Anda di halaman 1dari 9

NOTULEN PELATIHAN KADER REMAJA

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Pemberian Materi
3. Penutupan
Pemberi Materi : 2 Orang
Peserta : 6 Orang

A. Pembukaan
Acara dibuka dengan salam dan pembacaan Basmallah.

B. Pemberian Materi
1. Gizi Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir
pada usia 18 tahun hingga 22 tahun
b. Karakteristik Remaja
1) Pubertas
2) Menarche
3) Ovarium mulai berfungsi
4) Body Image: Merasa perlu tubuh yang ideal dan sering merasa tidak puas
dengan tubuhnya
5) Muncul gangguan makan
6) Perlu energy dan zat esensial dengan jumlah yang relative lebih besar
c. Masalah Rentan Gizi Pada remaja
1) Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi
lebih banyak
2) Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan menuntut penyesuain
masukan energi dan zat gizi
3) Kehamilan, keikutsertaan dalam olah raga, kecanduan alkohol dan obat-
obatan meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi
d. Faktor yang memicu masalah gizi pada remaja
1) Kebiasaan makan yang buruk
2) Pemahaman gizi yang keliru
3) Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu
4) Promosi yang berlebihan melalui media massa
5) Masuknya produk – produk makanan baru (fast food) yang berasal dari
negara lain secara bebas mempengaruhi kebiasaan makan para remaja
e. Perilaku dan pola makan remaja
1) Ngemil (biasanya makanan padat kalori)
2) Melewatkan waktu makan terutama sarapan pagi
3) Waktu makan tidak teratur
4) Sering makan fast foods
5) Jarang mengonsumsi sayur dan buah ataupun produk peternakan (dairy
foods)
6) Diet yang salah pada remaja perempuan. ( Body Image )
f. Kebutuhan Gizi pada Remaja
1) Energi
2) Protein
3) Lemak
4) Vitamin
5) mineral
g. Gizi Seimbang pada Remaja
1) Biasakan makan 3 kali sehari (pagi,siang dan malam) bersama Keluarga
2) Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
3) Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah – buahan
4) Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah
5) Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan
yang manis, asin dan berlemak. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya
dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur
6) Hindari merokok

2. IMS dan HIV


a. IMS
Penyakit menular melalui hubungan seksual dan mencakup kurang lebih 20
penyakit. Penularan melalui hubungn seksual, vaginal dan oral
b. HIV
1) Pengertian
HIV yaitu virus yang menyerang kekebalan tubuh. Sedangkan AIDS yaitu
sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan menurunnya system kekebalan
tubuh karena terinfeksi HIV.
2) Cara penularan
 Hubungan seks yang tidak aman
 Kontak darah yang tidak aman (IDU’s , tattoo, tindik, transfusi darah,
transplantasi organ)
 Perinatal (kehamilan, melahirkan dan menyusui)
3) Faktor Resiko
 Berganti-ganti pasangan seksual
 Berhubungan seksual dengan ODHA
 Memakai NAPZA suntik bersama-sama
 Terpajan dengan alat medis yang terkontaminasi dengan HIV
 Berhubungan seksual dengan penderita IMS
4) Perjalanan infeksi HIV dan AIDS
 Masa inkubasi atau masa laten, tergantung daya tahan (rata-rata 5-10 th)
 Tidak ada gejala
 Jumlah virus merusak sistim kekebalan tubuh  Infeksi Oportunistik

5) Gejala
 Fase I (window period)
 Lama : 1-3 bulan
 Belum ada gejala sama sekali
 Belum bisa terdeteksi melalui tes
 Sudah dapat menularkan HIV
 Fase II (asimptomatik)
 Terjadi 2 atau 5 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV
 Demam
 Pembengkakan kelenjar getah bening
 Tes darah sudah positif HIV
 Fase III (simptomatik)
Gejal prodromal infeksi virus, antara lain :
 Flu tidak sembuh-sembuh
 Nafsu makan berkurang dan lemah
 Pembesaran Kelenjar limfe menetap dan merata
 (Persistent Generalized Lymphadenopathy)
 Akhir Stadium : Infeksi oportunistik
 Fase IV/AIDS
 Infeksi kulit atau selaput lendir
 Infeksi paru-paru (TB Paru)
 Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-
minggu
 Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan
 Kanker kulit (khas pada penderita AIDS)
6) Deteksi HIV
 Tes darah, deteksi antibodi virus HIV
Jenis :
 Rapid test
 Test Elisa
 Test Western Bold
 VCT (Voluntary Counseling and Testing for HIV&AIDS), tes HIV suka
rela, ada 2 tahapan :
 pre test counseling tes HIV post test counseling
7) Pengobatan : Dengan meminum obat ARV seumur hidup

