Anda di halaman 1dari 20

MODUL

PERAWATAN DIRI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RUMAH

Disusun dalam rangka penelaksanaan penelitian untuk penyusunan thesis dengan judul “Pengaruh
Pemberian Self care Edukasi Terhadap Kemampuan Perawatan Diri Pasien Hemodialisa di
Rumah”

MARYUDELLA AFRIDA
20151050014

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Tujuan

a. Umum

tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu pasien dalam upaya mengubah

perilaku yang berkaitan dengan pengelolaan diet nutrisi dan cairan, akses vaskuler,

dan psikologi

b. Khusus

1) mengetahui gambaran hemodialisa

2) mengetahui pengelolaan diet pada pasien hemodialisa

3) mengetahui pengelolaan cairan pada pasien hemodialisa

4) mengetahui cara pengelolaan akses vaskuler pada passion hemodialisa

5) mengetahui cara mengelola psikologi pada pasien hemodialisa

3. Sasaran Konseling

Klien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani HD beserta keluarga, yang

mempunyai masalah sebagai berikut :

a. Klien yang mempunyai masalah kesehatan yang terkait dengan gizi dan cairan

b. Klien yang ingin melakukan tindakan pencegahan

c. Klien yang ingin mempertahankan dan mencapai status gizi & cairan yang optimal.
4. Proses Pelaksanaan Self Care Education (SCE)

a. alur pelaksanaan SCE


langkah 1: membangun dasar-dasar konseling
salam, perkenalan diri, mengenal klien, membangun hubungan, memahami
tujuan kedatangan serta menjelaskan tujuan dan proses konseling

langkah 2: menggali permasalahan


mengumpulkan data dan fakta dari semua aspek dengan melakukan
assessment atau pengkajian gizi menggunakan data antropometri, biokimia,
klinis, fisik dan self care

langkah 3
melakukan identifikasi masalah, penyebab dan tanda gejala yang
disimpulkan dari uraian hasil pengkajian gizi dengan komponen problem,
etiologi, sign and symptom

langkah 4 : intervensi

a) memilih rencana b) memperoleh komitmen


bekerja sama dengan  komitmen untuk
klien untuk memilih melaksanakan
alternative upaya perlakuan diet dapat
perubahan perilaku diri diterapkan
yang dapat  menjelaskan tujuan,
diimplementasikan prinsip diet dan ukuran
porsi makan
langkah 5 :
monitoring dan evaluasi
1. ulangi dan tanyakan kembali apakah keesimpulan dari konseling dapat
dimengerti oleh klien
2. pada kunjungan berikutnya, lihat proses dan dampaknya

langkah 6 :
mengakhiri konseling (terminasi)
1. akhir dari sesi konseling (satu kali pertemuan)
2. akhir dari suatu konseling (beberapa kali pertemuan)

5. Jadwal Pemberian Materi

Waktu Kegiatan Pemberi materi


Pertemuan
5 menit Membangun dasar-dasar  peneliti
konseling  perawat (nutrician HD)
10 menit Menggali permasalahan  peneliti
 perawat (nutrician HD)
10 menit melakukan identifikasi  peneliti
masalah, penyebab dan  perawat (nutrician HD)
tanda gejala yang
disimpulkan dari uraian
hasil pengkajian gizi
dengan komponen
problem, etiologi, sign and
symptom

20 menit Intervensi gizi  peneliti


 perawat (nutrician HD)
10 menit Monitoring dan evaluasi  peneliti
 perawat (nutrician HD)
5 menit Terminasi  peneliti
perawat (nutrician HD)

B. Uraian Materi

Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan

irreversible untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit,

sehingga mengakibatkan terjadinya sindrom uremia (Smeltzer&Bare, 2009).

