Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEKERASAN PADA ANAK

Judul : Kekerasan pada anak

Peserta : Warga Dusun Bila Tepung (15 orang)

Hari / Tanggal : 10-11-2018

Tempat : Dusun Bila Tepung

Waktu : 30 menit.

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta penyuluhan adalah Warga Dusun Bila Tepung sebanyak 15 Orang.
2. Kelas / Ruangan/ Tempat
a. Tempat yang digunakan ialah Musholla Dusun Bila Tepung
b. Fasilitas yang tersedia antara lain : leaflet
3. Pengajar / fasilitator : Mahasiswa STIKES MATARAM

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikanpenyuluhandiharapkanpesrtamengetahuipengertian dari prilaku
kekerasan pada anak, apa saja penyebab dari prilaku kekerasan pada anak. Dan pada
akhir proses penyuluhan, di mana pesertadapatmengetahuidampak dari prilaku kekerasan
pada anak.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan masyarkat Desa Binaan Puskesmas Meninting diharapkan
mampu untuk :

 Menjelaskanpengertian dari prilaku kekerasan pada anak.


 Menjelaskanpenyebab dari prilaku kekersan pada anak.
 Menjelaskandampak prilaku kekerasan pada anak.

D. MATERI
a. Pengertian perilaku kekerasan pada anak.
b. Penyebab perilaku kekerasan pada anak.
c. Dampak perilaku kekerasan pada anak.
E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab.

F. MEDIA
Leaflet

G. KEGIATANPROSES PENYULUHAN

KEGIATAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA

1. 3 menit. Pembukaan :

 Membuka kegiatan dengan  Menjawabsalam.


mengucapkan salam.
 Mendengarkan.
 Memperkenalkan diri.

 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.  Memperhatikan.


 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
 Memperhatikan
2. 15 menit. Pelaksanaan :

 Menjelaskan pengertian prilaku  Memperhatikan


kekerasan pada anak.  Memperhatikan
 Menjelaskan penyebabprilaku  Memperhatikan
kekerasan pada anak.  Memperhatikan.
 Menjelaskandampakprilaku
kekerasan pada anak.  Memperhatikan.
 Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya.  Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 10 menit Evaluasi :

Menanyakan kepada peserta tentang Menjawabpertanyaan


materi yang telah diberikan, dan .
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.

4. 2 menit Terminasi :

 Mengucapkan terimakasih atas peran  Mendengarkan


serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

H. EVALUASI
1. EVALUASI PROSES
a. Kriteria struktur
- Peserta hadir ditempat penyuluhan yang telah di sediakantepat pada waktunya.
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sesuai struktur yang telah di
sepakati bersama.
b. Kriteria proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
- Peserta mampu menyebutkan pengertian dari perilaku kekersan pada anak.
- Peserta mengerti serta memahami penyebab dari perilaku kekerasan pada
anak.
- Peserta mampu menyebutkan dampak perilaku kekerasan pada anak.
- Peserta mampu menyebutkan penanganan perilaku kekerasan pada anak.

2. EVALUASI HASIL
a. Peserta mengetahui tentang perilaku kekerasan, dampak perilaku kekerasan pada
anak
b. Jumlah yang hadir dalam penyuluhan minimal 20 orang .
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian perilaku kekerasan pada anak


Kekerasan pada anak adalah segala bentuk tindakan yang melukai dan merugikan fisik,
mental, dan eksploitasi seksual.

2. Penyebab perilaku kekerasan pada anak


Ada 3 faktor yang menyebabkan prilaku kekerasan pada anak, yaitu:
1. Orang tua memiliki potensi untuk melukai anak-anak. Orang tua yang memiliki
kelainan mental, atau kurang control diri dari pada orang lain, atau orang tua tidak
memahami tumbuh kembang anak, sehingga mereka memiliki harapan yang tidak
sesuai dengan keadaan anak. Dapat juga orang tua terisolasi dari keluarga yang
lain, bisa isolasi sosial atau karena letak rumah yang saling berjauhan dari rumah
lain, sehingga tidak ada orang lain yang dapat memberikan support kepadanya.
2. Menurut pandangan orang tua anak terlihat berbeda dari anak lain. Hal ini dapat
terjadi pada anak yang tidak diinginkan atau anak yang tidak direncanakan, anak
yang cacat, hiperaktif, cengeng, anak dari orang lain yang tidak disukai, misalnya
anak mantan suami/istri, anak tiri, serta anak dengan berat lahir rendah (BBLR).
Pada anak BBLR saat bayi dilahirkan, mereka harus berpisah untuk beberapa
lama, padahal pada beberapa hari inilah normal bonding akan terjalin.
3. Adanya kejadian khusus : Stress. Stressor yang terjadi bisa jadi tidak terlalu
berpengaruh jika hal tersebut terjadi pada orang lain. Kejadianya sering terjadi
misalnya adanya tagihan, kehilangan pekerjaan, adanya anak yang sakit, adanya
tagihan, dll. Kejadian tersebut akan membawa pengaruh yang lebih besar bila tidak
ada orang lain yang menguatkan dirinya di sekitarnya Karena stress dapat terjadi
pada siapa saja, baik yang mempunyai tingkat sosial ekonomi yang tinggi maupun
rendah, maka child abuse dapat terjadi pada semua tingkatan.

3. DAMPAK DARI PRILAKU KEKERASAN PADA ANAK


Berikut ini adalah dampak-dampak yang ditimbulkan kekerasan terhadap anak
antara lain;
1. Dampak kekerasan fisik, anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang
tuanya akan menjadi sangat agresif, dan setelah menjadi orang tua akan
berlaku kejam kepada anak-anaknya. Orang tua agresif melahirkan anak-anak
yang agresif, yang pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang menjadi
agresif.
2. Dampak kekerasan psikis, anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi
diikuti dengan penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk seperti
memuntahkan makanan kembali, penyimpangan polamakan,takut gemuk,
kecanduan alkohol dan obat-obatan.
3. Dampak kekerasan seksual,Jika kekerasan seksual terjadi pada anak yang
masih kecil pengaruh buruk yang ditimbulkan antara lain dari yang biasanya
tidak mengompol jadi mengompol, mudah merasa takut, perubahan polatidur,
kecemasan tidak beralasan, atau bahkan simtom fisik seperti sakit perut atau
adanya masalah kulit, dll.
4. Dampak penelantaran anak. Pengaruh yang paling terlihat jika anak
mengalami hal ini adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua
terhadap anak, jika anak kurang kasih saying dari orang tua menyebabkan
berkembangnya perasaan tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab,
dan selanjutnya akan mengalami masalah penyesuaian diri pada masa yang
akandatang.
5. Dampak yang lainnya, kelalaian dalam mendapatkan pengobatan
menyebabkan kegagalan dalam merawat anak dengan baik. Kelalaian dalam
pendidikan, meliputi kegagalan dalam mendidik anak mampu berinteraksi
dengan lingkungannya gagal menyekolahkan atau menyuruh anak mencari
nafkah untuk keluarga sehingga anak terpaksa putus sekolah.
Gunung Sari, November 2018

Mahasiswa Program Pembelajaran Tahap Profesi

Pembimbing Lahan, Keperawatan Komunitas

(Ns. Hj. Ni Ketut Metri, S.Kep) (Isnaini Wahyuningsih)

NIP. 1973037 200012 2002 NPM. 018.02.0830

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

(I Made Santiana, S.Kep., Ners, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai