Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

1. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat
warna merah dalam sel darah merah atau eritrosit yang disebut sebagai
hemoglobin. (Manuaba, 2010)

2. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar hemoglobin


dibawah 11 gr %. (Saifuddin, 2006)

3. Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam darah, yang disebabkan oleh


jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit. (Guyton, 2007)

4. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam


darahnya kurang dari 12 gr %. (Wikjosastro, 2002)

5. Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan /atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb< 14
g/dl dan Hb< 41 % pada pria atau Hb<12 g/dl dan Hb<37 % pada wanita.
(Saifudin, 2002)

6. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin


dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar Hb<10,5 gr% pada
trimester II. (Arif Mansjoer, 2001)

Kehamilan memang rentan terhadap berbagai keluhan penyakit. Salah


satunya adalah anemia. Anemia yang diderita oleh ibu hamil atau disebut juga
anemia ibu hamil bisa menghambat serta mengganggu kesehatan ibu dan janin
yang tengah dikandung. Anemia ibu hamil memiliki keluhan yang cenderung
sama dengan anemia biasa, yang membedakan adalah waktu penyakit anemia itu
diderita.
3
4

B. ETIOLOGI
1. Menurut Mochtar (2002), penyebab anemia pada umunya adalah :

a. Pendarahan

b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B12 dan asam folat.

c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis,


empiema, dll.

d. Kelainan darah

e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.

f. Malabsorpsi

2. Penyebab anemia pada kehamilan :

a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin

b. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil

c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan

d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe).

e. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

3. Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil

a. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun

b. Perdarahan akut

c. Pekerja berat

d. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi.
5

C. KLASIFIKASI

Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :

1. Anemia defisiensi besi (62,3%)

Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,
atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada
pendarahan. Keperluan akan besi bertambah dalam kehamilan, terutama pada
trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan,
maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan
kembar.

2. Anemia megaloblastik ( 29,0%)

Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi


asam folat (pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin B12
(cynocobalamin).

3. Anemia Hipoblastik ( 8, 0%)

Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum


tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer dan
normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin
B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum
diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Roentgen,
racun atau obat – obatan.

4. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebakan karena pengghancuran sel darah merah


berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik
sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemianya akan menjadi lebih berat.
6

Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis henolitik pada


wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. Secara umum anemia
hemolitik dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yakni :

a. Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada


sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia,
anemia sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal
noctural haemoglobinuria.

b. Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada


infeksi ( malaria, sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin,
timah, sulfonamid, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin
( Furadantin), racun ular pada defisiensi G6PD , antagonismus rhesus
atau ABO, leukemia, penyakin Hodgkin, limfasarkoma, penyakit hati,
dll. ( Ilmu Kebidanan, 451-457)

D. GEJALA KLINIS

Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas,
pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan
berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan
dapat dilihat pada konjungtiva.

1. Tanda dan gejala anemia yaitu :

a. 5 L yaitu : lesu, letih, lemah, lelah, lunglai

b. Pusing dan pandangan mata berkunang-kunang

c. Pucat pada kelopak mata, bibir lidah dan telapak tangan

d. Pada ibu hamil muda keluhan mual-muntah hebat


7

E. PATOFISILOGI

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena


perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II
kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000
ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah
partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta,
yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

Pada umumnya cadangan zat besi pada wanita selalu berkurang hasil ini
disebabkan karena kehilangan darah setiap bupalan pada waktu haid. Pada wanita
hamil cadangan ini akan berkurang lagi karena kebutuha janin akan zat besi
sangat besar, juga bertambahnya volume darah kadar Hb semakin turun. Kadar Hb
yang rendah ini disebut anemia.

F. KOMPLIKASI

Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai.

Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat


mengakibatkan : abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.

Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan


prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi,
IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer


maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan
tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat
menyebabkan: tonia uteri, retensio plasenta, pelukaan sukar sembuh, mudah
8

terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri. Pengaruh Anemia terhadap
Kehamilan, yaitu :

1. Bahaya selama kehamilan

a. Tumbuh kembang janin terlambat

b. hiperemesis gravidarum dan gestosis.

c. Menimbulkan plasenta previa.

d. Dapat menimbulkan solusio plasenta.