Pasien gagal ginjal kronis akan mengalami kehilangan fungsi ginjal sampai 90% atau

lebih, sehingga kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan

elektrolit menjadi terganggu, fungsi sekresi menjadi tidak adequat, fungsi hormonal

terganggu serta mengakibatkan kondisi uremia atau azotemia sehingga pasien dengan

GGK memerlukan adanya terapi penggantian ginjal yang tetap berupa dyalisis atau

transplantasi ginjal (Syamsiah, 2011).

C. Pengelolaan Diet Pada Pasien Hemodialisa

1. Tujuan diet untuk pasien HD

diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal tahap akhir dengan

terapi pengganti, jika hasil pemeriksaan kreatinin klien < 15 ml/mnt, diantaranya :

a. mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktifitas

normal

b. mengganti kehilangan protein pada saat HD

c. menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

d. mengetahui jumlah cairan yang dibutuhkan setiap hari

e. pasien mampu mengatasi rasa haus dengan benar (menurunkan syndron inflamasi

malnutrisi)
2. Terapi nutrisi medis

Tim pelaksana pemberian support diet nutrisi yaitu :

a. Dokter

b. Perawat

c. Ahli nutrisi

3. Syarat diet untuk pasien HD (PERSAGI &AsDI, 2011)

a. Energy cukup. yaitu 35 kkal/kg BB ideal/ hari pada pasien hemodialisis (HD)

maupun Continuos Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Pada CAPD

diperhitungkan jumlah energy yang berasal dari cairan dialysis. Bila diperlukan

penurunan berat badan harus dilakukan secara berangsur (250-500 g/minggu) untuk

mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Lean Body Mass)

b. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam

amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1-1,2 gr/kg BB ideal/ hari pada HD dan

1,3 gr/kg BB ideal/hari CAPD. 50 % protein hendaknya bernilai biologi tinggi

c. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75 % dari kebutuhan energi total

d. Lemak normal, yaitu 15-30 % dari kebutuhan energi total.

e. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam. yaitu :

1) 1 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin

(HD)

2) 1-4 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter

urin (CAPD)

f. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/ 24 jam, yaitu :


1) 2 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin

(HD)

2) 3 gr penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin

(CAPD)

g. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/ hari. bila perlu diberikan suplemen kalsium.

h. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari

i. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin /24 jam ditambah 500-750 ml

j. suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam folat

dan vitamin C

k. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan

protein tinggi

4. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian (AsDI, 2011)

Diet pada dialysis bergantung pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran

badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialysis biasanya harus direncanakan

perorangan. Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis diet dialysis :

a. Diet dialysis I, 60 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan BB ± 50 kg

b. Diet dialysis II, 6% gr protein. Diberikan kepada pasien dengan BB ± 60 kg

c. Diet dialysis III, 70 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan BB ± 65 kg

5. Makanan dan minuman yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk pasien

hemodialisa (PERSAGI, 2016)

a. Bahan makanan yang dianjurkan :


1) Bahan makanan sumber karbohidrat : nasi, roti putih, mie, macaroni, spaghetti,

lontong, bihun, makanan yang dibuat dari tepung-tepungan, gula, madu, sirup,

permen, dan lain-lain

2) Bahan makanan sumber protein : telur, ayam. daging, ikan, susu (dalam jumlah

sesuai anjuran). Bahan makanan pengganti protein hewani hasil olahan kacang

kedelai yaitu tempe, tahu, susu kacang kedelai, dapat dipakai sebagai pengganti

protein hewani untuk pasien yang menyukai sebagai variasi menu atau untuk

pasien vegetarian asalkan kebutuhan protein tetap diperhitungkan. Beberapa

kebaikan dan kelemahan sumber protein nabati untuk pasien penyakit ginjal

kronik akan dibahas.

