Disusun Oleh :
KELOMPOK 12
April, 2019
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 6
B. Saran ..................................................................................................... 6
PENDAHULUAN
Nilai nilai selalu berada di setiap kegiatan kita, tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-hari juga
memanfaatkan sistem kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami bahas mengenai
konsep teori momentum dan impuls. Sebelum kita membahas apa konsep momentum dan impuls
terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud dengan momentum dan impuls.
Ketika terjadi suatu kecelakaan di jalan tabrakan antara ke dua buah kendaraan yang berbeda
kecepatan, dimana kendaraan yang benrkepatan tinggi mengalami kerusakan yang lebih parah di
bandingkan dengan kendaraan yang berkecepatan rendah. Hal ini bisa terjadi, karena semakin
besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan
makin besar akibatnya.
Akan tetapi begitu banyak siswa yang kurang paham akan konsep momentum dan impuls
tersebut, untuk itu kami menemukan ide untuk mengurangi miskonsepsi siswa terhadap
pembelajaran momentum dan impuls, yaitu dengan mendemonstrasikan alat peraga momentum
dan impuls sehingga siswa semakin mudah memahami konsep momentum dan impuls.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep momentum dan impuls.
2. Mendeskripsikan penyebab miskonsepsi siswa terhadap pembelajaran momentum dan
impuls.
3. Mengetahui dan memahami konsep momentum dan impuls.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Mengapa pelatihan judo selalu diadakan diatas matras? Kenapa tidak langsung diata lantai
saja? Ketika pejudo dibanting diatas matras atau lantai, impuls yang dialaminya sama. Tetapi
karna selang waktu kontak antar punggung pejudo dan lantai , maka gaya implusif yang
dikerjakan matras pada punggung lebih kecil dari pada gaya implusif (gaya yang bekerja dalam
waktu simgkat) yang dikerjakan lantai pada punggung. Sebagai akibatnya, pejudo yang
dibanting di matras dapat menahan rasa sakit akibat bantingan yang dialaminya.
Prinsip kebalikannya, mempersingkat selang waktu kontak impuls agar gaya implusif
yang dihasilkannya menjadi lebih besar juga di aplikasikan dalam keseharian dan teknologi.
Mengapa sebuah paku terbuat dari logam keras? Tujuannya adalah mempersingkat selang
waktu kontak antara palu dengan paku yang dihantamkannya, sehingga paku tertancap karena
mengalami gaya implusif yang lebih besar.
Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku untuk tumbukan saja, tetapi secara umum
berlaku untuk masalah interaksi antara benda-benda (sedikitnya dua benda) yang hanya
melibatkan gaya dalam (gaya interaksi antara banda-benda itu saja), seperti pada peristiwa
ledakan, penembakan proyektil, dan peluncuran roket.
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Permasalahan yang kami temukan adalah banyaknya siswa SMA yang tidak paham
konsep Momentum dan Impuls, karena tidak memahaminya secara mendasar, sehingga siswa
sudah mempelajari Momentum dan Impuls tidak mamahami konsep secara nyata dan detail
karena hanya memahaminya secara teori saja
Berdasarkan hasil observasi kami menemukan bahwa guru fisika kurang menjelaskan
konsep fisika kepada siswa, guru lebih banyak menjelaskan rumus-rumus fisika dan
penerapannya dalam soal-soal kuantitatif (berupa hitung-hitungan), pembelajaran seperti ini
membuat siswa mahir dalam mengerjakan soal-soal kuantitatif tetapi kesulitan dalam
menyelesaikan soal kualitatif yang memerlukan penguasaan konsep dalam menjawab soal. Hal
tersebut karena keterbatasan waktu, dengan demikian guru hanya sedikit saja menjelaskan
konsep kepada siswa.
BAB IV
Kelereng
Lem
Penggaris
Kertas karton
Sumpit
Gunting
Papan
Triplek
Gergaji
Sekrup kepala bulat
Langkah Kerja
1. Kita buat jarak antara kelereng yang akan dipukul dengan kelereng yang menjadi bidak,
misalnya mulai dari 10 cm, 12 cm, 14 cm, dan seterusnya
2. Setelah itu kita pukul kelereng tersebut dari jarak 10 cm, lalu ukur waktu yang diperlukan
3. Lakukan pada jarak yang berbeda
4. Setelah itu ukur momentumnya
5. Setelah itu kita melihat perbandingan antar momentumnya
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Melalui rekayasa ide ini, kami memyarankan kepada para pengajar agar lebih
menekankan pembelajaran berdasarkan konsep, bukam hanya teori dan rumus-rumus agar
pemahaman siswa lebih baik lagi terhadap materi yang di pelajari
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fisika.org/2013/03/31/6-penerapan-prinsip-impuls-momentum/
Tippler, P.A., Fisika Untuk Sains dan Teknik – Jilid I (terjemahan). Jakarta : Erlangga