2. Bahaya terhadap persalinan

a. Persalinan berlangsung lama.

b. Sering terjadi fetal distress.

c. Persalinan dengan tindakan operasi.

d. Terjadi emboli air ketuban.

3. Bahaya selama post partum

a. Terjadi perdarahan post partum

b. Dapat terjadi retensio plasenta atau plasenta rest.

c. Bayi lahir dengan anemia.

4. Bahaya terhadap janin

a. Abortus.

b. Terjadi kematian intra uterin.

c. Persalinan prematuritas tinggi.

d. Berat badan lahir rendah.


9

e. Kelahiran dengan anemia.

f. Dapat terjadi cacat bawaan.

g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.

h. Intelegensia rendah. (Manuaba, 2000)

G. PENATALAKSANAAN

1. Pencegahan

a. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.

b. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar


penyerapan zat besi.

c. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit


infeksi dan penyakit cacingan.

2. Terapi pengobatan

a. Terapi oral

Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat


besi. Sebagianbesar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi
glukonat atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan
maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup
diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus
untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi
dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan
menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir
selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek
samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan biasanya asupan
nutrisi yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu
hamil daripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2
10

kali lipat daripada wanita normal.Pengobatan yang lain: Asam folik 15


– 30 mg per hari, vitamin B12 3 X 1 tablet per hari, sulfas ferosus 3 X
1 tablet per hari.

Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban


sehingga dapat diberikan transfusi darah.

b. Terapi Parenteral

Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada
gangguan penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila
kehamilannya sudah tua. Therapy parenteral ini diberikan dalam
bentuk ferri. Secara intramusculus dapat disuntikan dextran besi
(imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)
A. ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Hari/Tanggal Pengkajian : 06 November 2012

Jam Pengkajian : 09.15

No RMK : 906807

1. SUBJECTIVE DATA

a. Identitas

 Istri

Nama : Ny. L

Umur : 20 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Perdagangan RT.22

 Suami

Nama : Tn. F

Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Perdagangan RT. 22

b. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil 5 bulan, mengeluh pusing dan ingin memeriksa


kehamilan

c. Riwayat Perkawinan

Kawin 1 kali, Kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang
sudah 1 tahun

d. Riwayat Haid

 Menarche umur : 14 tahun

 Siklus : 28 hari

 Teratur/tidak : teratur

 Lamanya : 7 hari

 Banyaknya : 2-3 kali / hari

 Taksiran Partus :13-03-2013

e. Riwayat Keluarga Berencana

 Jenis : tidak pernah

 Lama : tidak pernah

 Masalah : tidak ada

f. Riwayat Kesehatan

 Riwayat kesehatan ibu


Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menderita penyakit
menular seperti Hepatitis,TBC, dan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti Asma, Jantung, dan DM.

 Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menderita penyakit


menular seperti Hepatitis, TBC, dan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti Asma, Jantung, dan DM.

g. Riwayat Kehamilan Sekarang

Gravida : 1, Para : 0, Abortus : 0.

 ANC Trimester I

1) Frekuensi : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

2) Tempat : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

3) Umur kehamilan : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

4) Imunisasi : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

5) Pergerakan anak : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

6) Nasehat : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

7) Pengobatan : Tidak pernah melakukan pemeriksaan

 ANC Trimester II

1) Frekuensi : 1 kali

2) Tempat : PKM S.Parman

3) Umur kehamilan : 21 minggu

4) Imunisasi : TT1
5) Pergerakan anak : (+)

