Anda di halaman 1dari 2

Contoh kasus

Kepedulian

Tersangka komplotan peracun sapi bertambah menjadi 5 orang. Satu tersangka yang ditangkap paling
akhir sempat diarak massa dari Desa Ladang panjang (3/9/2019).

Arak-arakan massa ini membawa Nawi, salah satu tersangka, jadi perhatian masyarakat. Warga
mengarak dengan jalan kaki dari Desa Jajar menuju ke Mapolsek Wates yang berjarak sekitar 3 km.

Nawi merupakan salah satu anggota komplotan tersangka peracun sapi. Empat tersangka lainnya Dika,
Heri, Ismiyatun warga Desa ladang panjang . Satu tersangka lagi Aris warga r, Kabupaten Sorolangun .

Komplotan peracun sapi ini terungkap setelah warga Desa Ladang panjang melakukan patroli malam
hari memergoki dua pelaku yang mencurigakan.

Saat digeledah, pelaku berupaya membuang barang bukti cairan racun. Setelah diperiksa, diduga cairan
yang dibuang merupakan racun untuk membunuh sapi milik salah satu warga. Pelaku kemudian
diamankan, dua sepeda motor yang dibawa juga sempat dirusak massa.

Diduga otak dari peracunan sapi ini dilakukan Ismiyatun, pedagang daging di Pasar Wates. Karena sapi
warga yang mati mendadak itu kemudian ditawar oleh orang-orang suruhan Ismiyatun.

Sapi yang telah mati itu ditawar murah Rp 3000 per kg atau satu ekor sapi hanya Rp 3 jutaan.

Petugas sempat mengalami kesulitan untuk mengevakuasi pelaku yang diamankan warga. Sehingga
didatangkan bala bantuan pasukan Sabhara dari Polres Sorolangun .

Sementara Kapolsek Wates AKP Agus Tri saat dikonfirmasi Surya menjelaskan, petugas telah
mengamankan serbuk yang diduga racun sapi sebanyak satu kaleng kecil. "Serbuknya jenis apa nanti
akan diperiksa di laboraratoriun," jelasnya.

Kasus peracunan sapi ini penanganannya telah diambil alih Satreskrim Polres Sorolangun . Seluruh
tersangka dan barang buktinya telah diboyong ke Mapolres Kediri.

Saat kejadian salah satu sapi milik warga diketahui juga mati mendadak yang diduga diracun oleh
komplotan pelaku. Sehingga warga sempat emosi menghakimi pelaku hingga babak belur.

Analisis

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa kepedulian masyarakat golongan paguyuban atau masyarakat
pedesaan masih sangatlah tinggi itu dapat dilihat dari kesukarelaan para masyarakat yang bahkan tidak
memiliki ternak sapi untuk berjaga karena ada kecurigaan kematian ternak tersebut tidaklah wajar.
Masyarakat merasa perlu bersolidaritas atas kemalangan para warga yang ternak sapi mereka mati tiba-
tiba. Karena tingkat solidaritas mereka yang tinggi warga yang tidak tertimpa masalah tersebut pun
merasa satu sepenanggungan dan mewujudkan solidaritas mereka dengan cara represif yaitu dengan
melakukan pengeroyokan terhadap para pelaku yang tertangkap tangan membawa sebuah botol
mencurigakan yang diduga racun yang digunakan untuk meracuni ternak sapi warga dan mengarak
mereka sejauh hampir 3 km menuju mapolres Wates. Masyarakat menerapkan hukum represif
terhadapa pelaku sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang
dianggap merugikan dan melanggar norma serta aturan-aturan hukum yang berlaku dimasyarakat

Anda mungkin juga menyukai