3) Sayur-sayuran : ketimun, terong, tauge, buncis, kacang panjang, kol, kembang

kol, selada, wortel, jamur dan lain-lain (dalam jumlah sesuai anjuran)

4) buah-buahan : nanas, papaya, jambu biji, sawo, pear, strawberi, apel hijau,

anggur, jeruk manis, dan lain-lain ( dalam jumlah sesuai dengan yang

dianjurkan)

5) Sumber lemak : minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedelai, margarine

rendah garam, mentega

6) Sumber vitamin dan mineral

Semua sayur dan buah, kecuali jika pasien mengalami hiperkalemi, perlu

menghindari buah dan sayur tinggi kalium dan perlu pengelolaan khusus yaitu

dengan cara merendam sayur dan buah dalam air hangat selama 2 jam, setelah

itu air rendaman dibuang, sayur/buah dicuci kembali dengan air yang mengalir

dan untuk buah dapat dimasak menjadi stup buah/cocktail buah


b. Makanan yang tidak dianjurkan

1) Bahan makanan yang tinggi kalium bila hiperkalemia : singkong, kentang,

havermout, ubi, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, bayam, daun

papaya, daun singkong, kembang kol, jantung pisang, kelapa, pisang, alpukat,

apel merah, duku, durian, belimbing, nangka, coklat dan santan

2) Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, edema dan ascites.

bahan makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin, penyedap

rasa/kaldu kering, makanan yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan,

minuman bersoda.

3) Air minum dan kuah sayur yang berlebihan. tips mengendalikan air minum :

masukan air ke dalam botol sesuai kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus

(cobalah permen, 1 slice jeruk manis, permen, air dingin/ es batu, berkumur atau

mandi). kurangi garam dan gunakan bumbu-bumbu.

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah makanan (PERSAGI, 2016)

a. Makanlah secara teratur, porsi kecil tapi sering.

b. Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih baik dibuat dalam

bentuk tidak berkuah : ditumis, dikukus, dipanggang, digoreng

c. Bila ada edema (bengkak pada kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi garam

dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya.

d. Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu, permen, dianjurkan sebagai penambah

kalori, tetapi hendaknya tidak diberikan dekat waktu makan, karena mengurangi

nafsu makan
e. Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti

bawang, jahe, kunyit, salam dan lain-lain.

f. Makanan lain yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian rendamlah bahan

makanan dalam air pada suhu 500 – 600 C (air hangat) selama 2 jam, banyaknya air

10 kali bahan makanan. Air dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir

selama beberapa menit. Setelah itu bisa dimasak. lebih baik lagi jika air yang

digunakan untuk memasak banyaknya 5x bahan makanan (PERSAGI dan AsDI,

2011)

7. Tujuan kebutuhan gizi

Tujuan kebutuhan gizi bertujuan untuk memenuhikebutuhan zat gizi agar mencapai

status gizi yang optimal, pasien dapat beraktifitas secara normal, menjaga

keseimbangan caian dan elektrolit yang pada akhirnya mempunyai kualitas hidup

cukup baik.

a. Bahan sayuran dan buah yang mengandung kalium

Kadar kalium pada sayuran (mg/100 gr bahan makanan)


Daun pepaya muda 652
Daun kacang panjang 550
Bayam 416
Kapri 370
Kembang kol 349
Seledri 326
Buncis 299
Daun singkong 275
Kacang panjang 275
Terong 248
Kol 238
Tomat 235
Selada 203
Kangkung 202
Sawi putih/hijau 202
Japan/labu siam 202
Gambas 192
Pare 192
Jantung pisang 150
Ketimun 122
Papaya muda 97
Wortel 0

Kadar kalium pada buah (mg/100 gr bahan makanan)


Apel hijau 130
Belimbing 130
Nanas 125
Jambu air 113
Rambutan 113
Manggis 115
Melon 77
Anggur 58

b. Kadar fosfor pada makanan

Kadar fosfor pada makanan (mg/100 gr bahan makanan)