3. Kesehatan Reproduksi
a. Pengertian Kespro
Keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, dan sosial,
dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi, maupun proses itu sendiri
b. Tujuan
Mempersiapkan remaja sehat menuju kehidupan dewasa
c. Masalah Kesehatan remaja
1) Masalah fisik
 Gangguan pertumbuhan linier
 Masalah Gizi (Anemia, Obesitas )
 Pubertas terlambat dan pubertas dini
 Jerawat
 Penglihatan-Pendengaran
 Kelainan ortopedi
2) Masalah perilaku
 Pemakaian Narkotik dan Zat Adiktif Lain (NAPZA)
 Merokok
 Kecelakaan
 Hubungan Seksual Pra Nikah
 Kawin Muda
 Aborsi
 Infeksi Menular Seksual
3) Masalah mental
 Depresi
 Bunuh diri
 Masalah belajar
 Gay, lesbian, biseksual
d. Pubertas
Masa tubuh berubah dari anak-anak ke dewasa. Terdiri dari pubertas awal dan
pubertas akhir
e. Pengaruh Hormon
1) Perempuan : Estrogen dan Progesteron
2) Laki-laki : Testosteron
f. Perubahan Fisik
1) Perempuan
 Payudara membesar
 Panggul melebar
 Rambut di:
 Ketiak
 Sekitar vagina
2) Laki-laki
 Suara membesar
 Tumbuh jakun
 Penis dan buah zakar membesar
 Rambut di:
o Ketiak
o Atas bibir (kumis)
o Bawah bibir (janggut)
o Sekitar penis
g. Perubahan Psikologis pada perempuan dan laki-laki
1) Sensitif
2) Mudah tersinggung
3) Mudah marah
4) Irasional
5) Stress
6) Takut
7) Ingin mandiri
8) Ekspresif
9) Selalu ingin tahu
h. Organ reproduksi
1) Perempuan
 Indung telur
 Saluran telur
 Rahim
 Leher Rahim
 vagina
2) Laki-laki
 Skrotum
 Testis
 Vas deference
 Kelenjar vesicular seminalis
 kelenjar prostat
 kelenjar bulbo urethalis
 kandung kencing
 saluran kencing
 penis
 frenulum
i. Menstruasi
Proses pelepasan darah dan cairan dari uterus melalui vagina.
1) Belum teratur pada masa awal
2) Dapat terjadi 2 kali sebulan atau
3) beberapa bulan tidak menstruasi
4) Lama Menstruasi antara 4 – 10 hari
5) Saat menstruasi terdapat perasaan
6) tidak enak pada perut bagian bawah
7) sebelum menstruasi hingga 12 jam
8) setelah menstruasi
9) Sering terjadi konstipasi
10) Menopause terjadi sekitar usia 50 Tahun
j. Kehamilan
1) Akibat Hubungan Seksual antara perempuan dan laki-laki pada usia subur.
2) Diawali dengan pertemuan Sperma dan Ovum dalam tuba/saluran telur.
3) Berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi
k. Hubungan Seksual Pra Nikah
1) kehilangan keperawanan/keperjakaan
2) Tertular Penyakit Seksual
3) Hubungan seksual yang dimulai sejak dini (usia remaja) merupakan faktor
risiko terjadinya kanker leher rahim
4) Kehamilan tidak diinginkan (KTD) memicu terjadinya pengguguran
kandungan (aborsi)
5) Aborsi tidak aman berisiko tinggi, menyebabkan:
 kerusakan rahim - infeksi rahim
 infertilitas - perdarahan
 Komplikasi - kematian
l. Menghindari Sex Pra Nikah
1) Tdk melakukan hub sex sblm menikah
2) Menahan diri saat pacaran → Kencan positif
3) Tegas utk menyatakan “TIDAK” → dia tdk menghormati kita → merusak
m. Masa Muda
1) Isilah waktu dengan hal yang berguna
2) Salurkan hobi ke arah positif
3) Perbanyak ibadah
4) Jauhi media berbau seks dan porno.
5) Tundalah nikah / hamil bila belum siap
6) Tuntutlah ilmu setinggi mungkin
7) Raihlah prestasi

