Anda di halaman 1dari 9

REKAYAS IDE

“UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA TERHADAP MATERI


MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENDEMOSNTRASIKAN ALAT PRAGA
BILLYARD SEDERHANA”

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Fisika SMA


Dosen Pengampu : Dra.Ida Wahyuni, M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 12

Dicki Antoni Panjaitan 4172121020


Parningotan Situmorang 4171121023

Fisika Dik C 2017

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

April, 2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB TINJAUAN TEORIRIS ...................................................................... 2

A. Pengertian Momentum ......................................................................... 2


B. Hubungan Momentum dan Impuls....................................................... 2
C. Hukum Kekekalan Momentum ............................................................ 3
D. Aplikasi Momentum dan Impuls ......................................................... 3

BAB 3 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN .............................................. 4

BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 5

A. Alat dan Bahan ..................................................................................... 5


B. Langkah Kerja ...................................................................................... 5

BAB 5 PENUTUP .......................................................................................... 6

A. Kesimpulan .......................................................................................... 6
B. Saran ..................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 6


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nilai nilai selalu berada di setiap kegiatan kita, tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-hari juga
memanfaatkan sistem kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami bahas mengenai
konsep teori momentum dan impuls. Sebelum kita membahas apa konsep momentum dan impuls
terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud dengan momentum dan impuls.
Ketika terjadi suatu kecelakaan di jalan tabrakan antara ke dua buah kendaraan yang berbeda
kecepatan, dimana kendaraan yang benrkepatan tinggi mengalami kerusakan yang lebih parah di
bandingkan dengan kendaraan yang berkecepatan rendah. Hal ini bisa terjadi, karena semakin
besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan
makin besar akibatnya.
Akan tetapi begitu banyak siswa yang kurang paham akan konsep momentum dan impuls
tersebut, untuk itu kami menemukan ide untuk mengurangi miskonsepsi siswa terhadap
pembelajaran momentum dan impuls, yaitu dengan mendemonstrasikan alat peraga momentum
dan impuls sehingga siswa semakin mudah memahami konsep momentum dan impuls.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan momentum dan impuls?
2. Apa faktor penyebab miskonsepsi siswa terhadap pembelajaran momentum dan impuls?
3. Bagaimana upaya mengurangi miskonsepsi siswa tersebut?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep momentum dan impuls.
2. Mendeskripsikan penyebab miskonsepsi siswa terhadap pembelajaran momentum dan
impuls.
3. Mengetahui dan memahami konsep momentum dan impuls.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Momentum


Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan
didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatan. Momentum disebut juga dengan pusa
sehingga dilambangkan p. Momentum suatu benda (P) yang bermassa mdan bergerak dengan
kecepatan v diartikan sebagai :
Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor.
Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi,
momentum merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan
benda. Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan
mobil yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan
untuk menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu tertentu.

2.2 Hubungan momentum dan impuls


Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah mengetahuinya,
yaitu gaya. Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan Anda bekerja pada bola. Gaya
tendangan Anda pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja dalam waktu yang singkat. Gaya
seperti ini disebut gaya implusif. Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan dan
menyebabkan bola bergerak cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol pada saat t
min, bertambah nilainya secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic secara cepat ke nol
pada saat t maks.
Impuls = F . Δt
Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya, untuk memperbesar atau
memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkan hukum newton II :
∑F = m.a
2.3 Hukum Kekekalan Momentum
Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah
momentum dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Secara rinci dapat
dinyatakan jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’
v1’ dan v2’ masing – masing adalah kecepatan kedua benda setelah tumbukan.
Catatan : dalam menggunakan rumus tersebut harus memperhatikan tanda arah kecepatan benda.

2.4 Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi

Mengapa pelatihan judo selalu diadakan diatas matras? Kenapa tidak langsung diata lantai
saja? Ketika pejudo dibanting diatas matras atau lantai, impuls yang dialaminya sama. Tetapi
karna selang waktu kontak antar punggung pejudo dan lantai , maka gaya implusif yang
dikerjakan matras pada punggung lebih kecil dari pada gaya implusif (gaya yang bekerja dalam
waktu simgkat) yang dikerjakan lantai pada punggung. Sebagai akibatnya, pejudo yang
dibanting di matras dapat menahan rasa sakit akibat bantingan yang dialaminya.

Prinsip kebalikannya, mempersingkat selang waktu kontak impuls agar gaya implusif
yang dihasilkannya menjadi lebih besar juga di aplikasikan dalam keseharian dan teknologi.
Mengapa sebuah paku terbuat dari logam keras? Tujuannya adalah mempersingkat selang
waktu kontak antara palu dengan paku yang dihantamkannya, sehingga paku tertancap karena
mengalami gaya implusif yang lebih besar.

2.5 Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum

Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku untuk tumbukan saja, tetapi secara umum
berlaku untuk masalah interaksi antara benda-benda (sedikitnya dua benda) yang hanya
melibatkan gaya dalam (gaya interaksi antara banda-benda itu saja), seperti pada peristiwa
ledakan, penembakan proyektil, dan peluncuran roket.
BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Permasalahan yang kami temukan adalah banyaknya siswa SMA yang tidak paham
konsep Momentum dan Impuls, karena tidak memahaminya secara mendasar, sehingga siswa
sudah mempelajari Momentum dan Impuls tidak mamahami konsep secara nyata dan detail
karena hanya memahaminya secara teori saja

Berdasarkan hasil observasi kami menemukan bahwa guru fisika kurang menjelaskan
konsep fisika kepada siswa, guru lebih banyak menjelaskan rumus-rumus fisika dan
penerapannya dalam soal-soal kuantitatif (berupa hitung-hitungan), pembelajaran seperti ini
membuat siswa mahir dalam mengerjakan soal-soal kuantitatif tetapi kesulitan dalam
menyelesaikan soal kualitatif yang memerlukan penguasaan konsep dalam menjawab soal. Hal
tersebut karena keterbatasan waktu, dengan demikian guru hanya sedikit saja menjelaskan
konsep kepada siswa.
BAB IV

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Alat dan Bahan

 Kelereng
 Lem
 Penggaris
 Kertas karton
 Sumpit
 Gunting
 Papan
 Triplek
 Gergaji
 Sekrup kepala bulat

Langkah Kerja

1. Kita buat jarak antara kelereng yang akan dipukul dengan kelereng yang menjadi bidak,
misalnya mulai dari 10 cm, 12 cm, 14 cm, dan seterusnya
2. Setelah itu kita pukul kelereng tersebut dari jarak 10 cm, lalu ukur waktu yang diperlukan
3. Lakukan pada jarak yang berbeda
4. Setelah itu ukur momentumnya
5. Setelah itu kita melihat perbandingan antar momentumnya
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melalui rekayasa ide ini, kami menyimpulkan mendemonstrasikan materi Momentum


dan Impuls memggunakan alat peraga billyard sederhana dapat membantu siswa memahami
konsep Momemtum dan Impuls

4.2 Saran

Melalui rekayasa ide ini, kami memyarankan kepada para pengajar agar lebih
menekankan pembelajaran berdasarkan konsep, bukam hanya teori dan rumus-rumus agar
pemahaman siswa lebih baik lagi terhadap materi yang di pelajari
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fisika.org/2013/03/31/6-penerapan-prinsip-impuls-momentum/

Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I, Terjemahan. Jakarta : Erlangga

Tippler, P.A., Fisika Untuk Sains dan Teknik – Jilid I (terjemahan). Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai