Anda di halaman 1dari 7

CIRI- CIRI ORDO TANAH

1. Alfisol (Horison Argilik, KB Tinggi)


Alfisol adalah tanah yang relative muda, masih banyak mengandung
mineral primer yang mudah lapuk, mineral liat kristalin dan kaya unsur hara.
Syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan tanah Alfisol yaitu :
Ditemukan mineral liat kristalin yang sedang jumlahnya. Terjadi akumulasi liat
kristalin tersebut di horizon B yang jumlahnya memenuhi syarat horizon argilik
atau kandik. Alfisol terbentuk di bawah vegetasi hutan berdaun lebar. Proses
pembentukan Alfisol melalui urutan sebagai berikut :
 Pencucian karbonat
 Pencucian besi dan braunifikasi
 Pembentukan epipedon okhrik (horizon A)
 Pembentukan horizon albik
 Pengendapan argillan
Alfisol merupakan tanah yang subur, banyak digunakan untuk pertanian,
rumput ternak, atau hutan. Tanah ini mempunyai kejenuhan basa tinggi, kapasitas
tukar kation tinggi, dan cadangan unsur hara tinggi.

2. Andisol (Sifat Andik, Epipedon Melanik)


Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu
volkan, batuapung, sinder, lava, dan sebagainya. Atau bahan volkaniklastik yang
fraksi koloidnya oleh mineral “short-range-order” (alophan, imogolit, ferihidrit)
atau kompleks Al-humus. Tanah andisol memiliki sifat andik dan merupakan
epipedon melanik.
Persyaratan minimum untuk ordo Andisol yaitu ≥ 60% dari 60cm tanah
teratas atau ≥ 60% tanah sampai kontak litik (lebih dangkal, mempunyai sifat
andik dapat dipenuhi.
3. Aridisol (Wilayah Padang Pasir Daerah Arid)
Aridisol adalah tanah yang kering lebih dari 6 bulan setiap tahun dan tidak
pernah lembab 90 hari berturut-turut. Tanah di daerah kering biasanya berpasir,
berbatu, dan jarang ditumbuhi vegetasi. Entisol meupakan inklusi yang umum
terdapat pada Aridisol.
Kandungana bahan organic dipermukaan tanah ini rendah. Kegiatan
mikroorganisme rendah. C-N rasio rendah yangmungkin diakibatkan oleh
kegiatan bakteri nitrifikasi dan blue green algae pengikat N yang membentuk
permukaan dari beberapa jenis tanah ini.
Sifat umum yang terdapat pada tanah-tanah di daerah arid adalah adanya
lapisan akumulasi karbonat yang disebut caliche. Selain itu, sering juga
ditemukan horizon salik dan natrik.

4. Entisol (Tanah Muda)


Entisol merupakan tanah yang baru berkembang. Walaupun demikian,
tanah ini tidak hanya berupa bahan induk dan bahan asal tanah saja tetapi harus
sudah terjadi proses pembentukan tanah yang menghasilkan epipedon okhrik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah Entisol yaitu :
 Iklim yang sangat kering sehingga pelapukan dan reaksi reaksi kimia
berjalan lambat.
 Erosi yang kuat, dapat menyebabkan bahan-bahan yang dierosikan lebih
banyak daripada yang dibentuk melalui proses pembentukan tanah.
 Pengendapan secara terus menerus, menyebabkan pembentukan horizon
lebih lambat daripada pengendapan.
 Imobilisasi plasma tanah menjadi bahan inert.
 Bahan induk yang sangat sukar melapuk (inert) atau tidak permeabel
sehingga air sukar menyerap dan reaksi-reaksi tidak berjalan.
 Bahan induk yang tidak subur atau mengandung unsure-unsur beracun
bagi tanaman atau organisme lain. Diferensiasi oleh bahan organic tidak dapat
terjadi.
 Selalu jenuh air atau tergenang, dapat menghambat perkembangan
horizon.
 Waktu yang singkat tidak memungkinkan perkembangan tanah.

 Perubahan yang drastis dari vegetasi.