4. NAPZA
a. Pengertian
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik buatan
(sintetis) atau semi buatan yang dapat menyebabkan perubahan fungsi tubuh dan
struktur tubuh serta menyebabkan ketergantungan
b. Narkotika
zat atau obat yg berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik buatan (sintetis)
atau semi buatan (semi sintetis) yang dapat menyebabkan Penurunan/perubahan
kesadaran, Hilangnya rasa (segala rasa), Mengurangi rasa nyeri sesuai dengan
petunjuk dokter, Menimbulkan ketergantungan. CONTOH : ganja / cimeng atau
gele, opium, metadon
c. Psikotropika
Adalah zat atau obat baik yang berasal dari alam maupun buatan yang
mempengaruhi: Mempengaruhi susunan syaraf pusat dan menyebabkan
perubahan pada aktifitas mental dan perilaku. Contoh : ampetamin / Ekstasi,
Shabu, Inex, Golden Eagle
d. Zat adiktif lainnya
Adalah bahan lain atau obat bukan narkotikatau psikotropika yang
penggunannnya dapat meninmbulkan ketergantungan. Contoh : Rokok, Alkohol
/ Miras, Glue (ngelem).

5. Konseling Sebaya
a. Pengertian Konseling
Salah satu teknik utk membantu orang sehingga ia mampu menyelesaikan
masalah dan membuat keputusan dengan memahami fakta-fakta dan emosi
yang terlihat.
KONSELOR adalah seorang yang memberikan konseling.
KLIEN adalah seorang yang mendapat konseling

