Anda di halaman 1dari 2

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN NUTRISI

1. Peran sebagai pelaksana (care giver)


Sebagai pelaksana perawat harus mampu menilai status fisik, emosional, riwayat
kesehatan masa lalu, praktek kesehatan, dan pengetahuan pasien dan keluarga
mengenai penyakit serta pengobatannya. Pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien dan keluarga secara efisien menggunakan proses keperawatan, termasuk
penilaian dan pengumpulan data, diagnosis keperawatan, perencanaa, intervensi, dan
evaluasi. Proses ini memungkinkan pendekatan yang terorganisasi dan sistematis
dalam perawatan. Penting bagi perawat untuk melakukan pemeriksaan fisik secara
rinci hingga selesai (Johnson & Yarbro, 2000).
Namun jangan melupakan kebudayaan dari pasien. Perawat harus mampu memahami
konsep kebudayaan yang dianut pasien. Perawat memberikan nutrisi berdasarkan nilai
yang dianut pasien di daerahnya.
2. Peran edukator
Perawat memiliki kesempatan yang lebih banyak dibandingkan tim kesehatan lain
untuk menghabiskan waktu yang diperlukan pasien dan keluarga untuk
mengembangkan hubungan serta upaya pendidikan yang efektif (Johnson & Yarbro,
2000). Pemberian nutrisi perlu didiskusikan terlebih dahulu dengan pasien dan
keluarga, diskusi didasarkan pada kebudayaan pasien. Berikut beberapa pendidikan
terkait nutrisi yang perlu diinformasikan kepada pasien dan keluarga agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara budaya pasien dengan proses pemberian asuhan dalam
keperawatan:
a. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
b. Negosiasikan dengan pasien dan keluarga tujuan asupan untuk tiap kali makan
3. Peran konsultan dan konseling
Perawat harus menjadi baris pertama komunikasi dengan pasien. Idealnya, pasien dan
keluarga dapat bebas untuk menghubungi perawat melalui telepon selama program
pengobatan serta konseling seluruh diagnosis dan tindak lanjut yang akan dilakukan.
4. Kolabolator
Perawat sebagai kolabolator diharapkan dapat bekerja sama dengan tim kesehatan
lainnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
5. Change Agent
Perawat harus terdidik untuk merawat pasien yang masih mempertahankan budayanya
terutama dengan masalah nutrisi. Perawat harus mampu berpikir kritis, menganalisis,
merenung, memecahkan masalah, dan menerapkan pengetahuan yang tinggi serta
dibuktikan dengan penelitian dasar yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
pasien.

Sumber etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=7448&page=1

Anda mungkin juga menyukai