Tepung susu 600
Hati sapi 404
Hati ayam 312
Ikan bandeng 243
Tempe 206
Daging sapi 194
Daging ayam 180

c. Contoh modifikasi menu harian pasien

Waktu Menu Jumlah


Gram URT
Pagi Nasi 100 ¾ gelas
Tumis tahu 75 1 ptg sdg
Madu 40 2 sachet
Susu 15 3 sdm
Gula 13 1 sdm
Pukul 10.00 Kue alam 50 1 porsi
Teh
Gula 13 1 sdm
Siang Nasi 150 1 gelas
Rolade daging 50 1 ptg sdg
Cap cay goreng 50 ½ gelas
Stup nanas 100 1 ptg
Pukul 16.00 Kue mangkok 50 1 ptg sdg
Fla sirup 30 3 sdm
sore Nasi 150 1 gls
Ayam goreng 40 1 ptg sdg
Stup buncis-wortel 50 ½ gelas
Cocktail pepaya 100 1 ptg
*URT = ukuran rumah tangga, sdm = sendok makan, ptg = potong gelas, sdg =
sedang, btr = butir, bks = bungkus

Waktu Menu Jumlah


Gram URT
Pagi Nasi 100 ¾ gelas
Telur balado 75 1 ptg sdg
Madu 40 2 sachet
Susu 20 3 sdm
Gula 13 1 sdm
Pukul 10.00 Kue alam 50 1 porsi
Teh
Gula 13 1 sdm
Siang Nasi 150 1 gelas
Daging Sapi 50 1 ptg sdg
Stup buncis-wortel 50 ½ gelas
Stup nanas 100 1 ptg
Pukul 16.00 Puding 50 1 ptg sdg
Sirup 30 3 sdm
Sore Nasi 150 1 gls
Ayam panggang 40 1 ptg sdg
Cap cay goreng 50 ½ gelas
Pepaya 100 1 ptg
*URT = ukuran rumah tangga, sdm = sendok makan, ptg = potong gelas, sdg =
sedang, btr = butir, bks = bungkus

Contoh kue rendah protein

Kue cantik manis

Kue klepon

Puding maizena

Pisang rebus
Kentang rebus

Singkong rebus

D. Keseimbangan cairan

1. Komposisi cairan tubuh

Berat badan orsng dewasa padda umumnya terdiri dari 60 % cairan. Cairan tubuh

dibagi menjadi 2 yaitu cairan ekstraaseluler (CES) dan cairan intraseluler (CIS) :

a. cairan ekstraseluler : cairan yang berada di luar sel (sebanyak 20 %)

b. cairan intraseluler : cairan yang berada di dalam sel (sebanyak 40 %)

2. Ketidakseimbangan cairan

Pada dasarnya tubuh yang sehat biasanya membutuhkan hingga delaan gelas air sehari

untuk menjaga keseimbangan cairan. Bagi orang-orang yang menderita gagal ginjal

kronik, terjadi kehilangan fungsi ginjal sehingga tidak mampu memekatkan urin.

jumlah urin dapat menumpuk dalam tubuh dan menjadi sangat berbahaya. oleh

karenanya perlu adanya embatasan asupan cairan bagi penderita gagal ginjal kronik

pembatasan cairan mampu memberikan rasa nyaman pada saat sebelum, selama, dan

setelah dialysis. Meskipun dialysis menghilangkan kelebihan cairan dan limbah dalam

tubuh, tetap saja tidak seefektif kinerja organ ginjal sehat yang bekerja 24 jam perhari,

tujuh hari seminggu. Kebanyakan orang yang menjalani hemodialisis mendapatkan

perawatan 2x seminggu selama sekitar ± 3 jam. Ini berarti, pada hari-hari antara

perawatan dialysis, tubuh biasanya mengalami kelebihan cairan dan limbah.

E. Pengelolaan cairan

1. Pengertian pengelolaan cairan


Pengelolaan cairan merupkan keterampilan dalam mengidentifikasi masalah,

menetapkan tujuan, pemecahan masalah, pengambilan keputuan dalam menanggapi

respon fisiologis kekurangan cairan tubuh dan monitoring serta mengelola gejala.