6) Keluhan : pusing

7) Nasehat : istirahat yang cukup

8) Pengobatan : SF 2x1

PCT 3x1

Prenatin 1x1

 ANC Trimester III

1) Frekuensi : belum dilakukan

2) Tempat : belum dilakukan

3) Umurkehamilan : belum dilakukan

4) Imunisasi : belum dilakukan

5) Pergerakananak : belum dilakukan

6) Keluhan : belum dilakukan

7) Nasehat : belum dilakukan

8) Pengobatan : belum dilakukan

h. Pola Kebutuhan Sehari-hari

 Nutrisi

1) Jenis yang dikonsumsi : nasi, lauk pauk, sayuran, buah

2) Frekuensi : 2 kali/hari

3) Porsi makan : sedikit

4) Pantangan : tidak ada


 Eliminasi

1) BAB

- Frekuensi : 1kali/hari

- Konsistensi : lembek

- Warna : kecoklatan

2) BAK

- Frekuensi : 4-5 kali/hari

- Warna : kuning jernih

- Bau : pesing

 Personal Hygiene

1) Frekuensi mandi : 2kali/hari

2) Frekuensi gosok gigi : 2kali/hari

3) Frekuensi ganti pakaian/jenis : 2 kali/hari

 Aktifitas :

1) Tidur dan Istirahat

- Siang hari : 1 jam

- Malam hari : 6-7 jam

- Masalah : tidak ada

 Pola Seksual

1) Masalah : tidak ada


i. Data Psikososial dan Spiritual

 Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : baik

 Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : senang

 Ketaatan ibu beribadah : sholat 5 waktu

 Pemecahan masalah dari ibu : ibu bersama suami

 Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya : Tenaga Kesehatan

 Budaya yang dipercayai selama kehamilan : tidak ada

 Lingkungan yang berpengaruh

- Ibu tinggal bersama : suami

- Hewan piaraan : tidak ada

 Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua, keluarga : baik

 Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : ibu

 Jumlah penghasilan keluarga : cukup

 Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : suami

2. OBJECTIVE DATA

 Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : Compos Mentis

3) Berat badan
- Sebelum hamil : 42 kg

- Sekarang : 48,5 kg

1) Tinggi badan : 150 cm

2) Tanda Vital : TD 110/70mmHg, Nadi 60x/menit

Suhu 36°C, Respirasi 27x/menit

 Pemeriksaan khusus

1) Inpeksi

- Kepala : Bentuk kepala tampak simetris, rambut tampak berwarna


hitam, tidak tampak ketombe, tidak tampak adanya benjolan, dan
penyebaran rambut merata.

- Muka : Tampak pucat, tidak tampak adanya oedema, tidak tampak


adanya closma gravidarum.

- Mata : Bentuk tampak simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak


ikterik.

- Hidung : Tidak tampak adanya polip & tidak ada sumbatan jalan
nafas.

- Telinga : Bentuk tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak


adanya pengeluaran serumen.

- Mulut : Bibir tampak pucat, tidak stomatitis, lidah bersih, tidak


tampak adanya karies gigi.

- Dada : Tampak simetris, pernapasan tidak ada retraksi dada.

- Mamae : Bentuk tampak simetris, putting menonjol, tampak


hyperpigmentasi pada areola.
- Perut : Tidak tampak bekas operasi, tidak tampak jaringan
parut

- Tungkai : Tidak tampak oedem dan varieses

 Palpasi

- Leher : Tidak teraba adanya pembengkakan vena Jugularis dan


kelenjar tyroid

- Mamae : Tidak ada nyeri tekan & tidak teraba adanya benjolan
Abdomen

- Leopold I : TFU 1 jari dibawah pusat

- Leopold II : Belum dapat ditentukan

- Leopold III : Belum dapat ditentukan

- Leopold IV : Belum dapat ditentukan

- TBJ : Belum dapat ditentukan

 Auskultasi

1) DJJ : Belum terdengar jelas.