5. Histosol (Histik----Jaringan Tanaman)


Histosol terbentuk bila produksi dan penimbunan bahan organic lebih
besar dari mineralisasinya. Pembentukan histosol tidak dipengaruhi oleh iklim
sehingga tanah ini dapat ditemukan berasosiasi dengan segala macam tanah.
Histosol mempunyai daya memegang air yang sangat tinggi, baik atas dasar
volume atau berat tanah.

6. Inceptisol (Tanah Dengan Horison Kambik)


Inceptisol adalah tanah yang belum matang (immature) dengan
perkembangan profil yang lebih lemah dibanding dengan tanah matang, dan masih
menyerupai sifat bahan induknya. Factor yang mempengaruhi pembentukan
Inceptisol yaitu :
 Bahan induk yang sangat resisten.
 Posisi dalam landscape yang ekstrim yaitu daerah curam atau lembah.
 Permukaan geomorfologi yang muda, sehinnga pembentukan tanah belum
lanjut.

7. Mollisol ( Epipedon Mollik)


Mollisol adalah tanah dengan epipedon mollik. Syarat pengklasifikasian
tanah sebagai mollisol adalah memiliki epipedon mollik, bagian tanah di bawah
epipedon mollik sampai kedalaman 180 cm dan harus mempunyai KB (NH 4OAc)
≥ 50%.
Proses pembentukan tanah yang terpenting adalah melanisasi yaitu proses
pembentukan tanah berwarna gelap karena penambahan bahan organic. Proses ini
merupakan kumpulan beberapa proses yaitu :
 Prolifirasi akar-akar rumput, yaitu penyebaran akar-akar ke dalam tanah
profil tanah.
 Pelapukan bahan organic di dalam tanah membentuk senyawa-senyawa
yang stabil dan berwarna gelap (polisakharida dan liat).
 Pencampuran bahan organic dan bahan mineral tanah karena kegiatan
organisme sehingg aterbentuk kompleks mineral-organik yang berwarna kelam,
krotovinas atau gundukan-gundukan.
 Eluviasi dan iluviasi koloid organic dan beberapa koloid mineral melalui
rongga-rongga tanahsehingga terdapat selaput bahan organic yang berwarna hitam
disekeliling struktur tanah.
 Pembentukan senyawa lingo protein yang resisten sehingga warna tanah
menjadi hitam meskipun telah lama diusahakan untuk pertanian.

8. Oxisol (Oksida-Oksida Besi, Horizon Oksik)


Oxisol adalah tanah mineral yang kaya akan seskuiosida, telah mengalami
pelapukan lanjut, dan banyak terdapat di daerah sekitar khatulistiwa.
Tanah ini dicirikan oleh adanya horizon oksik pada kedalaman kurang dari 1,5 m
atau bila kadar liat pada 18 cm teratas > 40% dapat memenuhi syarat horizon
oksik dan ditemukan pada kedalaman kurang dari 100 cm.
Proses pembentukan tanah yang utama pada oxisol adalah proses
desilikasi, akumulasi relative besi dan Al bebas), pembentukan Plinthite,
melanisasi dan humifikasi, gleisasi, dan pedoturbasi.