2. Tujuan pengelolaan cairan

a. menjaga peningkatan berat badan normal/ kering selama interval hemodialisis

b. mengetahui jumlah cairan yang dibutuhkan setiap hari

c. pasien mampu mengatasi rasa haus dengan benar

3. Petunjuk bagi paasien untuk menjaga cairan

a. gunakan sedikit garam dalam makanan

b. gunakan bumbu dari rempah-rempah

c. hindari dan batasi makanan olahan

d. hindari makanan yang mengandung monosodium glutamate (penyedap rasa)

e. ukur tambahan air putih dalam tempat tertentu

f. es batu kubus bisa membantu untuk mengurangi rasa haus. Satu es batu kubus sama

dengan 30 ml air (2 sendok makan)

g. Bilas mulut dengan air putih, tetapi airnya tidak ditelan

h. untuk merangsang produksi saliva, hisap irisan jeruk nipis lemon/jeruk bali

i. jagalah pekerjaan/ aktivitas harian, jangan sampai terlalu haus

j. cek berat badan setiap hari

4. Efek ketidakmampuan mengelola cairan

a. bengkak pada tubuh

b. sesak nafas

c. peningkatan BB
d. peningkatan tekanan darah

5. Petunjuk pasien dalam mengelola cairan

a. gunakan sedikit garam dalam makanan

b. gunakan bumbu dari rempah-rempah

c. hindari dan batasi makanan olahan

d. hindari makanan yang mengandung monosodium glutamate (penyedap rasa)

e. ukur tambahan air putih dalam tempat tertentu

f. es batu kubus bisa membantu untuk mengurangi rasa haus. Satu es batu kubus sama

dengan 30 ml air (2 sendok makan)

g. Bilas mulut dengan air putih, tetapi airnya tidak ditelan

h. jagalah pekerjaan/ aktifitas hrian, jangan sampai terlalu haus

6. Menghitung jumlah tambahan cairan

a. ukur jumlah urin tiap buang air kecil dengan gelas ukur dan catat pada buku harian

dalam ukuran milliliter (ml)

b. hitung jumlah total urin dalam sehari

c. minumlah air putih sebanyak air kencing ditambah 500 ml (jumlah cairan yang

hilang dengan tubuh kita yang tidak dapat dihitung seperti cairan yang hilang

melalui buang air besar, keringat dan uap air).

F. Pengelolaan Cimino (AV Fistula) Pada Pasien Hemodialisa

1. Pengertian cimino (AV Fistula)

suatu hubungan antara arteri dan vena yang dibuat oleh seorang ahli bedah vaskular.

Hubungan ini yang normalnya tidak ada harus dibuat untuk memungkinkan seorang

penderita gagal ginjal dicuci darahnya. Adanya hubungan antara arteri dan vena
mengakibatkan vena mendapat pressure sehingga vena akan membesar dan menebal

sehingga menjadi kuat dan memungkinkan untuk dipakai sebagai akses hemodialisa.

AV fistula ini biasanya dibuat di pergelangan tangan dan daerah siku

2. Tujuan perawatan cimino (AV Fistula)

a. mencegah terjadinya infeksi

b. menjaga agar kateter dapat berfungsi dengan baik

3. Tips perawatan Cimino (AV Fistula) dirumah :

a. Pastikan daerah sekitar akses selalu dalam keadaan bersih. Cuci dengan sabun anti

bakteri sebelum digunakan untuk terapi dialisis.

b. Jangan mengenakan pakaian ketat atau perhiasan di sekitar daerah Cimono

c. Jangan mengukur tekanan darah, mengambil darah, atau melakukan infus pada

lengan yang terpasang Cimino.

d. Komunikasikan dengan tim medis apabila akses terasa hangat, berwana kemerahan,

bernanah, atau menderita demam.