 Perkusi

1) Refleks Patella : Kiri / Kanan , (+) / (+)

2) Cek ginjal : Kiri / Kanan, (-) / (-)

 Pemeriksaan Panggul Luar :

1) Distansia Spinarum : tidak dilakukan

2) Distansia Cristarum : tidak dilakukan

3) Conjugata Eksterna : tidak dilakukan


4) Lingkar Panggul : tidak dilakukan

 Pemeriksaan Penunjang

1) Laboratorium : Selasa, 06 November 2012

- HB : 10,4 gr%

3. ASSESMENT

 Diagnosa Keperawatan : G1P0A0 hamil 21 minggu, janin tunggal


hidup intra uterin dengan kehamilan fisiologis

 Masalah : ibu mengeluh pusing

 Kebutuhan : konseling

4. PLANNING

 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan anemia


ringan dengan hasil pemeriksaan TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x /menit ,
Respirasi : 24 x/menit, suhu : 37 0C Hb : 9,9 gr %, DJJ (+) terdengar jelas
dengan frekuensi 142 x / menit, taksiran partus pada tanggal 27-08-2012.

“Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan”.

 Memberitahu ibu Penyebab terjadinya anemia :

1) Kurang gizi (malnutrisi)

2) Kurang zat besi dalam diet

3) Malabsorpsi

4) Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid dll


5) Penyakit-penyakit kronik : TBC, paru, cacing usus, malaria, dll.

“Ibu mengerti dan mengetahui penyebab terjadinya dari anemia”

 Memberitahu ibu akibat dari anemia :

1) Perdarahan pada saat persalinan

2) Terjadi abortus

3) Partus prematurus

4) Lamanya waktu partus karena anemia

5) Rentan infeksi

“Ibu mengerti dan mengetahui akibat dari anemia”

 Memberitahu ibu cara mengatasi anemia dengan cara ibu


mengonsumsi tablet tambah darah (SF) diminum 2kali sehari, pada pagi
hari dan malam hari setelah makan dengan menggunakan air putih atau
air jeruk, jangan diminum menggunakan air teh, susu atau kopi. Efek
samping dari mengonsumsi obat tambah darah adalah mual, muntah,
nyeri lambung, perut tidak enak, susah buang air besar atau diare dan
tinja berwarna hitam.

“Ibu bersedia meminum obat tablet penambah darah, ibu juga mengetahui efek
samping dari tablet tambah darah (SF) dan ibu sudah mengerti cara
mengkonsumsinya”.

 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi :

1) Makanan yang bergizi seperti nasi, lauk-pauk ( ikan, tahu, tempe, dll),
sayuran hijau seperti bayam, katuk (dimasak jangan sampai layu) dan
buah-buahan seperti Pisang, pepaya, dll.
2) Menganjurkan ibu untuk meminum air putih 8 – 10 gelas / hari dan
meminum susu khusus untuk ibu hamil.

“Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi”.

 Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 1 – 2 jam pada siang


hari, dan 6 – 8 jam pada malam hari agar stamina ibu tetap terjaga serta
menganjurkan ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat – berat.

“Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan berat”.

 Menganjurkan ibu untuk meningkatkan personal hygiene yaitu


dengan cara mengganti pakaian dalam sehabis BAB / BAK atau jika
terasa basah dan lembab serta memberitahu cara cebok yang benar yaitu
dari depan kebelakang, menggunakan BH yang menopang payudara
dan menggunakan pakaian yang menyerap keringat.

“Ibu bersedia untuk meningkatkan personal hygiene”.

 Memberitahukan ibu tanda bahaya kehamilan, yaitu:

1) Perdarahan pervagina

2) Ketuban pecah dini

3) Kaki, tangan, muka bengkak disertai pusing

4) Mual muntah berlebih

5) Penglihatan kabur

6) Pergerakan janin berkurang

“Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan”

 Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan persiapan kelahiran


seperti persiapan transportasi,dana dan dimana ibu ingin melahirkan
“ibu berjanji akan melakukan sesuai anjuran”

 Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda persalinan dan menganjurkan


kepada ibu untu segera ke petugas kesehatan jika menemukan tanda
persalinan tersebut.tanda-tanda tersebut meliputi:

1) Nyeri perut menjalar ke pinggang semakin sering

2) Adanya pengeluaran lendir bercampur darah

3) Adanya pengeluaran air-air

“Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan”

 Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada
keluhan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan kehamilan ibu
serta untuk mendeteksi adanya masalah pada kehamilan ibu.

“ibu berjanji akan melakukan sesuai anjuran”

Anda mungkin juga menyukai