masih kejang persiapkan pasien untuk dirujuk
kepelayanan yang lebih baik
2) Pemberian cairan IV RL sesuai kebutuhan
Saat demam diberikan paracetamol dengan dosis 10-15 mg/kg
bb/kali diberikan 4 kali sehari
6 DIAGRAM Petugas menerima
ALIR pasien

Petugas melakukan anamnesa


pada pasien

Petugas melakukan cuci


tangan sebelum melakukan
pemeriksaan

Petugas melakukan
pemeriksaan fisik

Petugas menerangkan
kepada pasien bahwa
pasien perlu dirawat di
Puskesmas

Mendokumentasikan
di rekam medis dan
register

7.
UNIT UGD
TERKAIT

1. REKAM HISTORIS
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
1
PENDELEGASIAN WEWENANG
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Tanda tangan Ka Puskesmas


SAMBIREJO Dr. Wisnu Retnaningsih
NIP.19781007 2003 12 2 008

DAFTAR TILIK

PENDELEGASIAN WEWENANG

No Audit :
DILAKSANAKAN
NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Apakah Petugas menentukan hal-hal yang dapat
didelegasikan
2 Apakah Petugas menentukan orang yang layak untuk
menerima delegasi
3 Apakah Petugas menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
4 Apakah Petugas TU memintakan persetujuan kepada Kepala
puskesmas.
5 Apakah Petugas Pendelegasi melimpahkan tugas yang akan
diberikan
6 Apakah Petugas Pendelegasi mengintervensi pada saat
diperlukan
7 Apakah Petugas yang diberi wewenang melaksanakan
tindakan sesuai dengan wewenang yang di limpahkan

Ya
Angka Kepatuhan = X 100%
Ya + Tidak

Anda mungkin juga menyukai