b. Konselor sebaya
1) Yaitu konselor yg seusia
2) Bukan merupakan tenaga profesional
3) Mereka sudah dilatih dalam hal pengalaman, pengetahuan dan keterampilan
pertahanan diri untuk menolong orang lain agar dpt mengatasi masalahnya
c. Kenapa diperlukan konselor sebaya
1) Remaja mempunyai masalah yg tdk nyaman dibicarakan dg teman atau
keluarga
2) Masalahnya tdk cukup berat untuk datang pada terapis
3) Butuh konselor sebaya untuk curhat
4) Bertujuan untuk mengeksplorasi masalah yg dihadapi
d. Kriteria konselor Sebaya
1) Mempunyai minat dan motivasi yg kuat untuk menolong
2) Dpt berempati: memahami perasaan klien dan melihat masalah dari sudut
pandang klien
3) Dpt dipercaya dan memegang rahasia
4) Mampu menjadi pendengar yg aktif
5) Dpt menerima klien apa adanya dan menunjukkan respek thd klien
6) Sabar, optimis, percaya diri, jujur, terbuka dan mampu mengendalikan emosi
e. Hal yang dibahas dalam konselor sebaya
1) Hubungan dg sesama
2) Keluarga
3) Masalah akademi
4) Keluarga
5) Teman
6) Penggunaan Napza/alkohol/rokok
7) Rasa kesepian
8) Kesehatan reproduksi
f. Dasar Pemikiran
Siswa dengan kemampuan baik -> konflik jiwa tau kesulitan yang tidak dapat
diatasi -> kemampuan menjadi lemah-> konseling -> kemampuan menjadi pulih
g. Tugas konselor
Membantu klien agar dapat:
1) Melihat situasi sekarang dg lebih jelas
2) Lebih mengenal diri dan perasaan yg dia rasakan mengeksplorasi cara
penyelesaian yg lebih baik
3) Meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri
4) Meningkatkan kualitas hidup
h. Konselor
1) Menjaga privasi & kerahasiaan
2) Membantu memahami perasaan klien dan apa yg menyebabkan munculnya
perasaan itu.
3) Mendukung klien utk menceritakan kisahnya dan memahami penderitaan
atau kesedihan yang dialami oleh klien
4) Mendengarkan dan menunjukkan secara aktif bahwa konselor memahami
klien.
5) Tidak menghakimi atau mengkritik
6) Membantu klien menggali kembali masalahnya
7) Merefleksikan kembali kpd klien apa yg dipahami oleh konselor, shg klien
dapat melihat permasalahan secara lebih jelas atau melihat dari sudut
pandang yang berbeda
8) Perhatian terpusat pada klien (non direktif)
i. Proses konseling
1) Perkenalan dan memberi salam
Sebaiknya konselorlah yg terlebih dulu memberi salam dan
memperkenalkan diri. Pakailah bahasa yg mudah dimengerti oleh klien,
temponya sesuaikan dg keadaan klien, jangan terburu-buru.
2) Bina hubungan slg mempercayai
Konselor tidak secara spontan dipercaya oleh klien, tapi perlu dibina
melalui sikap & perilaku konselor. Berempati dan mengerti perasaan
mereka.
3) Menjadi pendengar yang aktif
Seringkali orang mulai merasa lebih baik, apabila mereka diberi kesempatan
utk bicara dan yakin bahwa mereka didengarkan.
Masalah depresi, kecemasan, ketakutan yang tak dapat diatasi, sakit dan
nyeri yang tak ditemukan gangguan fisiknya, dan berbagai gejala lainnya,
dapat disebabkan oleh perasaan yg ditekan dan tidak diekspresikan.
j. Cara menjadi pendengar yang aktif
1) Duduk berhadapan dan membungkuk ke arah klien
2) Membuat kontak mata
3) Rileks dan sikap terbuka
4) Memberi perhatian sepenuhnya
5) Tidak memotong pembicaraan
6) Menganggukkan kepala dan mengatakan “Ya, saya mengerti” sehingga klien
tahu bahwa anda mendengarkan
k. Tingkatan mendengarkan
1) Memperhatikan perkataan klien
2) Memperhatikan nada suara
3) Mengamati gerak tubuh saat bicara
4) Memperhatikan keheningan dan apa yg tidak dikatakan oleh klien
5) Memperhatikan makna dr kata-kata klien
6) Memperhatikan perasaan klien
l. Hal yang perlu dihindari
1) Mendengar sambil bekerja, misalnya sibuk menulis, menelpon, SMS,
melamun atau garuk-garuk
2) Menghakimi: mengkritik, memberi julukan, menyindir atau menyimpulkan
terlalu dini
3) Memotong pembicaraan klien shg eksplorasi diri terhenti
4) Memberikan solusi: memerintah, mengancam, moralisasi, menasihati dini
5) Menghindar dr pembicaraan: membelokkan, adu argumentasi atau
menenteramkan
m. Mengakhiri konseling
1) Evaluasi bersama klien apakah tujuan awal sudah tercapai
2) Apakah ada tujuan lain yg harus dicapai
3) Buat kesimpulan dan sampaikan kepada klien
4) Tanyakan perbedaan apa yg mereka rasakan
5) Apa yg akan dilakukan dimasa mendatang
6) Akhiri saat klien merasa nyaman
6. Pendidikan dan Keterampilan Hidup Sehat
a. Pengertian
Kompetensi psikososial yang diperlukan seseorang dalam mengatasi tantangan
dan kebutuhan hidup sehari-hari secara efektif.
b. Sepuluh Kompetensi PKHS
1) Empati
Kemampuan untuk memposisikan perasaan orang lain pada diri sendiri,
bahkan untuk situasi yang tidak terbiasa bagi kita sekalipun  menolong
kita memberi dorongan/semangat dan hidup toleransi dengan sesama
2) Kesadaran diri
Kemampuan untuk mengenal diri sendiri tentang karakter, kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahannya, keinginan dan ketidakinginan 
dapat membantu mengetahui sedang stress atau dalam keadaan tertekan
3) Pengambilan keputusan
Kemampuan yang memungkinkan kita dapat menyelesaikan permasalahan
secara konstruktif di dalam kehidupan
4) Bpemecahan masalah
Kemampuan yang memungkinkan kita dapat menyelesaikan permasalahan
secara konstruktif di dalam kehidupan
5) Berfikir Kreatif
Kemampuan untuk melakukan setiap hal dengan kreatif
6) Berfikir kritis
Kemampuan untuk menganalisa informasi dan pengalaman-pengalaman
secara obyektif
7) Komunikasi Efektif
Kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal maupun non verbal
yang mengikuti budaya dan situasi
8) Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal: Kemampuan yang dapat menolong kita
berinteraksi dengan sesama secara positif. Hal ini menyangkut menjaga
persahabatan yang harmonis
9) Mengatasi emosi
Kemampuan keterlibatan pengenalan emosi dalam diri dan orang lain,
sehingga menjadi sadar bagaimana emosi mempengaruhi tingkah laku dan
dapat menjawab tantangan emosi secara tepat
10) Mengatasi stress
Kemampuan pengenalan sumber-sumber yang menyebabkan stress dalam
kehidupan, bagaimana efeknya dan cara mengontrol diri terhadap
derajat/tingkat stress. Kemudian bertindak menghindari / mengurangi stress
tersebut
C. Doa dan Penutup
Alhamdulilahi Robbil ‘Alamin. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu.

Tangerang, 2019

Pembuat Notulen

)Risma Sofyani, SST(

Anda mungkin juga menyukai