9. Spodosol (Horison Spodik)


Tanah Spodosol dicirikan oleh adanya lapisan pasir masam berwarna putih
abu-abu (horizon albik) di atas lapisan lempung berpasir yang berwarna gelap.
Horizon penciri untuk spodosol adalah adanya horizon spodik baik lapisan
atas merupakan lapisan olah yang berwarna gelap ataupun berupa horizon albik.
Keadaan yang diperlukan untuk pembentukan tanah spodosol dalam keadaan
dimana kombinasi factor-faktor pembentuk tanah dapat menghasilkan suatu
akumulasi besi, alumunium dan bahan organic di horizon bawah. Factor-faktor
pembentuk yanah yang dapat menghasilkan sifat-sifat tersebut, antara lain :
Bahan induk : umumnya berlempung sampai berpasir.
Iklim : boreal (dingin) atau iklim lain
Topografi : datar
Vegetasi :conifer (berdaun jarum) atau campuran conifer dan
deciduous (berdaun lebar)
Waktu : 200 _ 2000 tahun
Proses pembentukan tanah yang utama adalah pedsolisasi. Pedsolisasi
adalah kumpulan dari babarapa proses yang menghasilkan translokasi bahan
organic, besi dan alumunium (dan sedikit P) dari lapisan atas tanah ke lapisan
bawah, karena pengaruh ion H+dan senyawa-senyawa organic. Proses ini melliputi
hal-hal berikut :
 Akumulasi bahan organic
 Pencucian dan pemasaman
 Pelapukan mineral
 Pemindahan bahan organic, Fe, Al (dan sedikit P, Mn,dan liat) dari
horizon A ke horizon B
 Immobilisasi Fe dan Al bersama asam humik dan asam fulvik (dan liat) di
horizon B
 Pembentukan pellet dari selaput organic
 Pengurangan Bulk Density
 Pemadasan
10. Ultisol (tanah-Tanah Dengan Pelapukan Lanjut, KB Rendah)
Ultisol hanya ditemukan di daerah-daerah dengan suhu rata-rata lebih dari
8oC. Ultisol adalah tanah dengan horizon argilik atau kandik bersifat masam
dengan kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation) pada kedalaman
1,8 m dari permukaan tanah kurang dari 35 persen, sedang kejenuhan basa pada
kedalaman kurang dari 1,8 m dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari 35 persen.
Proses Pembentukan Tanah
Faktor-faktor pembentuk tanah yang banyak mempengaruhi pembentukan untisol
adalah:
 Bahan induk: bahan induk tua, misalnya batuan liat, atau batuan vulkanik
masam.
 Iklim: harus ckup panas dan basa, di daerah iklim sedang dengan suhu
tanah rata-rata lebih dari 8 Celcius, sampai di daerah tropika.
 Vegetasi: di daerah iklim sedang didominasi oleh pinus. Di Indonesia
vegetasi hutan tropika.
 Ralief: Berombak sampai berbukit.
 Umur: Tua
Proses pembentukn tanah ultisol meliputi beberapa proses sebagai berikut:
1) Pencucian yang ekstensif terhadap basa-basa merupakan prasyarat.
2) Karena suhu yang cukup panas dan pencucian yang kuat dalam waktu yang
cukup lama, akibatnya terjadi pelapukan yang kuat terhadap mineral mudah lapuk,
dan terjadi pembentukan mineral liat sekunder dan oksida-oksida.
3) Lessivage, menghasilkan horizon albik di lapisan atas, dan horizon argilik di
lapisan bawah
4) Biocycling, meskipun terjadi pencucian yang intensif tetapi jumlah basa-
basa di permukaan tanah cukup tinggi dan menurun dengan kedalaman.
5) Pembentukan plinthite dan fragipan, plinthie dan fragipan bukan sifat yang
menentukan tetapi sering ditemukan pada Ultisol.
6) Perubahan horizon umbrik menjadi molik. Ultisol dengan epipedon umbrik
dapat berubah menjadi epipedon mollik akibat pengapuran.
11 Vertisol (Sifat vertik)
Bahan induk Vertisol umumnya bersifat alkalis, misalnya batuan sedimen
berkapur, betuan beku basa, atau endapan alluvium dari bahan-bahan tersebut.
Proses pembentukan tanah telah menghasilkan suatu bentuk mikrotopografi yang
khusus yang terdiri dari cekunagn dan gundukan kecil yang biasa disebut
topograpi gilgai.

12. Gelisol
Merupakan tanah mineral atau organik di daerah kutub yang
mengalami cryoturbasi sehingga membentuk horison yang tidak teratur,
pencampuran horison, akumulasi bahan organik di atas dan di dalam permafrost,
fragmen, batuan teroriemtasi dan lapisan-lapisan yang diperkaya debu.
Proses crypedogenik yang menghasilkan bahan gelik disebabkan oleh
perubahan volume dari air menjadi es, perpindahan air sepanjang gradien termal
dalam sistem yang membeku dan lain-lain. Karena suhu yang sangat rendah
sepanjang tahun (permafrost), maka tidak ada tanaman yang tumbuh di daerah ini.
(Hardjowigeno, 2003, Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis)

Anda mungkin juga menyukai