e. Pelajari adanya vibrasi dan suara dengung yang khas di akses klien. Adanya

perubahan pada vibrasi maupun suara dengung di akses dapat menandakan adanya

sumbatan yang mengganggu aliran darah di akses cimino klien.

f. Hindari adanya tekanan pada akses cimino saat tidur.

g. Latih akses cimino dengan menggunakan bola karet agar aliran darah bertambah

kuat.

h. Jangan melakukan pemeriksaan tekanan darah pada tangan dimana akses cimino

berada.
i. Jangan membebani tangan dimana akses cimino berada untuk mengangkat benda –

benda yang terlalu berat.

4. Kapan perlu konsultasi kepada dokter/ perawat

a. Adanya rasa nyeri pada tempat keluarnya kateter /exit site

b. Perdarahan / keluar cairan dari daerah exitsite

c. Suhu tubuh 38 celcius atau lebih

d. Kateter keluar dari tempat penusukan

5. Tanda dan gejala infeksi pada cimino (AV fistula)

a. kemerahan

b. bengkak

c. abses/ bernanah

d. sakit bila ditekan/ ditusuk

6. Cara mengontrol infeksi pada area cimino (AV Fistula)

a. Jaga kateter dan balutan luka selalu dalam keadaan bersih dan kering

b. Balutan luka tidak perlu diganti setiap hari, tapi harus diganti setiap sesi dialysis

c. Jika sewaktu- waktu balutan luka kotor / basah, segera pergi ke RS terdekat untuk

mengganti balutan

d. Pastikan kateter terfiksasi dengan benar pada kulit

e. Berikan tekanan pada exitsite kateter jika kateter keluar

f. Perhatikan adanya perdarahan dan segera hubungi staf dialysis / pergi ke RS

terdekat
g. Ketika mencuci rambut, kateter ditutup dengan plastic tahan air dan pastikan

tertempel dengan tepat pada kulit. Sebaiknya cuci rambut dilakukan sebelum sesi

dialysis

G. Pengelolaan psikologi

1. langkah – langkah pengelolan psikologi pada pasien HD :

a. Selalu berbahagia, jika merasa tidak bahagia, cobalah untuk tenang sesegera

mungkin

b. Gunakan metode untuk menghindari marah

c. Abaikan hal-hal yang mengganggu pikiran aeperti masalah terkait ekonomi,

keluarga bahkan penghinaan

d. Hindari perdebatan dan konfrontasi yang menegangkan

e. Ingatlah bahwa setiap orang mempunyai kepribadian masing-masing, dan

berusahalah untuk tidak cepat marah terhadap sikap dan perkataan seseorang

terhadap kita

f. Belajarlah mengungkapkan perasaan anda tanpa menyinggung orang lain

g. Saat merasa tidak berdaya, istirahatlah dan coba lagi

h. Hindari berbohong dan menghina orang, untuk menjaga pikiran

i. Anda dapat menggunakan terapi psikoedukasi dengan langkah berikut ini :

1) Sesi 1

mengkaji masalah yang sedang dialami

2) Sesi 2
memanajemen pengetahuan, pada sesi ini pasien harus mampu merencanakan

manajemen pola hidup sehat tentang pola diit dan pembatasan cairan terkait

dengan terapi Hemodialisa.

3) Sesi 3

Manajemen depresi, pada sesi 3 ini pasien harus mampu mengungkapkan

depresi yang dialami serta cara mengatasinya, berlatihlah melawan pikiran

negatif dengan pikiran positif.

4) Sesi 4

Manajemen beban, ungkapkan beban yang dialami serta alternatif cara

mengatasinya.

5) Sesi 5

Hambatan dan pemberdayaan keluarga. Pada sesi ke lima ini pasien mampu

mengungkapkan pengalamannya terkait hambatan-hambatan yang dialami dan

mencari cara mengatasi beban dengan melibatkan keluarga dan sistem

pendukung lain.

Anda mungkin juga menyukai